Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Ujian Tengah
Semester Mata Kuliah Etika Profesi
Disusun oleh :
NIM. P07134220006
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.sedangkan itu etika merupakan cerminan dari sebuah mekanisme
kontrol yang dibuat dan diterapkan oleh dan untuk kepentingan suatu kelompok sosial atau
profesi. Kehadiran organisasi profesi dengan kode etik profesi diperlukan untuk menjaga
martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit
dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian
tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya;
serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
profesi;
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
Adanya organisasi;
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian
tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya;
serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada : profesi, pekerjaan, rekan,
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang.
Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya
pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan
Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik
Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh
organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik. Suatu gejala agak baru adalah
bahwa sekarang ini perusahaan-perusahan swasta cenderung membuat kode etik sendiri.
Rasanya dengan itu mereka ingin memamerkan mutu etisnya dan sekaligus meningkatkan
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.
Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada : profesi, pekerjaan, rekan, pemakai
Tangibles (bukti langsung dan nyata) meliputi kemampuan hasil pengujian, dapat
Responsiveness (daya tanggap), yaitu tanggap dalam memberikan pelayanan yang baik
dimiliki Analis Kesehatan dan bebas dari risiko bahaya atau keragu-raguan.
baik dan memahami kebutuhan pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain).
3. Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman sejawat
dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan tetap
berkualitas tinggi.
3. Dapat berkonsultasi / merujuk kepada teman sejawat atau pihak yang lebih ahli untuk
2. Dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan profesinya harus mengikuti peraturan dan
masyarakat.
3. Dapat menemukan penyimpangan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar norma
yang berlaku pada saat itu serta melakukan upaya untuk dapat melindungi kepentingan
masyarakat.
3. Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan).
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen yang berkisar dari
dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan data hasil uji.
4. Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manffat dan
kepraktisannya.
5. Membantu klinis dalam pemanfaatan yang benar dari data lab untuk memastikan seleksi
yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam menginterprestasikan hasil uji.
kelaboratoriuman.
pengiriman spesimen.
benar·
5. Keterampilan dalam pembuatan dan uji kualitas media serta reagen untuk pemeriksaan
laboratorium·
7. Keterampilan dalam mengakses dan menguji keabsahan hasil uji melalui evaluasi mutu
2. Menjaga kerahasiaan informasi dan hasil pemeriksaan pasien / pemakai jasa, serta hanya
3. Dapat berkonsultasi / merujuk kepada teman sejawat atau pihak yang lebih ahli untuk
10. Menjaga rahasia dan menyimpan kondisi - kondisi pasien yang di hadapi.
13. Rileks.
E. Kesimpulan.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada : profesi, pekerjaan, rekan,
pemakai jasa, dan masyarakat.
Etika Profesi Analis Kesehatan Memiliki Tiga Dimensi Utama, Yaitu :
1. Keahlian (pengetahuan, nalar atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih).
2. Keterampilan dalam komunikasi (baik verbal & non verbal).
3. Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan).
DAFTAR PUSTAKA
http://depsi.fst.unair.ac.id/wp-content/uploads/2011/04/Etika-Profesi.pdf
http://organisasiku.blogspot.com/2011/04/etika-profesi-analis-kesehatan.html