Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA HERPES

SIMPLEKS
No. Dokumen : 445/ /SOP/PKM-PB/ /2017
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 2018
Halaman :1/3
SOP

Pemerintah Kota
Medan
UPT Puskesmas dr. Trisna Haryanti, M.Kes
Pulo Brayan NIP. 119700216 200701 2 001
1. Pengertian Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan
2.
No. ICPC-2 : S71 Herpes Simplex
No. ICD-10 : B00.9 Herpesviral infection, unspecified
Tingkat Kemampuan Herpes Simpleks tanpa komplikasi 4A
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan terhadap pasien
penderita herpes simpleks yaitu yang berkunjung di Puskesmas dan memperkecil angka
kesakitan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pulo Brayan Nomor : 445/ /SOP/PKM-PB/
/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referens Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
i Peraturan Menteri Kesehatan No 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit herpes simpleks
Bahan
6. Langkah Subjective
- langkah/ 1. Dokter menanyakan keluhan pasien.
2. Biasanya pasien datang dengan keluhan jika infeksi primer HAV-1 terjadi pada
Prosedur
anak dan subklinis pada 90% kasus,biasanya perioral.pada 10% sisanya terjadi
gingivostomatitis akut.sedangkan infeksi primer HSV-2 terjadi setelah kontak seksual
pada remaja dan dewasa,menyebabkan vulvovaginitis akut dan atau peradangan pada
kulit batang penis disertai dengan gejala sistemik seperti demam,malaise,mialgia,nyeri
kepala dan adenopati regional serta dapat juga mengenai bibir.namun pada infeksi
rekuren biasanya didahului gatal atau sensasi terbakar setempat pada lokasi yang sama
dengan lokasi sebelumnya terjadi mulai dari 24 jam sebelum timbulnya erupsi.
Objective
1. Dokter selanjutnya melakukan pemeriksaan fisik dan ditemui sekelompok vesikel
dengan dasar eritem yang terletak unilateral sepanjang distribusi saraf spinal atau
kranial. Lesi bilateral jarang ditemui, namun seringkali erupsi pada dermatom di
dekatnya
Assesment
1. Dokter menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Plan
1. Dokter memberikan penatalaksanaan berupa:
Asiklovir 5x 200 mg/hari selama 5 hari atau valasiklovir 2x500 mg/hari selama 7-10
hari. Pada herpes genitalis,edukasi tentang pentingnya abstinensia pasien harus tidak
melakukan hubungan seksual ketika masih ada lesi atau ada gejala prodromal. Gejala
prodromal diatasi sesuai dengan indikasi.aspirin dihindari karena dapat menyembakan
reye’s syndrome.
2. Setelah dilakukan pengobatan pada pasien dokter juga harus memberikan konseling
dan edukasi berupa:
- Informasi perjalanan alami penyakit,termasuk informasi bahwa penyakit ini
menimbulkan rekurensi.
- Untuk tidak melakukan hubungan seksual ketika masih ada lesi atau gejala
prodromal.
- Pasien sebaiknya memberikan informasi kepada pasangannya bahwa ia
memiliki infeksi HSV.
- Transmisi seksual dapat terjadi pada masa asintomatik.
- Kondom yang menutupi daerah yang ter infeksi,dapat menurunkan resiko
transmisi dan sebaiknya digunakan dengan konsisten.
7. Bagan Alir
Pasien Datang

Ambil nomor antrian

Mendaftar di loket pendaftaran

Masuk ruang pemeriksaan umum

anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Herpes simpleks

Pemberian edukasi dan penatalaksanaan lanjutan pada bayi

Sembuh

8. Hal-hal yang Identitas pasien dan gejala-gejala pasti herpes simpleks


perlu
diperhatikan
9. Unit Ruang Pendaftarandan Rekam Medik, Ruangan Farmasi
terkait
10. Dokume Rekam medis
n terkait
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
2/3
3/3

Anda mungkin juga menyukai