Anda di halaman 1dari 7

SUKSES SOSIAL DAN SUKSES KARIR

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bimbingan dan Konseling


Dosen pengampu : Drs. Atot Sugiri, M.Pd.I
oleh Feisal Adi Candra
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Semester 3

A. DEFINISI SUKSES MENURUT BEBERAPA AHLI


CEO Zappos, Tony Hsieh mengatakan bahwa sukses adalah hidup sesuai
dengan nilai-nilai yang diyakininya. Menurutnya nilai dasar personal
mendefinisikan siapa individu tersebut sebenarnya dan nilai dasar perusahaan pada
akhirnya yang menentukan karakter dan merek produknya. Bagi individu, karakter
adalah takdir. Bagi organisasi, budaya adalah takdir, ujarnya dalam buku
Delivering Happiness.
Penulis Maya Angelou yang baru saja wafat di usia 86 beberapa hari lalu,
pernah mengatakan bahwa sukses adalah jika seseorang menyukai dirinya,
menyukai apa yang dilakukannya, dan menyukai bagaimana ia melakukan
pekerjaannya.
Menurut Brian Tracy sukses di artikan sebagai berikut. Success is the ability to
live your life the way you want to live it, doing what you most enjoy, surrounded
by people who you admire and respect.- Brian Tracy, Million Dollar Habits.
Artinya : Sukses adalah kemampuan untuk menjalani hidup Anda sesuai dengan
keinginan Anda, melakukan apa yang yang paling dinikmati, dikelilingi oleh orang-
orang Anda senangi dan hormati.
Kebanyakan orang yang menganggap pengertian sukses sebagai pada saat
kita wisuda, pada saat naik jabatan, atau pada saat menerima penobatan sebagai
orang teladan, orang terpandai atau sejenisnya. Sukses bukan dalam pengertian
seperti itu.
Sukses itu bukan suatu tujuan akhir dengan kualitas seadanya dan
menghalalkan segala cara untuk mencapainya, tetapi sebagai suatu proses yang
harus di lakukan setahap demi setahap, dan hari demi hari , bahkan menit demi
menit itulah menurut pandangan saya.
Sukses adalah hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya dengan
menyukai dirinya, menyukai apa yang dilakukannya, dan menyukai bagaimana ia
melakukan pekerjaannya, serta memaksimalkan kemampuan untuk menjalani
hidup sesuai dengan keinginannya, melakukan apa yang yang paling dinikmati,
dikelilingi oleh orang-orang yang di senangi senangi dan hormati.

B. DEFINISI SOSIAL
Kata sosial berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti segala
sesuatu yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama.
Sedangkan menurut para ahli :
1. LEWIS
Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi
sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya
2. KEITH JACOBS
Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas
3. PAUL ERNEST
Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat
dalam berbagai kegiatan bersama
4. PHILIP WEXLER
Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia

5. ENDA M. C
Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan.
Jadi dapat di simpulkan sosial adalah segala sesuatu yang lahir dan
tumbuh serta berkembang yang dicapai,dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi
antar individu dalam situs komunitas

C. DEFINISI KARIR
Ditafsirkan beragam oleh para ahli sesuai disiplin ilmunya. Menurut
Simamora (2001:505) karir adalah Urutan ak tifitas-aktifitas yang berkaitan
dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang
selama rentang hidup orang tersebut
.
Pendapat Ekaningrum (2002 : 256). Karir tidak lagi diartikan sebagai
adanya penghargaan institusional dengan meningkatkan kedudukan
dalam hirarki formal yang sudah ditetapkan dalam organisasi.
Dalam paradigma tradisional, pengembangan
karir sering dianggap sinonim dengan persiapan untuk mobilitas ke
jenjang lebih tinggi, sehingga karir akan mendukung efektifitas individu dan
organisasi dalam mencapai tujuannya.
Menurut Dalil S (2002 : 277) karir merupakan suatu proses yang sengaja
diciptakan perusahaan untuk membantu karyawan agar membantu partisipasi
ditempat kerja. Sementara itu.
Sedangkan pendapat Ekaningrum (2002:258) karir digunakan untuk
menjelaskan orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah
semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang
dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap,
nilai, perilaku dan motivasi dalam individu.

D. SUKSES SOSIAL
Dari definisi di atas maka pengertian sukses sosial adalah adalah hidup
sesuai dengan nilai-nilai yang lahir dan tumbuh serta berkembang yang
dicapai,dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi antar individu dalam situs
komunitas.
Orang dikatakan sukses sosial bila ada dalam dirinya
1. Empati

Empati merupakan suatu keadaan dimana Anda mampu merasakan apa yang
dirasakan orang lain, baik itu suka, duka, senang maupun susah. Empati akan
membuat Anda memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola hubungan
dengan orang lain, memperbaiki komunikasi, membangun kepercayaan dan
berhubungan dengan orang lain.

2. Altruis

Altruis adalah lawan dari kata egois. Seorang yang altruis biasanya bersikap
untuk tidak mementingkan kepentingan dirinya pribadi. Tindakan-tindakan yang ia
lakukan bisa berpusat kepada alasan ingin selalu memajukan kesejahteraan orang
lain, dan ia sama sekali tidak meminta/ berharap imbalan apa-apa untuk dirinya
sendiri.Perilaku altruis banyak diperbincangkan di dalam banyak agama (dan
kepercayaan), oleh karena inilah sebuah teladan sikap yang terpuji. Motivasi altruis
adalah sesuatu yang baik. Yang perlu diperhatikan, altruis bukanlah sebuah
tindakan yang mengorbankan diri sendiri. Ciri-ciri altruis adalah peduli, ikhlas, rela
berkorban dan mementingkan kebersamaan.

