Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERBAIKAN BABY INCUBATOR MERK GEA YP 100 DI RSUD DR.


TJITROWARDOJO PURWOREJO

Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan progam


Pendidikan diploma tiga (D-III) Teknik Elektro Medik pada Akademi Teknik
Elektro Medik Semarang

Diajukan Oleh :
MANARUL ILMI
02118057

D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK


AKADEMIK TEKNIK ELEKTROMEDIK SEMARANG
2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR


“PERBAIKAN BABY INCUBATOR MERK GEA YP 100 DI RSUD DR.
TJIROWARDOJO PURWEREJO”

YANG DIAJUKAN OLEH :


MANARUL ILMI
02118057

TANGGAL,…..…………………….2021
TELAH DI SETUJUI OLEH :
DOSEN PEMBIMBING

M. ROFI‟I, M.ENG
NIDN : 0609098701

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4
2.1 Landasan Teori ....................................................................................... 4
2.2 Teori Penunjang ...................................................................................... 5
2.2.1 Bayi Prematur .................................................................................5
2.2.2 Baby Incubator .....................................................................................6
2.2.3 Blok diagram Baby Incubator merk GEA tipe YP-100....................... 10
2.2.4 IC LM339N. ........................................................................................ 11
2.2.5 IC SN74LS245N ................................................................................. 12
2.2.6 Sensor Suhu ......................................................................................... 13
2.2.7 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 14
BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................................. 15
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 15
3.2 Waktu dan Tempat ................................................................................. 15
3.3 Alat dan Bahan ....................................................................................... 16
3.3.1 Alat ....................................................................................................... 16
3.3.2 Bahan ................................................................................................... 16
3.3.3 Tahap Penelitian .................................................................................. 16
3.3.4 Pengujian dan Analisa ......................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Bayi Prematur ................................................................................... 6


Gambar 2.2 Baby Incubator merek GEA tipe YP-100 ....................................... 8
Gambar 2.3 Blok diagram Baby Incubator merek GEA tipe YP-100 ................. 10
Gambar 2.4 IC LM339N ....................................................................................... 11
Gambar 2.5 IC 74LS245 ...................................................................................... 12
Gambar 2.6 Kerangka pemikiran .......................................................................... 14
Gambar 3.1 Flowchart penelitian ....................................................................... 17

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi alat Baby Incubator merek GEA tipe YP-100 .................. 8
Tabel 2.2 Fungsi Kaki IC ..................................................................................... 12
Tabel 3.1 Rencana dan Jadwal Kerja ................................................................... 15
Tabel 3.2 Alat yang digunakan dalam perbaikan ................................................. 16
Tabel 3.3 Bahan yang digunakan dalam peralatan ............................................... 16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tingginya angka kematian bayi, salah satunya disebabkan oleh terjadinya
persalinan prematur. Persalinan prematur adalah terjadinya persalinan sebelum
usia kehamilan standar lengkap yaitu pada usia kehamilan antara 20-36 minggu.
Bayi yang lahir prematur membutuhkan perawatan intensif karena sangatlah
rentan terhadap penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh timbulnya bakteri
karena suhu dan kelembaban di sekitar bayi yang tidak normal. Perawatan bayi
pada saat setelah proses kelahiran merupakan hal sangat penting. Bayi yang baru
lahir mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan di
sekitarnya apalagi dengan suhu udara disekitarnya.
Menurut Nur Asnah Sitohang pada Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Bayi
Berat Badan Lahir Rendah 2004 : Bayi prematuritas dengan cepat akan
kehilangan panas badan dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah dan permukaan
badan relatif luas oleh karena itu bayi prematuritas harus dirawat di dalam
inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim. Oleh sebab itu
dibuat sebuah prototype yang membantu menormalkan suhu dan kelembaban di
sekitar tubuh bayi yaitu inkubator bayi/Baby inkubator.
Baby Incubator merupakan salah satu alat yang mempunyai fungsi sebagai
perawatan dan penyesuaian suhu (penghangat) bagi bayi yang lahir prematur yang
sangat membutuhkan suhu yang sesuai dengan suhu dalam rahim ibu. Suhu yang
dibutuhkkan untuk perawatan bayi prematur adalah 32oC sampai 37oC. Prinsip
kerja inkubator dengan mengatur serta menstabilkan suhu dalam ruangan
inkubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkan oleh bayi prematur.
Inkubator menggunakan elemen pemanas (heater) yang dikontrol oleh suatu
rangkaian kontrol suhu agar suhu tetap stabil. Heater akan bekerja saat suhu
kurang dari suhu yang telah ditentukan, sebaliknya apabila sensor suhu lebih
besar dari setting suhu secara otomatis heater akan mati.

