Anda di halaman 1dari 33

Makalah

Materi IPS SD/MI


Keberagaman Budaya, Ras, dan Agama di Indonesia

Dosen Pengampu :
Indira Septianty Ramadhan, M. Pd.

Kelompok 7
1. Chintya Sari (2223240121)
2. Maria Dina Mariana Malau (2223240137)

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Tarbiyah Dan Tadris
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-NYA sehingga makalah dengan judul tentang Keberagaman Budaya, Ras
dan Agama di Indonesia.

Terima kasih kepada dosen yang mengajar Berkat tugas yang diberikan
ini, penulis dapat menambah wawasan berkaitan dengan topik ini. Penulis juga
menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan di dalam makalah ini.

Akhirnya walaupun penulis telah berusaha dengan secermat mungkin.


Namun sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk
Itu penulis mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam
lindungany Nya.

Bengkulu 15 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................2


DAFTAR ISI .................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................4
A. Latar Belakang ..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................4
C. Manfaat Penulisan .............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................5
A. Ragam Kebudayaan di Indonesia .....................................................................5
1. Arti Keberagaman Budaya Indonesia ...........................................................5
2. Macam-macam keragaman budaya Indonesia .............................................6
B. Ragam Ras di Indonesia .................................................................................. 26
a. Arti Ragam Ras di Indonesia ...................................................................... 26
b. Pengelompokan Ras di Indonesia ................................................................ 26
C. Ragam Agama di Indonesia ............................................................................ 27
1. Perbedaan Agama ........................................................................................ 28
2. Agama-Agama di Indonesia ........................................................................ 29
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 32
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 33

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.
Itulah semboyan yang dipegang kuat oleh bangsa Indonesia.
Semboyan itu menggambarkan bahwa meskipun bangsa Indonesia memiliki
beragam budaya, suku bangsa, ras, bahasa, dan agama, tetapi bangsa ini tetap
memegang erat prinsip persatuan dan kesatuan.
Kita sebagai masyarakat Indonesia pastinya tahu bahwa negara ini
memiliki segudang keragaman budaya dengan berbagai ciri khas dan
karakteristik masing-masing, bahkan keragaman budaya Indonesia ini di
antaranya banyak diketahui oleh masyarakat asing.
Warga masyarakat di lingkungan kita banyak dan beranekaragam.
Agama, budaya maupun status sosial ekonominya bermacam-macam.
Keanekaragaman ini tidak menghambat pergaulan. Mereka hidup
berdampingan saling pengertian, saling membantu, saling menghormati dan
selalu bekerja sama. Suasana seperti itu menciptakan kerukunan dan
persatuan. Hal ini nampak pada kebiasaan warga masyarakat seperti iuran
membangun jalan kampung, menjenguk tetangga sakit, mengadakan
peringatan hari besar nasional dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ragam kebudayaan di indonesia?
2. Apa saja ragam ras di indonesia?
3. Apa saja ragam agama di indonesia?
C. Manfaat Penulisan
1. Agar pembaca dapat mengetahui apa saja ragam kebudayaan, ras dan
agama yang ada di Indonesia.
2. Sebagai bahan referensi penelitian karya ilmiah.
3. untuk menambah wawasan pengetahuan tentang kebudayaan, ras dan
agama yang ada di Indonesa.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Ragam Kebudayaan di Indonesia


1. Arti Keberagaman Budaya Indonesia

Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka


bumi ini dengan beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu pula
dengan keragaman budaya Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia,
tak dapat memungkiri bahwa keberadaan negara Indonesia sendiri
menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman ras, suku
bangsa hingga bahasa.
Dari berbagai keragaman itulah melahirkan bentuk keragaman budaya
Indonesia yang tak ada tandingannya, seperti rumah adat, upacara adat,
pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu
tradisional, senjata tradisional, bahkan beragam makanan khas.
Pada hakikatnya, keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai
kebudayaan-kebudayaan lokal yang terus tumbuh dan berkembang di
masyarakatnya. Adapun munculnya keragaman budaya tersebut akibat dari
pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat sehingga menciptakan
kebudayaan itu sendiri.

5
Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, perkembangan
kebudayaan mempunyai peran dan fungsi untuk meningkatkan semangat
nasionalis. Hal itu karena budaya lokal memuat nilai-nilai sosial yang perlu
diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia itu sendiri.
Seperti yang ditulis oleh Adimihardja di dalam bukunya yang
berjudul Kebudayaan dan Lingkungan, dirinya mengatakan bahwa
kebudayaan Indonesia yang beragam itulah akan menjadi suatu kebanggan
tersendiri bagi masyarakatnya, tetapi juga menjadi tantangan untuk
membentengi dan

2. Macam-macam keragaman budaya Indonesia


1) Upacara Adat
Upacara adat adalah salah satu bentuk adat istiadat atau
kebiasaan masyarakat tradisional yang diduga masih mempunyai
nilai-nilai relevan bagi kehidupan dan kebutuhan masyarakat
sekitarnya. Hal itu dirasa sebagai bentuk upaya manusia agar dapat
berhubungan dengan arwah atau roh para leluhur dan bentuk
kesanggupan masyarakat sekitar untuk menyelaraskan diri akan alam
dan lingkungan luas.
Upacara adat dikenal sebagai salah satu warisan nenek moyang
dari masing-masing daerah yang telah dijaga dan dilestarikan secara
turun-temurun. Meskipun perkembangan zaman semakin maju dan
canggih, akan tetapi upacara adat tak dilupakan oleh sebagian
masyarakat, khususnya masyarakat yang kental akan adat. Hal itu
karena upacara adat dirasa mempunyai nilai filosofis dan kekuatan
tersendiri oleh sebagian masyarakat setempat.
Di Indonesia sendiri, tradisi upacara adat banyak dilakukan
oleh masyarakat berbagai daerah yang mana di tiap-tiap daerah tentu
memiliki upacara adatnya masing-masing. Berikut dijelaskan secara
ringkas mengenai upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat dari
berbagai daerah di Indonesia.

6
a. Upacara Adat di Aceh

Upacara adat aceh peusijuk (pernikahan)


Upacara adat di Aceh, yakni Peusijuk. Peusijuk dikenal sebagai
tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Aceh sebagai
perwujudan syukur atas anugerah yang diberikan oleh Allah.
Umumnya, upacara adat Peusijuk diselenggarakan saat acara
kelahiran, naik haji, pernikahan, dan sebagainya.
Berbagai ilmu pengetahuan lainnya terkait masyarakat Aceh
yang secara detail dan rinci digambarkan pada buku Orang Aceh
yang ada dibawah ini.

b. Upacara Adat di Sumatera

Upacara adat tabuik

Upacara adat di Sumatera Utara adalah Tradisi Mangokkal


Holi. Tradisi ini dikenal sebagai ritual untuk mengambil tulang
belulang leluhur masyarakat dari dalam pemakaman, kemudian

7
disimpan dalam peti dan diletakkan di salah satu bangunan tugu yang
memang disediakan secara khusus.
Sementara upacara adat di Sumatera Barat adalah Perayaan
Tabuik. Perayaan ini dilaksanakan oleh masyarakat Pariaman
(Sumatera Barat) guna memberikan peringatan meninggalkan cucu
Nabi Muhammad, yakni Hasan dan Husein.
Selanjutnya, upacara adat di Sumatera Selatan adalah Sedekah
Rame. Upacara ini dilaksanakan oleh suku Lahat dan
diselenggarakan oleh para petani setempat yang berkaitan dengan
kegiatan pertanian pula.

c. Upacara Adat di Kepulauan Riau dan Riau

U
p
a
c
a
r
a

adat balimau kasai

Upacara adat di Kepulauan Riau dikenal sebagai Tepuk Tepung


Tawar. Adapun maksud dan tujuan digelarnya upacara ini guna
memberikan berkah demi keselamatan dan kesejahteraan, serta
menghapus kesialan orang yang melakukan upacara adat ini.
Lalu, upacara adat di Riau dinamai sebagai upacara Balimau
Kasai. Upacara adat ini dilakukan guna menyambut bulan
Ramadhan. Balimau sendiri bermakna mandi dengan air yang
dicampur dengan buah limau.

8
d. Upacara Adat Jambi
Upacara adat Jambi, yakni Upacara Besale. Upacara Besale
adalah bentuk pengobatan tradisional guna mengusir arwah atau roh
jahat yang dirasa menjadi asal mula penyakit dari warga suku Anak
Dalam.

e. Upacara Adat Kepulauan Bangka Belitung


Upacara adat dari Kepulauan Bangka Belitung adalah Perang
Ketupat. Perang Ketupat dilaksanakan tiap 1 Muharram atau Tahun
Baru Islam di pantai Tempilang, tepatnya Kabupaten Bangka Barat.

f. Upacara Adat Bengkulu dan Lampung


Upacara adat di Bengkulu dinamai sebagai Bakar Gunung Api.
Upacara ini diselenggarakan dengan menumpuk batok kelapa sampai
menyerupai gunung, lalu membakarnya. Hal itu sebagai perwujudan
rasa syukur pada Tuhan.
Kemudian, upacara adat di lampung ialah upacara Ngebabali
yang dilaksanakan oleh warga apabila ingin membuka ladang baru,
mendirikan rumah baru, serta membersihkan tempat yang dirasa
memiliki aura negatif atau ghaib.

g. Upacara Adat DKI Jakarta


Upacara adat di DKI Jakarta, yakni Mapas. Mapas
dilaksanakan masyarakat Betawi bilamana terdapat seorang Ibu yang
baru melahirkan anak. Dalam upacara itu, para ibu diwajibkan
memakan sayur papasan agar ibu dan bayi selalu sehat.

9
h. Upacara Adat Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

Upacara adat kasada


Upacara adat Jawa Barat, yaitu Sisingaan yang dilakukan
dengan metode mengarak anak sehari sebelum dikhitan. Biasanya,
upacara ini lebih sering dilaksanakan oleh masyarakat Subang.
Upacara adat di Jawa Tengah, yakni Ruwatan. Ruwatan
dilakukan dengan cara meruwat (membersihkan atau menyucikan)
seseorang dari berbagai nasib buruk dan memberikan kesejahteraan
dalam hidup.
Sementara upacara di Jawa Timur disebut Kasada. Kasada
adalah perayaan adat Suku Tengger yang diselenggarakan tiap hari
ke-14 pada bulan Kasada (sesuai tanggal Jawa). Metode yang
dilakukan, yaitu dengan melempar berbagai sesajen ke arah kawah
Gunung Bromo.

i. Upacara Adat Banten, Yogyakarta, dan Bali

Upacara Adat Sekaten

10
Upacara adat di Banten dinamai Seren Raun yang
diselenggarakan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas berbagai hasil dari bidang pertanian.
Upacara adat di Yogyakarta disebut sebagai Upacara Sekaten.
Upacara Sekaten diselenggarakan guna sebagai peringatan lahirnya
Nabi Muhammad yang dilaksanakannya di alun-alun Yogyakarta dan
utara Surakarta.
Upacara adat di Bali yang terkenal ialah Ngaben. Upacara
Ngaben dilaksanakan dengan mengkremasi atau membakar jenazah
di Bali. Tujuan dan maksud upacara Ngaben guna mengantar jenazah
ke kehidupan selanjutnya.

j. Upacara Adat NTB dan NTT

Upacara adat di Nusa Tenggara Barat adalah U’a Pua. Tradisi


ini berlangsung selama tujuh hari berturut-turut serta berkaitan
dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad. Adapun tradisi ini
dilaksanakan dengan berbagai atraksi dari masyarakat Bima dan
Mbojo.
Upacara adat Nusa Tenggara Timur adalah Pesta Adat Reba
yang dilaksanakan guna menyambut pergantian tahun. Ciri khas dari
tradisi ini ialah memakan ubi secara bersama-sama dengan diiringi
musik serta tarian adat setempat.

k. Upacara Adat di Kalimantan

Upacara Adat Naik Dango

11
Upacara adat di Kalimantan Barat dinamai Naik Dango.
Upacara adat ini memang kegiatan tahunan yang diselenggarakan
oleh masyarakat Dayak sebagai ucapan syukur pada Sang Pencipta
atau mereka menyebutnya Nek Jubata atas panen padi.
Upacara adat di Kalimantan Tengah ialah Uluh Matei yang
selenggarakan guna mengantar jiwa manusia yang sudah meninggal
menuju ke daerah-daerah yang berada di langit ke tujuh.
Berikutnya, upacara adat di Kalimantan Selatan adalah Aruh
Bahari yang dilaksanakan setelah masyarakat suku Dayak Dusun
Halong selesai musim panen. Kemudian, upacara adat Kalimantan
Timur ialah Dahau. Dahau dikenal sebagai tradisi pemberian nama
anak dari turunan bangsawan yang berlangsung selama satu bulan
disertai dengan ritual adat.
Upacara adat Kalimantan Utara adalah Nyadar yang memang
tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Umumnya,
dilakukan di sekitar wilayah makam leluhur.

l. Upacara Adat di Sulawesi dan Gorontalo

Upacara Adat Mekiwuka

Upacara adat di Sulawesi Utara disebut sebagai Mekikuwa


yang diselenggarakan suku Minahasa sebagai ucapan permohonan
sekaligus rasa syukur pada Tuhan. Kemudian, di Sulawesi Tengah

12
dikenal sebagai ritual Mora’akeke sebagai bentuk permohonan agar
Tuhan mengurangi sinar matahari. Di Sulawesi Tenggara dikenal
sebagai upacara adat Posuo yang memang dilaksanakan terkait
kecucian seorang wanita.
Di Sulawesi Selatan dikenal upacara adat Mappalili yang
dilaksanakan guna mengawali musim tanam di sawah. Lalu, di
Sulawesi Barat dinamai Sayyang Pattu’du yang diselenggarakan
sebagai bentuk syukur anak-anak berhasil khatam membaca Al-
Qur’an. Sementara di Gorontalo terdapat upacara adat Momondo
yang bermakna terhadap pengesahan kedua calon pengantin yang
hendak nikah.

m. Upacara Adat di Maluku dan Papua

Upacara Adat Pesta Bakar Batu


Upacara adat di Maluku dikenal sebagai Pukul Sapu yang
digelar seminggu setelah Idul Fitri atau setiap 7 Syawal oleh para
lelaki, sementara di Maluku Utara dikenal dengan Tradisi Abdau,
yakni penyambutan Idul Adha.
Upacara adat di Papua, yakni Pesta Bakar Batu yang terdiri dari
3 tahapan, di antaranya persiapan, bakar babi, dan terakhir makan
bersama. Kemudian, di Papua Barat ada Tanam Sasi, yaitu rangkaian
upacara adat kematian dengan menanam Sasi atau sejenis kayu.

13
2) Pakaian Adat

Ilustrasi pakaian adat


Pakaian adat adalah salah satu ciri suku tertentu di Indonesia.
Umumnya, pakaian adat dipakai saat berlangsungnya proses upacara
adat, misalnya, pernikahan yang memang menerapkan adat istiadat
dari daerah tersebut.
Ragam budaya Indonesia yang satu ini tetap bertahan dan
berbagai perkembangan busana atau pakaian modern yang terbilang
cepat. Bahkan, beberapa di antara generasi sekarang, banyak yang
memodifikasi pakaian adat agar terlihat trendi, meskipun dikenakan
saat acara informal.
Pakaian adat Indonesia memang menjadi simbol di tiap
daerahnya. Tentunya masing-masing provinsi memiliki karakteristik
baju tradisional sebagai bentuk keunikan daerah tersebut. Adapun
untuk warna dan corak dari masing-masing pakaian tradisional di
Indonesia memiliki keberagaman, mulai dari kombinasi warna cerah
hingga cenderung gelap. Tak hanya itu, pakaian adat dari tiap daerah
di Indonesia juga memiliki nama tersendiri.
Nama-Nama Pakaian Adat pada Tiap-Tiap Provinsi di
Indonesia

1. Provinsi Aceh, yaitu Pakaian Adat Ulee Balang


2. Provinsi Sumatera Utara, yaitu Pakaian Adat Ulos
3. Provinsi Sumatera Barat, yaitu Pakaian Adat Bundo
Kanduang, Limpapeh Rumah Nan Gadang

14
4. Provinsi Riau, yaitu Pakaian Adat Teluk Belanga dan
Kebaya Labuh
5. Kepulauan Riau, yaitu Pakaian Adat Kebaya Labuh dan
Teluk Belanga
6. Provinsi Jambi, yaitu Baju Kurung Tanggung
7. Provinsi Bengkulu, yaitu Pakaian Adat Rejang Lebong
8. Provinsi Sumatera Selatan, yaitu Pakaian Adat Aesan Gede
9. Provinsi Bangka Belitung, yaitu Pakaian Adat Paksian
10. Provinsi Lampung, yaitu Pakaian Adat Tulang Bawang
11. Provinsi Banten, yaitu Pakaian Adat Pangsi
12. Provinsi Jawa Barat, yaitu Pakaian Adat Bedahan
13. Provinsi DKI Jakarta, yaitu Pakaian Adat Sadariah
14. Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kebaya
15. Provinsi DI Yogyakarta, yaitu Kebaya Kesatrian
16. Provinsi Jawa Timur, yaitu Pakaian Adat Pesa’an
17. Provinsi Bali, yaitu Pakaian Adat Payas Agung
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu Pakaian Adat Rimpu
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu Baju Adat Nusa
Tenggara Timur
20. Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Pakaian Adat King Baba
atau King Tompang
21. Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Pakaian Adat Sangkarut
22. Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Pakaian Adat Kustin
23. Provinsi Kalimantan Utara, yaitu Pakaian Adat Ta’a dan
Sapei Sapaq
24. Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Babaju Kun Galung
Pacinan
25. Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Pakaian Adat Pattuqduq
Towaine
26. Provinsi Sulawesi Utara, yaitu Pakaian Adat Laku Tepu
27. Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Pakaian Adat Nggembe

15
28. Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Pakaian Adat Bodo
29. Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Pakaian Adat Babu
Nggawi
30. Provinsi Gorontalo, yaitu Pakaian Adat Biliu dan Makuta
31. Provinsi Maluku, yaitu Pakaian Adat Cele
32. Provinsi Maluku Utara, yaitu Pakaian Adat Manteren Lamo
dan Kimun Gia
33. Provinsi Papua Barat, yaitu Pakaian Adat Ewer
34. Provinsi Papua, yaitu Koteka dan Rok Rumbai

3) Rumah Adat Tradisional

Ilustrasi rumah adat

Rumah adat tradisional adalah sebuah bangunan atau


konstruksi yang sengaja dibangun dan dibuat sama persis dari tiap-
tiap generasinya, tanpa adanya modifikasi. Rumah adat masih
dipertahankan, baik segi kegunaan, fungsi sosial, dan budaya di balik
corak atau desain bangunan tersebut.
Pada setiap rumah adat yang dimiliki oleh 34 provinsi di
Indonesia, tentu memiliki ciri karakteristik masing-masing. Rumah
adat sendiri dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau hunian
suatu suku bangsa tertentu dan bisa pula menjadi tempat yang
bersejarah, serta dipakai sebagai pelaksanaan upacara adat.

16
Selain itu, rumah adat di tiap-tiap provinsi di Indonesia
memiliki namanya masing-masing. Berikut ini daftar nama-nama
rumah adat beserta provinsi asalnya.
Daftar Nama Rumah Adat beserta Provinsi nya :

No. Nama-Nama Rumah Adat Provinsi


1 Rumoh Aceh Aceh
2 Rumah Adat Bolon Sumatera Utara
3 Rumah Adat Gadang Sumatera Barat
4 Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kepulauan Riau dan Riau
Kembar
5 Rumah Adat Panggung Jambi
6 Rumah Adat Bubungan Lima Bengkulu
7 Rumah Adat Limas Sumatera Selatan
8 Rumah Adat Nuwou Sesat Lampung
9 Rumah Adat Gapura Candi Bentar Bali
10 Rumah Adat Kebaya DKI Jakarta
11 Rumah Adat Kesepuhan Jawa Barat
12 Rumah Adat Joglo Jawa Timur dan Jawa
Tengah
13 Rumah Adat Bangsal Kencono DI Yogyakarta
14 Rumah Adat Dalam Loka Samawa Nusa Tenggara Barat
15 Rumah Adat Sao Ata Mosa Nusa Tenggara Timur
Lakitana
16 Rumah Adat Panjang Kalimantan Barat
17 Rumah Adat Betang Kalimantan Tengah
18 Rumah Adat Banjar Kalimantan Selatan
19 Rumah Adat Lamin Kalimantan Timur
20 Rumah Adat Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
21 Rumah Adat Souraja/Rumah Raja Sulawesi Tengah
22 Rumah Adat Laikas Sulawesi Tenggara

