Anda di halaman 1dari 16

KEBUDAYAAN DAN

DAYA TARIK WISATAWAN


Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas Kelompok
Pada mata Kuliah Budaya Dan Pariwisata

Dosen Pengampu :
Herman Jayadi, M.M

Disusun Oleh :
1. Rozabul Hairu 200503041
2. Anang Maulana Ilyas 200503042
3. Taufik Hardian yulian 200503043

PARIWISATA SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah


dan Lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah Budaya Dan
Pariwisata dengan judul “Kebudayaan Dan Daya Tarik Wisatawan” tepat pada
waktunya.

Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi
penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
serta mampu memenuhi harapan berbagai pihak.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetehuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Mataram, 13 Agustus 2022


Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1


KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4
A.Latar Belakang .............................................................................. 4
B.Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C.Tujuan Masalah ............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 6
A.Pengertian Budaya.......................................................................... 6
B.Sejarah Kebudayaan ...................................................................... 6
C.Jenis Dan Unsur Kebudayaan ......................................................... 7
D.Kebudayaan Indonesia ................................................................... 11
a.Budaya Indonesia ....................................................................... 11
b.Budaya Daerah ............................................................................ 11
c.Budaya Lokal .............................................................................. 12
E.Budaya Pariwisata .......................................................................... 12
F.Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata ............................................... 13
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 15
A.Kesimpulan ................................................................................... 15
B.Saran ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan
andalan utama pengahasil devisa di berbagai negara, kegiatan pariwisata juga
tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Indonesia merupakan negara kepulauan
yang terdiri atas kurang lebih 17.508 pulau yang mencakup wilayah yang luasnya
lebih dari 1,9 juta km dan dua pertiganya merupakan wilayah perairan.Kondisi
geografis yang demikian memberikan peluang yang besar bagi upaya
pembangunan ekonomi suatu negara. Indonesia memiliki sumber daya yang
beranekaragam dan mempunyai unsur-unsur keindahan alam (natural beauty),
keaslian (originality), kelangkaan (scarcity), dan keutuhan (wholeness) dan
diperkaya dengan kekayaan alam berupa keanekaragaman flora dan fauna,
ekosistem, serta gejala alam. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam
kebudayaan dan kesenian yang berbeda antar daerah satu dengan daerah lainnya.
Seni dan budaya merupakan hasil karya manusia yang diperoleh dari ekspresi
jiwa, rasa, dan cipta masyarakat. Seni dan budaya erat kaitannya dengan
pariwisata. Dimana seni dan budaya dapat memperkokoh pariwisata sehingga
dapat menjadi potensi yang luar biasa hingga dapat menarik wisatawan. Dalam
kegiatan pariwisata budaya terdapat sepuluh elemen budaya yang bisa menjadi
daya tarik wisata yakni ; kerajinan, tradisi, sejarah dari suatu tempat, arsitektur,
makanan lokal/tradisional, seni dan musik, cara hidup masyarakat, agama, bahasa,
pakaian tradisional (Shaw dan William:1997, hlm 78). Dengan seni dan budaya
yang beragam ditambah dengan keindahan alam Nusantara itu semua dapat
dijadikan aset yang berharga bagi kemajuan pariwisata di Indonesia Selain
sebagai pendapatan daerah itu semua bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.1

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah makalah ini yakni :

1
Bonita, 2014 Pengelolaan Kampung Banceuy Sebagai Kawasan Wisata Budaya Di Kabupaten
Subang. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4
a. Pengertian Budaya
b. Sejarah Kebudayaan
c. Jenis Dan Unsur Kebudayaan
d. Kebudayaan Indonesia
e. Budaya Pariwisata
f. Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan makalah ini Yakni :
a. Agar Mengetahui dan Memahami Pengertian Budaya
b. Agar Mengetahui dan Memahami Sejarah Kebudayaan
c. Agar Mengetahui dan Memahami Jenis Dan Unsur Kebudayaan
d. Agar Mengetahui dan Memahami Kebudayaan Indonesia
e. Agar Mengetahui dan Memahami Budaya Pariwisata
f. Agar Mengetahui dan Memahami Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya
Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta “Buddhayah”, yakni bentuk
jamak dari “Budhi” (akal). Jadi, budaya adalah segala hal yang bersangkutan
dengan akal. Selain itu kata budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari
budi. Jadi budaya adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa dan karsa.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya pikiran, akal budi,
hasil, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah.3
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.

