Anda di halaman 1dari 2

HERPES SIMPLEKS

No. Dokumen : SOP/C/VII/271/01/2018


SOP
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 03 Januari 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Zainuddin Sillia
BOBONG NIP : 19610612 1987031 022

1. Pengertian Infeksi akut yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe 1 atau tipe 2,
yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang
sembab dan eritematosa pada daerah mukokutan. Penularan melalui
kontak langsung dengan agen penyebab. Infeksi primer oleh Virus Herpes
Simpleks (HSV) tipe 1 biasanya dimulai pada usia anak-anak, sedangkan
HSV tipe 2 biasanya terjadi pada dekade II atau III, dan berhubungan
dengan peningkatan aktivitas seksual.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menangani pasien dengan herpes simpleks
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bobong No.
440/SK/C/VII/051/01/2018 Tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien dengan menjaga kerahasiaan
2. Dilakukan anamnesa :
Keluhan utama : demam, nyeri otot, nyeri kepala, lesu
3. Dilakukan Pemeriksaan Vital Sign
a. Pengukuran Tekanan Darah
b. Pengukuran Suhu
c. Pengukuran Nadi dan Pernapasan
4. Dilakukan Pemeriksaan Fisik
a. Apakah ditemukan papul eritema/vesikel berkelompok dengan
dasar eritem. Pemeriksaan dilakukan pada tempat
predileksi( daerah pinggang keatas terutama mulut dan hidung,
dan daerah pinggang ke bawah terutama daerah genital)
b. Apakah ada tanda-tanda infeksi sekunder pada tempat yang
sama.
5. Penegakan diagnosa
6. Penatalaksanaan
a. Diberikan terapi antiviral yaitu acyclovir dengan dosis
5x200mg/hari selama 5 hari.
Terapi simptomatis tergantung gejala yang timbul
b. Konseling dan edukasi :
- Pada herpes genitalis dianjurkan abstinensia (tidak
melakukan hubungan seksual ketika masih ada lesi/ada
gejala prodromal)
- Penggunaan kondom
1
7. Pasien dirujuk apabila :
a. Penyakit tidak sembuh pada 7-10 hari setelah terapi
b. Terjadi pada bayi dan geriatrik (imunokompromais)
c. Terjadi komplikasi
d. Terdapat penyakit penyerta.
6. Unit terkait Pelayanan umum
7. Dokumen Rekam medis
terkait

8. Rekaman historis perubahan


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai