Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

WISATA BERBASIS BUDAYA


Makalah ini dibuat untuk menunaikan tugas Pengantar Perjalanan Wisata yang diberikan
Dosen Pengampu :
Dr. Ahmad Hudaiby Galihkusumah, S.ST.,M.M.
Sandra Rama Panji Wulung. S.Par.,MP.Par

disusun oleh :
Al Hilal Qardhafi 1908656
Annastazia D 1905435
Bayu Pamungkas N 1904107
Daffa
Darin Yoaniesha Putri 1905514
Ghani Prasetyo 1905279
Muhammad Azmi F 1903966
Shafa Deswanti 1902685
Syahda Nisrina
Tania Dewa Yani 1903271
Triana Sarah R 1905667

DEPARTMENT PENDIDIKAN PARIWISATA


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas pada mata kuliah Pengantar Perjalanan Pariwisata dengan
judul “ Wisata Berbasis Budaya”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya yang membantu
dalam menulis makalah ini dan juga kepada Dosen yang sudah membaca makalah ini .
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung , 3 Desember 2019

Bandung Kidul Travel


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………… i


Daftar Isi ………………………………………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1
2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………… 1
3. Tujuan Masalah ………………………………………………………………………... 2
Bab II Pembahasan
1. Pengertian Wisata Budaya ……………………………………………………………… 3
2. Unsur – Unsur Wisata Budaya ………………………………………………………….. 3
3. Tujuan Khusus Wisata Budaya …………………………………………………………. 4
4. Lokasi di Indonesia yang ada wisata Budaya ………………………………………….. 4
5. Perkembangan pariwisata berbasis budaya di Indonesia ……………………………….. 7
6. Dampak wisata Budaya ………………………………………………………………… 9
Bab III Penutup
1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 11
2. Saran ………………………………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………...... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pariwisata budaya merupakan salah satu jenis pariwisata yang memanfaatkan perkembangan
potensi hasil budaya manusia sebagai objek daya tariknya. Jenis wisata ini dapat memberikan
manfaat dalam bidang sosial budaya karena dapat membantu melestarikan warisan budaya
sebagai jati diri masyarakat lokal yang memiliki kebudayaan tersebut. Dewasa ini, pariwisata
budaya berkembang dengan cepat karena adanya tren baru di kalangan wisatawan yaitu
kecenderungan untuk mencari sesuatu yang unik dan autentik dari suatu kebudayaan.
Wisata budaya merupakan suatu salah satu segmen industri pariwisata yang
perkembangannya paling cepat. Hal ini dilandasi oleh adanya kecenderungan atau trend terbaru
dikalangan wisatawan untuk mencari sesuatu yang unik dan otentik dari suatu kebudayaan
(Richard,1997).
Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan sosial budaya, jenis
pariwisata ini dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat lokal, dan disisi lain
dapat melestarikan warisan budaya yang sekaligus berfungsi sebagai jatidiri masyarakat
dikebudayaan tersebut.
Kebudayaan memiliki tujuh unsur universal, yaitu: (1) bahasa, (2) sistem teknologi, (3)
sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi, (4) organisasi sosial, (5) sistem pengetahuan, (6)
religi, dan (7) kesenian (Alfian, 1985:102). Museum merupakan salah satu objek wisata budaya
(cultural tourism object) karena bangunan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan bendabenda
warisan kebudayaan (cultural heritage).
Benda-benda yang tersimpan di museum memiliki nilai leluhur yang tinggi karena benda
inilah yang menjadi bukti fisik kebudayaan suatu masyarakat di masa lampau. Pengunjung
museum bisa mendapatkan gambaran suatu kehidupan masyarakat di masa lampau dengan
melihat benda-benda yang tersimpan di suatu museum.
2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud wisata budaya


2. Apa saja unsur wisata budaya
3. Tujuan khusus wisata budaya
4. Lokasi di Indonesia yang ada wisata budaya
5. Jelaskan Perkembangan Pariwisata berbasis budaya di Indonesia
6. Sebutkan Dampak daro wisata budaya
3. Tujuan Masalah

