Anda di halaman 1dari 3

SOP LUKA BAKAR

DERAJAT I DAN II
No.
SOP Dokumen
No. Revisi
Tanggal 02/01/201
Terbit 6
Halaman 1/3
UPTD dr. H.DIDIK
PUSKESMAS RUSDIYONO,MM
GITIK NIP. 19690304
200212 1 003
1. Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada
lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai
mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses
inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi
petugas dalam luka bakar derajat I dan Ii.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.
tentang layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama
5. Peralatan Termometer, tensimeter, rekam medis.
6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa dan didapatkan
keluhan antara lain :
a. Pada luka bakar derajat I paling sering
disebabkan sinar matahari. Pasien hanya
mengeluh kulit teras nyeri dan kemerahan.
b. Pada luka bakar derajat II timbul nyeri dan
bulae
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik didapatkan :
a. Pada luka bakar derajat I kulit hanya tampak
eritema dengan perabaan hangat, tidak
dijumpai adanya bula.
b. Pada luka bakar derajat II timbul nyeri, timbul

SOP LUKA BAKAR DERAJAT I DAN II 1


gelembung atau bula berisi cairan eksudat
c. Menentukan luas luka bakar berdasarkan
“rumus rule of nine”
3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan
anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Petugas memberikan terapi:
a. Luka bakar derajat 1 penyembuhan terjadi
secara spontan tanpa pengobatan khusus.
b. Penatalaksanaan luka bakar derajat II
tergantung luas luka bakar.
Pemberian cairan sebagai berikut:
Formula Baxter:
 Hari Pertama:
Dewasa: Ringer Laktat 4 cc x berat badan x
% luas bakar per 24 jam
Anak:
Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah
kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam
pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
 Hari kedua
Dewasa: ½ hari I;
Anak: diberi sesuai kebutuhan faali
c. Pemberian antibiotik spektrum luas
5. Petugas memberikan edukasi
7. Bagan Alir

8. Unit Terkait UGD, Poli umum

9. Dokumen
Terkait

SOP LUKA BAKAR DERAJAT I DAN II 2


10. Rekaman
Historis Yang Isi Tanggal Mulai
No
Perubahan Diubah Perubahan Diberlakukan

SOP LUKA BAKAR DERAJAT I DAN II 3

Anda mungkin juga menyukai