Disusun oleh :
KELOMPOK 6
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH :
KELOMPOK 6
Laporan ini telah disetujui oleh dosen coordinator dan dosen pembimbing
Keperawatan Medikal Bedah Institut Teknologi Kesehatan Dan Sains Wiyata
Husada Samarinda
Menyetujui :
Institut Teknologi Kesehatan Dan Sains Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Wiyata Husada Samarinda
NIK :
NIK :
TIM PENYUSUN
Keterangan
No Nama NIM Jabatan Tugas
Sudah Belum
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami selaku penyusun, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Laporan Analisis Jurnal
Efektifitas Pemberian Teknik Pernafasan Pursed Lips Breathing Terhadap
Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Coronary Artery Disease Diruang
Cempaka Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjahranie”.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat kepada pembacanya dan dapat dijadikan
acuan terhadap penyusunan laporan berikutnya.
Tim Penyusun
BAB I
ANALISA JURNAL
A. ABSTRAK
Judul : Efektivitas Pemberian Teknik Pernafasan Pursed Lips
Breathing Dan Posisi Semi Fowler Terhadap Peningkatan
Saturasi Oksigen Pada Pasien Tb Paru
Salah satu tanda dan gejala pada pasien TB Paru yaitu sesak nafas
dan sering terjadi penurunan oksigen. Intervensi yang bisa dilakukan untuk
mengurangi sesak pada pasien TB paru adalah dengan teknik pernfasan
pursed lips breathing dan perubahan posisi semi fowler. Pursed Lips
Breathing merupakan salah satu teknik termudah dalam mengurangi sesak
nafas dengan cara membantu masuknya udara ke dalam paru dan
mengurangi energi yang dikeluarkan saat bernafas. Posisi semi fowler
mengandalkan gaya gravitasi untuk membantu melancarkan jalan nafas
menuju ke paru sehingga oksigen akan mudah masuk.
C. Jurnal terkait
No Judul Jurnal Terkait Pembahasan hasil Metode
1. Pamungkas, R. Berdasarkan hasil Desain penelitian
, Ismonah penelitian menunjukkan adalah two
, Arif, S. (2016). bahwa nilai rata-rata group pre and post
Efektivitas Pursed Lip (mean) sebelum dilakukan test desain. Jumlah
Breathing Dan Deep intervensi deep breathing responden pada
Breathing breathing didapatkan hasil penelitian adalah 28
Terhadap Penurunan 22,71 dan nilai standar responden. Uji
Frekuensi Pernafasan deviasi 1,326, sedangkan statistik yang
Pada Pasien Ppok Di nilai rata-rat (mean) digunakan adalah uji
Rsud Ambarawa sesudah dilakukan Paired t-test dan uji
intervensi pursed lip Unpaired t-test.
breathing didapatkan 20,29
dan nilai standar deviasi
1,383. Hasil uji paired t-
test diperoleh nilai p=0,000
yang artinya ada efektivitas
deep breathing terhadap
penurunan frekuensi
pernafasan pada pasien
PPOK di RSUD
Ambarawa. Pada intervensi
deep breathing yang
diutamakan adalah
pergerakan otot-otot
inspirasi. Pada terapi ini
otot-otot inspirator yang
terlatih akan meningkatkan
compliance paru yang baik,
sehingga akan tetap
menjaga
2. Kurniawan, D.B., Berdasarkan hasil Penelitian ini
Milwati, S., Ernawati, penelitian menunjukkan merupakan
N. (2022). Efektifitas hasil analisis menggunakan “Quasyexperiment
Penerapan Pursed Lip uji statistik uji With Pretest Posttest
Breathing Exercise Wilcoxon Asymp. Sig. (2- Control Group
Terhadap Nilai tailed) atau pvalue sebesar Design” yang
Saturasi Oksigen Pada 0,039. Karena nilai 0,039 < merupakan desain
Pasien Di Ruang 0,05, maka H0 ditolak, H1 yang melibatkan dua
Bedah Rumah Sakit diterima yang kelompok subjek
Lavalette artinya ada perbedaan yang dimana dalam
bermakna rancangan ini
antara tingkat saturasi kelompok perlakuan
oksigen pre dan post diberi perlakuan
pada kelompok kontrol. sedangkan kelompok
Penelitian ini menunjukan kontrol tidak. Pada
bahwa kedua kelompok
pasien dengan post general perlakuan diawali
anesthesia dengan pretest dan
tanpa intervensi dapat setelah pemberian
mempengaruhi nilai perlakuan diadakan
saturasi oksigen sehingga pengukuran kembali
pernapasan pada
pasien post general
anesthesia dapat
menurun, tetap atau
meningkat.