1. Agar dapat mengetahui tentang wisata budaya


2. Agar dapat mengetahui unsur wisata budaya
3. Agar dapat mengetahui tujuan khusus budaya
4. Agar dapat mengetahui lokasi di Indonesia yang ada wisata budaya
5. Agar dapat mengetahui perkembangan Pariwisata berbasis budaya di Indonesia
6. Agar dapat mengetahui dampak dari wisata budaya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wisata Budaya


kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari daya tarik budaya dengan memanfaatkan potensi budaya dari tempat
yang dikunjungi tersebut. Atau juga dapat diartikan sebagai kita berwisata dengan
menggunakana kebudayaan sebagai objek dari wisata kita. berdasarkan jenis ini, bisa di bedakan
Indonesia adalah salah satu negara yang punya ragam kebudayaan, karena itu lah banyak
wisatawan mancanegara dan turis lokal yang yang suka belajar berbagai jenis budaya indonesia
dan itu juga termasuk dalam wisata budaya.

B. Unsur – unsur wisata budaya


Ada 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan,yaitu:
1. Bahasa (language).
2. Masyarakat (traditions).
3. Kerajinan tangan (handicraft).
4. Makanan dan kebiasaan makan (foods and eating habits).
5. Musik dan kesenian (art and music).
6. Sejarah suatu tempat (history of the region)
7. Cara Kerja dan Teknolgi (work and technology).
8. Agama (religion) yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat disaksikan.
9. Bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata (architectural
characteristic in the area).
10. Tata cara berpakaian penduduk setempat (dress and clothes).
11. Sistem pendidikan (educational system).
12. Aktivitas pada waktu senggang (leisure activities).
Objek-objek tersebut tidak jarang dikemas khusus bagi penyajian untuk turis, dengan maksud
agar menjadi lebih menarik. Dalam hal inilah seringkali terdapat kesenjangan selera antara
kalangan seni dan kalangan industri pariwisata. Kompromi-kompromi sering harus diambil.
Kalangan seni mengatakan bahwa pengemasan khusus objek-objek tersebut untuk turis akan
menghilangkan keaslian dari suatu budaya, sedangkan kalangan pariwisata mengatakan bahwa
hal tersebut tidaklah salah asalkan tidak menghilangkan substansi atau inti dari suatu karya seni.
C. Tujuan Khusus wisata budaya

Berikut ini merupakan tujuan dari wisata budaya:

a) Meningkatkan jumlah kegiatan seni dan budaya melalui berbagai kegiatan yang disajikan
pada kawasan wisata budaya.
b) Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap dampak positif pengembangan
kepariwisataan dan kebudayaan dengan pola kemitraan usaha kepariwisataan dan
kebudayaan dalam bentuk pengelolaan kawasan wisata budaya.
c) Kemudahan bagi wisatawan yang membutuhkan sajian kesenian pada satu lokasi yang ditata
secara terintegrasi antara usaha pariwisata sebagai penyedia fasilitas dan kesenian sebagai
pelaku dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.
d) Menggunguli dan mengembangkan serta memelihara kebudayaan sebagai unsur
pembangunan yang sejajar dengan unsur pembangunan lainnya.
e) Mengembangkan sistem pengelolaan bersama antara pelaku usaha pariwisata dengan pelaku
kesenian dalam memberikan pelayanan hiburan kepada wisatawan.
f) Menjembatani kepentingan usaha yang mampu memberikan nilai tambah para pelaku seni
dalam mengembangkan hasil karyanya

D. Lokasi di Indonesia yang terdapat Wisata Budaya

Terdapat beberapa lokasi wisata budaya yang terdapat di Indonesia salah satunya ialah :

1. Pura Tanah Lot, Bali

Pura Tanah Lot adalah sebuah Destinasi Wisata Budaya di Bali, Indonesia. D i tempat ini
terdapat dua pura yang terletak diatas batu besar. Pura ini merupakan pura laut tempat pemujaan
dewa-dewa penjaga laut. Tempat ini menjadi salah satu tempat paling populer sebagai tempat
wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara karena keindahan
alamnya serta sebagai tempat yang menakjubkan untuk melihat matahari tenggelam (sunset).

Objek Wisata Budaya nan indah ini terletak di Beraban, Kediri, Tabanan atau sekitar 13
kilometer sebelah selatan kota Tabanan, Bali. Selain dapat menikmati keindahan sunset di Pura
Tanah Lot Anda juga dapat menyaksikan Budaya Odalan yang diperingati setiap 210 hari sekali.

