Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN

Etika Profesi ATLM di Rumah sakit


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Etika Profesi dan Hukum
Kesehatan

DOSEN PENGAMPU :
H. Anis Zuhdi P.S.Sos,MMRS

Disusun Oleh :
Ira Sri Luqisa 411119106

PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI
CIMAHI
TAHUN AJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke khadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-
Nya kita masih diberi kesempatan untuk tetap mensyukuri segala nikmat-Nya. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada junjunan alam Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,
sahabat, dan segenap pengikutnya.

Dengan tidak hentinya bersyukur kepada-Nya, alhamdullillah penyusun dapat


menyelesaikan Penyusunan makalah “Etiaka Profesi ATLM di Rumah Sakit” Penyusunan
makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas matakuliah Imunologi

Penyusun menyadari bahwa apa yang terdapat dalam penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Masih banyak kekurangan dan hal-hal yang harus diperbaiki.

Penulisan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai
pihak. Dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya selama
ini.
Cimahi, 30 Mei 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
I. Latar Belakang.................................................................................................................................4
II. Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
III. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
ISI.................................................................................................................................................................6
I. Defenisi............................................................................................................................................6
II. Etika Tenaga Kesehatan...................................................................................................................7
III. Etika ATLM...................................................................................................................................9
IV. Etika Rumah Sakit......................................................................................................................12
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Etika adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa
Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen"
Pengertian Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap masyarakat itudengan penuh ketertiban
serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan dalam rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban
terhadap masyarakat.
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi serta memelihara martabat,
kehormatan profesi, menjaga integritas, kejujuran serta dapat dipercaya, produktif, efektif, efisien, peduli
terhadap tugas dan lingkungan.

alam melaksanakan tugasnya analis kesehatan berpegang teguh pada filosofi etika profesi &
aspek legal Bertanggungjawab dalam keputusan klinis yang dibuatnya Senantiasa mengikuti
perkembangan pengetahuan, teknologi & ketrampilan mutakhir secara berkala Menggunakan
konsultasi & rujukan yang tepat selama memberikan pelayanan Lanjutan…. Perilaku profesional
ANALIS KESEHATAN Menghargai & memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan
kegiatan promosi kesehatan Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan
masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dan memberikan dorongan untuk senantiasa
mengetahui status kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium Lanjutan ….. Perilaku
profesional ANALIS KESEHATAN Menggunakan ketrampilan berkomunikasi Bekerjasama
dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
ANALIS KESEHATAN sEbAgAI profesi memiliki ciri-ciri : Mengembangkan pelayanan yang
unik/khas kepada masyarakat Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu prog. Pendidikan
yang ditujukan untuk profesi ybs. Memiliki serangkaian pengetahuan Ilmiah Anggota-
anggotanya manjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang berlaku Anggota-
anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya. Anggota-anggotanya
wajar menerima imbalan jasa atas pelayan yang diberikan.
Memiliki suatu organisasi Profesi yg senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat Bahwa jenis pekerjaan profesional memiliki ciri ttt yaitu : memerlukan
persiapan atau pendidikan khusus bagi pelakunya (membutuhkan pendidikan pra jabatan yg
relevan), kecakapan seorang pekerja profesional dituntut memenuhi persyaratan yg telah
dibakukan o/ pihak yg berwenang ( mis. Organisasi profesi & pemerintah) & jabatan yg
mendapat pengakuan dari masy. & atau negara. Prinsip-Prinsip Etika PROFESI Prinsip tanggung
jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya terhadap dampak pekerjaan terhadap orang
lain Prinsip keadilan, tidak merugikan; membedakan orang lain. Prinsip Otonomi. Kebebasan
4
sepenuhnya dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen
profesional dan tidak mengganggu kepentingan umum. Prinsip integritas moral yang tinggi.
Komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi. Prinsip-Prinsip Etika Profesi 3. Prinsip Otonomi.
Kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan
komitmen profesional dan tidak mengganggu kepentingan umum. 4. Prinsip integritas moral
yang tinggi. Komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi.
II. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika profesi?
2. Bagaimana etika profesi tenaga kesehatan?
3. Bagaimana etika profesi ATLM
4. Apa yang dimaksud etika rumah sakit?
III.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari etika profesi
2. Untuk mengetahui etika profesi tenaga kesehatan
3. Untuk mengetahui etika profesi ATLM
4. Untuk mengetahui pengertian dari etika profesi rumah sakit

5
BAB II
ISI

I. Defenisi
· Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
buruk atau baik.sedangkan itu etika merupakan cerminan dari sebuah mekanisme kontrol yang
dibuat dan diterapkan oleh dan untuk kepentingan suatu kelompok sosial atau profesi. Kehadiran
organisasi profesi dengan kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan
profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalah-gunaan keahlian
· Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi,
hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang
luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta adanya
disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang
profesi tersebut.Adapun Ciri-Ciri Profesi sebagai berikut :
o Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi;
o Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan;
o Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
o Adanya proses lisensi atau sertifikat;
o Adanya organisasi;
o Otonomi dalam pekerjaannya.
· Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi,
hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang
luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta adanya
disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang
profesi tersebut.
· Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai jasa. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak

6
profesional.Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada : profesi, pekerjaan, rekan, pemakai
jasa, dan masyarakat.
Sedangkan, Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah:
“Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat”.
Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, dinyatakan bahwa :
“Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun
orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan”.
Dari pengertian diatas, rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan diantaranya
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi,
pencegahan dan peningkatan kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan medik dan
para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan
serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan sebagaimana yang dimaksud, sehingga
perlu adanya penyelenggaan kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan
kesehatan.
II. Etika Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan meliputi 13 kelompok antara lain:
1. Tenaga medis terdiri atas dokter , dokter gigi , dokter spesialis dan dokter gigi spesialis.
2. Tenaga psikologi klinis
3 . Tenaga keperawatan terdiri dari perawat profesi, perawat vokasi
4. Tenaga kebidanan terdiri dari bidan profesi dan vokasi
5. Tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
6. Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan ,tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostat dan
kependudukan serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.
7. Tenaga kesehatan lingkungan terdiri dari tenaga sanitasi lingkungan , entomolog kesehatan,
mikrobiolog kesehatan.
8. Tenaga gizi terdiri dari nutrisionis, dietisien.
9. Tenaga keterapian fisik terdiri dari fisioterapis, okupasi terapis , terapis wicara , dan akupuntur

7
10. Tenaga keteknisan medis terdiri dari perekam medis dan informasi kesehatan, teknik
kardiovaskuler,teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi, penata anestesi,
terapis gigi dan mulut, audiologis.
11. Tenaga teknik biomedika terdiri diri radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik,
fisikawan medik, radioterapis, ortotik prostetik.
12. Tenaga kesehatan tradisional terdiri dari tenaga kesehatan tradisional ramuan, tenaga kesehatan
keterampilan.
13. Tenaga kesehatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

Tenaga Kesehatan adalah setiap individu yang bekerja atau mengabdi di bidang
kesehatan, cukup pengetahuan dan keterampilan serta pernah menempuh pendidikan di bidang
kesehatan. Dalam UU Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 11 ayat (1) Undang Undang
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Menyatakan bahwa tenaga kesehatan
dikelompokkan menjadi terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.
Berikut ini beberapa contoh kode etik dari profesi kedokteran:
Kewajiban Dokter, diantaranya adalah :
- Memberikan pelayanan medis itu sesuai dengan standar prosedur operasional dan juga
kebutuhan medis pasien.
- Memberikan rujukan bagi pasien ke rumah sakit lain yang lebih ahli apabila diperlukan.
- Menjaga rahasia sang pasien, bahkan juga setelah pasien tersebut meninggal dunia.
- Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali terdapat ada pihak lain yang
bertugas serta juga mampu melakukannya.
- Meningkatkan ilmu pengetahuan pada bidang ilmu kedokteran.

Larangan Bagi Dokter, diantaranya yaitu:


- Memuji kemampuan atau juga keahlian diri sendiri.
- Ucapan atau tindakan yang dapat melemahkan daya tahan pasien.
- Mengumumkan serta juga melakukan teknik kedokteran yang belum diuji kebenarannya.
- Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
- Mengambil alih pasien tanpa persetujuan keluarga.
- Menetapkan imbalan atas jasanya yang secara tidak wajar.
- Melakukan diskriminasi didalam melakukan pelayanan.
- Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.
- Mengabaikan kesehatannya sendiri.
- Mengeluarkan keterangan palsu, walau diminta pasien.
- Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau juga orang lain.
- Membocorkan rahasia pasien kepada orang lain.
Adapun etika profesi yang harus dilakukan terhadap tenaga kesehatan lain, adalah sebagai
berikut.
1. Menghormati hak-hak dari tenaga kesehatan lain Setiap tenaga kesehatan memiliki hak
masing-masing dalam melaksanakan profesinya baik dengan sesama maupun dengan tenaga