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Coronary Artery Disease (CAD) adalah bentuk paling umum dari
penyakit jantung yaitu perubahan arteri pada pembuluh darah yang mensuplai
jantung. CAD memiliki gangguan klinis seperti aterosklerosis asimtomatik
dan angina stabil hingga sindrom koroner akut (angina tidak stabil, non ST
elevasi miokard infark, ST elevasi miokard infark). CAD adalah keadaan
terjadinya penurunan aliran darah ke otot jantung yang disebabkan oleh
adanya sumbatan pembuluh darah yang terjadi akibat penyumbatan oleh
penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan
kekakuan pembuluh darah (Hastuti & Mulyani, 2019)
WHO menyatakan bahwa Penyakit Jantung Koroner merupakan
penyebab utama kematian, kesakitan dan penurunan kualitas hidup secara
umum Kematian yang di sebabkan oleh penyakit jantung koroner pada tahun
2015 di seluruh dunia sejumlah 7,4 juta jiwa dengan presentase 85%
disebabkan oleh serangan jantung Kematian yang disebabkan oleh PJK
tersebut mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah penderita PJK di
Indonesia sebesar 2, 66 juta jiwa (Kemenkes RI, 2014). Angka kematian
akibat PJK di Indonesia menduduki peringkat kedua setelah stroke, dengan
presentase kematian sebesar 12,9 % dari penyebab kematian di Indonesia.
(Darmayanti et al., 2022)
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, data yang dilaporkan
mengenai kejadian CAD di Indonesia telah diestimasikan berdasarkan
diagnosis dokter terbanyak di Propinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang
(0,5%) dan jumlah paling sedikit terdapat di Propinsi Maluku Utara yaitu
sebanyak 1.436 orang (0,2%). Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah
penderita CAD terbanyak terdapat di daerah Propinsi Jawa Timur sebanyak
375.127 orang (1,3%) dan jumlah paling sedikit terdapat di daerah Propinsi
Papua Barat yaitu sebanyak 6.690 orang (1,2% ) (Riskesdas, 2013).
Latihan Pursed Lip Breathing bertujuan untuk mempermudah proses
pengeluaran udara yang terjebak oleh saluran napas dalam upaya
meningkatkan kekuatan otot pernapasan yang terfokus pada latihan ekspirasi
Melalui teknik ini, bermanfaat untuk mempertahankan saluran napas untuk
tetap terbuka. Maka udara yang ke luar akan dihambat oleh kedua bibir,
sehingga tekanan dalam rongga mulut lebih positif. Tekanan positif ini akan
menjalar ke dalam saluran napas yang menyempit. Dengan terbukanya saluran
napas, maka udara dapat ke luar dengan mudah melalui saluran napas yang
menyempit serta dengan mudah berpengaruh pada kekuatan otot pernapasan
untuk mengurangi sesak napas (Kurniawan et al., 2022)
Pursed Lip breathing exercise dapat mengurangi spasme otot
pernafasan, membersihkan jalan nafas, melegakan saluran pernafasan Pursed
Lip breathing exercise merupakan latihan yang bertujuan untuk mengatur
frekuensi dan pola pernafasan sehingga mengurangi air trapping, memperbaiki
ventilasi alveoli untuk memperbaiki pertukaran gas tanpa meningkatkan kerja
pernafasan, mengatur dan mengkoordinasi kecepatan pernafasan sehingga
bernafas lebih efektif dan mengurangi sesak nafas (Fabiana Meijon Fadul,
2019)
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka rumusan masalah pada
laporan analisis jurnal ini adalah “ bagaimana pengaruh Pursed Lip breathing
exercise terhadap saturasi oksigen pada pasien Coronary Artery Disease
(CAD) yang dirawat di rumah sakit “
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh dari Pursed Lip
breathing exercise terhadap saturasi oksigen pada pasien Coronary Artery
Disease (CAD) yang dirawat di rumah sakit.
BAB III
TINJAUAN TEORI
J. Manfaat
Manfaat dari pursed lips breathing ini adalah untuk membantu klien
memperbaiki transport oksigen, menginduksi pola napas lambat dan dalam,
membantu pasien untuk mengontrol pernapasan, mencegah kolaps dan
melatih otot-otot ekspirasi untuk memperpanjang ekshalasi dan meningkatkan
tekanan jalan napas selama ekspirasi, dan mengurangi jumlah udara yang
terjebak (Smeltzer & Bare, 2013). Latihan pernapasan dengan pursed lips
breathing memiliki tahapan yang dapat membantu menginduksi pola
pernafasan lambat, memperbaiki transport oksigen, membantu pasien
mengontrol pernapasan dan juga melatih otot respirasi, dapat juga
meningkatkan pengeluaran karbondioksida yang disebabkan oleh
terperangkapnya karbondioksida karena alveoli kehilangan elastistitas,
sehingga pertukaran gas tidak dapat dilakukan dengan maksimal dan
meningkatkan ruang rugi di paru-paru.
