Anda di halaman 1dari 23

URINE

ANALYZER

PENGANTAR
Urin berasal dari bahasa latin "Urina", sebuah produk cair yang dikeluarkan
tubuh oleh ginjal melalui proses yang dinamakan urinasi dan dikeluarkan
melalui uretra. Bahan-bahan yang terkandung dalam urin tersebut merupakan
hasil dari serangkaian proses metabolisme.
Bahan kimia yang terkandung dalam urine tersebut dapat dideteksi dan
dianalisis untuk keperluan diagnosa, dimana proses mendeteksi urine ini
dinamakan urinalisis. Dari analisi terhadap urin, dapat diketahui kondisi tubuh
seseorang, seperti fungsi ginjal, saluran kemih, hati, saluran tubuh, pankreas,
dan lainnya.
Dalam pemeriksaan terhadap cairan urin terdapat dua jenis pemeriksaan
yang biasanya dilakukan di fasilitas kesehatan, yaitu pemeriksaan urin rutin
dan pemeriksaan urin lengkap. Pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan
makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan protein
dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan urin lengkap
adalah pemeriksaan urin rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan keton,
bilirubin, urobilinogen, darah samar dan nitrit.
Secara manual, pemeriksaan urin dilakukan dengan menggunakan kertas
urin strip yang terdapat beberapa warna indikator, sehingga apabila kita
mencelupkan kertas strip ke dalam urin maka urin strip akan berubah warna.
Perubahan warna pada urin strip tersebut dicocokkan dengan tabel dan
kadarnya diketahui dari masing- masing parameter.
Pemeriksaan urin secara otomatis menggunakan alat bernama Urine
Analyzer. Alat ini membaca hasil dari urine strip yang berkaitan dengan sel
darah merah, pH, bilirubin, protein, glukosa, dan lainnya. Urine Analyzer
membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori
dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan/atau serial interface pada
alat tersebut. Urine Analyzer menstandarisasi hasil 'Urine Test Strip' dengan
dengan menghilangkan faktor-faktor yang diketahui dapat mempengaruhi
evaluasi/pengecekan secara visual pada strip tes urine.

1 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


KEGIATAN BELAJAR 1.
Dasar-dasar Urine Analyzer

Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum (Berisi pokok bahasan):
Setelah mengikuti materi ini, peserta mengetahui dasar-dasar alat Urine
Analyzer

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (Berisi sub pokok bahasan):


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan tentang alat
Urine Analyzer yaitu:
 Pengertian dan Fungsi alat Urine Analyzer
 Teknik dan Metode Pengukuran alat Urine Analyzer
 Prinsip Kerja alat Urine Analyzer
 Bagian-bagian alat Urine Analyzer
 Prosedur Penggunaan alat Urine Analyzer

POKOK MATERI
1. Pengertian dan Fungsi alat Urine Analyzer
2. Teknik Pengukuran Urine Analyzer
3. Prinsip Kerja alat Urine Analyzer
4. Prosedur Penggunaan alat Urine Analyzer

URAIAN MATERI
Urine Analyzer merupakan salah satu alat laboratorium otomatis yang
diciptakan untuk mempermudah pendeteksian dan analis terhadap jumlah
kandungan analit dalam urine seperti bilirubin, ketone, pH, protein, glukosa,
urobilinogen, nitrit, leukosit, esterase dengan melalui penggunaan dipstick
dan cairan reagen.

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI ALAT URINE ANALYZER


Urinalisis merupakan analisis terhadap urin menggunakan urine strip
yang dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Urine strip adalah
kertas berbentuk strip dengan berbagai macam parameter
(multiparameter) yang mampu mendeteksi suatu zat dalam urine yang
biasanya ada ketika kondisi tubuh tidak sehat.
Pada urine strip terdapat kotak-kotak parameter dengan berbagai
warna. Parameter ini berisi zat yang akan bereaksi dengan zat tertentu
yang ada dalam urine. Jika 2 zat tersebut bereaksi, maka warna kotak-
kotak ini akan berubah.