1
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa
peralatan kesehatan membutuhkan perawatan/maintenance secara berkala demi
menjamin mutu pelayanan kesehatan. Terlepas dari fungsi Baby Incubator yang
begitu banyak, peralatan kesehatan tentunya tidak lepas dari kerusakan baik
ringan maupun berat, karena kerusakan dapat ditimbulkan karena pemakaian tidak
sesuai dengan SPO (Standart Operating Procedure), perawatan/maintenance yang
kurang, serta incident/kecelakaan yang disebabkan oleh human error.
Mengacu pada latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk melakukan
perbaikan Alat Baby Incubator merk GEA di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Titrowardojo Purworejo. Maka dari itu penulis bermaksud mengambil judul :
“PERBAIKAN BABY INCUBATOR MEREK GEA YP 100 DI RSUD DR.
TJITROWARDOJO PURWOREJO”
Sesuai fungsi dari profesi elektromedik berdasarkan Keputusan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia (kepmeskes) nomor 371/MENKES/SK/111/2007
yaitu teknisi elektromedik memerlukan kompetensi untuk melakukan perbaikan
alat kesehatan baik di rumah sakit maupun perusahaan. Pada pelaksanaanya
teknisi elektromedik melakukan perbaikan alat kesehatan dengan tujuan mampu
menganalisa dan memahami serta dapat memperbaiki alat kesehatan seperti
contohnya Baby Incubator.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari pemaparan latar belakang di atas, penulis dengan ini
merumuskan rumusan masalah yang penulis akan kaji sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menganalisa kerusakan alat Baby Incubator Merk GEA tipe
YP-100 ?
2. Bagaimana cara memperbaiki alat Baby Incubator Merk GEA tipe YP-100?
3. Bagaimana cara uji fungsi alat Baby Incubator Merk GEA tipe YP-100?

1.3 Batasan Masalah


1. Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran atau perluasan
masalah dalam penyajiannya, maka penulis membuat batasan masalah
sebagai berikut:

2
2. 1. Analisis kerusakan alat Baby Incubator Merk GEA tipe YP-100
3. 2. Cara melakukan perbaikan alat Baby Incubator Merk GEA tipe YP-100.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun dasar masalah yang ditulis dalam perumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Dapat menganalisa kerusakan pada Baby Incubator Merk GEA tipe YP-
100
2. Dapat memperbaiki alat Baby Incubator yang mengalami kerusakan milik
RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo.
3. Dapat melakukan uji fungsi pada alat Baby Incubator Merk GEA tipe YP-
100 yang telah diperbaiki.

1.5 Manfaat Penelitian


Berikut merupakan beberapa manfaat yang dapat diambil pada pembuatan
tugas akhir ini :
1. Bagi penulis
1) Dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama proses perkuliahan.
2) Sebagai pedoman ilmu yang didapat selama menempuh program D3
elektromedik di Akademi Teknik Elektro Medik Semarang untuk
menghadapi dunia kerja.
2. Bagi institusi
1) Dapat digunakan sebagai literatur dalam proses pembelajaran.
2) Sebagai media belajar mahasiswa atau pembaca dari teori dasar,
perbaikan dan analisa kerusakan alat kesehatan khusus nya alat Baby
Incubator.
3. Bagi masyarakat
Memberikan pelayanan yang sesuai dengan fungsinya karena alat sudah
selesai diperbaiki