2. Candi Borobudur, Jawa Tengah

Borobudur adalah sebuah candi Buddha dan monumen Buddha terbesar di dunia yang
terletak di Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi berbentuk stupa ini
dibangun oleh para penganut Agama Buddha Mahayana sekitar abad ke-8 masehi.
Borobudur merupakan mahakarya seni rupa Buddha Indonesia sebagai contoh pusat
percapaian keselarasan teknik arsitektur dan estetika seni rupa Buddha di Pulau Jawa. Di Candi
Borobudur Anda dapat menyaksikan kelanjutan unsur lokal struktur megalitik punden berundak
atau piramida bertingkat yang ditemukan dari periode Prasejarah Indonesia.

Bangunan yang termasuk salah satu Situs Warisan Dunia Unesco ini selain sebagai
Tempat Wisata Budaya Indonesia paling populer di Indonesia, Candi Borobudur juga masih
digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan terutama dalam memperingati hari Trisuci, Waisak.

3. Candi Prambanam, Sleman

Candi Prambanam atau Candi Loro Jonggrang adalah sebuah Destinasi Wisata Budaya
Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi di Kecamatan Prambanan, Sleman dan
Kecamatan Prambanan, Klaten atau sekitar 17 kilometer timur laut dari Kota Yogyakarta.

Candi yang termasuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan Candi Hindu terbesar
di Indonesia sekaligus sebagai candi terindah dan termegah di Asia Tenggara menjadikan Candi
Prambanan sebagai Tempat Wisata Budaya palling populer bagi wisatawan di seluruh dunia.

4. Pura Luhur Uluwatu, Bali

Pura Luhur Uluwatu merupakan sebuah pura yang berada di ujung barat daya Pulau Bali
di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok le laut ini merupakan Pura Sad
Kayangan yang dipercaya oleh ummat Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin.

Pura yang terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung, Provinsi Bali ini menjadi
sangat populer karena dibawahnya adalah Pantai Pecatu yang seringkali digunakan sebagai
olahraga Selancar (surfing) kelas dunia. Bahkan banyak even surfing berskala internasional di
adakan di Pantai Pecatu. Ombak di pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat
selancar selain menikmati keindahan alam Bali yang memang sangat memanjakan mata.

5. Istana Tirta Gangga, Bali

Istana Tirta Gangga adalah bekas istana kerajaan yang terletak di bagian timur, Pulau
Bali atau sekitar 5 kilometer dari Karangasem dekat dengan Gunung Agung. Tempat ini menjadi
terkenal dan sangat populer dikalangan para wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara
karena istana airnya yang dimiliki oleh Kerajaan Karangasem.

Di Istana Air Tirta Gangga Anda akan disuguhkan oleh sebuah labirin kolam dan air
mancur yang dikelilingi oleh taman yang rimbun serta patung-patung yang indah.
6. Kapal Karam USS Liberty, Bali

Kapal Karam USS Liberty adalah sebuah kapal perang yang telah karam akibat terjadinya
Perang Dunia II pada tahun 1942. Perairan di tempat kapal karam ini menjadi popeler dan
menakjubkan karena ditumbuhi aneka karang warna warni serta menjadi tempat menarik bagi
biota laut yang hidup diantara reruntuhan besi tua kapal.

Karang di kapal ini sudah jadi karena tenggelam sejak tahun 1942 lalu sehingga banyak
para penyelam mancanegara yang datang berkunjung untuk melihat pemandangan bawah laut
Kapal Karam USS Liberty di perairan sekitar Pulau Bali.

7. Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman adalah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan
Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 masehi. Bangunan indah dan megah yang mirip
dengan Taj Mahal, India ini terletak tepat di jantung ibukota Banda Aceh.

Sebagai tempat sejarah yang mempunyai nilai histori tinggi, Saat ini Masjid Raya
Baiturrahman juga dijadikan sebagai Tempat Wisata Budaya yang mampu membuat para
wisatawan yang datang berdecak kagum akan sejarah dan keindahan arsitekturnya, ukirannya
yang menarik, halaman yang luas dengan kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki
Utsmani.

8. Pura Tirta Empul, Bali

Pura Tirta Empul adalah sebuah pura Hindu yang terletak di Kecamatan Tampaksiring,
Kabupaten Gianyar, Pulau Bali, Indonesia. Tempat ini menjadi terkenal dan populer dikalangan
wisatawan dengan air sucinya dimana orang-orang Hindu Bali mencari penyucian diri.

Pura yang dibangun pada tahun 962 masehi selama masa Wangsa Warmadewa, Di
tempat adanya mata air besar. Sementara disisi kirinya terdapat sebuah vila modern di atas bukit
yang pada awalnya di bangun untuk kunjungan Presiden Soekarno pada tahun 1954 yang
sekarang digunakan sebagai tetirah bagi tamu-tamu penting.

9. Pura Besakih, Bali

Pura Besakih adalah sebuah komplek pura yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan
Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di
Pulau Bali. Diantara banyaknya pura-pura yang terdapat di komplek Pura Besakih, Pura
Penataran Agung adalah pura terbesar dan terbanyak bangunan-bangunan pilinggihnya,
terbanyak jenis upakaryanya dan merupakan pusat dari semua pura yang ada di komplek Pura
Besakih.Selain dijadikan sebagai tempat beribadah, Pura Besakih yang diusulkan menjadi Situs
Warisan Dunia UNESCO ini juga merupakan salah satu Tempat Wisata Populer di Pulau Bali
yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara
10. Istana Maimun, Medan

Isatana Maimun adalah sebuah Istana Kesultanan Deliyang juga merupakan salah satu
ikon Kota Medan, Sumatera Utara. Isatana yang di desain oleh Arsitektur Italia dan dibangun
oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid pada tahun 1891 masehi. Arela bangunan yang
memiliki luas 2.772 meter persegi dan 30 ruangan ini yang terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3
bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri, dan bangunan sayap kanan.

Saat ini Istana Maimun merupakan salah satu Tempat Wisata Budaya Paling Populer di
Indonesia karena usianya yang sudah tua namun juga memiliki desain interior yang unik yang
memadukan unsur-unsur Warisan Kebudayaan Melayu dengan gaya Islam, Spanyol, India dan
Italia.

E. Perkembangan pariwisata berbasis budaya di Indonesia

Berbicara mengenai pariwisata di indonesia, tentunya tidak lepas dari keberagaman budaya
yang ada di Indonesia yang sekaligus menjadi daya tarik paling kuat atau paling berpengaruh
untuk menggaet wisatawan asing. Oleh karena hal inilah pembangunan insfrastruktur,
pengembangan transportasi, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas di sektor
pariwisata, serta aktivitas pemasaran yang intensif dan terencana dengan baik terus digencarkan.
Wisata budaya meliputi beragam aktivitas seperti menyaksikan pertunjukan kesenian,
melihat festival kebudayaan, mengunjungi pemukiman tradisional dengan rumah adatnya,
mengunjungi museum, dan mengunjungi situs cagar budaya warisan masa lampau atau biasa
disebut sebagai wisata pusaka (heritage tourism). Menurut sejumlah penelitan, di masa depan,
objek wisata kebudayaan semakin diminati para wisatawan mancanegara.
Penelitian PATA beberapa tahun silam, misalnya, menyebutkan, bahwa lebih dari 50%
wisman yang mengunjungi Asia dan daerah adalah untuk melihat dan menyaksikan adatistiadat,
the way of life, peninggalan sejarah, bangunan-bangunan kuno yang tinggi nilainya. Sementara
itu, menurut penelitian Citra Pariwisata Indonesia (2003), budaya merupakan elemen pariwisata
paling menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Bukan hanya sebagai sumber devisa
Tak sekadar devisa, Indonesia layak mendongkrak perolehan devisa dari pariwisata berbasis
budaya jika dilihat dari beragamnya potensi yang kita miliki, seperti peninggalan- peninggalan
sejarah (candi dan bangunan kuno), adat-istiadat dengan segala keunikannya, situs-situs, cagar
budaya, pertunjukan budaya, dan lain-lainnya. Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di
Indonesia telah ditunjukkan oleh beberapa provinsi. Selain Provinsi Bali, Daerah Istimewa
Yogyakarta juga merupakan contoh provinsi yang fokus dalam pelaksanaan sektor ini. Bahkan
sejak tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis budaya.
Di Yogyakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang ada dan berpusat
pada budaya yang selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Banyak daerah lain di Indonesia yang sesungguhnya tak kalah menariknya dengan Yogyakarta
atau Bali. Daerah-daerah tersebut bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata budaya yang
bisa menghasilkan devisa. Ini tentu harus dimulai dengan kegiatan komunikasi pemasaran yang
lebih intensif dan efektif serta upaya yang terus menerus dilakukan untuk peningkatan kualitas
daya tarik wisata di setiap destinasi tersebut.
Perhatian pemerintah adalah hal paling penting. Pasalnya, banyak dampak atau nilai positif
dari yang bisa diraih dari sebuah kunjungan wisata budaya. Selain sebagai salah sektor yang bisa
mendulang devisa, pariwisata berbasis budaya justru bisa menjadi kekuatan sosial untuk
meningkatkan pemahaman lintas budaya, motivasi untuk melestarikan budaya dan lingkungan,
bahkan dapat memperkuat semangat kebangsaan.
Lebih dari itu, melalui pariwisata berbasis budaya itulah wisatawan, terutama wisatawan
nusantara, dapat belajar tentang sejarah, kebudayaan bahkan kesenian lokal. Dari sanalah mereka
dapat memahami dan mendalami dinamika perkembangan budaya, kearifan lokal, dan hasil
cipta, karya, dan karsa dari suatu masyarakat. Hanya saja, berbagai kisah dan hikmah dari
sejarah, budaya, dan kesenian yang terkandung dalam objek wisata budaya tersebut harus
disampaikan dengan cara yang menarik sehingga berkesan bagi wisatawan.
Berbagai teknik penyampaian informasi mengenai nilai-nilai yang terkandung di suatu
daya tarik wisata budaya maupun alam disebut interpretasi. Interpretasi dapat dilakukan oleh
pemandu wisata melalui papan informasi dan leaflet, melalui keterangan tertulis tentang objek
yang dipamerkan di suatu museum, media elektronik, bahkan dengan cara yang lebih interaktif,
yakni menggunakan media digital. Sampai sejauh ini, daya tarik wisata budaya di Indonesia
harus diakui masih lemah dalam hal interpretasi terhadap objek yang dikunjungi. Itulah makanya
minat masyarakat untuk datang ke museum masih relatif rendah, salah satu penyebabnya adalah
kurangnya informasi tentang koleksi yang dipamerkan. Padahal, banyak museum yang
menyimpan koleksi bernilai tinggi.
Di banyak negara maju, media interpretasi menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dari
koleksi benda-benda bersejarah di museum-museum. Ini terus berkembang dan menjadi lebih
interaktif dan menggugah para pemburu wisata sejarah dan budaya. Dari koleksi yang
dipamerkan di museum, para wisatawan yang berkunjung dapat belajar tentang nilai-nilai positif
dari perjalanan suatu peradaban maupun kebudayaan, bahkan terinspirasi oleh pencapaian yang
telah dihasilkan generasi terdahulu.
Hal yang sama juga berlaku untuk wisata budaya lainnya, seperti situs cagar budaya,
tempat ibadah, maupun pemukiman tradisional. Tempat-tempat wisata seperti itu harus
dilengkapi dengan pemandu yang kompeten ataupun informasi yang detil mengenai tempat
tersebut. Itu bisa disampaikan langsung oleh pemandu ataupun melalui media interpretasi yang
menarik baik berupa panel-panel interpretasi maupun melalui leaflet.
Sejarah kawasan Candi Muarajambi di Provinsi Jambi, misalnya, ternyata mempunyai peran
yang sangat signifikan dalam perkembangan ajaran Buddha karena menjadi tempat belajar
bahasa Sansekerta bagi orang Tibet sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Nalanda di India
untuk mempelajari ajaran Buddha. Ini menunjukkan betapa strategisnya posisi geografis
Nusantara di masa lalu, dan itu menjadi keunggulan kita. Di Jawa, dari sejarah Candi Borobudur
dan Candi Prambanan kita dapat menelusuri sikap toleransi beragama yang ternyata telah
diamalkan sejak dulu.
Pemeliharaan yang sesuai
Terkait tentang pariwisata budaya memang tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan tentang
sebuah tema besar: budaya bangsa. Karena itulah pembangunan pariwisata budaya haruslah juga
memperhatikan aspek peningkatan kehidupan komunitas setempat, baik secara ekonomi maupun
sosial. Karena itu, ke depan, pengelolaan objek-objek wisata budaya harus lebih diseriusi.
Penataan dan pemeliharaan objek-objek wisata perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
Prinsip pengelolaan yang lebih professional pada semua daya tarik wisata budaya,
pemutakhiran teknik dan media interpretasi, serta pelibatan wisatawan dan masyarakat dalam
melestarikan budaya, merupakan tuntutan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan
mengembangkan berbagai strategi tersebut maka daerah destinasi pariwisata budaya akan
menjadi lebih memesona dan menggairahkan.
F. Dampak Wisata Budaya
Terdapat dampak dari kegiatan wisata budaya meliputi :
1) Dampak Positif