17
23 Rumah Adat Tongkonan Sulawesi Selatan
24 Rumah Adat Baileo Maluku
25 Rumah Adat Dulohupa Gorontalo
26 Rumah Adat Honai Papua

4) Alat Musik Tradisional

Alat musik tradisional Indonesia merupakan alat musik yang


sudah turun-temurun dari generasi ke generasi dan berkembang di
daerah-daerah tertentu. Dengan begitu, hal itu menjadi bukti bahwa
Indonesia memiliki aset yang beragam. Indonesia mempunyai
berbagai alat musik tradisional khas dan unik yang mana tidak akan
didapati di negara lain. Hebatnya, beberapa alat musik tradisional
Indonesia telah dikenal hingga ke ranah Internasional.
Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia
a. Angklung

18
Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional dari
Jawa Barat yang telah dikenal hingga ke ranah Internasional.
Angklung adalah alat musik yang terbuat dari belahan bambu yang
dirangkai dan disusun sehingga apabila digoyangkan akan
menciptakan nada yang khas.
Angklung termasuk budaya Indonesia yang telah menjadi daya
pikat wisatawan asing. Seperti yang diketahui bahwa angklung telah
diakui UNESCO sebagai “Warisan Budaya Dunia.”

b. Gamelan

Gamelan adalah perpaduan dari beberapa alat musik tradisional


Indonesia yang dimainkan bersamaan, terdiri dari gong, gambang,
saron, kenong, dan beberapa alat musik lainnya. Sejak tahun 2014,
Alat musik tradisional Jawa, Sunda, Bali dan Lombok ini telah
diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO). Terlebih, di beberapa negara, seperti
Amerika Serikat, Australia, Kanada, juga Inggris telah mengadakan
pendidikan seni gamelan.

c. Tifa

19
Alat musik tradisional Tifa berasal dari Maluku dan Papua,
bentuknya mirip tabung yang dimainkannya dengan dipukul.
Lazimnya, tifa dimainkan saat upacara adat, mengiringi tarian
tradisional khas Indonesia, serta pertunjukan musik tradisional.

d. Sasando

Sejak abad ke-7, Sasando telah dipakai di Rote, tepatnya Nusa


Tenggara Timur. Alat musik tradisional NTT ini, berupa kawat yang
dimainkannya dengan dipetik. Sasando memiliki keunikan, yakni
pada bagian utama dengan bentuk tabung panjang dari belahan
bambu. Keunikan tersebut mengantarkan sasando menjadi alat musik
tradisional Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari The
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO).
e. Kolintang

Kolintang adalah alat musik tradisional dari Sulawesi Utara


yang biasanya difungsikan untuk mengiringi upacara adat
penghormatan arwah leluhur. Tahun 2019, kolintang dimainkan oleh
1.223 orang hingga akhirnya berhasil memecahkan rekor dunia.
Seiring berkembangnya zaman, fungsi kolintang beralih ke ranah

20
industri kreatif, seperti menjadi pengiring lagu tradisional, pengiring
tari tradisional, bahkan orkestra.

5) Tarian Adat Tradisional

Tarian adat tradisional adalah tarian yang berkembang dan


tentunya dilestarikan oleh daerah tertentu dari generasi ke generasi
berikutnya. Tarian adat tradisional lazimnya memiliki karakteristik
yang memperlihatkan budaya dan kearifan daerah setempat.
Tarian adat tradisional menjadi salah satu keragaman budaya
Indonesia yang terkenal dan banyak diperlihatkan di acara penting
tingkat Internasional. Berbagai provinsi di Indonesia mempunyai
tarian adat tradisionalnya tersendiri, bahkan satu provinsi dapat
memiliki lebih dari satu ragam tarian.
Berikut nama nama tarian adat dan asalnya:
1. Tari Saman Asal Aceh
2. Tari Tor Tor Asal Tapanuli Utara
3. Tari Piring Asal Minangkabau
4. Tari Taruk Langgai Asal Mentawai
5. Tari Ronggeng Blantek Asal Betawi
6. Tari Jaipong Asal Karawang
7. Tari Topeng Asal Cirebon
8. Tari Bedhaya Asal Yogyakarta
9. Tari Serimpi Asal Yogyakarta
10. Tari Gambyong Asal Solo
11. Tari Reog Asal Ponorogo

21
12. Tari Jaran Kepan Asal Ponorogo
13. Tari Kecak Asal Bali
14. Tari Pendet Asal Bali
15. Tari Kancet Ledo atau Tari Gong Asal Kutai Kartanegara
16. Tari Tempurung Asal Sulawesi Utara
17. Tari Kipas Pakarena Asal Sulawesi Selatan
18. Tari Paduppa Bosara Asal Sulawesi Selatan
19. Tari Gandrung Asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTT)
20. Tari Caci Asal Nusa Tenggara Timur (NTT)
21. Tari Lego Lego Asal Nusa Tenggara Timur (NTT)
22. Tari Tide Tide Asal Maluku Utara
23. Tari Saureka Reka Asal Maluku
24. Tari Selamat Datang Asal Papua Timur
25. Tari Sajojo Asal Papua

6) Senjata Tradisional

Senjata tradisional adalah hasil budaya yang sangat berkaitan


dengan suatu masyarakat daerah tertentu. Senjata tradisional
berfungsi guna berlindung dari serangan musuh, kemudian aktivitas
berburu dan berladang. Seiring berjalannya waktu, senjata tradisional
menjadi jati diri suatu bangsa sebagai bentuk aset kebudayaan
bangsa Indonesia.
Setiap provinsi di Indonesia tentu memiliki senjata tradisional
yang berbeda antara satu dan lainnya, serta memiliki nilai aturan
selaras dengan norma budaya yang diberlakukan.