2 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


Urine strip dibedakan lagi jenisnya berdasarkan jumlah parameternya,
tapi yang akan dibahas lebih jauh adalah urine strip dengan 1 parameter,
3 parameter, 10 parameter, dan 11 parameter.
 Tes Urine Strip Secara Manual
Urine strip berbentuk strip panjang dimana terdapat pad yang
jika tercelup urine akan berubah warna. Terdapat bermacam macam
pada dimana setiap pad menunjukkan satu parameter. Perubahan
warna yang terlihat secara visual tersebut dicocokkan dengan tabel
yang tersedia (biasanya diberikan oleh manufactur).

Gambar 1 Urine Strip

 Tes Urine Strip Secara Otomatis


Pada tes urine strip secara otomatis, analisa dilakukan dengan
menggunakan urine analyzer. Urine Analyzer merupakan salah satu
alat laboratorium otomatis yang berfungsi untuk melakukan
pengukuran terhadap kandungan zat yang terdapat dalam sampel urin.
Parameter yang diukur pada alat ini antara lain: pH, berat jenis,
glukosa, protein, keton, bilirubin, urobilinogen, darah, nitrit, leukosit
esterase dimana kesemuanya dimungkinkan ada pada cairan urin.

Tes urine strip ada yang bersifat kualitatif yang hanya menunjukkan
reaksi positif atau negatif dan ada yang semi kuantitatif yang mampu
memperkirakan hasil dalam bentuk jumlah, yang biasanya dinyatakan
dengan 1+, 2+, 3+, dan 4+. namun, tes dapat juga menyatakannya
dalam miligram per desiliter.
Urine analyzer men-standarisasi hasil pembacaan urine strip dengan
menghilangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tes evaluasi
urin secara visual.

B. Teknik Pengukuran Urine


3 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2
Tes urine strip adalah salah satu jenis tes urine yang dilakukan dengan
cepat. Dalam hal ini akan digunakan strip khusus sebagai alat utama tes.
Strip khusus ini akan dicelupkan ke dalam sampel urine yang ingin di tes
selama beberapa detik. Hasil tes dapat dilihat dari perubahan warna
indikator pada strip khusus tersebut. Semua jenis prosedur tes ini data
dilakukan dengan mudah.meskipun begitu pengambilan sampel urine ini
harus dilakukan dengan benar. Kelebihan tes urine strip adalah tes ini
dapat dilakukan di rumah, rumah sakit, klinik dan juga laboratorium.
Prinsip kerja urine analyzer yakni dengan prinsip Reflectance Photometry
untuk membaca reaksi yang terjadi saat sampel urin bercampur dengan
reagen.
Reflektansi adalah kemempuan suatu bahan dalam memantulkan
gelombang elektromegnetik yang terpapar ke permukaannya, yang dapat
diukur dengan menggunakan koefisien reflektansi.
Fotometri merupakan ilmu tentang pengukuran energi cahaya, terkait
dengan kekuatan intensitas cahaya serta derajat penerangan cahaya
Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat urine analyzer mengukur
intensitas cahaya yang dihasilkan dari adanya reflektansi atau adanya
pantulan dari cahaya yang mengenai strip urin yang telah bereaksi.

C. Cara Kerja pada Alat Urine Analyzer


Urine analyzer diciptakan untuk mempermudah analis menentukan
jumlah (kuantifikasi) analit dalam urine, termasuk didalamnya bilirubin,
protein, glukosa, dan sel darah. Cara kerjanya, pertama dengan
meletakkan urine strip pada tray. Dari tray, strip diteruskan oleh
penggerak ke alat pembaca. Pada alat pembaca, terdapat LED yang
memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang mengarah pada
permukaan test zone.