Dampak positif pariwisata terhadap kebudayaan sejalan dengan pemikiran Sihite (2000: 76)
yang menyebutkan secara garis besar dampak positif pariwisata terhadap kebudayaan dapat
dilihat pada hal-hal seperti berikut:
i. Merupakan perangsang dalam usaha pemeliharaan monumen-monumen budaya yang dapat
dinikmati oleh penduduk setempat dan wisatawan
ii. Merupakan dorongan dalam usaha melestarikan dan menghidupkan kembali beberapa pola
budaya tradisional seperti kesenian, kerajinan tangan, tarian, musik, upacara-upacara adat
dan pakaian.
iii. Memberikan dorongan untuk memperbaiki lingkungan hidupyang bersih dan menarik.
iv. Terjadinya tukar-menukar kebudayaan antara wisatawan dan masyarakat lokal.
v. Mendorong pendidikan di bidang kepariwisataan untuk menghasilkan sumber daya manusia
di bidang kepariwisataan yang handal.
vi. Memperluas lapangan kerja
vii. Bertambahnya kesempatan berusaha
viii. Meningkatkan pendapatan
ix. Terpeliharaanya kebudayaan setempat
x. Dikenalnya kebudayaan setempat oleh wisatawan
2) Dampak negative

i. Terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerha
ii. Timbulnya komersialisasi
iii. Berkembangnya pola hidup konsumtif
iv. Terganggunya lingkungan
v. Semakin terbatasnya lahan pertanian
vi. Pencernaan budaya dan
vii. Terdesaknya masyarakat setempat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Wisata budaya merupakan salah satu tempat wisata yang menonjolkan kebudayaannya .
Para wisatawan juga dapat belajar sambil berlibur di tempat wisata tersebut . Selain
mendapatkan hiburan wisatawan juga dapat mempelajari dan mengenal tentng wisata budaya
tersebut .
Unsur unsur yang terdapat wisata budaya adalah bahasa, masyarakat, kerajinan tangan,
makanan, musik, kesenian, sejarah pada suatu tempat, dan lainnya, tentunya wisata budaya
memiliki tujuan khusus dari berbagai aspek yang dimiliki seperti pengenalan budaya yang
ditujukan pada wisatawan guna sebagai hiburan, pengenalan, serta pelestarian.
Indonesia sendiri adalah salah saru negara yang memiliki wisata budaya yang begitu
melimpah dari sabang hingga merauke, dengan kekayaan budaya yang melimpah tersebut
maka Indonesia pun melakukan banyak pengembangan berbasis pariwisata pada MICE
(Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
2. Saran
Solusi yang sekiranya paling bijaksana adalah membangun simbiosis mutualisma antara
pariwisata dan budaya. Artinya, sambil mengembangkan sektor pariwisata, kita juga turut
serta melestarikan lingkungan budaya kita. Sambil melestarikan kebudayaan kita, kita
mengemas pelestarian tersebut dengan berorientasi pada pariwisata. Jika hal itu dapat
teruwujud, semaju apapun negara kita, kebudayaan tradisional akan tetap terpelihara tanpa
mengabaikan pengembangan pariwisata.
BROSUR UNTUK PERJALANAN WISATA BUDAYA
DAFTAR PUSTAKA

1. https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-01699-
DS%2520Bab1001.pdf&ved=2ahUKEwjsmaHU9JbmAhVPXn0KHRSFAQwQFjAAegQIA
hAB&usg=AOvVaw3SX_szrpROls3F8fN7aTsd&cshid=1575288845342
2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_berbasis_budaya.
3. https://reyginawisataindonesia.blogspot.com/2016/06/10-tempat-wisata-budaya-paling-
populer-indonesia-2016.html
4. https://geograph88.blogspot.com/2016/08/dampak-positif-dan-negatif-pariwisata.html
5. https://wisatasenibudaya.com/definisi-wisata-budaya/
6. http://ucieleksa.blogspot.com/2014/05/pengaruh-pariwisata-terhadap-kebudayaan.html

Anda mungkin juga menyukai