PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terstruktur dan ini dapat dilihat dari tugas personal yang mencerminkan suatu pribadi
yaitu terdiri dari konsep diri, ide yang muncul dari diri sendiri dan realita atau kenyataan
dari diri sendiri. Profesionalisme adalah suatu terminologi yang menjelaskan bahwa
setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seorang yang mempunyai keahlian dalam
Profesional merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi.
semakin banyak dan beragamnya penyakit yang diderita manusia, berkaitan dengan
perubahan gaya hidup yang dipengaruhi oleh kemajuan jaman, menyebabkan kebutuhan
kebutuhan tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kompetensi dan jumlah tenaga
kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang utama. Jumlah dokter, perawat,
bidan, serta tenaga kesehatan lainnya di beberapa daerah masih sangat kurang. Dengan
bekerja sendiri. Mereka bekerja bersama dengan profesi kesehatan lain untuk
memecahkan masalah ini. Oleh karena itu, sikap profesionalisme sangat dibutuhkan oleh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian profesionalisme.
PEMBAHASAN
A. Profesionalisme
1. Profesi
sebagainya) tertentu. Menurut Daniel Bell (1973), profesi adalah aktivitas intelektual
yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak
formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok atau badan yang
mencetuskan ide, kewenangan keterampilan teknis dan moral, serta bahwa perawat
2. Profesional
profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi kerasan dalam pekerjaannya.
3. Profesionalitas
4. Profesionalisasi
dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif.
peningkatan pelatihan secara intensif serta membutuhkan waktu yang cukup lama.
5. Profesionalisme
sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya yang terdapat pada atau
pada anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang
pekerja.
pula mereka harus memiliki sikap dan etos kerja yang mencakup keahlian dan
Berbeda dengan orang yang mengerjakan sesuatu hanya sebagai hobi semata.
bekerja :
B. Etos Profesionalisme
1. Etika
Etika menurut penjelasan Bartens berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos,
sedangkan dalam bentuk tunggal yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlak
yang baik. Bentuk jamak dari ethos adalah to ether artinya adat kebiasaan. Maka
“etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan. Arti inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya etika yang oleh
tugas.
c. Otonomi ; mengatur diri sendiri tanpa campur tangan atau bergantung pada
orang lain
masyarakat disekitar.
terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh profesi. Adapula pelanggaran terhadap
pelayanan jasa profesional dalam hal kualitas keahlian dan mendiamkan terjadinya
pelanggaran etika profesi oleh rekan seprofesi dengan dalih melindungi kehormatan,
2. Etos Kerja
Etos kerja adalah sikap atau perilaku dan kemauan yang disertai kerja keras
untuk mencapai kinerja dan hasil yang lebih baik.Etos berasal dari bahasa Latin
'ethikos', yang berarti moral atau karakter moral. Etos biasa diartikan juga sebagai
adalah sesuatu yang sulit dirubah, termasuk di sini adalah nilai-nilai tentang baik
buruk, hati nurani, dan ajaran agama. Etos kerja dimasukkan ke dalam kategori
kepercayaan, yang bisa berubah sesuai dengan inputan yang masuk dari pikiran. Etos
kerja menjadi dasar dari cara pikir profesionalisme. Dan selanjutnya akan diwujudkan
Ada dua faktor utama dari luar yang mempengaruhi suatu etos kerja, yaitu etos
kerja lingkungan dan etika kerja. Etos kerja lingkungan adalah contoh nyata yang
diberikan oleh lingkungan. Adapun etika kerja adalah bagian dari kesisteman
Etos kerja memiliki konsep yaitu menuntut perilaku bekerja tulus dan
bertanggung jawab, memiliki integritas tinggi dan kreativitas tanpa batas. Etos kerja
adalah aktualisasi dan ibadah. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja keras penuh
diri dalam bekerja, dan mengembangkan wibawa yang dapat menumbuhkan aspirasi
membantu ahli kesmas dalam membuat keputusan, menentukan pada yang harus
dilakukan dan mengapa hal tersebut dilakukan. Ortmann dkk (2016) menyatakan
sesuai dengan nilai-nilai dan standar (baik atau buruk) yang diterima masyarakat.