22
Nama Senjata Tradisional di Tiap Daerah:
1. Rencong Asal Aceh
2. Hujur Asal Sumatera Utara
3. Pedang Jenawi Asal Riau
4. Badik Tumbuk Lada Asal Kepulauan Riau
5. Karih Asal Sumatera Barat
6. Tombak Mata Panah Asal Jambi
7. Kerambit Asal Bengkulu
8. Siwar Asal Sumatera Selatan
9. Asal kepulauan Bangka Belitung
10. Payan atau Tombak Asal Lampung
11. Mandau Asal Kalimantan Barat
12. Sumpit Asal kalimantan Timur
13. Keris Bujak Beliung Asal Kalimantan Selatan
14. Dohong Asal Kalimantan Tengah
15. Golok Asal Banten
16. Golok Asal DKI Jakarta
17. Kujang Asal Jawa Barat
18. Keris Asal Jawa Tengah
19. Keris Asal Yogyakarta
20. Celurit Asal Jawa Timur
21. Keris Asal Bali
22. Sundu Asal Nusa Tenggara Timur
23. Sampari Asal Nusa Tenggara Barat
24. Wamilo Asal Gorontalo
25. Badik Asal Sulawesi Barat
26. Pasatimpo Asal Sulawesi Tengah
27. Peda Asal Sulawesi Utara
28. Lembing Asal Sulawesi Tenggara
29. Badik Asal Sulawesi Selatan
30. Parang Salawaku Asal Maluku Utara

23
31. Tombak Asal Maluku
32. Pisau Belati Asal Papua
33. Panah dan Busur Asal Papua Barat
7) Lagu Daerah
Lagu daerah adalah semacam lantunan yang dinyanyikan oleh
masyarakat suatu daerah. Bisa dikatakan, lagu daerah menyerupai
lagu kebangsaan yang sifatnya ‘kedaerahan’.
Karena Indonesia adalah negara dengan beragam suku bangsa
juga budaya, hal itu menjadikan lagu-lagu daerah di Indonesia sangat
banyak dan pastinya di tiap daerah memiliki lagunya masing-masing.
Lazimnya, lagu daerah menggunakan bahasa daerah setempat.
Lagu-lagu daerah di Indonesia yang cukup populer, di
antaranya Kicir-Kicir dan Jali-Jali dari DKI Jakarta, Ampar-Ampar
Pisang dari Kalimantan Selatan, Apuse dari Papua, Ayam Den Lapeh
dari Sumatera Barat, Bubuy Bulan dari Jawa Barat, Bungong Jeumpa
dari Aceh, Gundul Pacul berasal dari Jawa Tengah, Indung-Indung
dari Kalimantan Timur, serta tentunya masih banyak lagi.

8) Makanan Khas

Ilustrasi Makanan Khas Nusantara

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa keragaman ras


dan suku bangsa Indonesia melahirkan berbagai bentuk keragaman
budaya, salah satunya makanan khas daerah.

24
Sebagai negara kepulauan dengan tanahnya yang subur serta
dapat menumbuhkan berbagai jenis tanaman, menjadikan Indonesia
kaya akan rempah-rempah.
Dari situlah, Indonesia mampu menciptakan makanan khas
dengan cita rasa rempah-rempah yang melekat di setiap
hidangannya. Dengan demikian, Indonesia mampu menjadi salah
satu negara dengan wisata kuliner yang diapresiasi oleh
mancanegara.
Beberapa makanan khas daerah di Indonesia yang cukup
terkenal, di antaranya.
1. Makanan Khas Pulau Sumatera
2. Rendang (Padang, Sumatera Barat)
3. Sate Padang (Sumatera Barat)
4. Pempek (Palembang, Sumatera Selatan)
5. Tekwan (Palembang, Sumatera Selatan)
6. Ayam Pop (Sumatera Barat)
7. Bika Ambon (Medan, Sum atera Utara)
8. Kari atau Kare (Sumatera Utara)
9. Mie Aceh (Aceh)
10. Nasi Gurih (Aceh)
11. Mie Jalak Sabang (Aceh)
12. Tasak Telur (Aceh)
13. Gulai Kambing khas Aceh (Aceh)
14. Ayam Tangkap (Aceh)