B. Sejarah kebudayaan
Sejarah budaya, sebagai sebuah disiplin ilmu, sering kali menggabungkan
pendekatan antropologi dan sejarah untuk melihat tradisi budaya populer dan
interpretasi budaya dari pengalaman sejarah. Bidang ilmu ini meneliti rekaman
dan naras deskriptif mengenai pengetahuan pada masa lalu, adat istiadat,
dan seni dari sekumpulan masyarakat. Bidang ilmu ini meneliti mengenai event
yang terjadi dari masa lalu hingga masa kini dan masa depan yang membentuk
sebuah budaya.

2
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem
Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 16.
3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Edisi ke-3 (Jakarta:
Balai Pustaka, 2000), h. 169.

6
Sejarah budaya merekam dan menginterpretasi kejadian pada masa lalu yang
berkaitan dengan manusia melalui sosial, budaya, dan politik, atau hal yang terkait
dengan seni dan hal-hal yang diprioritaskan oleh sebuah kelompok. Jacob
Burckhardt merupakan orang yang membuat sejarah budaya menjadi sebuah
disiplin ilmu. Sejarah budaya mempelajari dan menginterpretasi catatan
masyarakat dengan memperhatikan berbagai cara berbeda yang digunakan oleh
manusia untuk membentuk sebuah kelompok. Sejarah budaya termasuk
diantaranya aktivitas budaya pada masa lalu, seperti upacara, latihan dan interaksi
dengan masyarakat setempat.
Sejarah budaya sering tumpang tindih dalam pendekatannya dengan gerakan
dari Prancis histoire des mentalités (Philippe Poirrier, 2004) dan sejarah baru.
Di Amerika Serikat, sejarah budaya diasosiasikan dengan bidang studi Amerika.
Ilmu ini diciptakan dan dipraktikkan oleh sejarawan Swiss abad ke-19 M
bernama Jakob Burckhardt. Sejarah budaya berorientasi kepada studi mengenai
periode sejarah tertentu, dengan tidak hanya membahas lukisan, pahatan, dan
arsitektur, namun juga sistem ekonomi yang membentuk masyarakat, dan institusi
sosial dalam kehidupan sehari-hari.4
Sering kali, ilmu tersebut memfokuskan diri untuk mempelajari fenomena
yang dilakukan oleh para masyarakat biasa seperti : karnaval, festival,
ritual publik, pertunjukan kebudayaan dan cerita, pembacaan puisi, dan bentuk
verbal lainnya ; evolusi budaya dalam hubungan manusia (ide, ilmu pengetahuan,
seni, teknik); dan ekspresi budaya mengenai pergerakan sosial
seperti nasionalisme. Selain itu juga meneliti mengenai konsep sejarah
seperti kekuasaan, ideologi, kelas sosial, budaya, identitas budaya, tingkah
laku, ras, persepsi dan metode sejarah baru seperti narasi anggota tubuh. Banyak
studi mempertimbangan adaptasi budaya tradisional untuk media
massa (televisi, radio, koran, majalah, poster, dan sebagainya.), dari media cetak
hingga film dan untuk sekarang, internet.

C. Jenis Dan Unsur Kebudayaan

4
Siegfried Giedion, Space, Time and Architecture (6th ed.), p 3

7
a. Jenis
Kebudayaan terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan sifatnya, wujudnya,
dan lingkup persebarannya. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kebudayaan.
1. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Sifatnya
a. Kebudayaan Subjektif
Kebudayaan subjektif merupakan faktor nilai, perasaan, idealism yang
apabila disimpulkan maka dapat disebut sebagai faktor batin yang ada pada
kebudayaan tersebut.
b. Kebudayaan Objektif
Kebudayaan objektif merupakan faktor lahiriah yang hadir dari sebuah
kebudayaan dan berupa teknik, lembaga sosial, pengajaran, seni suara, seni rupa,
seni sastra hingga upacara yang menggunakan budi bahasa.
2. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Wujudnya
a. Kebudayaan Material
Kebudayaan material ini mengacu kepada seluruh ciptaan manusia yang
nyata serta konkret. Di dalamnya termasuk temuan yang dihasilkan oleh
penggalian arkeolog seperti senjata, perhiasan hingga mangkuk dari tanah liat.
Kebudayaan material pun mencakup barang-barang lain selain dari temuan
arkeologi, seperti pesawat terbang, pakaian, televisi, gedung pencakar langit,
stadion olahraga hingga mesin cuci.
b. Kebudayaan Immaterial
Jenis kebudayaan immaterial berupa ciptaan yang abstrak dan diwariskan
oleh pendahulunya ke generasi selanjutnya. Contohnya seperti lagu, tarian
tradisional, dongeng, hingga cerita rakyat.
3. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Lingkup Persebarannya
a. Kebudayaan Daerah
Kebudayaan dapat berupa cara berperilaku, pola pikiran hingga cara
bertindak dari anggota kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut.
Kebudayaan daerah dapat dibatasi oleh wilayah administratif daerah
tersebut atau demografinya.

