Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Dhita Andini Putri

Nim : P07234108064

Kelas : 3B

Mata kuliah : Etika profesi dan hukum kesehatan

Dosen pengampu : Supri Hartini M.Kes

Tema : “Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya”

Kasus : Tidak menutup kemungkinan pada suatu waktu akan banyak sampel yang masuk untuk
dilakukan pemeriksaan urine lengkap, dan pada pemeriksaan kimiawi biasanya dilakukan uji
dipstick tetapi untuk hasil yang lebih akurat dibutuhkan alat analyzer untuk pembacaan hasil
pemeriksaan kimiawi tersebut.

Pada tugas ini saya akan mengevaluasi dibagian kimia klinik, yaitu pemeriksaan kimiawi urine
dengan metode uji dipstick dan metode analyzer.

Pemeriksaan kimia urine mencakup pemeriksaan glukosa, protein (albumin), bilirubin,


urobilinogen, pH, berat jenis, darah (hemoglobin), benda keton (asam asetoasetat dan/atau
aseton), nitrit, dan leukosit esterase (CLSI, 2001).
Pemerksaan urine ada dua cara, yaitu secara manual dan otomatis. Secara manual, kita
menggunakan kertas urine strip. Di dalam urin strip ada beberapa warna indikator, sehingga
apabila kita mencelupkan kertas strip akan berubah warna. Perubahan warna pada urine tersebut
dicocokan dengan tabel dan kadarnya diketahui masing-masing parameter.
Potensi kesalahan yang sering terjadi pada tes distrip yaitu:
a. urine terkontaminasi dengan desinfektan,
b. carik celup kadaluarsa,
c. penyimpanan tidak tepat dengan penempatan udara atau cahaya,
d. tes dibaca diwaktu yang tidak tepat, urine sangat berpigmen,
e. kegagalan untuk menggunakan urine control untuk memeriksa ketepatan dari carik, dan
f. pemeriksaan darah didalam sampel urine digunakan carik celup berpotensi membuat hasil
positif palsu ataupun negatif palsu.

Prosedur kerja menggunakan carik celup :

a.       Disiapakan alat dan bahan


b.      Dimasukkan urin kedalam tabung reaksi
c.       Dicelupkan carik sekejap dalam urin, reagen harus mengenenai seluruh masuk kedalam
urin
d.      Dihilangkan kelebihan urin yang melekat pada carik dengan mengunakan tissue
e.       Dibaca hasil dengan membandingkan carik celup dan kolom berwarna pada botol carik
celup

Tentu saja pemeriksaan urin secara otomatis lebih mudah, karena menggunakan alat bernama
urin analyzer. Untuk pembacaan hasil urin memang menggunakan alat, namun pencelupan kertas
indikator ke dalam urin masih manual dengan tangan.
Maka dari itu untuk lebih memudahkan petugas saat melakukan pemeriksaan dan hasil lebih
akurat diperlukan instrumen baru untuk lebih memudahkan dan hasil yang dikeluarkan sudah
terinput langsung di komputer.
Cobas U 411 Analyzer merupakan instrumen pemeriksaan fisika dan kimia urin yang bekerja
secara semi otomatis untuk mengukur berbagai komponen dalam spesimen urin. Alat ini
menggunakan prinsip reflectance photometer dan dapat melakukan throughput 10 detik setiap
sampel atau 360 sampel/jam. Parameter pemeriksaan urin yang dapat diukur oleh alat Cobas U
411 Analyzer adalah mengukur berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton,
urobilinogen, bilirubin, darah, dan warna pada urin.

Seorang teknisi atau analis laboratorium yang bekerja menggunakan Cobas U 411 Analyzer
membutuhkan pengetahuan tentang prosedur mengoperasikan alat, seperti quality control,
maintenance, dan troubleshooting. Hal ini terjadi, karena kinerja autoanalyzer akan sebanding
dengan pelaksanaan quality control, maintenance, dan troubleshooting. Oleh karena itu, perlu
dilakukan evaluasi terhadap alat Cobas U 411 Analyzer dalam proses mengoperasikan alat,
quality control, maintenance, dan troubleshooting.
Quality control Cobas U 411 Analyzer bertujuan untuk memastikan kondisi instrument dan
reagen dalam keadaan baik dan siap operasional. Reagen quality control terdiri dari dua macam
(Negative/Positive) dan prosesnya dilakukan setiap hari sebelum alat digunakan. Maintenance
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk menjaga peralatan dalam
kondisi seperti semula.

Perawatan ini dapat dilakukan setiap hari, setiap minggu, dan setiap sistem membutuhkan untuk
mengurangi sistem yang trouble pada alat. Pesan peringatan trouble Cobas U 411 yang sering
terjadi adalah adanya warning ketika waktu pergantian lot reagen yang sudah expired. Dari
penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil prosedur untuk mengoperasikan alat Cobas U 411
Analyzer, prosedur quality control, prosedur maintenance, kode trouble pada alat, dan prosedur
penanganan jika terjadi trouble pada alat. Meskipun alat Cobas U 411 Analyzer sudah digunakan
dalam kurun waktu yang lama, penggunaannya cukup mudah dan alat tidak perlu diganti.

Evaluasi :

Carik celup Urin analyzer


Metode Manual Semi otomatis
Waktu -/+ 2 menit 10 detik
Prosedur Cepat Cepat
Hasil Diinput sendiri Diinput komputer
Kalibrasi Tidak bisa Bisa
Control Tidak ada Ada

Anda mungkin juga menyukai