Cahaya Monochromator FILTER CUVET

ADC AMPLIFIER DETECTOR

Microcontroller DISPLAY

Gambar 2 Blok Diagram Urine Analyzer

4 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


Cahaya LED yang mengenai pad ter-refleksi dengan warna yang
terdapat pada pad dan tertangkap oleh detektor. Panjang gelombang
yang diterima diperkuat dan difilter. Masing masing cahaya yang telah
dikuatkan tersebut dikelompokkan berdasar parameter dan diubah
menjadi sinyal analog menggunakan analog digital converter.
Selanjutnya, kadar dianalisa menggunakan microcomputer dan
membandingkannya dengan cahaya pada Internal Reference Plate.
Selanjutnya microprocessor tersebut mengubah nilai digital menjadi nilai
sampel dengan menggunakan skala strandar kalibrasi lalu dihitung nilai
reflektan. Hasil sentrasi semi kuantitatif ditentukan dengan
membandingkan nilai reflektan dengan limit atau range.
Ketiga LED mentransmisikan cahaya dengan panjang gelombang
yang berbeda. Penggunaan panjang geombang yang berbeda-beda ini
dapat meningkatkan hasil yang diperoleh dari pengukuran panjang
gelombang. Pengukuran retlektan secara fotometrik untuk semua
parameter test dilakukan setelah inkubasi 60 detik. Kompensasi untuk
warna intrinsic dari urin yag diketahui sebagai faktor pengganggu dibuat
melalui pengukran dari "blank compensasi pad" pada test strip.
Kompensasi tersebut mencegah positif palsu ketika sampel yang
warnanya pekat.

D. Bagian-bagian alat Urine Analyzer

Gambar 2 Bagian-Bagian Urine Analyzer

5 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


Keterangan :
A : Diskette Drive
B : Urisys 2400 kaset test trip
C : Layar
D : Pipet
E : Jarum sampel dan pencuci
F: Rak Output
G : STAT posisi sampling
11 : Rack cross-feed line
I : Pembaca Barcode
J : Rak Input

E. Prosedur Penggunaan alat Urine Analyzer


Dalam penggunaan alat Urine analyzer dilakukan beberapa tahapan, yang
biasanya terdapat pada manual penggunaan masing-masing merk dagang
dari alat yang digunakan. Namun secara garis besar dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Hubungkan alat Urine Analyzer Chemistry dengan sumber listrik
2. Tekan tombol “Power” terdapat pada belakang alat
3. Tekan tombol “On/Off” Feed Table/Meja Strip urine akan keluar
4. Tempatkan strip urine yang telah disiram dengan urine pasien pada
jalur pembacaan
5. Tekan tombol “Enter/Start” alat akan membaca hasil secara otomatis
dan hasil pemeriksaan akan keluar
6. Setelah alat digunakan tekan tombol “Clean” untuk mencuci Feed
Table/Meja Strip
7. Bersihkanlah menggunakan kapas atau cotton bud
8. Setelah alat selesai digunakan tekan “On/Off”
9. Tekan tombol “Power” terdapat pada belakang alat
10. Matikan alat dengan mencabut sumber listrik Urine Analyzer
Chemistry.

Hal-hal yang perlu di perhatikan


1. Bersihkanlah feed table/ meja strip ketika alat selesai digunakan
2. Keringkan bagian bawah strip urine ketika telah disiram sampel urine

KESIMPULAN
Urine Analyzer adalah alat semi-otomatis untuk membaca dan mengevaluasi
hasil reaksi yang terjadi pada urine strip. Strip ini digunakan untuk
pemeriksaan multi parameter, seperti: berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein,
glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin, dan darah dalam kandungan urin.
Keunggulan dari penggunaan Urine Analyzer antara lain:

6 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


1. Menghasilkan data yang lebih akurat terhadap pemeriksaan urin,
meminimalisir kesalahan yang diakbatkan oleh manusia
2. Meningkatkan jumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh satu
operator dalam satu waktu tertentu
3. Mempercepat perolehan hasil pemeriksaan terhadap sampel yang banyak
Meminimalisir terjadinya “human error” dalam pemeriksaan kimia klinik
4. Meminimalisir faktor biaya dalam pemeriksaan kimia klinis, dari segi biaya
pemeriksa, biaya bahan, dan juga meminimalisir sampel yang digunakan
5. Menjalankan tes yang dapat memaksimalkan hasil analisis dan menjaga
pengguna dari bahaya kontaminasi bahan kimia serta infeksi biologis
lainnya

7 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


BAHAN DISKUSI
Prinsip dari Urine analyzer adalah reflektansi fotometer, coba diskusikan dan
jelaskan apakah yang dimaksud dengan hal tersebut!

8 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


TEST
Soal pilihan berganda:

1. Manakah data di bawah ini yang tidak termasuk ke dalam parameter pemeriksaan
pada Urine Analyzer?
A. Berat Jenis
B. Lemak
C. Darah
D. Glukosa
E. Urobilinogen

2. Perhatikan blok diagram Urine Analyzer berikut :

Apakah fungsi dari blok yang diberi warna merah tersebut?