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Berikut ini merupakan pembahasan tentang Baby incubator yang telah
dilakukan sebelumnya yaitu tugas akhir mahasiswa ATEM Semarang milik
saudara Ivan Prasetyo(2019) mengenai modifikasi dilengkapi identifikasi error
kepemilikan Ivan Prasetyo(2019) dilakukan dengan cara mengubah sistem
menjadi digital berbasis ATmega‟16.
Penelitian selanjutnya adalah tugas akhir dari saudara Nur Taufiq (2018)
dengan judul perbaikan alat Baby Incubator Merk GEA – YP100 yang dilakukan
dengan penggantian komponen transistor NPN pada driver heater.
Yang ketiga adalah laporan Teknisi Drager dari saudara Amna Atoilah
(2019) dengan judul perbaikan alat Baby Incubator Merek Drager Isollete 8000
dengan kerusakan incubator alarm "High Skin Temperature" menyala secara terus
menerus, yang kemudian dilakukan perbaikan dengan cara melakukan
penggantian bacterial filter.
Serta yang terakhir diambil oleh penulis sebagai bagian dari landasan teori
pada penelitian ini adalah tugas akhir dari saudara Dwi Adhi Asmoro(2019)
dengan judul tugas akhir “Perbaikan Baby Incubator Merk GEA YP-90A” dimana
pada penelitian tersebut saudara Dwi Adhi Asmoro(2019) melakukan perbaikan
pada bagian motor yang berfungsi sebagai penggerak fan. Sehingga fan yang
seharusnya berfungsi untuk mendorong panas yang dihasilkan oleh heater untuk
didistribusikan keseluruh ruang inkubasi pada Baby incubator tidak bekerja
dengan maksimal.
Berdasarkan pada hal diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
mengenai alat Baby incubator merek david yp-90ab secara fungsional sangat
dibutuhkan bagi bayi premature atau BBLR (Berat badan lahir rendah) untuk
diberikan suhu yang diinginkan.

4
2.2 Teori Penunjang
Baby Incubator banyak digunakan untuk perlindungan bayi baru lahir dan
terutama bayi premature yang membutuhkan perawatan dan perhatian khusus.
Untuk tujuan ini, biasanya disediakan incubator dengan penompang bayi atau
kasur yang bagian pembentukannya direntangkang untuk membuat penutup
sebagian atau seluruhnya untuk bayi. Udara yang telah dipanaskan dan
dilembapkan atau dikondisikan kemudian diedarkan untuk menjaga bayi pada
yang diinginkan, untuk menghindari kehilangan kelembaban yang berlebihan atau
untuk memastikan steril yang diinginkan atau kondisi lain yang diperlukan untuk
kesejahteraan bayi (E Puzio, 1974) .

2.2.1 Bayi Prematur


Prematur adalah persalina yang berlangsung pada umur kehamilan 20 – 37
minggu di hitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirihardjo, 2009). Badan
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa bayi prematur adalah bayi yang
lahir pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang (Prawirohardjo, 2008).
Menurut Word Heaith Organization (W.H.O) mengatakan setiap 2 detik di
dunia seorang bayi lahir dengan keadaan berat badan rendah. Data W.H.O.dan
DHS menunjukkan bahwa pada 1991 angka kelahiran bayi dengan berat badan
rendah adalah 2,6 persen. Angka ini terus meningkat dan pada tahun 2007.
Mencapai 5,5 persen ini menunjukkan terdapat peningkatan angka kelahiran bayi
dengan berat badan rendah sebanyak lebih dua juta kali lipat.(Anonim, Kematian
Permatur Menurut WHO diakses 08 juni 2012).
Kelahiran prematur bisa disebabkan karena adanya masalah kesehatan pada
ibu hamil maupun pada janin merupakan faktor resiko terjadinya kelahiran
prematur. Akibat dari kelahiran prematur tersebut, anak yang dilahirkan akan
mengalami berbagai masalah kesehatan karena kurang matangnya janin ketika
dilahirkan yang mengakibatkan banyaknya organ tubuh yang belum dapat bekerja
secara sempurna. Hal ini mengakibatkan bayi prematur sulit menyesuikan diri
dengan kehidupan luar rahim, sehingga mengalami banyak gangguan kesehatan.
Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan janin yang terhambat, persalinan
prematur juga memberikan dampak yang negatif, tidak hanya kematian perinatal