8
Wilayah demografis tersebut menjadi batasan budaya lokal, namun seiring
dengan perkembangan batasan wilayah kebudayaan daerah ini menjadi tidak
terbatas akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata.
b. Kebudayaan Lokal
Kebudayaan lokal bergantung pada aspek ruang. Hal ini dapat dilihat
melalui ruang pada perkotaan yang hadir sebagai budaya lokal perkotaan tersebut,
atau daerah tertentu pada bagian perkotaan yang terpengaruh oleh budaya yang
dibawa oleh pendatang.
Pada kebudayaan lokal, ada pula kebudayaan dominan yang berkembang
yaitu budaya lokal asli pada kota atau daerah tersebut. Koentjaraningrat
berpendapat bahwa budaya lokal berkaitan dengan golongan manusia yang terikat
oleh kesadaran serta identitasnya akan kesatuan kebudayaan asli di tempatnya.
Dalam hal ini yang disebut sebagai kebudayaan lokal adalah bahasa sebagai ciri
khasnya.
c. Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional merupakan kebudayaan dari akumulasi dari budaya
yang hadir daerah-daerah. Ada berbagai macam wujud kebudayaan nasional dan
dapat dilihat secara umum apabila diperhatikan dengan cermat, maka dapat
diketahui bahwa terdapat persebaran besar yang terjadi antar kebudayaan di satu
daerah dan daerah lainnya. Namun, keragaman budaya tersebut yang menjadikan
suatu bangsa memiliki jati dirinya.
Pada kebudayaan nasional, terdapat beberapa persebaran. Berikut
penjelasannya :
1. Rumah Adat, merupakan rumah yang memiliki ciri khas dan umumnya
terdapat di masing-masing daerah. Setiap daerah memiliki rumah adat dengan
ciri khas yang berbeda-beda dan pemaknaan yang berbeda pula.
2. Upacara Adat, merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun
temurun dengan teratur serta tertid sesuai dengan kebiasaan masyarakat
setempat. Berupa rangkaian aktivitas sebagai wujud ungkapan terimakasih
atas suatu hal, sesuai dengan sistem kepercayaan masyarakat. Upacara adat

9
memiliki nilai yang universal, suci, bernilai sakral religious dan dilakukan
secara turun temurun.
3. Tarian, di setiap daerah memiliki tarian adat yang berbeda dan akan ditarikan
dalam upacara atau peringatan khusus saja. Contoh tarian sebagai persebaran
kebudayaan nasional adalah tarian ranup lampuan di Aceh.
4. Lagu, Indonesia memiliki banyak lagu daerah dalam bahasa daerahnya
masing-masing. Setiap lagu daerah memiliki makna serta pesannya tersendiri.
Selain itu, setiap bangsa juga memiliki lagu nasional yang berfungsi untuk
meningkatkan persatuan negaranya.
5. Musik, musik-musik tradisional umumnya berupa instrumen menggunakan
alat musik khusus di daerah tersebut. Contohnya seperti angklung di Jawa
Barat atau gamelan di Jawa Tengah.
6. Pakaian Adat, sama halnya dengan persebaran budaya nasional lainnya.
Pakaian adat juga memiliki ciri khas pada daerah yang memiliki pakaian adat
tersebut dan hanya dikenakan dalam upacara khusus. Pakaian adat juga
dipengaruhi oleh faktor agama di daerah masing-masing. Contohnya seperti
kebaya di Jawa, ulos di Sumatera Utara, ulee balang di Aceh, kain cual di
Bangka Belitung.

b. Unsur kebudayaan
Beberapa orang sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok
kebudayaan misalnya pendapat yang dikemukakan oleh Melville J. Herskovits
bahwa unsur pokok kebudayaan terbagia menjadi empat bagian yaitu: Alat-alat
teknologi, Sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.5 Sedangkan
Bronislaw Malinowski, menyebut unsur-unsur kebudayaan antara lain :
a. Sistem normal yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
b. Organisasi ekonomi.
c. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang utama.

