Anda di halaman 1dari 11

Mengkaji pengertian ruang dan lingkup etika profesi gizi

Disusuh oleh :

1. Syuhada sulaedi
2. Baiq cindani violin d.
3. Feby anindiya l.

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI

2019

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
ISI............................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.1 Pembahasn ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................................................. 7

ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang tela melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “
Etika Profesi Gizi”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tanga terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
kesalahannya. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat meberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Mataram, 29 juli 2019

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengembangan profesi serta mempelajari penerapan
prinsip-psinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus
(profesi) kehidupan manusia.
Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang
sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat terhadap
konsumen (klien atau objek). Etika profesi memiliki konsep etika yang ditetapkan atau
disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik,
engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagianya.
Kode erik profesi merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana dilapangan kerja (kalangan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi/perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan ruang lingkup etika profes gizi?
2. Apa saja contoh penerapan etika profesi gizi?
3. Bagaimana proses profesionalisme bidang gizi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup etika profesi gizi
2. Untuk mengetahui contoh penerapan etika profesi gizi
3. Untuk mengetahui proses profesionalisme bidang gizi

1
BAB II

ISI

2.1 Pembahasan
1. Pengertian dan ruang lingkup etika profesi gizi
Etika profesi terdiri dari dua kata yaitu etika yang berarti usaha untuk mengerti
tata aturan social yang menentukan tingkah laku manusia, dan kata profesi yang
berarti bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan) tertentu. Ahli gizi yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri
dalam upaya perbaikan gizi, kesehatan, kecerdasan, dan kesejahteraan rakyat
melalui upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi, pengembangan ilmu dan teknologi
gizi, serta ilmu-ilmu terkait. Ahli gizi dalam menjalankan profesinya harus
senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap dan
perbuatan terpuji yang dilandasi oleh falsafah dan nilai-nilai Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Persatuan Ahli Gizi Indonesia serta etika profesinya.
2. Penerapan Etika Profesi Gizi
Dalam menerapkan etika profesi , ahli gizi wajib melakukannya sesuai
kewajiban yang meliputi kewajiban umum, kewajiban terhadadp klien, kewajiban
terhadap masyarakat, kewajiban terhadap teman seprofesi dan mitra kerja,
kewajiban terhadap profesi dan diri sendiri.
a. Kewajiban Umum
1) Meningkatkan keadaan gizi dan keseahatan serta berperan dalam
meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.
2) Menjunjung tinggi nama baik profesi gizi dengan menunjukkan sikap,
perilaku, dan budi luhur serta tidak mementingkan diri sendiri.
3) Menjalankan profesinya menurut standar profesi yang telah ditetapkan.
4) Bersikap jujur, tulus, dan adil.
5) Menjalankan profesinya berdasarkan prisnip keilmuan, informasi
terkini, dan dalam menginterpretasikan informasi hendaknya objektif
tanpa membedakan individu dan dapat menunjukkan sumber rujukan
yang benar.
6) Mengenal dan memahami keterbatasannya sehingga dapat bekerjasama
dengan pihak lain atau membuat rujukan bila diperlukan.

