PENEMPATAN : SEMESTER II
Setelah mengikuti mata kuliah mahasiswa mampu memahami dan menjelas kan konsep
C. POKOK BAHASAN
E. MATERI (TERLAMPIR ) : -
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
o
1. Pembukaan (10 menit )
Menyimak
2 Kegiatan pembelajaran (90 menit )
mahasiswa mencatat
- Mengiventarisasi perbedaan
dan mencatat
3 Penutup ( 20 menit )
pertanyaan
Menjawab
salam
G. MEDIA
H. EVALUASI
Instrument evaluasi yang digunakan untuk mencapai sasaran pembelajaran pada mata kuliah
Tugas : 20 %
Kehadiran : 10 %
Etika : 10 %
Petunjuk perkuliahan:
1. Izin hanya diperbolehkan jika melalui dosen piket dan coordinator akademik
2. Selama perkuliahan mahasiswa harus mematuhui segala peraturan dan tata tertib serta
c. Kehadiran < 90 % dan > 75 % akan di kenakan sanksi akademik yang ditetapkan
I. REFERENSI
BAHAN AJAR
KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
- Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN yang kemudian
- Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak,
tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya dan adat istiadat
- Gender adalah pera dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara
social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan
sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena perbedaan biologis
(WHO, 1998).
2. Ciri-ciri gender
a. . Sebagian besar masyarakat banyak dianut kepercayaan yang salah tentang apa arti
menjadi seorang wanita, dengan akibat yang berbahaya bagi kesehatan wanita.
b. . Setiap masyarakat mengharapkan wanita dan pria untuk berpikir, berperasaan dan
bertindak dengan pola-pola tertentu dengan alas an hanya karena mereka dilahirkan
air dan kayu bakar, merawat anak-anak dan suami. Sedangkan pria bertugas memberikan
kesejahteraan bagi keluarga di masa tua serta melindungi keluarga dari ancaman.
c. Gender dan kegiatan yang dihubungkan dengan jenis kelamin tersebut, semuanya adalah
hasil rekayasa masyarakat. Beberapa kegiatan seperti menyiapkan makanan dan merawat
d. . Kegiatan lain tidak sama dari satu daerah ke daerah lain diseluruh dunia, tergantung
pada kebiasaan, hukum dan agama yang dianut oleh masyarakat tersebut.
e. Peran jenis kelamin bahkan bisa tidak sama didalam suatu masyarakat, tergantung pada
tingkat pendidikan, suku dan umurnya, contohnya : di dalam suatu masyarakat, wanita dari
suku tertentu biasanya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, sedang wanita lain
mempunyai pilihan yang lebih luas tentang pekerjaan yang bisa mereka pegang.
f. Peran gender diajarkan secara turun temurun dari orang tua ke anaknya. Sejak anak
berusia muda, orang tua telah memberlakukan anak perempuan dan laki-laki berbeda,
2002:2)
dilihat melalui cirri fisik primer dan secara sekunder yang ada pada kaum laki-
Istilah “seks” secara etimologis, berasal dari bahasa Latin “sexus” kemudian
diturunkan menjadi bahasa Perancis Kuno “sexe”. Istilah ini merupakan teks bahasa Inggris
pertengahan yang bisa dilacak pada periode 1150-1500 M. “Seks” secara leksikal bisa
berkedudukan sebagai kata benda (noun), kata sifat (adjective), maupun kata kerja transitif
(verb of transitive):
Secara terminologis seks adalah nafsu syahwat, yaitu suatu kekuatan pendorong hidup
yang biasanya disebut dengan insting/ naluri yang dimiliki oleh setiap manusia, baik dimiliki
laki-laki maupun perempuan yang mempertemukan mereka guna meneruskan kelanjutan
keturunan manusia.
Menurut Ali Akbar, bahwa nafsu syahwat ini telah ada sejak manusia lahir dan dia
mulai menghayati sewaktu dia menemukan kedua bibirnya dengan puting buah dada ibunya,
untuk menyusui karena lapar. Ia menikmati rasa senang yang bukan rasa kenyang. Dan inilah
Seksualitas merupakan suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan
seks. Dalam pengertian ini, ada 2 aspek (segi) dari seksualitas, yaitu seks dalam arti sempit
dan seks dalam arti luas. Seks dalam arti yang sempit berarti kelamin, yang mana dalam
2. Anggota tubuh dan ciri badaniyah lainnya yang membedakan antara laki-laki dan
perempuan
lat-alat kelamin
Segi lain dari seksualitas adalah seks dalam arti yang luas, yaitu segala hal yang
terjadi sebagai akibat (konsekwensi) dari adanya perbedaan jenis kelamin, antara lain:
Hubungan antara pria dan wanita; tata krama pergaulan, percintaan, pacaran,
tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya dan adat istiadat
Gender adalah pera dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan
secara social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang
diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena