A. Kimia Klinik
enzimatik.
- Pemeriksaan glukosa
Quinoneimine (merah).
- Pemeriksaan Ureum
- Pemeriksaan Kreatinin
fotometer.
21
22
Metode : Impedance
volume/ukuran/jumlah sel.
C. Urinalisis
diarahkan oleh light guide ke permukaan test pad dengan sudut yang optimal.
Cahaya LED yang mengenai pad atau ‘test zone’ (zona uji) terpantul secara
proporsional dengan warna yang dihasilkan pada test pad dan ditangkap oleh
dibuku: kode angka dan huruf dicatat baik pada rawat inap maupun rawat jalan.
23
3.2.2 Analitik
a. Pemeriksaan spesimen
d. Uji ketelitian
e. Uji ketepatan
terlihat jelas.
3) Meregangkan kulit di atas vena dengan jari - jari supaya vena tidak
bergerak.
4) Menusuk kulit dengan jarus dan semprit dalam tangan kanan sampai
Pembuatan serum :
pada suhu kamar hingga 20-30 menit kemudian disentrifuge 3000 rpm
a. Alat :
1. Sysmex XN-800i
2. Komputer
3. Print Out
b. Bahan :
1. Darah pasien
2. Tabung EDTA
c. Reagen :
1. Cell Pack
2. Stromatolyser 4 dl
3. Stromatolyser 4 ds
4. Sulfoliser sls
d. Cara Kerja :
25
1. Hidupkan alat
2. Menu Xs akan muncul otomatis, ketik lab pada kolom user name, tanpa
password
target)
8. Klik manual F2
9. Ketik no sampel
12. Tekan start, hasil dapat di lihat pada menu explorer dan keluar pada
printer alat
14. Matikan alat, klik F4, klik shut down, klik execut, tunggu 2 menit.
Alat : Easyra
Cara Kerja :
belakang alat.
running sampel.
11. Start dan alat akan bekerja secara otomatis sampai hasil keluar pada
printer alat.
Cara Kerja :
dalam sampel urine selama 2-3 detik, tiriskan sisa urine berlebih yang
4. Letakkan strip combostik yang telah di celupkan pada alat, tekan enter,
tunggu hasil keluar secara kurang lebih 1 menit secara otomatis dalam
Quality control (QC) adalah komponen dari program quality assurance dan
Data hasil pemeriksaan bahan kontrol dianalisis secara statistik dan dipantau
harus melakukan pengerjaan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap test
1. QC harian : QC Internal
|
Sampel pasien. -- Analisis. -- Hasil pasien
| |
QC Eksternal. Diagnosa
Jenis QC di laboratorium :
28
control atau out control. Batasan kontrol dihitung dari nilai rata-rata dan
control
Aturan “Westgard Multirule System” meliputi 12S, 13S, 22S, R4S, 41S, dan 10x,
seksama).
2. 13S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari control
3. 22S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol,
4. R4S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol,
5. 41S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol,
apabila 4 kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama baik x +SD
6. 10x : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol,
apabila 10 kontrol berturut-turut berada pada pihak yang sama dari nilai
sistematik.
B_18276.
4.76 QC ALBUMIN
4.53
4.29
4.06
3.82
3.59
3.35
9 9 9 9 9 9 9 9 9
2 01 2 01 2 01 2 01 2 01 2 01 2 01 2 01 2 01
1/ 5/ 3/ 5/ 9/ 7/ 8/ 9/ 1/
3/ 3/ 3/
2
3/
2 4/ 5/ 5/ 5/ 5/
1
laboratorium.
bahan kontrol ini memberikan hasil diluar rentang maka laboratorium wajib
mencari penyebabnya dan alat tidak boleh dijalankan untuk pemeriksaan hingga
periodik oleh pihak lain diluar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau
3.5 Manajemen K3
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang dapat
Sakit yaitu:
melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber dan harus mengelola dan
dalam container yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan radiologi,
Limbah Padat
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk
padat akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non
1. Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di
luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang
d. Limbah medis padat tajam seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan
e. Limbah radioaktif adalah limbah berasal dari penggunaan medis atau pun
Limbah Cair
Limbah cair Rumah Sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang
beracun, dan radio aktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI,
Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil
proses seluruh kegiatan rumah sakit, yang meliputi : limbah cair domestik, yakni
menjaga agar sampah medis tersebut tetap tertutup dengan rapat. Ada beberapa
prinsip dasar dan prosedur yang dapat membantu pencapaian tujuan pengurangan
2. Menjaga agar sampah tetap dalam kemasan dan tertutup rapat serta
limbah.
perlu dijaga keutuhan kemasannya pada waktu sampah tersebut ditangani. Banyak
Namun, usahakan untuk melakukan pengolahan limbah medis yang sesuai dengan