ETIKA PROFESI
TEKNIK ELEKTROMEDIS
Nim : 181313043
BAB I
PENDAHULUA
1.1 Latar Belakang Pelayanan teknik Elektromedik yang merupakan bagian integral pelayanan
kesehatan telah mengalami perkembangan, baik dari sisi keilmuan maupun teknologi
rekayasa pada bidang kedokteran/kesehatan. Tanggung jawab teknisi Elektromedis secara
umum adalah menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap
pakai peralatan kesehatan dengan tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang
standar. Sebagai teknisi Elektromedis, profesi ini dituntut untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara profesional, efektif dan efisien. Selain itu, profesi ini juga mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan ruang
lingkup kegiatannya. Untuk meningkatkan kinerja profesi teknik Elektromedik, diperlukan
adanya standar profesi sebagai pedoman dasar teknisi Elektromedis. Tujuan adanya standar
profesi tersebut adalah memberikan perlindungan baik kepada tenaga teknik elektromedik
maupun pihak penerima pelayanan teknik elektromedik. Standar profesi juga bertujuan
untuk pengawasan, pelaksanaan, pembinaan serta meningkatkan mutu pelayanan teknik
elektromedik sehingga pelayanan teknik elektromedik lebih bermutu dan dilaksanakan
secara efektif dan efisiensi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
a. Mengetahui pengertian, fungsi, prinsip dasar dan syarat etika profesi.
b. Mengetahui tentang profesi Elektromedis dan tanggungawab Elektromedis.
c. Mengetahui dasar hukum profesi Elektromedis.
d. Mengetahui standar profesi Elektromedis, standar kompetensi Elektromedis dan
standar kompetensi Elektromedis keahlian.
a. Mengetahui kode etik dalam profesi Elektromedis.
b. Mengetahui ruang lingkup Elektromedis.
c. Mengetahui organisasi perlindungan tenaga Elektromedis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika profesi
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti
adat istiadat/kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan sebagai
kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai yang mengenai yang
dedikasi yang tinggi. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut
kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan
apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang
harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan
a. Menurut Darmastuti (2007), terdapat tiga prinsip yang harus dipegang dalam etika
profesi, yaitu: Tanggung jawab, yaitu tanggung jawab pelaksanaan (by function) dan
tanggung jawab dampak (by profession).
b. Kebebasan, yaitu kebebasan untuk mengembangkan profesi tersebut dalam batas-batas
aturan yang berlaku dalam sebuah profesi.
c. Keadilan, yaitu prinsip yang diinginkan dari setiap profesi. Adil berarti tidak memihak
manapun dan siapapun. Dengan kata lain, prinsip keadilan ini ingin membangun satu
kondisi yang tidak memihak manapun yang memungkinkan untuk ditunggangi pihak-
pihak yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Suraida (2005), terdapat beberapa prinsip etika profesi yang harus
dijalankan oleh seorang profesional, yaitu:
a. Standar profesi teknik elektromedik: adalah pedoman dan batasan-batasan yang harus
dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi teknik elektromedik secara
baik (UU/W No.23.1992).
b. Tenaga teknik elektromedik: Seorang yang berpendidikan dalam bidang teknik
elektromedik dan diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan teknik elektromedik, berdasarkan
rekomendasi atau akreditasi organisasi profesi teknik elektromedik.
c. Pelayanan teknik elektromedik: Kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,
wasdal dan berperan serta dalam pengadaan/penerimaan, evaluasi dan pendayagunaan
alkes serta bimbingan pengoperasian alat kesehatan.
d. Alat kesehatan adalah (UU No. 23 tentang kesehatan): Instrumen, opratur, mesin, implan
yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
e. Penerima pelayanan teknik elektromedik: semua bidang pelayanan, penjual jasa dan
produksi alkes.
f. Tempat tugas: disemua bidang penerimaan pelayanan teknik elektromedik.
a. Pasal 1
(1) Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan.
(10) Teknologi kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode yang ditujukan
untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan
kesehatan manusia.
b. Pasal 22
c. Pasal 23
d. Pasal 24
(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan
kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional.
(2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur oleh organisasi profesi.
e. Pasal 34
f. Pasal 104
(2) Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh pengamanan sediaan Farmasi dan alat
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
khasiat/kemanfaatan
a. Pasal 7 Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber
daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
b. Pasal 12
(2) Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki izin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Setiap tenaga kesehatan yang
bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak
pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
c. Pasal 16 (Peralatan)
(1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi
peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai.