sebagai proses saja melainkan sebagai aplikasi etik, “public health ethics can be seen
both as the application of principles and norms to guide the practice of public health
and as a process for identifying, analyzing, and resolving ethical issues inherent in the
dilihat dalam dua hal yaitu pertama sebagai aplikasi dari prinsip-prinsip dan norma-
norma yang mengatur pekerjaan ahli kesehatan masyarakat, atau sebagai proses untuk
Tak Seperti ilmu medis seperti kedokteran dan Keperawatan, Ilmu Kesehatan
keterampilan, etika dan moral yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
pemberdayaan masyarakat untuk hidup secara mandiri. Ahli kesehatan masyarakat itu
harus dapat membuat masyarakat berdaya, bukan tergantung karena yang kita
ciptakan adalah masyarakat mampu hidup sehat. Seorang ahli kesehatan masyarakat
juga harus mampu bekerja dalam tim, bekerja kolektif dan multi sektor”
masyarakat.
2. I – Innovator yang berarti menciptakan inovasi terkait metode dan paradigma
kesehatan.
oleh masyarakat.
Seorang ahli kesehatan masyarakat diwajibkan untuk memiliki tujuh kemampuan diri
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Filosofi Miracle penting dimiliki oleh ahli
masih banyak yang belum dapat diatasi.Angka Kematian Ibu, Gizi buruk, pelayanan
kesehatan untuk masyarakat, kecelekaan dan penyakit akibat kerja, dan lain-lain.
Pekerjaan untuk orang dengan jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat :
1. Ahli Gizi
Jika seorang dokter spesialis gizi bertugas untuk menganalisa penyakit, terkait
gizi seseorang dan memberikan obat yang tepat untuk pasien. Sementara ahli
suatu populasi.Kamu juga bisa menjadi ahli gizi di sebuah perusahaan produk
dituntut untuk mencari risiko kecelakaan kerja hingga risiko bahaya yang
3. Epidemiologis
Menjadi hal yang sangat penting di dunia kesehatan, ahli epidemologist secara
umum adalah bekerja untuk membahas pola kesehatan atau sebuah penyakit
serta seluruh faktor yang terkait terhadap penyakit.Namun, tidak asal seorang
4. Dosen/Pengajar
Dengan ilmu dan bekal yang telah dapatkan di bangku kuliah minimal S2, dan
pengajar.Dengan menjadi dosen atau pengajar, hal ini juga bisa mengasah diri
keahlian dalam mentransfer informasi atau ilmu dengan baik dan mudah
PENUTUP
A. Kesimpulan
hendaklah dikerjakan oleh seorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau
Etika menurut penjelasan Bartens berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos,
sedangkan dalam bentuk tunggal yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang
baik. Bentuk jamak dari ethos adalah to ether artinya adat kebiasaan. Maka “etika” berarti
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Etos kerja memiliki konsep yaitu menuntut perilaku bekerja tulus dan bertanggung
jawab, memiliki integritas tinggi dan kreativitas tanpa batas. Etos kerja adalah aktualisasi
dan ibadah. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja keras penuh semangat dan memiliki
B. Saran
Penulis tahu bahwa makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis harapkan untuk kritik dan saran dari para pembaca. Disarankan pula apabila
kedepannya akan membuat makalah, agar supaya menambah referensi sehingga makalah
Loangtuna, Banjarsari, Desa Labuhan Haji. Diakses pada tanggal 14 September 2021,
https://www.banjarsari-labuhanhaji.desa.id/artikel/2020/3/30/profesi-profesional-
profesionalisme-dan-profesionalitas
Anonim. 2012. Etos Kerja, Etika Kerja, dan Profesionalisme. Artikel. Diaksses pada tanggal 16
https://www.kompasiana.com/tepekur.blogspot.com/5511697c8133117348bc5fb3/etos-
kerja-etika-kerja-dan-profesionalisme
Kesehatan di Puskes Baroko Kabupaten Enrekang. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan,
Vol. 1, No.1.
Heryana, Ade. 2019. Pengantar Etika dan Hukum Kesehatan Masyarakat. Universitas Esa
Unggul.