Disusun Oleh:
1. Ahmad Faris Qusyairi Hariyanto 190301037
2. Fatimatuz Zahroh 190301045
3. Firda Eka Zuliyatin 190301077
4. Aprilia Naili Salsabila 190301062
Kelas: Manajemen A-Pagi
Dosen Pengampu :
Drs. H. Islachudin Yahya, M.pd
Oleh :
KELOMPOK 6 (ENAM)
KELAS : II.A. /Pagi
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….... 4
1. Pengertian dan Ciri-ciri Karya Ilmiah…………………….... 4
2. Jenis-jenis Karya Ilmiah……………………………………. 5
3. Tahap Penulisan Karya Ilmiyah……………………………. 7
4. Sistematika Penulisan Karya Ilmiyah……………………… 10
5. Definisi Berpikir Ilmiyah…………………………………... 11
6. Sarana-sarana Berpikir Ilmiyah……………………………. 14
7. Langkah-langkah Berpikir Ilmiyah………………………... 15
8. Kelemahan-kelemahan Berpikir Ilmiyah………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 23
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya, banyak orang yang masih membedakan antara pengertian tulisan
dan karangan. Persepsi mereka biasanya mengaitkan kata tulisan dengan hal-hal
yang berbau ilmiah (karya ilmiah) sedangkan karangan mengacu pada hal-hal
yang bersifat fiktif. Namun sebenarnya makna kata tulisan dan karangan adalah
bagaimana pun bentuknya kita sebut sebagai tulisan atau karangan tanpa
Jika tulisan atau karangan dikaitkan dnegan kata ilmiah maka disebut dengan
tulisan ilmiah atau karya ilmiah. Menurut Ekosusilo dan Triyanto (1991: 11),
“karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang didasari oleh hasil pengamatan,
dan jenis-jenis karya ilmiah serta tahap penulisan dan sistematika penulisan karya
limiah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas,
ilmiah.
D. Manfaat Penulisan
jenis-jenis karya ilmiah serta tahap-tahap dan sistematika penulisan karya ilmiah.
2. bagi mahasiswa, makalah ini berguna untuk menambah wawasan dari berbagai
kebahasaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Dwiloka dan Riana (2012: 1-2), “karya ilmiah adalah karya seorang
Menurut Brotowidjojo (1985: 8-9), “karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar”. Tujuan karya ilmiah adalah agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat
dipelajari lalu didukung atau ditolak oleh pembaca. Karena itu, karya ilmiah harus
mempelajarinya.
Ada beberapa ciri yang menandai sebuah karya ilmiah. Ciri-ciri tersebut yaitu
secara jernih.
pendapat baru.
10. Penyajiannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang baku.
1. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
2. Kertas Kerja
Kerja kerja seperti halnya dengan makalah namun analisis dalam kertas kerja
lebih mendalam daripada makalah. Biasanya kertas kerja disajikan dalam suatu
seminar.
3. Skripsi
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta
empiris dan objektif baik berdasarkan penelitian langsung maupun tidak langsung.
Skripsi biasanya ditulis untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana
(S1).
4. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
satu atau lebih hipotesis dan ditulis oleh mahasiswa pascasarjana untuk
5. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis yang mengemukakan suatu keterangan yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis
1. Persiapan
Dalam memilih topik atau masalah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita
maupun di sekitar pengetahuan kita. Topik yang dipilih harus topik yang paling
Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas.
Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya artinya topik
Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan
yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis.
Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita
tinggal menguji sekali lagi: apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan
terbatas. Jika sudah dilakukan pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal
yang sulit ditentukan karena pada dasarnya langkah- langkah yang ditempuh
judul.
penulisan karya ilmiah. Sub judul selain berfungsi membatasi judul juga
berfungsi sebagai penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu,
antara judul utama dan sub judul harus dibutuhkan tanda baca titik dua (:).
topik yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragangan kerja, yaitu
ragangan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragaan buram.
Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul
subbab sebelum menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu
merupakan pecahan masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Jika
daftar isi karya ilmiah. Untuk membuat daftar isi yang lengkap, pada bagian
awal dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika ada), daftar
gambar (jika ada), daftar lampiran (jika ada). Bab pendahuluan terdiri atas
terakhir daftar isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka
Pengumpulan Data
adalah:
1. Pencarian informasi atau keterangan dari perpustakaan, seperti buku, surat
tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk.
penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-
Penyuntingan Konsep
bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Oleh
sebab itu, penjelasan yang tidak perlu harus dihapus dan tambahkan penjelasan
konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk
Pengetikan
satu jenis karya ilmiah yaitu makalah. Dari segi jumlah halaman, makalah dapat
dibedakan antara makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah
makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Secara garis besar,
makalah panjang terdiri dari atas tiga bagian; yaitu bagian awal, bagian inti dan
Bagian Awal
Halaman Sampul
Daftar Isi
Bagian Inti
Pendahuluan
Penutup
Bagian Akhir
Daftar Rujukan
langkah-langkah. Menurut Anita Taylor et. Al. berpikir adalah proses penarikan
kesimpulan. Jadi berpikir merupakan sebuah proses tertentu yang dilakukan akal
syarat kaidah ilmu pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah berpikir rasional dan
objektif, karena didukung oleh informasi yang telah teruji kebenarannya dan
disajikan secara mendalam, berkat penalaran dan analisa yang tajam.10 Berpikir
rasional adalah berpikir menggunakan dan mengandalkan otak atau rasio atau akal
budi manusia sedangkan berpikir empiris berpikir dengan melihat realitas empiris,
bukti nyata atau fakta nyata yang terjadi di lingkungan yang ada melalui panca
indera manusia.
Jadi memang tidak semua berpikir akan mengahasilkan pengetahuan dan ilmu
dan juga tidak semua berpikir disebut berpikir ilmiah. Karena berpikir ilmiah
memiliki aturan dan kaidah tersendiri yang harus diikuti oleh para pemikir dan
ilmuwan sehingga proses berpikir mereka bisa dikatakan sebagai produk ilmu
pengetahuan dan bermanfaat bagi khalayak ramai dan manusia pada umumnya.
Jadi, BERPIKIR ILMIAH adalah sebuah proses berfikir manusia yang
sarana yang dapat menunjang pribadinya untuk dapat berfikir secara ilmiah.
1. Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal,
dipertanggung jawabkan. (Hillway,1956).
uripsantoso.wordpress.com
pengetahuan.
baik.
Mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam
2. Berpikir ilmiah, yaitu berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian
4. Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat
Bahasa merupakan alat komunikasi lisan maupun tulisan yang dipakai dalam
proses berfikir ilmiah. Fungsi dari bahasa ini yaitu sebagai alat komunikasi dan
Adapun ciri-ciri dari bahasa yaitu, informatif artinya bahasa tersebut mengandung
informasi. Ciri yang ke dua yaitu reproduktif artinya apa yang telah disampaikan
pembicara atau penulis sama dengan info yang diterima oleh pembaca dan
penulis. Ciri yang ke tiga yaitu objektif artinya dalam struktur ilmiah bahasa
dipertanggungjawabkan, dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip-
prinsip yang dapat memisahkan antara penalaran yang benar dan penalaran yang
salah.
Definisi adalah penjelasan atau definisi yang memiliki peran dalam proses
berpikir manusia.
Dari penjelasan ini maka kita dapat memahami bahwa manusia dikatakan berfikir
ilmiah apabila telah melewati tahap-tahapan tertentu, yaitu misalnya dimulai dari
1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.
Penjelasan :
1. Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya
ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan
hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam
merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis
yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar
3. Mengumpulkan Data
memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian
hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data
yang dikumpulkan.
4. Menguji Hipotesis
namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian
hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
5. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah
masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam
bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk
menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun
dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh
material yang dapat diindra. Metode ini khusus untuk ilmu-ilmu eksperimental.
dan faktor-faktor baru yang bukan kondisi dari faktor yang asli. Melakukan
pengamatan terhadap materi tersebut serta berbagai kondisi dan faktornya yang
ada, baik yang alami maupun yang telah mengalami perlakuan. Dari proses
terhadap materi ini, kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa fakta material
3. kesimpulan yang didapat ini adalah bersifat spekulatif atau tidak pasti
kongkrit yang terdapat dalam dunia fisik yang nyata. Secara entologi, ilmu
pengalaman manusia. Hal inilah yang membedakan antara ilmu dan agama.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karya ilmiah merupakan suatu karya atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan
dalam bidang tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan
ciri: logis, objektif, sistematis, tuntas dan menyeluruh, seksama, jelas, terbuka
2. Jenis-jenis karya ilmiah meliputi makalah sebagai karya ilmiah yang paling
penulisan sebagai berikut: bagian pembuka meliputi halaman sampul, daftar isi
dan daftar gambar atau tabel; bagian inti meliputi pendahuluan (latar belakang
Sarana bahasa
Sarana logika
Sarana definisi
Merumuskan masalah.
Merumuskan hipotesis.
Mengumpulkan data
Menguji hipotesis
Merumuskan kesimpulan.
8. Kelemahan-kelemahan Metode Berpikir Ilmiah
metode ilmiah tidak dapat digunakan kecuali pada penuh kajian objek-objek
Kesimpulan yang didapat ini adalah bersifat spekulatif atau tidak pasti
(dugaan).
B. Saran
beberapa saran yang berkaitan dengan permasalahan yang penyusun bahas, yaitu:
permasalahan sehingga karya tulis dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi
pembaca.
Mahasiswa seharusnya mengetahui apa saja ciri-ciri karya ilmiah. Selain itu
penulisan karya ilmiah sehingga dalam proses menyusun suatu karya ilmiah
tidak mengalami kesalahan yang fatal dan karya ilmiah yang ditulis dapat