5
tetapi juga morbiditas perinatal, potensi generasi akan datang dan dapat
mengakibatkan asfiksia neonatorum (Musbikin, 2005).
Berikut ini merupakan gambaran bayi premature yang membutuhkan
bantuan Baby Incubator yang ditunjukkan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Bayi Premature

2.2.2 Baby Incubator


Baby incubator merupakan suatu alat yang digunakan untuk menjaga
temperatur bayi yang baru lahir agar sesuai dengan suhu pada rahim ibu. Suhu
lingkungan yang digunakan dalam batas normal sekitar 36-37oC. Pada Baby
incubator ini akan menjaga suhu tetap stabil dengan suhu normal selain suhu
Baby incubator juga memiliki control kelembaban agar kulit bayi tidak menjadi
kering akibat dri suhu yang dihasilkan berupa panas (Nur Taufiq, 2018).

Salah satu alat kesehatan yang memiliki perkembangan begitu pesat ialah Baby
incubator. Tidak hanya pada casing nya saja yang memiliki banyak
perkembangan, tetapi juga secara teknis dan fungsi mengalami perkembangan
pesat, seperti peredam kebisingan, sirkulasi udara, alarm error dan lain-lain.
Sistem yang digunakan pada Baby incubator menggunakan sistem kontrol
suhu. Suhu yang akan dicapai dari kontrol suhu ini dicapai dengan sirkulasi udara
pada chamber. Sejumlah udara yang terkendali akan ditarik melalui filter udara
dengan menggunakan impeller yang digerakkan motor pada controller dan
kemudian ditarik kembali ke motor melalui filter udara kembali untuk menjaga
udara tetap bersih dan suhu dapat stabil. Aliran udara mengalir melalui sensor

6
suhu. Pengontrol suhu secara otomatis memodulasi suhu didalam chamber sesuai
dengan suhu yang dideteksi oleh sensor suhu udara. Pada alat ini kontrol suhu
diatur menjadi dua kebutuhan yaitu :
 Kontrol keluaran panas mode udara : mengontrol output pemanas sesuai
dengan suhu udara secara otomatis;
 Kontrol keluaran panas mode bayi : control output pemanas sesuai dengan
suhu kulit secara otomatis.

Alat Baby Incubator berfungsi untuk menjaga suhu tubuh pada bayi
prematur, terdapat beberapa parameter pada alat tersebut diantaranya, yaitu
parameter suhu, kelembaban, kebisingan, dan laju aliran udara. Menurut Kholil Al
Sulaimi pada Jurnal Incubator Analyzer Berbasis Arduino Uno Parameter Suhu
2018 mengatakan bahwa setiap parameter memilki nilai normal atau ambang
batas normal meliputi : Temperatur dalam inkubator bayi antara 35,5oC - 37oC,
dengan tingkat kebocoran suhu luar ± 1°C, tingkat kelembaban antara ≥ 70%, laju
aliran udara (air flow) < 0,35 ms, dan tingkat kebisingan di dalam inkubator < 60
d BA.

Semua parameter tersebut merupakan hal yang sangat vital dan benar- benar
perlu dikondisikan secara tepat untuk keselamatan bayi prematur yang sedang
dirawat dalam Baby incubator. Parameter Suhu berperan penting dalam menjaga
kestabilan suhu bayi, keakuratan suhu harus sesuai yang telah ditetapkan oleh
BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan). Suhu dalam inkubator bayi yang
terlalu rendah akan berefek bayi mengalami cedera kedinginan (hipotermia),
sebaliknya bila suhunya tinggi dapat menyebabkan apnea. Apnea yaitu berhenti
bernapas sementara yang berlangsung lebih dari 20 detik dan dapat disertai
penurunan frekuensi denyut jantung.