A. Penguat dan filter
B. Penyearah panjang gelombang
C. Pemantul cahaya
D. Pengubah sinyal analog ke digital
E. Pengubah cahaya menjadi tegangan

3. Pada alat urine analyzer , terdapat bahan dari alat yang wajib ada dan sangat
penting agar pengukuran dapat dilakukan karena di dalam bahan tersebut juga
terdapat reagen.
Bahan yang dimaksud adalah …
A. Urine
B. Urine test stripe
C. Elektroda
D. Pipet
E. Tabung reaksi

4. Alat urine analyzer dengan full otomatis hanya menempatkan sampel pada tabung
reaksi dan proses pengukuran akan otomatis dilakukan oleh alat.
Komponen yang menggerakkan tabung reaksi dan stripe test sehingga berjalan
secara otomatis adalah …
A. Magnet
B. Rangkaian motor
C. Pipet

9 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


D. Tangan user
E. switch
5. Urin analyzer adalah alat yang digunakan untuk memeriksa kelainan pada tubuh
seseorang melalui zat zat yang terkandung dalam urin.
Zat yang apabila terkandung dalam urin dapat mengindikasikan seseorang
mengalami diabetes adalah.......
A. Gula dan nitrit
B. Gula dan pH
C. Keton dan nitrit
D. Nitrit dan berat jenis
E. Gula dan berat jenis

6. Urin analyzer adalah alat yang digunakan untuk memeriksa urin seseorang untuk
melihat apakah ada kelainan atau tidak. Salah satu parameter yang dapat diperiksa
menggunakan urin analyzer adalah pH. pH urin pada keadaan normal adalah......
A. 5,0 - 9,1
B. 4,8-7,4
C. 3,5 - 8,1
D. 4,0 - 8,1
E. 3,8 – 7,0

7. Seorang laboran ingin menggunakan alat urine analyzer dengan sampel berupa
urine, ia memakai test strip sebagai parameter pengukurnya.
Penyakit apa saja yang dapat diperiksa pada alat urine analyzer?
A. Lambung, diabetes, infeksi, ginjal
B. Ginjal, kanker, penyakit hati, Kolesterol
C. Lambung, kolesterol, kanker, diabetes
D. Hiperventilasi, kanker, ginjal, diabetes
E. Kolesterol, lambung, pancreas, penyakit hati

8. Pada saat selesai melakukan test urine, seorang laboran membaca hasilnya supaya
bisa mengetahui penyakit apa dan pada zat mana penyakit dapat terdeteksi
Pada zat apa kita dapat mengetahui penyakit hati ?
A. Keton
B. Bilirubin
C. Darah
D. Protein
E. Nitrit

9. Pada alat urine analyzer kita sebagai teknisi tentu perlu tahu alat bagian dalam,
artinya memahami setiap komponen dan prinsip kerja alat
Bagaimana langkah yang tepat pada pinsip kerja alat urine analyzer ?

10 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


A. Led / sumber cahaya – sampel - cahaya dipantulkan ke detector –
amplifier – ADC – LCD
B. Led / sumber cahaya – cahaya diteruskan ke detector - sampel – amplifier
– ADC – LCD
C. Led / sumber cahaya – cahaya diteruskan ke detector - sampel –ADC –
amplifier – LCD
D. Led / sumber cahaya – cahaya dipantulkan ke detector - sampel –ADC –
amplifier – LCD
E. Led / sumber cahaya –sampel -cahaya dipantulkan ke detector –ADC –
amplifier – LCD

10. Seorang teknisi menemukan suatu trouble pada alat urine analyzer saat sampel
dimasukan cahaya tidak sampai pada penguatan.
Pada kasus ini bagian mana alat yang rusak ?
A. Light source
B. Detector
C. motor
D. ADC
E. LCD

11. Pada ruang laboratorium terdapat alat untuk memeriksa parameter seperti glukosa,
bilirubin, protein, leukosit, eritrosit dengan menggunakan sampel urine. Apa alat
yang digunakan ?
A. Centrifuge
B. Inkubator
C. Hemotokrit
D. Urine analyzer
E. USG