5
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, op,cit., h. 78.

10
d. Organisasi kekuatan.
Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture universal, yaitu :
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan sebagainya.
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum,
sistem perkawinan).
d. Bahasa (lisan maupun tertulis).
e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
f. Sistem pengetahuan.
g. Religi (sistem kepercayaan).6

D. Kebudayaan Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal,
maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia
sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Budaya Indonesia dapat juga
diartikan bahwa Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan budaya yang
beragam seperti tarian daerah, pakaian adat, dan rumah adat.7 Budaya Indonesia
tidak hanya mencakup budaya asli bumiputera, tetapi juga mencakup budaya-
budaya pribumi yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa, Arab, India, dan
Eropa.
a. Budaya Nusantara
Budaya Nusantara yaitu kebudayaan yang diakui sebagai identitas
nasional Nusantara dan sebagai perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa dan
merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan
harkat dan martabat sebagai bangsa.
b. Budaya Daerah

6
Soerjono, Soekanto. op.cit., h. 154.
7
Media, Kompas Cyber. "Keragaman Etnik dan Budaya Indonesia Halaman all". KOMPAS.com.
Diakses tanggal 2020-09-24.

11
Budaya daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah-
daerah di seluruh wilayah Indonesia. Budaya suatu daerah mempunyai ciri khas
yang membedakan dengan daerah lainnya. Tiap suku bangsa di Indonesia
memiliki budaya yang berbeda.
c. Budaya Lokal
Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang menempati
lokalitas atau daerah tertentu yang berbeda dari budaya yang dimiliki oleh
masyarakat yang berada di tempat yang lain.

E. Budaya Pariwisata
Pariwisata memiliki tiga hasil penting yang telah dikaji, diantaranya ekonomi,
sosial-budaya dan lingkungan. Terlihat itu studi yang dilakukan sejauh ini
umumnya juga berfokus pada dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan
pariwi ata (Yenia ır, 2018: 1). Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata budaya
merupakan hal yang sangat penting di era globalisasi seperti saat ini. Hari ini,
orang-orang memahami arti penting dari wisata budaya, selain untuk memberi
perhatian terhadap perjalanan budaya, rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hasil
peninggalan budaya yang mereka dan yang bukan milik mereka sendiri. Belajar
tentang warisan budaya bangsa atau bangsa orang lain adalah alasan utama untuk
mengunjungi tujuan tempat wisata budaya, tetapi bagi seseorang awam jenis
wisata ini hanya sebatas mencari pengalaman yang berorientasi pada hiburan saja
(Martin, 2015: 4).
Pariwisata budaya sebagai salah satu cabang industri pariwisata yang paling
penting, baru-baru ini menjadi lebih populer sebagai hasil dari peningkatan
kesadaran akan aset budaya. Salah satu tindakan yang diambil untuk
meningkatkan popularitas pariwisata, yang memiliki kontribusi tak terbantahkan
terhadap pembangunan sosial, budaya dan ekonomi, adalah untuk memfasilitasi
ke tempat-tempat yang ditargetkan (Durak, 2016: 1). Pariwisata budaya pada
dasarnya adalah suatu bentuk pembangunan ekonomi berdasarkan sumber daya
budaya. Ini juga merupakan bentuk pengembangan yang terlepas dari peran
wisatawan dalam realitas ekonomi dengan memperoleh pengetahuan dan

12
pemahaman tentang masa lalu. Sebagai pengalaman yang mengklarifikasi dan
bermanfaat, pariwisata dapat menjadi alat pengayaan budaya, intelektual,
emosional, dan spiritual yang permanen. Arus dan pertukaran antara orang-orang
membedakan pariwisata dari bentukbentuk perdagangan mekanistik lainnya dan
pembangunan ekonomi di seluruh dunia (Stănciule cu, 2015: 287).
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia atau WTO (2008), pariwisata budaya
adalah salah satu yang paling cepat mengalami perkembangangan di sektor
industri pariwisata, terutama untuk beberapa dekade terakhir. Konsep budaya
pariwisata telah ada sejak lama dan ditemui perdebatan panjang untuk
mendefinisikan dan mengkonseptualisasikannya. Oleh karena itu, ada banyak
sekali definisi budaya pariwisata digunakan. Pariwisata budaya bukan berarti
hanya sebatas mengunjungi, berpartisipasi, atau menikmati waktu ke museum dan
galeri, acara dan festival seni, atraksi dan situs warisan, dan pengalaman budaya
lainnya. Esensi pariwisata budaya lebih dari itu adalah mengenai cara untuk
generasi muda di era globalisasi menghadapi sejarah dan warisan tempat
destinasi, cerita-ceritanya, orang-orangnya, lanskap dan pemandangan kota
terhadap perubahan budaya yang telah terkontaminasi oleh zaman. Pengertian lain
yaitu tentang cara menemukan apa yang membuat suatu tujuan berbeda, otentik,
dan mudah diingat.

F. Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata


Shaw dan William, (1997) mendefinisikan bahwa kegiatan pariwisata memiliki 10
elemen budaya yang menjadi daya tarik wisata yaitu :
1. kerajinan, kerajinan adalah barang yang dihasilkan melalui keterampilan
tangan. Kerajinan menghasilkan karya yang mementingkan nilai keindahan
sebagai hiasan atau kegunaan. Pembuatan kerajinan yang prosesnya semakin
rumit dilakukan, membuat kualitas dan nilai jualnya juga semakin tinggi.
2. tradisi, Tradisi adalah segala sesuatu yang di salurkan atau di wariskan dari
masa lalu ke masa kini atau sekarang. Tradisi dalam arti sempit ialah warisan-
warisan sosial khusus yang memenuhi syarat saja yaitu yang tetap bertahan
hidup di masa kini, yang masih kuat ikatannya dengan kehidupan masa kini.

13
3. sejarah dari suatu tempat, sejarah yang berisi tentang penceritaan kejadian-
kejadian yang bersifat lokal. Sejarah lokal lebih bernuansa lokal.
4. arsitektur, adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.
5. makanan tradisional, adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah
dan cocok dengan lidah masyarakat setempat.
seni tari dan musik, Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara
berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan
mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian merupakan perpaduan dari
beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa. Seni Musik (Jamalus) adalah hasil
karya seni berupa bunyi yang dituangkan dalam bentuk lagu atau komposisi
sebagai ungkapan perasaan dan pikiran penciptanya melalui unsur-unsur
pokok musik yaitu melodi, irama, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta
ekspresi sebagai sumber kesatuan.
6. cara hidup masyarakat setempat, adalah cara hidup dengan berpindah-
pindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkesinambungan. Pola hidup
seperti ini sudah ada sejak Zaman Batu Tua atau Paleolitikum.
7. agama, merupakan sesuatu yang dapat merubah perilaku seseorang
sebab, agama berisi tentang aturan – aturan yang bisa membawa seseorang ke
arah yang lebih baik. Karena, setiap agama pastilah empunyai maksud –
maksud tertentu agar penganutnya menjadi lebih terarah.
8. bahasa, adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi
antar manusia.
9. pakaian adat tradisional, merupakan salah satu bentuk dari identitas dan jati
diri sebuah daerah. Busana ini dikenakan untuk mewakili budaya atau
identitas kelompok suku bangsa tertentu. Di Indonesia sendiri, pakaian adat
umumnya digunakan untuk merayakan acara-acara istimewa.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya adalah suatu Peninggalan daerah yang memiliki daya tarik yang dapat
di nikmati oleh banyak orang/wisatawan, Keanekaragaman ruamah adat,
peninggalan sejarah dan budaya yang terdapat dalam suatu daerah dapat dijadikan
sebagai objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Sektor pariwisata
merupakaan salah satu andalan Indonesia yang memiliki nilai dan keuntungan
yang signifikan bagi kemajuan ekonomi.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah


ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di
sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.

15
DAFTAR PUSTAKA
Bonita, 2014 Pengelolaan Kampung Banceuy Sebagai Kawasan Wisata Budaya Di Kabupaten
Subang. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem
Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 16.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Edisi ke-3 (Jakarta:
Balai Pustaka, 2000), h. 169.
Siegfried Giedion, Space, Time and Architecture (6th ed.), p 3
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, op,cit., h. 78.
Soerjono, Soekanto. op.cit., h. 154.
Media, Kompas Cyber. "Keragaman Etnik dan Budaya Indonesia Halaman all". KOMPAS.com.
Diakses tanggal 2020-09-24.

16

Anda mungkin juga menyukai