7
Berikut ini merupakan gambar Baby Incubator merek GEA YP-100

Gambar 2.2 Baby Incubator Merek GEA YP-100

Tabel 2.1 Spesifikasi Alat Baby Incubator Merek GEA YP-100


Merek GEA
Model YP-100
Voltage 220V
Frekuensi 50/60Hz
Power 400W
Ukuran W1003×H1227×D506mm (YP-100)

Bagian-Bagian Baby Incubator Merek GEA YP-100


• Tiang Semacam bagian bantalan, yang digunakan untuk menggantung botol
infus. max beban: 2Kg
• Rak Sejenis bagian bantalan yang digunakan untuk meletakkan benda-benda
kecil. max beban: 3.5Kg
• Kontroler Bagian inti dengan mode udara, dan digunakan untuk mengontrol
keluaran panas secara otomatis, lihat manual pengguna.
• Kompartemen bayi (YP-100A dan YP-100AB dengan pintu samping)

8
Digunakan untuk menempatkan bayi di dalam, termasuk kap Akrilik, keranjang
bayi, dan sebagainya. Ada pintu samping yang memudahkan pengoperasian. Skala
bayi adalah bagian opsional, dan max beban buaian adalah 10 Kg. Ukuran kasur:
610mm × 305mm (YP-100A dan YP-100AB). Ukuran kasur: 640mm × 355mm
(YP-100 dan YP-100B).

• Basis, bagian penting dari Baby Incubator, dan terutama terdiri dari tangki
aluminium, ruang kelembaban, filter udara, dan sebagainya.
• Dudukan bergerak, bagian yang dapat menopang tubuh utama Baby Incubator
dan dudukan untuk inkubator.
• Peralatan Fototerapi Bilirubin Neonatus, (untuk YP-100B dan YP-100AB)
Ditujukan untuk mengobati bilirubin pasien. Bagian ini dipasang di atas Baby
Incubator, dan sumber cahayanya memiliki dua jenis: lampu fluorescent dan
lampu LED, pengguna dapat memilih ini. Untuk Peralatan Fototerapi Bilirubin
Neonatus dengan lampu fluoresen, lihat panduan pengguna XHZ-90, sedangkan
untuk Peralatan Fototerapi Bilirubin Neonatus dengan lampu LED, lihat panduan
pengguna XHZ-90L.

9
2.2.3. Blok diagram Baby Incubator merk GEA tipe YP-100

Keyboard control

Indioator

Fan motor checking


I/O control

Temperature A
MAIN
heater control
MCU

Air temperature sensor

ADC Skin temperature sensor

Air flow temperature


sensor

Isolated temperature sensor


ADC
AUXILIARY
MCU

Temperature heater B
control

Gambar 2.3 Blok Diagram Baby Incubator merek GEA tipe YP-100

10
Keterangan Blok

Pada inputan alat ini menggunakan keypad untuk mengatur suhu yang
diinginkan. Suhu yang sudah di atur akan diproses pada MCU (mikrokontroller)
dan mengisyaratkan untuk I/O control untuk menyalakan fan motor dan
temperature heat control. Panas dari heater akan dibaca oleh sensor dan
dikonversikan dari analog to digital. Data yang telah didapat kemudian akan
diproses oleh mikrokontroller, microcontroller akan terus mengatur suhu
berdasarkan settingan yang diatur. Auiliary MCU (mikrokontroler tambahan)
berfungsi untuk membantu menghidupkan heater pada saat masih dalam
pemanasan.

2.2.4. IC LM339N

Gambar 2.4 IC LM339N

IC LM339 biasa disebut sebagai komparator. Kegunaannya adalah untuk meng-


compare (membandingkan). Dengan kata lain, sesuatu yang berbentuk analog
harus dikonversi dulu kedalam bentuk digital (deretan biner) pada dunia
elektronika. Hal ini bertujuan untuk mempermudah processing. IC LM339 terdiri
dari 4 buah komparator (yang berbentuk segitiga).
Satu buah komparator terdiri dari 2 input, yaitu Vin (input masukan dari
sensor) dan Vref (tegangan referensi). Pada dasarnya, jika tegangan Vin lebih

11
besar dari Vref, maka Vo akan mengeluarkan logika 1 yang berarti 5 Volt atau
setara dengan Vcc. Sebaliknya, jika tegangan Vin lebih kecil dari Vref, maka
output Vo akan mengeluarkan logika 0 yang berarti 0 Volt.