8
kesehatan profesi yang lainnya. Untuk itu perlu adanya rasa saling menghormati antar tenaga
kesehatan satu dengan tenaga kesehatan yang lainnya, sehingga terciptalah suatu hubungan yang
harmoni tanpa adanya perpecahan dalam ruang lingkup profesi kesehatan.
2. Memperlakukan setiap tenaga kesehatan lain dalam batas-batas norma yang berlaku Setiap
tenaga kesehatan lain perlu diperlakukan dengan baik dalam batas-batas norma tertentu. Sesuai
dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal 60 yang
menyatakan bahwa tenaga kesehatan bertanggung jawab untuk mengabdikan diri sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Maka dalam hal ini setiap tenaga kesehatan perlu menjaga sikap dan
perilaku terhadap tenaga kesehatan lainnya, sebab setiap profesi kesehatan akan saling
membutuhkan sesuai dengan tugas profesinya masing-masing.
3. Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi Setiap tenaga kesehatan perlu
untuk menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi guna menjalin hubungan
kerjasama yang baik. Selain itu jika hal ini tidak dilakukan maka akan berdampak secara tidak
langsung terhadap pasien dan masyarakat sekitar lingkungan tenaga kesehatan.
4. Membina hubungan kerjasama yang baik Setiap tenaga kesehatan perlu untuk membina
hubungan kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan profesional lainnya dengan tujuan
utama untuk menjamin pelayanan tetap berkualitas tinggi. Untuk itu perlu rasa saling
menghargai antara sesama tenaga kesehatan guna membangun kerjasama yang baik, yang secara
tidak langsung akan berdampak positif terhadap pasien dan masyarakat disekitar tenaga
kesehatan.

III. Etika ATLM


Kewajiban Ahli Teknologi Laboratorium Medik
a. Kewajiban Umum
Adapun kewajiban umum Ahli Teknologi Laboratorium Medik adalah sebagai
berikut:
- Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi,
menghayati dan mengamalkan sumpah profesi.
- Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan
praktik profesinya harus berpedoman pada standar profesi.
- Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menghormati hak-hak
pasien, hak-hak teman sejawat dan hak-hak tenaga kesehatan lainnya.

b. Kewajiban ATLM Terhadap Profesi


Adapun kewajiban ATLM Terhadap Profesi adalah sebagai berikut:
- Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi

9
serta memelihara martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas,
kejujuran serta dapat dipercaya, produktif, efektif, efisien, peduli
terhadap tugas dan lingkungan.
- Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik berkewajiban menjunjung
tinggi norma-norma dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan dalam
penyelenggaraan praktik profesinya.
- Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik senantiasa harus melakukan
pekerjaan pekerjaan profesinya profesinya sesuai dengan standar standar prosedur prosedur
operasional, operasional,
standar keselamatan kerja yang berlaku dan standar keselamatan kerja yang berlaku dan kode eti
kode etik profesi. k profesi.
- Setiap ATLM yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP) Kewajiban
ATLM Terhadap Teman Sejawat dan Profesi Lain.
- Setiap ATLM memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas
norma yang berlaku sebagaimana dia sendiri ingin diperlakukan.
- Setiap ATLM harus menjunjung tinggi kesetiakawanan dan sikap saling
menghargai dengan teman sejawat dalam penyelenggaraan profesinya.
- Setiap ATLM harus membina hubungan kerjasama yang baik dan saling
menghormati dengan teman sejawat dan tenaga profesional lainnya
dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan senantiasa berkualitas
tinggi.

c. Kewajiban ATLM Terhadap Pasien / Pemakai Jasa


- Setiap ATLM dalam memberikan pelayanan harus bersikap adil dan
mengutamakan kepentingan pasien dan atau pemakai jasa tanpa
membeda-bedakan kedudukan, golongan, suku, agama, jenis kelamin
dan kedudukan sosial.
- Setiap ATLM harus bertanggungjawab dan menjaga kemampuannya
dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan atau pemakai jasa
secara profesional.

