Anda di halaman 1dari 4

VARISELA

No.
:
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
: 07 Mei 2016
Terbit

Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Esti Haryati


JATILAWANG NIP. 19730301 200701 2 010

1. Pengertian Infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang
kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Masa
inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-borne) dan
kontak langsung

2. Tujuan Mendiagnosa dan mengobati varisela dengan tepat

3. Kebijakan

4. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015

TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER


DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA

5. Prosedur / Langkah- Hasil Anamnesis (Subjective)


langkah
Keluhan

Demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya


lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel. Biasanya disertai rasa gatal.

Faktor Risiko

1. Anak-anak.

2. Riwayat kontak dengan penderita varisela.

3. Keadaan imunodefisiensi.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik

Tanda Patognomonis
VARISELA
:
No. Dokumen
:
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit : 07 Mei 2016
Halaman :2/4

PUSKESMAS dr. Esti Haryati


JATILAWANG NIP. 19730301 200701 2 010

Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu


beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas
berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan menjadi keruh
dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini
berlangsung, timbul lagi vesikelvesikel baru yang menimbulkan
gambaran polimorfik khas untuk varisela. Penyebaran terjadi
secara sentrifugal, serta dapat menyerang selaput lendir mata,
mulut, dan saluran napas atas.

Pemeriksaan Penunjang

Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan


sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak.

Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan


fisik.

Diagnosis Banding

1. Variola

2. Herpes simpleks disseminata

3. Coxsackievirus

4. Rickettsialpox

Komplikasi

Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien


dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk

menyebabkan infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan


sindrom varisela kongenital.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


VARISELA
:
No. Dokumen
:
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit : 07 Mei 2016
Halaman :3/4

PUSKESMAS dr. Esti Haryati


JATILAWANG NIP. 19730301 200701 2 010

Penatalaksanaan

1. Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan


pecahnya vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi
TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan orang lain.

2. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin


dihindari karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.

3. Losio kalamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal.

4. Pengobatan antivirus oral, antara lain:

a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20


mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), atau

b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.

Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan


pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.

Konseling dan Edukasi

Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-limiting


pada anak yang imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat
berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu, pasien
sebaiknya menjaga kebersihan tubuh. Penderita sebaiknya
dikarantina untuk mencegah penularan.

Kriteria Rujukan

1. Terdapat gangguan imunitas

2. Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia,


ensefalitis, dan hepatitis.

6. Diagram alir / jika


dibutuhkan

7. Unit Terkait BP UMUM, RAWAT INAP, UGD, LABORATORIUM


VARISELA
:
No. Dokumen
:
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit : 07 Mei 2016
Halaman :4/4

PUSKESMAS dr. Esti Haryati


JATILAWANG NIP. 19730301 200701 2 010

Anda mungkin juga menyukai