Makalah
Pengembangan Kepribadian dalam Praktik Profesi Gizi
Dosen Pembimbing :
Arnisam, SKM, M.Kes
Disusun Oleh :
Nawal Azkia
P0713111026
A. Latar Belakang
Permasalahan gizi di Indonesia semakin kompleks seiring terjadinya transisi
epidemiologis. Berbagai permasalahan gizi kurang, menunjukkan angka penurunan seperti
Prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) sementara itu dilain pihak masalah gizi lebih dan
penyakit degeneratif justru menunjukkan peningkatan bahkan dari laporan terakhir masalah
gizi kurang saat ini cenderung tetap.
Untuk menanggulangi berbagai permasalahan gizi tersebut dibutuhkan tenaga
kesehatan dan ahli gizi serta ilmuwan yang dinamis, mandiri dan menjunjung etik
profesional yang tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi dalam upaya berbagai
pengembangan ilmu dan pelayanan kesehatan diberbagai bidang termasuk bidang gizi
Selain itu perkembangan globalisasi yang ditandai dengan kesepakatan perdagangan
bebas di tingkat Asia melalui Asian Free Trade Aggreement (AFTA) pada tahun 2003 dan
tingkat dunia tahun 2010 (WTO) memungkinkan masuknya tenaga asing dengan bebas ke
indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan tenaga gizi yang profesional dengan
kemampuan keilmuan/kompetensi lulusan setara dengan standar profesional gizi di tingkat
internasional. Disamping untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan gizi di
masyarakat baik secara individu maupun kelompok
Tenaga gizi yang ada diIndonesia saat ini ;ebih banyak yang berlatar belakang
pendidikan Diploma III, sedangkan pendidikan sarjana gizi baru saja dimulai. Adanya dua
jenis tenaga gizi ini tentunya mempunyai wewenang dan kompetensi yang berbeda. Selain
tenaga gizi tersebut, adapula tenaga kesehatan lain yang melakukan kegiatan gizi yang
sama. Oleh karena itu, standar profesi Gizi dapat digunakan sebagai pedoman bagi tenaga
gizi dengan tujuan untuk mencegah tumpang tindih kewenangan berbagai profesi yang
terkait dengan gizi.
Untuk itu persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) harus menyikapi dan
mengantisipasi hal tersebut dengan meningkatkan kualitas sumber daya yang ada melalui
Penetapan Standar Profesi Gizi
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja ruang lingkup etika?
2. Bagaimana menerapkan etika pergaulan sebagai seorang mahasiswa?
3. Bagaimana cara mengembangkan kepribadian?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ruang lingkup etika
2. Untuk mengetahui etika pergaulan
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN
B. Etika Pergaulan
Etika pergaulan itu merupakan tata-cara bergaul yang bermoral dan beradab baik itu
bergaul dengan teman, lebih tua, lebih muda. Etika bergaul itu sangat penting karena kita
sebagai manusia adalah makhluk yang beradab sehingga dengan adanya etika, itu
menunjukkan bahwa kita bukanlah mindless creature. Etika bergaul itu ada bermacam-
macam seperti etika berbicara dengan orang yang lebih tua dan etika berbicara dengan
orang yang lebih muda itu berbeda jika kita bicara dengan orang yang lebih tua tentunya
harus sopan dan dengan senyuman jika kita bicara dengan orang yang lebih muda maka kita
harus berbicara halus dan tidak menimbulkan intimidasi. Etika yang berkaitan dengan tata
cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia” “baik dan buruk suatu
tingkah laku atau perbuatan manusia.” Dari pernyataan itu kita bisa menyimpulkan kalau
etika bergaul kita merepresentasikan cara hidup dan nilai kita dalam memandang baik dan
buruknya sesuatu tapi alangkah baiknya jika kita tidak mempermasalahkan perspektif, tapi
lebih menilai sesuatu secara objektif.
1. Etika pergaulan dengan partner bisnis.
Sebagai makhluk sosial manusia pasti membutuhkan pertolongan orang lain
dalam hal apapun terutama dalam berbisinis maka dari itu saat berbisnis seseorang
tidak boleh mengkhianati partner bisnis nya sendiri karena itu juga akan
mempengaruhi bisnis yang mereka jalankan
2. Etika pergaulan dengan orang yang berbeda agama dan Ras.
Dalam Agama (khususnya islam) kita di ajarkan untuk saling menghormati satu-
sama lain baik itu berbeda ras, suku serta agama karena bagaimanapun jug kita pasti
akan berinteraksi dengan orang yang berbeda suku, ras dan agama dan akan menjalin
relasi simbiosis mutualisme dengan mereka sehingga kita memerlukan etika dalam
bergaul dengan orang yang berbeda agama dan ras agar kita bisa menjaga tingkah
laku dan perbuatan serta omongan kita untuk tidak menyinggung orang yang bereda
ras dan agama.
3. Etika Pergaulan Mahasiswa
Etika pergaulan mahasiswa yang sesuai dengan PP 60 tahun 1999 tentang Sistem
Pendidikan Tinggi, diwujudkan dengan diberlakukannya tata tertib kehidupan
kampus, tata tertib ujian, ketentuan-ketentuan pemilihan lembaga kemahaiswaan
yang prinsipnya mengatur tentang perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya
tujuan pendidikan tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP 60 tahun 1999
tersebut.
C. Pengembangan Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah tentang diri pribadi seseorang secara keseluruhan.
Kepribadian adalah suatu hal yang unik pada diri kita masing - masing. Kepribadian
mempunyai sifat yang umum dan unik. Meskipun secara individu berbeda.
2. Pengembangan Kepribadian.
Perkembangan kepribadian merupakan hasil atau produk lingkungan sosial
budaya, yang meliputi :
Peran orang tua
Anggota keluarga
Sosial budaya
Dan pengaruh kemampuan motorik.
Fase-fase pengembangan kepribadian :
Masa bayi
Masa kanak-kanak
Masa dewasa
3. Faktor Penghambat Pengembangan Kepribadian
a) Faktor dari dalam diri
Tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas
Kurangnya motivasi dalam hidup
Faktor usia
Memponyai problema
Tidak percaya diri
Kurang kreatif
Tidak pernah bersyukur
Mudah menyerah
b) Faktor dari luar
Faktor tradisi budaya
Pengaruh pertambahan usia
Pengaruh perkembangan zaman
Pengaruh perubahan situasi yang tiba-tiba
B. Saran
Harapan saya kepada para pembaca supaya dapat memberi sebuah kritikan atau saran
terhadap makalah ini, karena makalah ini mempunyai suatu kelebihan dan kekurangan yang
sifatnya mendidik atau membimbing.
DAFTAR PUSTAKA