2.2.5. IC SN74LS245N
IC 74LS245 yang menurut data Sheet adalah „ Octal Bus Tranceiver, 3
State‟. Yaitu IC yang dapat digunakan sebagai masukan dan keluaran pada kaki
yang sama, tiga kondisi tersebut adalah: Masukan, Keluaran, Pengunci, dan tidak
membalikkan keadaan logika pada input ke output (Robby, 2011).

Tabel 2.2 Fungsi Kaki IC 74LS245

Kontrol masukan
Operasional
Kaki „E‟ Kaki „DIR‟
L L Data berasal dari kaki B menuju ke kaki A
L H Data berasal dari kaki A menuju ke kaki B
H X Data terisolasi (kondisi impedensi tinggi)

Keterangan:
L = Low (0)
H = Hight (1)
X = Low atau Hight

Gambar 2.5 IC 74LS245

12
Cara Kerja Rangkaian :

IC TTL 74LS245 dapat menangani 8 buah jalur masukan maupun keluaran,


dengan dikontrol oleh kaki DIR dan kaki E. Jika kaki 1 (DIR) IC diberi logika 1
dan kaki 19 (E) IC diberi Logika 0, maka kaki 2-9 (A) IC menjadi Input dan kaki
11-18 (B) menjadi Output. Sebaliknya jika kaki 1 (DIR) IC diberi logika 0 dan
kaki 19 (E) IC juga diberi logika 0, maka kaki 11-18 (B) menjadi Input dan kaki
2-9 (A) IC menjadi output. Dan jika kaki 1 dan 19 IC diberi logika 1 atau kaki 1
IC diberi logika 0 dan kaki 19 IC diberi logika 1 (DIR=1 dan E=1 atau DIR=0 dan
E=1), maka IC menjadi kondisi impedansi tinggi atau logika tidak diketahui sama
sekali atau data terisolasi (Robby, 2011).

2.2.6. Sensor Suhu


Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran
terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga
memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubaban-
perubahan suhu tersebut dalam bentuk output analog maupun digital. Sensor suhu
juga merupakan dari keluarga Transduser. Contoh peralatan-peralatan listrik
maupun elektronik yang menggunakan Sensor Suhu diantaranya seperti
Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan.

13
2.2.7 Kerangka Pemikiran
Berikut kerangka pemikiran penulis ditunjukkan pada gambar di bawa ini:

Latar belakang

1. Kelahiran bayi prematur memberi kontribusi yang cukup tinggi


terhadap kejadian kematian bayi di Indonesia.
2. Dengan menggunakan alat Baby Incubator, bayi yang lahir prematur
bisa dirawat secara intensif.
3. Perbaikan alat baby incubator yang rusak sangat diperlukan agar tidak
mengganggu pelayanan Rumah Sakit.

Permasalahan

Alat dinyatakan rusak dikarenakan, saat alat dihidupkan muncul indikator


alarm falta sensor.

Tujuan Penelitian

1. Memperbaiki alat Baby Incubator merk GEA tipe YP-100 dimana


indikator alarm falta sensor menyala.
2. Melakukan uji fungsi alat Baby Incubator merk GEA tipe YP-100.

Pembahasan

1. Menjelaskan bagaimana cara memperbaiki alat Baby Incubator merk


GEA YP-100 dimana indikator alarm falta sensor menyala dengan baik
dan benar.
2. Menjelaskan hasil uji fungsi alat Baby Incubator merk GEA tipe YP-
100.

Kesimpulan
Gambar 2.7 Kerangka pemikiran

Gambar 2.6 Kerangka pemikiran

14
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian terapan.
Penelitian terapan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menerapkan
teori-teori yang telah didapatkan kedalam sebuah praktik langsung. Untuk
menerapkan ilmu tersebut, penulis kemudian melakukan penelitian yaitu
perbaikan alat Baby Incubator merk GEA tipe YP-100 milik RSUD dr.
Tjitrowardojo Purworejo.