10
- Setiap ATLM berkewajiban merahasiakan segala sesuatu baik informasi informasi
dan hasil pemeriksaan yang diketahui berhubungan dengan tugas yang
dipercayakannya kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berhak dan
jika diminta oleh pengadilan.
- Setiap ATLM dapat berkonsultasi/merujuk kepada teman sejawat atau
pihak yang lebih ahli untuk mendapatkan hasil yang akurat.

d. Kewajiban ATLM Terhadap Masyarakat


- Setiap ATLM dalam menjalankan praktik profesinya harus
mengutamakan kepentingan masyarakat dan memperhatikan aspek pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan serta nilai serta nilai budaya, adat budaya, adat istiadat yang istiadat yang
berkembang berkembang
di masyarakat.
- Setiap ATLM harus memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan
kemampuan profesionalnya baik secara teori maupun praktek kepada
masyarakat luas serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat.
- Setiap ATLM dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan profesinya
harus mengikuti peraturan perundang- undangan yang berlaku serta
norma-norma yang berkembang pada masyarakat.
- Setiap ATLM harus dapat mengetahui penyimpangan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar prosedur operasional dan norma yang
berlaku berlaku pada saat itu serta melakukan melakukan upaya untuk dapat melindungi
melindungi kepentingan masyarakat.

e. Kewajiban ATLM Terhadap Diri


- Sendiri Setiap ATLM senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
- Setiap ATLM berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan
pengetahuannya pengetahuannya sesuai dengan perkembangan perkembangan ilmu
pengetahuan pengetahuan dan
teknologi.
- Setiap ATLM berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan,

11
kemampuan dan ketrampilan di bidang teknologi Laboratorium Medik maupun bidang lain yang
dapat menunjang pelayanan profesinya.Dalam melakukan pekerjaannya.
- Setiap ATLM harus bersikap dan berpenampilan sopan dan wajar serta
selalu menjaga nilai-nilai kesopanan.
- Setiap ATLM harus memelihara kesehatan dirinya supaya dapat bekerja
dan melayani dengan baik.

IV. Etika Rumah Sakit


Etika rumah sakit adalah etika terapan (applied ethics) atau etika praktis (practical ethics), yaitu
moralitas atau etika umum yang diterapkan pada isu-isu praktis, seperti perlakuan terhadap etnik-
etnik minoritas, keadilan untuk kaum perempuan, penggunaan hewan untuk bahan makanan atau
penelitian, pelestarian lingkungan hidup, aborsi, etanasia, kewajiban bagi yang mampu untuk
membantu yang tidak mampu, dan sebagainya. Jadi, etika rumah sakit adalah etika umum yang
diterapkan pada (pengoperasian) rumah sakit.
Bagi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang dari lingkungan budaya
tertentu. Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti
kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspekatasi) profesi dan masyarakat, serta
bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga
terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil,
profesional dan terhormat.
Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab
khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan
profesi, terhadap pemerintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap
masyarakat. Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk
eksekutif lain di rumah sakit.
Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersamadan pedoman untuk diterapkan dan
dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan
pelayanan profesi itu.
Etika Rumah Sakit adalah suatu etika praktis yang dikembangkan untuk Rumah Sakit sebagai
suatu institusi lahir pada waktu yang hampir bersamaan dengan kehadiran etika biomedis. Atau
dapat juga dikatakan etika institusional rumah sakit adalah pengembangan dari etika biomedika
(bioetika). Karena masalah-masalah atau dilema etika yang baru sama sekali sebagai dampak
atau akibat dari penerapan kemajuan pesat ilmu dan teknologi biomedis, justru terjadi di rumah
sakit. Sebagai contoh, dapat disebut kegiatan reproduksi dibantu transplantasi organ.

12
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Ada 3 dimensi utama yang harus diperhatikan seorang tenaga laboratorium dalam
mencangkup suatu etika profesi yaitu :
1) Keahlian (pengetahuan, nalar atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih)
2) Keterampilan dalam komunikasi (baik verbal & non verbal)
3) Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan)
Dimana Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

II. Saran
Dengan adanya penerapan kode etik dalam suatu pekerjaan dan  pemahaman tentang manfaat,
kompetensi dan kewajiban bagi seorang analis kesehatan sangat membantu dan sangat
berperan penting dalam pemberian  pelayanan laboratorium yang baik dan benar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ibeng, Parta 15 Oktober 2020. “Pengertian Etika Profesi, Fungsi, Tujuan, Prinsip, Contoh”
https://pendidikan.co.id/etika-profesi/
Pranata, susanti. 2018. “MAKALAH ETIKA PROFESI DENGAN TENAGA KESEHATAN
LAINNYA“ https://docplayer.info/69814403-Makalah-etika-profesi-dengan-tenaga-
kesehatan-lainnya.html
Tri Cahyani,Wina Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Bahan Makalah Etika Profesi

Un-Djannah Etika Profesi Ahli Teknologi Laboratotium Medik

ETIKA PROFESI DAN LEGALITAS TENAGA KESEHATAN.Universitas Dian Nuswantoro Semarang

14

Anda mungkin juga menyukai