25
B. Ragam Ras di Indonesia
a. Arti Ragam Ras di Indonesia
Ras berasal dari Bahasa latin radix yang artinya asal atau akar. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ras berarti golongan bangsa
berdasarkan ciri-ciri fisik, dan rumpun bangsa. Ciri-ciri fisik yang umumnya
dijadikan dasar untuk mengelompokkan ras antara lain adalah bentuk badan,
bentuk muka, bentuk hidung, dan warna kulit.
Penggolongan berdasarkan bentuk badan, misalnya ada golongan ras
yang memiliki tubuh tinggi besar, ada pula ras yang memiliki tubuh tinggi
kecil, atau ras yang memiliki tubuh kecil mungil. Bentuk muka, yaitu
pengelompokan ras berdasarkan bentuk tulang pipi (ada yang menonjol, ada
yang tidak). Bentuk hidung, dinilai dari panjang dan lebar hidung rata-rata
sekelompok manusia, ada yang mancung, pesek, dan ada yang biasa/lebar.
Berikutnya adalah pengelompokan ras berdasarkan warna kulit, rambut, dan
warna mata. Pengelompokan berdasarkan ciri fisik ini merupakan
penggolongan yang paling mudah dilihat.
1. Ada kelompok manusia yang berkulit hitam, putih, kuning, atau
sawo matang.
2. Ada kelompok manusia yang mempunyai warna tengah mata
hitam, biru, atau hijau.
3. Sedangkan rambut, dapat dikelompokkan berdasarkan warna hitam
dan putih/kuning, serta bentuk rambut lurus, ikal, dan keriting. 1

b. Pengelompokan Ras di Indonesia


1. Ras Mongoloid
Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain Ras
Mongoloid, di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan,
dan Sulawesi.Ras ini terbagi menjadi dua, yakni Proto Melayu (Suku

1 Iskandar,Harris. 2017. Keragaman dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemdikbud. Hlm 06.

26
Batak, Toraja, dan Dayak) dan Deutro Melayu (Suku Bugis, Madura,
Jawa, dan Bali). Ciri fisik ras Malayan-Mongoloid adalah kulitnya
kuning sampai sawo matang, wajahnya bulat, dan matanya besar.
Ciri-ciri Ras Mongoloid :
a. Kulit berwarna kuning hingga sawo matang
b. Bulu di badan lebih sedikit
c. Mata sipit terutama Asia Mongoloid
d. Ukuran tubuh agak tinggi
e. Rambut berwarna hitam lurus ada juga bergelombang (ikal)
f. Bentuk muka lonjong, oval, atau bulat
g. Mata berwarna hitam kecoklatan

2. Ras Papua Melanesoid.


Ciri ras melanesoid yaitu berambut keriting gelap, kulit berwarna
gelap, bibir tebal, dan hidung lebar. Postur tubuh tinggi tegap. Ras
Melanesoid tersebar dari wilayah Papua, Papua Nugini, Vanuatu,
Solomon, Fiji, Bismarck, dan negara di Oceania.
3. Ras Khusus
Ras Khusus Ras khusus tidak masuk ke dalam kelompok ras besar.
Ada 4 rumpun ras khusus yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk
Indonesia.
4. Veddoid
Berada di pedalaman Sri Lanka dan orang-orang Toraja di
Sulawesi Selatan. Ciri-cirinya bertubuh lebih pendek, berkulit coklat,
dan berambut keriting.

C. Ragam Agama di Indonesia


Agama adalah suatu kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan yang
berkaiatan dengan aturan hidup manusia dikehidupan. Agama Hindu dan
Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung dan relief pada
dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari sistem

27
kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat
suci. Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya juga
mengandung berbagai ajaran untuk umatnya. Kalian dapat menemukan
berbagai candi, patung, dan relief peninggalan kerajaan masa Hindu-Buddha
di pusat-pusat kerajaan tersebut. Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan
Hindu-Buddha di Sumatra dapat kalian temukan di Riau, Jambi, Sumatra
Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung. Adapun di Pulau Jawa
kalian dapat menemukannya di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surakarta,
Malang, dan Mojokerto (dekat Surabaya).
Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir
relief patung bergeser menjadi seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid.
Selain kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor
lain, seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi. Karena Indonesia memiliki
beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya juga beragam. Setiap daerah
memiliki kebudayaan daerah yang khas. Keragaman budaya daerah dapat
diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah,
rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat. Keragaman
agama ini berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integrasi sosial
masyarakatnya. Berikut ini penjelasan mengenai keragaman agama.

1. Perbedaan Agama
Pernahkah kalian mengamati pemeluk agama lain yang sedang
melaksanakan upacara keagamaan? Tentu kalian banyak menemukan banyak
perbedaan. Kalian mungkin merasa asing dengan upacara persembahyangan
agama yang berbeda dengan agama yang kalian peluk. Hal ini wajar karena
setiap agama memiliki tuntunan dalam melaksanakan persembahyangan atau
upacara keagamaan. Setiap agama memiliki tuntunan cara persembahyangan
yang berbeda. Kalian perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama
memiliki tempat ibadah dan melaksanakan kegiatan upacara keagamaan atau
persembahyangan. Mengapa kita perlu memahami berbagai kegiatan ibadah
agama selain yang kalian anut? Hal ini sangat penting agar dalam diri kita

28
tumbuh sikap saling memahami dan menghargai atau bertoleransi. Sebagai
contoh, ketika umat Islam melaksanakan salat Idu lfitri di lapangan, umat
beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan dilapangan tersebut
merupakan upacara keagamaan/persembahyangan. Tentu saja, hanya
pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat Idulfitri. Namun
demikian, pemeluk agama lain membantu menciptakan suasana agar salat
berlangsung aman dan nyaman. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita
mencampuradukkan ajaran agama, tetapi saling menghormati dan membantu
menciptakan keamanan dan kenyamanan umat beragama
lain dalam beribadah.