12. Pada alat urine analyzer untuk pemeriksaan parameter terdapat panjang
gelombang tertentu untuk mendapatkan hasil pada sampel.
Berapa rata rata panjang gelombangnya ?
A. 300-600 nm
B. 557-620 nm
C. 1000-1200 nm
D. 450 nm
E. 900 nm

13. urine analyzer adalah alat yang menggunakan panjang gelombang untuk
mendeteksi sampel urine. Apa komponen yang memberikan panjang gelombang
pada alat tersebut?
A. Monokromator
B. Detektor
C. Sumber cahaya

11 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


D. LCD
E. Amplifier

14. Terdapat suatu alat yang menggunakan prinsip kerja dengan menggunakan 3 buah
led dengan panjang gelombang yang berbeda-beda, serta menggunakan prinsip
photo reflectans. Alat apakah yang dimaksud ?
A. Urin analyzer
B. Spektrofotometer
C. Hematokrit
D. Inkubator amuba
E. BGA

15. Pada sebuah alat urin analyzer menggunakan alat bantu test strip untuk dilakukan
pengukuran dan pengecekan cairan. Apakah yang terdapat pada alat diatas agar
dapat bereaksi sehingga menghasilkan panjang gelombang yang berbeda-beda ?
A. Aquadest
B. Aqua bidest
C. Desinfektan
D. Reagen
E. deterjen

16. Ketika seorang petugas Lab. sedang melakukan pemeriksaan sample dengan alat
hematology analyzer, alat tersebut tidak dapat menyedot sample sedangkan alat
dalam kondisi bersih, hal pertama yang di lakukan oleh seorang teknisi adalah ?
A. Periksa kabel power
B. cek tegangan PLN
C. Periksa chamber WBC
D. Periksa aspiration needle
E. Periksa chamber RBC
17. Alat hematology analyzer berfungsi untuk mengetahui sel-sel darah dan bagian-
bagiannya termasuk fungsi fisiologisnya dan jenis penyakit yang diderita oleh
sorang pasien, biasanya sample (darah) di campur dengan reagent sebelum di
periksa dengan hematology analyzer, reagent apa saja yang di butuhkan dalam hal
ini ?
A. Lyse, rinse, dan alcohol
B. Alcohol,etanol dan cleaner
C. Diluent,lyse dan rinse
D. Diluent, rinse dan cleaner
E. Cleaner ,etanol dan alcohol
18. Seorang petugas lab. melporkan bahwa hasil pemeriksaan dari alat hematology
analyzer dapat tampil di layar LCD namun tidak dapat di prin out, sebagai
seorang teknisi bagian apa yang harus di cek dan di perbaiki pada alat tersebut ?

12 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


A. Cek komputer dan roll printer
B. Bagian tombol pada alat
C. Bagian valve unit
D. Bagian filter
E. Bagian vacuum
19. Seorang petugas Lab. sedang melakukan pemeriksaan darah dengan hematology,
namun alat tersebut tidak menanmpilkan hasil dari sel darah putih, kemungkinan
bagian alat yang rusak dan harus diganti oleh seorang teknisi adalah bagian ?
A. Bagian display
B. Bagian chamber RBC
C. Bagian chamber WBC
D. Bagian valve
E. Bagian mixer chamber
20. Seorang teknisi ingin melakukan pemeliharaan pada alat hematology analyzer,
cairan apa yang paling tepat digunakan untuk membersihkan probe(jarum
penghisap) pada alat tersebut ?
A. Air bersih
B. Aquades
C. Diluents
D. Alcohol
E. Etanol
21. Seorang operator sedang melakukan pemeriksaan menggunakan alat hematology
aalyzer setelah alat di nyalakan dan sample di masukan dan pemeriksaan di atur
maka operator lalu melakukan kegiatan lainnya. Namun pada saat dia kembali alat
itu masih blm mengeluarkan hasil dari pemeriksaan tadi, apa yang terjadi pada alat
itu ?
A. Dillution blok tidak menghisap
B. Reagen dan sample tidak ada
C. Detektor rusak sehingga tidak ada hasil
D. Reagen kadaluarsa
E. Sample yang di masukan kurang
22. Seorang sedang melakukan perawatan alat hematology cairan apa yang harus
digunakan untuk membersihkan probe EDTA ?
A. Etanol
B. Methanol
C. Alkohol
D. Deterjen
E. Air biasa
23. Berapa waktu yang di butuhkan oleh sebuah alat hematology untuk melakukan
satu kali pengukuran ?
A. 50 detik
B. 40 detik
C. 60 detik
D. 55 detik