3. Kooperatif

Kerelaan membantu dimiliki dan di jalankan bersama dengan anggotanya


yang membagi keuntungannya.

4. Toleransi

Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai


antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya.
Sikap toleransi menghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat
kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.

5. Demokratis

Sikap menghormati pendapat orang lain dan menyelesaikan masalah


berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
6. Terampil berkomunikasi

Keberhasilan dalam mengungkapkan gagasan dan membuat orang lain


memahaminya. Bahkan tak perlu ragu untuk bertanya jika tidak paham.

E.SUKSES KARIR
kemampuan untuk menjalani rangkaiana pekerjaan sesuai dengan keinginan dan
melakukan apa yang yang paling dinikmati, dikelilingi oleh orang-orang yang
disenangi dan di hormati. Sukses dalam karir memiliki dapat di lihat dari aspek :

1. Memahami tujuan sekolah/tempat bekerja


Berbicara tujuan maka berrbicara Visi , visi adalah cita-cita bersama semua
elemen baik sekolah maupun tempat bekerja dan segenap pihak yang
berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu memberikan inspirasi,
motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan. Maka ornag sukses harus mengenal lebih dalam mengenai Visi
sekolah/tujuan dan mengimplementasikannya.

2. Bersikap positif terhadap pekerjaan


Dengan mengenal pekerjaan kita, maka kesuksesan dalam bekerja akan
semakin mudah untuk kita peroleh. Dan semakin kita mengenal pekerjaan kita,
semakin bermanfaat pula hal yang kita lakukan terhadap orang lain.

3. Memahami minat dan bakat sendiri


Alih-alih sebagai kerja keras, merakit pribadi sukses agaknya lebih terlihat
sebagai seni. Ada sebuah proses dimana kita berkenalan dengan diri kita sendiri,
memahami, menerima, mencintai, dan mengembangkannya.Seninya terletak pada
proses melukis kepribadian itu sendiri. Pribadi seperti apa yang kita ingin lihat dari
diri kita? Apakah seorang yang tegas, lembut, pekerja keras, tentram, low-profile,
sukses, tergesa-gesa, pencemas. Tentunya, kita melukiskan kebaikan pada setiap
sisi kepribadian kita. Kelak, kepribadian yang baik itu memberikan kebaikan dalam
kehidupan. Kepribadian yang baik dibangun di atas bakat-bakat kita. Sehingga
pilar-pilarnya kuat. Kitapun dengan mudah membangun kepribadian kita
seutuhnya. Segalanya berjalan secara alamiah, tanpa dipaksa-paksa. Kepribadian
selalu unik. Tak satupun yang benar-benar persis sama. Dan bakat-bakat kitapun
akan unik. Dikombinasikan dengan edukasi, pengetahuan, dan minat - bakat
kitapun tidak akan benar-benar sama dengan orang lain.
4. memiliki kesiapan untuk melanjutkan studi atau masuk dunia kerja
Para cendekiawan muda Indonesia masih banyak yang menjadi
pengangguran dikarenakan banyak diantara mereka yang menjadi pintar namun
tidak "cerdas". Pintar yang dimaksud adalah memiliki kecakapan dalam teori yang
ia pelajari namun tidak "cerdas" dalam arti "gagap" dalam kreatifitas atau
komunikasi atau sosialisasi atau juga kemampuan untuk menciptakan lapangan
kerja di saat kondisi jumlah lapangan kerja yang tidak sebanding seperti yang
banyak orang bicarakan dewasa ini.
Maka tanpa didukung oleh kurikulum pun, sebaiknya lulusan - lulusan ini
jauh - jauh hari telah mempersiapkan amunisinya sendiri. Memperluas networking
adalah salah satu cara yang harusnya bisa mereka bangun sejak dini atau juga
dengan mengembangkan keahlian ketrampilan lain sesuai dengan minat yang
dikuasai benar sehingga menjadi amunisi andalan pada saat kesempatan kerja tidak
terbuka lebar dan semakin menjadi tidak "sehat".
Tidak hanya text book, karena kehidupan ini bukanlah kisah fairy tale
seperti yang pernah kita dengar. Mau berinovasi serta menjajaki dunia baru, mau
mengenal hal baru di sekitar serta out of box bisa menjadi amunisi bagi para bala
muda untuk mematangkan kesiapannya dalam menghadapi tantangan dunia global
secara umum dan mendapatkan pekerjaan secara khususnya.
Maka tidaklah berlebihan apabila sebaiknya kesiapan itu dimulai dengan
sebuah niatan pribadi yang tidak bergantung kepada andil pemerintah serta
keterbukaan pikiran para generasi muda calon sarjana atau jua sarjana. Sehingga
generasi mandiri dengan bekal cukup mampu bersaing untuk menghadapi dunia
kerja.
DAFTAR PUSTAKA

1. Simamora Henry. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE


YKPN, Yogyakarta
2. Ekaningrum Indri F, (2002), The Boundaryless Career Pada Abad ke 21,
Jurnal Visi (Kajian Ekonomi manajemen dan Akuntansi),Vol.IX. No.1 Februari
2002, FE Unika Soegijapranata Semarang.
3. Dalil, Soendoro (2002), Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia,
Penerbit Amara Book, Yogyakarta
4. https://brainly.co.id/tugas/4842382
5. https://www.carapedia.com/ilmupengetahuan
6. https://www.kompasiana.com/williamhirowijaya
7. https://www.kompasiana.com/mh-amanda/altruis_

Anda mungkin juga menyukai