3.2. Waktu dan Tempat


Dalam melakukan penelitian perbaikan Baby Incubator merk GEA tipe
YP-100 di laksanakan pada waktu Januari 2021 – Maret 2021. Penulis melakukan
penelitian bertempat di ruang IPSRS RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo yang
akan di tunjukan pada table 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Rencana dan Jadwal Kerja


Bulan
No. Kegiatan Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembuatan
Proposal
2. Pengajuan
Proposal
3. Perizinan
peminjaman
alat
4. Perbaikan
alat

5. Pengujian
Alat
6. Pembuatan
KTI

15
3.3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan perbaikan alat Baby
Incubator merk GEA tipe YP-100 sebagai berikut :

3.3.1. Alat
Tabel 3.2 Alat yang digunakan dalam perbaikan

NO Jenis Peralatan

1 Multimeter

2 Solder

3 Timah

4 Toolset

3.3.2. Bahan
Tabel 3.3 Bahan yang digunakan dalam peralatan

NO Bahan

1 Baby Incubator merk GEA tipe YP-100

2 IC (Integrated circuit)

3 Skin Sensor Suhu

4 Manual book Baby Incubator merk GEA tipe YP-100

3.3.3 Tahap Penelitian


Tahap ini merupakan tahap inti dalam penelitian ini. Proses perbaikan
akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan atau prosedur yang sesuai dengan SOP.
Hal ini bertujuan agar proses perbaikan berjalan dengan baik dan dapat
memperoleh hasil seperti yang diinginkan.

16
Berikut ini merupakan tahapan penelitian dapat dilihat pada diagram 3.1
berikut :

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Proses Perizinan

Proses Troubleshooting

Proses Perbaikan

Hasil Perbaikan

Uji Fungsi

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart penelitian

17
3.3.4 Pengujian dan Analisa
Tahap pengujian dan analisa data merupakan suatu langkah yang paling
menentukan dari suatu penelitian. Karena pengujian dan analisa data berfungsi
untuk menyimpukan hasil penelitian. Pengujian dan analisa data dapat dilakukan
melalui tahan berikut :

1. Melakukan pengecekan, menguji dan menganalisa hasil akhir dari proses


perbaikan yang telah dilakukan.
2. Melakukan uji fungsi alat secara keseluruhan untuk memastikan bahwa
hasil perbaikan telah benar dan alat dapat digunakan dengan baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Wijayanegara H. 2009. Prematuritas. PT. Refika Aditama. Bandung

Kemkes RI. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Berbasis Perlindungan Anak. Direktorat Kesehatan Anak Khusus.
Jakarta.

Pratama, Rifaldi Yuda. Perbaikan Baby Incubator Merk GEA Tipe YP-100 Di
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura : Akademi Teknik Elektro Medik.
Semarang.

Ardany, Margaretha Putri Zyun. 2019. Perbaikan Baby Incubator Transport Merk
GEA MEDICAL Tipe TI-2000 : : Akademi Teknik Elektro Medik.
Semarang.

Fikri, Muhammad Zakiyyul. 2019. Perbaikan Baby Incubator Merk GEA MED
Tipe YP-90A Di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Temanggung :
Akademi Teknik Elektro Medik. Semarang.

Lestari, Vianissa Ayu. 2019. Perbaikan Baby Incubator Merk David Tipe YP-
90AB Di RSUD dr. Leokmono Hadi Kudus : Akademi Teknik Elektro
Medik. Semarang.

Puzio, Eugene T. 1974. Baby Incubator. 1385 Nottingham Way, Trenton, N. J.


08609. USA

E-Katalog, 2019. Baby Incubator (Online). (http://e-katalog.lkpp.go.id, diakses


tanggal 15 Januari 2021)

Robby. (2011). Octal Bus Transceiver-3 State 74LS245. Teknik Elektro Industri.

(Sumber : Hello Sehat 2018) Bayi Prematur

19

Anda mungkin juga menyukai