13 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


E. 45 detik
24. Alat apa yang digunakan untuk mengukur trombosit dalam tubuh ?
A. Blood gas analyzer
B. Spektofotometer
C. AAS
D. Imunology
E. Hematology
25. Seorang operator sedang melakukan pemeriksaan dengan alat hematology namun
hasil yang di dapatnya dari alat itu sering tidak akurat lalu ia membaca manual
operation untuk mencari kerusakan pada alat itu. namun tidak di temukan masalah
pada alat itu, apa yang seharusnya di lakukan oleh operator tersebut ?
A. Memanggil teknisi
B. Mengganti reagent
C. Restart alat
D. Membuang alat
E. Tetap menggunakannya
26. Di laboratorium ada tiga macam metode penghitungan sel. Yakni 
A. metode manual dengan menggunakan mikroskop, Otomatik Optik, dan
metode Elektrik Konduksi
B. metode flow cymetri, metode elektrik isolator, metode otomatik optik
C. metode mikroskop, metode blood gas, metode elektrik isolator
D. metode elektrik konduksi, metode flow cymetri, metode blood gas
E. metode manual optik, metode blood gas, metode elektrik isolator

27. Dalam metode manual, sel-sel darah dilihat dengan mikroskop kemudian
menghitungnya sesuai jenisnya. Ini paling sederhana dan murah tetapi memiliki
tingkat kesalahan 
A. Cukup tinggi baik dari sistem atau kesalahan manusia
B. Sangat tinggi baik dari sistem atau kesalahan manusia
C. Cukup rendah baik dari sistem atau kesalahan manusia
D. Rendah baik dari sistem atau kesalahan manusia
E. Tidak ada kesalahan baik dari sistem atau kesalahan manusia

28. Sebelum darah dimasukkan ke alat tersebut, darah dilarutkan dulu dengan
larutan diluent (reagen). Perbandingan untuk penghitungan sel darah
putih adalah

14 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


A. 1:500
B. 1:1000
C. 1:1500
D. 1:2000
E. 1:2500
29. Pada hematology analayzer, Sebelum darah dijadikan sampel perlu adanya proses
pemisahan komposisi didalamnya. Setelah menjadi sampel, darah terpisah
menjadi dua bagian cair dan padat.
Apa yang termasuk darah bagian padat ? (E)
A. Sel darah WBC, serum
B. Sel darah RBC, plasma
C. Serum, plasma
D. Platelet, serum
E. Sel darah WBC, Platelet
30. Ada seorang teknisi elektromedis yang diberi tugas untuk memilih spesifikasi
teknis untuk pembelian alat hematokrit centrifuge. Apakah yang dilakukan oleh
teknisi tersebut ?
A. Memilih yang tegangannya 380V
B. Memilih alatnya yang dapat di setting 10 jam
C. Memilih alat nya dengan rotor dengan tempat samplenya banyak
D. Memilih alatnya dengan spesifikasi kecepatan 12000 Rpm
E. Memilih alat yang menggunakan grounding
31. Pada alat hematologi analyser hasil pemeriksaan dari alat bisa bermacam-
macam, antara lain MCV :
A. Volume rata-rata sel darah merah
B. rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin
C. konsentrasi rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin
Concentration
D. volume rata-rata platelete/Mean Platelete Volume
E. Jumlah sel darh merah
32. adalah alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara
menghitung dan mengukur sel-sel darah secara otomatis berdasarkan variasi
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.
A. Imun Analyser
B. Elektrolit Analyser
C. Kimia Analyser
D. Blood Gas Analyser
E. Hematology Analyzer
33. Suatu alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara
menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran
listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang di lewatkan adalah .....
A. Hemotology Analyzer

15 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


B. Kimia Klinik Analyzer
C. Spektrofotometer
D. Blood Gas Analyzer
E. Electrolite Analyzer

34. Pemeriksaan hematologi rutin seperti ....


A. Pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel
trombosit.
B. Pemeriksaan hemoglobin, hitung sel eritrosit,hitung sel leukosit, dan
hitung jumlah sel trombosit.
C. Hitung sel eritrosit, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.
D. Hitung sel eritrosit dan hitung sel leukosit
E. Pemeriksaan hemoglobin, hitung sel eritrosit, dan hitung jumlah sel
trombosit.