K. Langkah langkah
2) Hembuskan dengan lambat dan rata melalui bibir yang dirapatkan sambil
mengencangkan otot-otot abdomen. (Merapatkan bibir meningkatkan tekanan
intratrakeal; menghembuskan melalui mulut memberikan tahanan lebih sedikit
pada udara yang dihembuskan).
3) Hitung hingga 4 detik memperpanjang ekspirasi melalui bibir yang
dirapatkan seperti saat sedang meniup lilin.
4) Sambil duduk dikursi: Lipat tangan diatas abdomen, hirup napas melalui
hidung selama 4 detik lalu tahan napas selama 2 detik, membungkuk ke depan
dan hembuskan dengan lambat melalui bibir selama 4 detik (smeltzer & Bare,
2013)
BAB IV
IMPLEMENTASI TINDAKAN
No Metode Langkah-langkah
HASIL INTERVENSI
B. Implikasi Keperawatan
Latihan pursed lip breathing dapat meningkatkan saturasi oksigen
karena dengan pursed lips breathing akan terjadi peningkatan tekanan pada
rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang
bronkus sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps saluran nafas. Hal
ini sejalan dengan penelitian (Kurniawan, 2022) hasil analisis terdapat
perbedaan yang bermakna pada nilai saturasi oksigen pada pasien post general
anesthesia sebelum dan sesudah dilakukan pursed lip breathing exercise .
Hasil analisis terdapat pengaruh yang bermakna pemberian pursed lip
breathing terhadap nilai saturasi oksigen pada pasien post general anesthesia
di Ruang Bedah Rumah Sakit Lavalette. Implikasi keperawatan yang dapat
diambil dari penelitian ini yaitu data dari penelitian ini dapat menjadi dasar
bagi keperawatan, terutama untuk keperawatan di rawat inap karena mudah
dilakukan dan dalam memberikan intervensi pada pasien sehingga diharapkan
dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien yang
mengalami penurunan kualitas tidur khususnya di ruang rawat inap.
C. Kesulitan dan proses intervensi
Kesulitan yang dihadapi saat melakukan intervensi antara lain :
1. Pasien terkadang kurang mengerti jika diberi instruksi ketika intervensi,
perawat harus mengulangi beberapa kali instruksi tersebut.
D. Saran melanjutkan penelitian
Berdasarkan jurnal penelitian yang kelompok lakukan, maka saran yang
diberikan oleh kelompok adalah :
1. Sebagai refrensi untuk dijadikan penelitian KIAN dan KTI keperawatan
2. Dapat diberikan tidak hanya untuk pasien yang mengalami penurunan
saturasi oksigen saja, tetpi juga pada pasien yang mengalami penurunan
frekuensi pernafasan juga.
3. Dapat membuat SOP yang telah valid
.
DAFTAR PUSTAKA
Black, J., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis
untuk Hasil yang Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R. Jakarta:
Salemba Emban Patria.
Chia, C., Gray, S. Y. W., & Ching, S. M. (2013). Validation Of The Framingham
General Cardiovascular Risk Score In A Multiethnic Asian Population: A
Retrospective Cohort Study. Bmj Open, Pp.1-7.
Darmayanti, R., Irawan, E., Ningrum, T. P., Khasanah, U., & Presti, P. (2022).
Gambaran tingkat kecemasan pasien cad sebelum tindakan katerisasi jantung di
ruang intermediate. Jurnal Keperawatan BSI, 10(1), 130–137.
Hastuti, Y. D., & Mulyani, E. D. (2019). Kecemasan Pasien dengan Penyakit Jantung
Koroner Paska Percutaneous Coronary Intervention. Jurnal Perawat Indonesia,
3(3), 167. https://doi.org/10.32584/jpi.v3i3.427
Kurniawan, D. B., Milwati, S., & Ernawati, N. (2022). Efektifitas Penerapan Pursed
Lip Breathing Exercise Terhadap Nilai Saturasi Oksigen Pada Pasien Di Ruang
Bedah Rumah Sakit Lavalette. Jurnal Keperawatan Terapan, 08(01), 11–18.
Soeharto. (2015). Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak Dan
Kolesterol, Edisi Keenam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Suyanti, T., & Rahayu, S. (2020). Lama Post Operasi Coronary Artery Bypass Graft
( CABG ) dengan Kualitas Hidup Pasien Post Operasi CABG Di RSPAD
Gatot Soebroto. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi (JABJ), 9(2), 166–173.
https://doi.org/10.36565/jab.v9i2.199
Muthmainnah, Q. (2019). Gambaran Faktor Resiko Kejadian Penyakit Jantung
Koroner. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Press