(2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian
fasilitas kesehatan yang berwenang.
(6) Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan oleh petugas
yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
2.9 UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
a. Pasal 1
(1) Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan.
(13) Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang diikuti oleh Tenaga
b. Pasal 9
c. Pasal 11
(12) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknik
d. Pasal 17
bidang kesehatan.
(3) Pendidikan tinggi bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
e. Pasal 20
f. Pasal 21
(1) Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan
(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar
kompetensi kerja.
(4) Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun
(5) Mahasiswa pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
g. Pasal 44
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.
(2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diberikan oleh konsil masingmasing Tenaga
Kesehatan setelah memenuhi persyaratan.
h. Pasal 46
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIP.
(3) SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh pemerintah
praktiknya
Tujuan adanya standar profesi teknik elektromedik adalah memberikan perlindungan baik
kepada tenaga teknik elektromedik maupun pihak penerima pelayanan teknik
elektromedik. Standar profesi juga bertujuan untuk pengawasan, pelaksanaan, pembinaan
serta meningkatkan mutu pelayanan teknik elektromedik sehingga pelayanan teknik
elektromedik lebih bermutu dan dilaksanakan secara efektif dan efisien
Standar Kompetensi adalah pernyataan tentang keterampilan dan pengetahuan serta sikap yang
harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja
yang dipersyaratkan. Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan
akan mampu:
Dalam penyusunan standar kompetensi Teknik Elektromedik dibagi dalam empat peran yaitu :
a. Sebagai pengelola.
b. Sebagai pelaksana.
c. Sebagai peneliti.
d. Sebagai pelatih/penyuluh
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. Begitu pula dengan
profesi teknik elektromedik. Berikut ini adalah kode etik bagi para profesi teknik
elektromedik ;
“KODE ETIK PROFESI”
a. Kewajiban tenaga teknik elektromedik terhadap pemerintah dan masyarakat:
1) Tenaga teknik elektromedik senantiasa melaksanakan kebijakan yang digariskan
oleh pemerintah tentang kesehatan dalam bidang teknik elektromedik.
2) Tenaga teknik elektromedik senantiasa berperan aktif dengan menyumbangkan
pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
dalam bidang teknik elektromedik.
3) Tenaga teknik elektromedik dalam melaksanakan profesinya tidak membedakan
kebangsaan, kesukuan, agama, politik, warna kulit, umur, jenis kelamin serta
status sosial dari penerima pelayanan teknik elektromedik.
1) Tenaga teknik elektromedik selalu menjunjung tinggi nama baik profesi teknik
elektromedik dengan berperilaku dan berkepribadian yang luhur.
2) Tenaga teknik elektromedik secara bersama-sama membina organisasi profesi
teknik elektromedik sebagai wadah profesi.
3) Tenaga teknik elektromedik dalam melaksanakan pelayanan profesinya selalu
berpedoman pada standar profesi teknik elektromedik.
4) Tenaga teknik elektromedik senantiasa berperan dalam pembaharuan dan
menentukan standar profesi untuk meningkatkan pelayanan teknik elektromedik.
5) Tenaga teknik elektromedik harus dapat bekerja sama dan menghargai profesi
yang terkait.
6) Tenaga teknik elektromedik baik secara perorangan maupun bersama-sama
melaporkan ke majelis disiplin bila menegatahui adanya pelanggaran profesi
teknik elektromedik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unsur penting yang harus dimiliki setiap profesi adalah standar profesi. Standar
profesi merupakan pedoman baku yang harus dipatuhi dan dipakai dalam melaksanakan
tugas profesi yang benar dan baik. Tujuan adanya standar profesi tersebut adalah
memberikan perlindungan baik kepada tenaga profesi itu sendiri maupun pihak penerima
pelayanan. Standar profesi juga bertujuan untuk pengawasan, pelaksanaan, pembinaan
serta meningkatkan mutu pelayanan sehingga pelayanan lebih bermutu dan dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
DAPTAR PUSTAKA
1. http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/keputusan-menteri-
kesehatan-republik-indonesia-no-371-tahun-2007-tentang-standar-profes-
teknisi-elektromedis.pdf
2. https://dokumen.tips/documents/makalah-etika-profesiselesai.html
3. http://etikasayora.blogspot.com/2016/12/makalah-etika-profesi-kode-etik-
dan.html?m=1
4. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-etika.html
5. https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-profesi.html