35. Ada beberapa macam metode pengukuran yang digunakan pada alat Hematology
Analyzer, antara lain sebagai berikut: 
 Elektrikal Impedance
 Fotometri
 Flowcytometry
Elektrikal Impedance digunakan untuk mengukur .....
A. Jumlah Hb
B. Jumlah dan ukuran sel
C. Plasma dan serum
D. Urine
E. Jumlah WBC, RBC, dan Platelet

36. Ada beberapa macam metode pengukuran yang digunakan pada alat Hematology
Analyzer, antara lain sebagai berikut: 
 Elektrikal Impedance
 Fotometri
 Flowcytometry
Flowcytometry digunakan untuk mengukur .....
A. Hb
B. Jumlah dan ukuran sel
C. Plasma dan serum
D. Urine
E. WBC, RBC, dan Platelet

37. Pengukuran yang hanya digunakan untuk mengukur Hb saja dengan prinsip kerja
berdasarkan absorbasi cahaya oleh foto detektor adalah pengertian dari prinsip ....
A. Fotometri
B. Flocytometri / impedance
C. Flowcytometry (Sistem Optik)

16 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


D. Elektrolit
E. ELISA
53. Pada saat pemeriksaan alat Hematologi, terlihat adanya cairan menetes. Sebab
hal tersebut tejadi dikarenakan…
A. Adanya kerusakan pada power supply.
B. Adanya konslet pada rangkaian.
C. Adanya kerusakan selang pompa.
D. Adanya kerusakan pompa.
E. Adanya komponen yang hilang.
54. Apabila adanya penyumbatan pada selang pompa Hematologi, hal yang harus
dilakukan sebagai teknisi adalah…
A. Membersihkan selang dengan Alkohol.
B. Membersihkan pompa dengan tinner.
C. Mengganti selang yang tersumbat.
D. Membuang selang yang tersumbat.
E. Membersihkan selang dengan Aquades.
55. Seorang teknisi memeriksa alat Hematologi, ditemukan jika danya error pada
vacuum filter. Hal tersebut disebabkan karena…
A. Filter kotor. harus diganti dengan yang baru.
B. Vacum rusak, vacuum harus diperbaiki.
C. Selang rusak, selang harus diganti.
D. Adanya pnyumbatan pada selang.
E. Pompa rusak.
56. Saat mengoperasikan alat Hematologi, probe pada alat tidak mau mengambil
sampel. Hal tersebut disebabkan karena…
A. Kerusakan pada pompa.
B. Tersumbatnya probe.
C. Kabel power rusak.
D. Fuse terputus.
E. Pompa sudah berkarat.
57. Komponen utama alat Hematologi yang berfungsi untuk mengambil sampel
adalah…
A. Vacuum
B. Valve
C. Aspiration needle
D. Chamber
E. Matering unit
58. Komponen utama alat Hematologi yang berfungsi untuk menhitung banyak
dan ukuran darah adalah…
A. Counting Chamber
B. Mattering Unit
C. Valve
D. Filter
E. Vacuum

17 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


59. Motode yang digunakan pada RBC/WBC counting chamber adalah…
A. Counting
B. Transmitting.
C. Absorbansi
D. Coulter
E. Detektor
60. Vacuum merupakan komponen pada alat Hematologi yang berguna untuk…
A. Mengalirkan sampel ke tabung.
B. Mengambil sampel.
C. Membuang sampel.
D. Menyaring udara.
E. Mengaduk sampel.