2. Agama-Agama di Indonesia
a. Agama Islam
Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian
besar masyarakat Indonesia. Agama Islam diperkirakan telah sampai di
Indonesia pada abad VII yang kemudian diikuti perkembangan kerajaan-
kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Sebelum kedatangan Islam di
Indonesia telah berkembang agama Hindu dan Buddha sejak sekitar abad
IV M. Apabila kalian bukan beragama Islam, kalian perlu memahami
berbagai hari penting yang sering diperingati pemeluk Islam. Hal ini
bukan untuk tujuan membandingkan antaragama, tetapi supaya kita
dapat membantu kelancaran kegiatan agama lain.
Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap
tahun seperti hari raya Idulfitri dan hari raya Iduladha. Hari Jumat juga
merupakan hari penting bagi umat Islam. Pada hari Jumat semua laki-
laki wajib melaksanakan ibadah salat Jumat secara berjamaah di masjid.
Selain itu umat Islam juga memiliki beberapa hari penting yang selalu
diperingati, seperti hari raya tahun baru hijrah, hari kelahiran maulid
Nabi Muhammad SAW, dan hari turunnya wahyu Al-Qur’an.

29
b. Agama Kristen Protestan
Agama Kristen Protestan Kristen Protestan berkembang di Indonesia
selama masa kolonial Belanda (VOC)
sekitar abad XVI. Pada abad XX, Kristen Protestan berkembang
dengan sangat pesat, yang ditandai dengan kedatangan para misionaris
dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat
Papua, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.

c. Agama Kristen Katolik


Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen Katolik telah
masuk ke Indonesia tepatnya di Sumatra Utara sekitar abad VIII.
Namun, pendapat tersebut belum didukung bukti-bukti yang kuat. Bukti
yang paling kuat kedatangan agama Kristen Katolik bersamaan dengan
penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis,
yang diperkuat dengan kedatangan bangsa Spanyol. Salah satu tujuan
Portugis ke Indonesia adalah menyebarkan agama Katolik Roma di
Indonesia, yang dimulai di Kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara
tahun 1546 dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius,
mengunjungi pulau itu dan membaptis ribuan penduduk setempat.
Selanjutnya, para misionaris giat menyebarkan agama Katolik ke
berbagai wilayah Indonesia.Hari raya umat Kristen Katolik adalah hari
Natal, yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Selain itu, umat
Katolik memiliki beberapa hari penting yang juga selalu diperingati,
misalnya hari raya Paskah dan hari raya Kenaikan Isa Almasih.

d. Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal
abad Masehi. Pada saat mempelajari perkembangan kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia, kalian tentu ingat kapan agama Hindu dan Buddha
masuk ke Indonesia. Kalian tentu masih ingat beberapa teori proses

30
masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia.Beberapa upacara
keagamaaan pada hari-hari penting agama Hindu misalnya hari raya
Galungan, hari raya Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya akan
berbagai upacara atau tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi warisan agama
dan kebudayaan agama Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia
yang masih berkembang hingga kini.

e. Agama Buddha
Perkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan
dengan perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di Sumatra
merupakan salah satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara.
Banyak sarjana dari Tiongkok dan bangsa-bangsa Asia Timur
mempelajari agama Buddha di Sriwijaya. Beberapa upacara keagamaan
yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya Waisak dan Ulambana.
Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama
sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu lahirnya
Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung
dan menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama.

f. Agama Konghucu
Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung
berabad-abad lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng yang biasa
digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di
Indonesia. Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado yang
didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen Tjhiang Soe di Surabaya.
Umat Konghucu banyak memiliki hari penting, tetapi hari raya yang
terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah
hari raya Imlek.

31
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka
bumi ini dengan beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu pula
dengan keragaman budaya Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia,
tak dapat memungkiri bahwa keberadaan negara Indonesia sendiri
menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman ras, suku
bangsa hingga bahasa.
Ras berasal dari Bahasa latin radix yang artinya asal atau akar. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ras berarti golongan bangsa
berdasarkan ciri-ciri fisik, dan rumpun bangsa. Ciri-ciri fisik yang umumnya
dijadikan dasar untuk mengelompokkan ras antara lain adalah bentuk badan,
bentuk muka, bentuk hidung, dan warna kulit.
Agama adalah suatu kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan yang
berkaiatan dengan aturan hidup manusia dikehidupan. setiap agama memiliki
tuntunan dalam melaksanakan persembahyangan atau upacara keagamaan.
Setiap agama memiliki tuntunan cara persembahyangan yang berbeda. Kalian
perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama memiliki tempat ibadah
dan melaksanakan kegiatan upacara keagamaan atau persembahyangan. Di
Indonesia sendiri memiliki 6 agama penganut yang sama-sama kita tahu yaitu
agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

32
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar,Harris. 2017. Keragaman dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika. Jakarta.


Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.

Sutoyo, Leo Agung. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta. CV Sahabat.

https://katadata.co.id/intan/berita/63cf66384e45a/ciri-ciri-ras-kaukasoid-
mongoloid-dan-negroid. Diakses pada tanggal 15 Mei 2023.

https://www.gramedia.com/literasi/keragaman-budaya-indonesia/. Diakses pada


tanggal 15 Mei 2023.

33

Anda mungkin juga menyukai