2
7) Melakukan profesinya mengutamakan kepentingan masyarakat dan
berkewajiban senantiasa berusaha menjadi pendidik dan pengabsi
masyarakat yang sebenarnya.
8) Bekerjasama dengan para professional lain di bidang kesehatan
maupun lainnya.
b. Kewajiban Terhadap Klien
1) Memelihara dan meningkatkan status gizi klien baik dalam lingkup
institusi pelayanan gizi atau di masyarakat umum.
2) Menjaga keserasian klien atau masyarakat yang dilayaninya baik pada
saat klien masih atau sudah tidak dalam pelayanannya, bahkan juga
setelah klien meninggal dunia kecuali bila diperlukan untuk keperluan
kesaksian hokum.
3) Menjalankan profesinya senantiasa menghormati dan menghargai
kebutuhan unik setiap klien yang dilayani dan peka terhadap perbedaan
budaya, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal suku, agama, ras,
status social, jenis kelamin, usia dan tidak menunjukkan pelecehan
seksual.
4) Memberikan pelayanan gizi prima, cepat, dan akurat.
5) Memberikan informasi kepada klien dengan tepat dan jelas, sehingga
memungkinkan klien mengerti dan mau memutuskan sendiri
berdasarkan informasi tersebut.
6) Apabila mengalami keraguan dalam memberikan pelayanan
berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan merujuk kepada ahli gizi
yang mempunyai keahlian.
c. Kewajiban Terhadap Masyarakat
1) Melindungi masyarakat umum khususnya tentang penyalahgunaan
pelayanan, informasi yang salah dan praktek yang tidak etis berkaitan
dengan gizi, pangan termasuk makanan dan terapi gizi/diet.
2) Memberikan pelayanannya sesuai dengan informasi faktual, akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3) Melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi sehingga dapat
mencegah masalah gizi di masyarakat.
4) Peka terhadap status gizi masyarakt untuk mencegah terjadinya
masalah gizi dan menigkatkan status gizi masyarakat.
3
5) Member contoh hidup sehat dengan pola makan dan aktifitas fisik yang
seimbang sesuai dengan nilai praktik gizi individu yang baik.
6) Dalam kerjasama dengan profesi lain di masyarakat, ahli gizi
berkewajiban memberikan dorongan, dukungan, inisiatif, dan bantuan
lain dengan sungguh-sungguh demi tercapainya status gizi dan
kesehatan optimal di masyarakat.
7) Mempromosikan atau mengesahkan produk makanan tertentu tidak
dengan cara yang salah atau menyebabkan salah interpretasi atau
menyesatkan masyarakat.
d. Kewajiban Terhadap Teman Seprofesi dan Mitra Kerja
1) Melakukan promosi gizi, memelihara dan menigktakan statsu gizi
masyarakat secara optimal, bekerjasama dan menghargai berbagai
disiplin ilmu sebagai mitra kerja di masyarakat.
2) Memelihara hubungan persahabatan yang harmonis dengan semua
organisasi atau disiplin ilmu/professional yang terkait dengan upaya
meningkatkan status gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan
masyarakat.
3) Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan keterampilan terbaru kepada
sesame profesi dan mitra kerja.
e. Kewajiban Terhadap Profesi dan Diri Sendiri
1) Mentaati, melindungi, dan menjunjung tinggi ketentuan yang
dicanangkan oleh profesi.
2) Memajukan dan memperkaya pengetahuan dan keahlian yang
diperlukan dalam menjalankan profesinya sesuai perkembangan ilmu
teknologi terkini serta peka terhadap perubahan lingkungan.
3) Menunjukkan sikap percaya diri, berpengetahuan luas, dan berani
mengemukakan pendapat serta senantiasa menunjukkan kerendahan
hati dan mau menerima pendapat orang lain yang benar.
4) Menjalankan profesinya, tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan
pribadi termasuk menerima uang selain imbalan yang layak sesuai
dengan jasanya, meskipun dengan pengetahuan klien/masyarakat
(tempat dimana ahli gizi dipekerjakan).
5) Tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, dan memaksa
orang lain untuk melawan hukum.
4
6) Memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat bekerja dengan
baik.
7) Melayani masyarakat umum tanpa memandang keuntungan
perseorangan atau kebesaran seseorang.
8) Selalu menjaga nama baik profesi dan mengharumkan organisasi
profesi.
3. Proses Profesionalism Bidang Gizi
a. Dalam mengerjakan sesuatu harus diawali niat tulus.
Perlu disadari bahwa sebenarnya semua pekerjaan di dunia ini, apabila
dikerjakan dengan tulus demi kesejahteraan orang banyak, merupakan amal
yang tinggi dan menjadikan seseorang profesionalis.
b. Memiliki kompetensi
Menjadi karyawan yang kompeten di tempat kerja tidak hanya akan
membantu dalam membangun penilaian kinerja dilingkungan kerja, dapat juga
digunakan sebagai sarana membangun citra diri yang baik. Selain
pengetahuan, keahlian bidang tertentu akan menunjukkan pribadi yang
kompeten dan membawa kehidupan yang lebih baik.
c. Melakukan sesuatu dengan sistematis
Keteraturan dalam bekerja akan membawa lebih mudah dalam
mencapai tujuan. Dengan bersikap teratur dalam melakukan tugas merupakan
salah satu kunci untuk menjadi professional. Bekerja secara teratur, akan
mempermudah pekerjaan untuk diselesaikan sesuai dengan target serta aturan
yang berlaku.
d. Memiliki Dedikasi dan Integritas
Dedikasi dan Integritas merupakan keunggulan dari seorang professional.
Memiliki dedikasi tinggi pada pekerjaan membutuhkan satu tekad ayng kuat.
Dalam hal ini perlu membangun mulai dari diri sendiri dan berlanjut rekan
kerja dengan cara mencintai, senang dan bangga pada pekerjaannya. Seiring
berjalannya waktu, dedikasi dimiliki nantinya akan bermuara pada integritas
(menyatunya ucapan dan tindakan)
e. Mampu Bekerja dengan Tim
Tim adalah perpaduan dua atau lebih orang yang memiliki tujuan
bersama dan saling tergantung satu sama lain. Salah satu manfaat terbesar dari

5
teamwork ini adalah inspirasi dan ide yang didapat dari hasil diskusi. Dengan
teamwork yang lebih bagus akan menjadikan pribadi yang lebih professional.
f. Memiliki Batasan
Saat bekerja, harus ada memisahkan masalah pribadi dan profrsional.
Di lingkungan tempat kerja tetap harus bersikap professional, jangan
membiarkan persoalan pribadi menganggu pekerjaan sehingga membuat tidak
objektif. Hal tersebut akan mencederai sikap professional dalam bekerja. Dan
bukan tidak mungkin menganggu pekerjaan.

6
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ahli gizi yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri dalam upaya
memelihara dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan dan
kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi,
pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-ilmu terkait. Ahli gizi dalam
menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi oleh falsafah dan nilai-
nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Persatuan Ahli Gizi Indonesi serta etika profesinya.

3.2 Sara
Sebaiknya seorang ahli gizi harus memperhatikan tugas, kewajiban, serta
etikanya dalam menjalankan profesi sebagai ahli gizi. Tidak hanya berpaku pada
ilmu pengetahuan namun juga menjalankan kode etik profesinya sebagaimana
yang sudah diatur sejak dulu.

Anda mungkin juga menyukai