SOAL ESSAY

18 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


KEGIATAN BELAJAR 2.
Teknik Pemeliharaan alat Urine Analyzer

Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum (Berisi pokok bahasan):
Setelah mengikuti materi ini, peserta mengetahui teknik pemeliharaan
alat Urine Analyzer

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (Berisi sub pokok bahasan):


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan:
 Persyaratan teknis lingkungan alat Urine Analyzer
 Kalibrasi alat Urine Analyzer

POKOK MATERI
1. Persyaratan teknis lingkungan alat Urine Analyzer
2. Pemeliharaan alat Urine Analyzer
3. Kalibrasi alat Urine Analyzer

URAIAN MATERI

A. PERSYARATAN TEKNIS LINGKUNGAN ALAT URINE ANALYZER


1. Pastikan bahwa alat terhindar dari paparan cahaya matahari langsung,
dan sumber panas
2. Letakkan alat Urine analyzer pada tempat yang berdekatan dengan
sumber listrik yang memiliki tegangan yang stabil. Dalam hal ini dapat
digunakan voltage stabilizer.
3. Pada model-model tertentu ikuti spesifikasi instalasi seperti yang
dianjurkan oleh pabrik

B. TEKNIK PEMELIHARAAN ALAT URINE ANALYZER


Setiap peralatan kesehatan memerlukan pemeliharaan rutin, baik harian,
bulanan, atau tahunan. Demikian pula dengan alat Urine analyzer,
pemeliharaan dapat dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
oleh masing-masing pabrik pembuat. Namun secara umum dalam
kebanyakan dilakukan sebagai berikut:

Pemeliharaan Harian:
1. Setiap tumpahan atau bercak yang terdapat pada alat harus selalu
cepat dibersihkan
2. Setiap selesai pengoperasian harian, selalu pastikan kabel power
dilepaskan dari sumber listrik

19 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


3. Untuk Dry Urine Analyzer: Jangan tinggalkan strip pemeriksaan pada
alat. Secara rutin bersihkan wadah tempat strip pemeriksaan dan selalu
tutup rapat. Gunakan kain yang lembut dan bersih.
4. Untuk Wet Urine Analyzer: Selalu pastikan ruang cuvet dikosongkan
dan selalu tutup rapat apabila tidak digunakan.
5. Lapisi alat dengan selimut pelindung dan jauhkan dari adanya debu
kotoran
6. Jika diperlukan ganti sekring dan lampu sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuat
7. Jika mengalami kesalahan, segera konsultasikan dengan teknisi ahli.

Pemeliharaan Bulaanan, dilakukan untuk pemeriksaan serta


pembersihan terhadap fotodetector.

Pemeliharaan 6 Bulanan:
1. Lakukan pemeriksaan kelengkapan alat sesuai dengan spesifikasi
pabrik alat
2. Lakukan pemeriksaan tiap tombol atau saklar serta mekanikal
3. Lakukan pemeriksaan kebersihan terhadap seluruh aksesoris yang
digunakan
4. Lakukan pemeriksaan terhadap baut, mur, dan sekrup pada alat
5. Lakukan pemeriksaan terhadap rangkaian kelistrikan untuk
memastikan terhubung dengan baik serta menghindari adanya
hubungan pendek
6. Pastikan bahwa alat bebas dari kotoran dan debu
7. Lakukan pemeriksaan terhadap letak dan kesejajaran lampu sesuai
rekomendasi pabrik

Pemeliharaan Tahunan:
1. Lakukan pemeriksaan terhadap lokasi instalasi alat, demi keselamatan
kerja tenaga kesehatan
2. Lakukan terhadap tegangan yang tersedia bagi alat dengan toleransi
tegangan kurang lebih 5% dari spesifikasi tegangan yang dibutuhkan
alat
3. Pastikan bahwa penempatan alat Urine Analyzer tidak berdekatan
dengan alat lain yang dapat menghasilkan getaran dan tidak diletakkan
pada tempat yang terpapar radiasi sinar matahari langsung
4. Pastikan bawa alat Urine analyzer tidak berdekatan dengan sumber
asap, sumber gas, atau emisi gas lainnya
5. Lakukan pemeriksaan terhadap kebersihan, kelembaban, serta suhu
ruangan tempat alat Urine analyzer berada.

20 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


C. KALIBRASI ALAT URINE ANALYZER
Kalibrasi dilakukan untuk mendapatkan nilai factor sebagai nilai referensi
pembacaan pemeriksaan alat
Kalbrasi menggunakan serum kalibrator khusus yang diizinkan oleh
produsen alat (Open atau close serum)

KESIMPULAN

21 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


BAHAN DISKUSI

22 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2


TEST
Soal pilihan berganda:

23 JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK – POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2

Anda mungkin juga menyukai