Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH UNIT 5

BELAJAR KEKAYAAN TRADISI

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5

1. Ni Kadek Nadiasih (16)

2. Ni Wayan Eka Rutmini (33)

3. Ni Kadek Rama Dwi Lestari (20)

4. Ni Ketut Sri Maharani (23)

5. I Wayan Sueka Kurniawan (15)

SMA NEGERI 1 TEMBUKU

Tahun Pelajaran 2023/2024


KELAS:XH

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kitaa panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Tuhan Yang Maha
Esa. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatakan
hidayah-nya.

Dengan nikmat dan hidayah-nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan


makalah ini yang merupakan tugas mata pelajaran PPKN. Penulis sampaikan
terimakasih kepada guru yang mengajar mata pelajaran PPKN dan semua pihak
yang membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami Kelompok 5 memohon maaf jika dalam penulisan ini terjadi banyak
kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran positif untuk memperbaiki dikemudian hari.

Tembuku,17 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar Dari Kekayaan Tradisi ............................................3
B. Manfaat Belajar Dari Kekayaan Tradisi ...............................................4
C. Contoh Dari Kekayaan Tradisi ..............................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................11

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang memiliki masyarakat dengan latarbelakang


budaya yang beragam. Keragaman tersebut dapat dilihat dari sejumlah hal.
Mulai dari perbedaan suku, ras, agama, budaya lokal, serta adat istiadat.
Tradisi atau adat istiadat serta kebiasaan turun-temurun yang telah
dipraktikkan masyarakat di seluruh Nusantara saat ini sedang menghadapi
tantangan serius, yaitu hilangnya generasi penerus yang mencintai tradisi
lokal mereka. Memang tak pernah dilakukan penelitian secara saksama
berapa banyak tradisi lokal yang telah punah karena habisnya para pelaku.
Namun, dapat dipastikan, ada ribuan tradisi lokal yang seakan artefaknya saja
tak kelihatan di dalam museum kita, bahkan penutur dan pelakunya
mengalami keterputusan generasi. Dimana hal tersebut meliputi bahasa, cara
pandang, sistem kepercayaan, hingga tradisi yang dipegang erat
olehmasyarakat setempat. Keberagaman budaya juga bisa menjadi identitas
atau ciri khas suatu bangsa di mata dunia. Dimana hal tersebut akan menjadi
suatu keunikan dan kekayaan yang tak dimiliki oleh negara lain.
Keberagaman budaya juga menjadi salah satu daya tarik wisata bagi
wisatawan baik lokal maupun asing sehingga mereka tertarik mengunjungi
dan mempelajari budaya yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian belajar dari kekayaan tradisi ?

2. Apa saja manfaat belajar dari kekayaan tradisi ?

3. Apa saja contoh dari kekayaan tradisi ?

C. TUJUAN

5
Tujuan dari belajar materi ini adalah kita dapat mengatahui bahwa
indonesia memiliki kekayaan dan budaya yang beragam mulai dari perbedaan
suku, ras, agama, budaya lokal, serta adat istiadat. Keberagaman tercipta
karena Indonesia terdiri dari beberapa kepulauan yang masing-masing
memiliki ciri khas dan budayanya masing-masing.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BELAJAR KEKAYAAN TRADISI

Tradisi adalah kebiasaan yang turun temurun dalam suatu masyarakat.


Tradisi merupakan mekanisme yang dapat membantu untuk memperlancar
perkembangan pribadi anggota masyarakat, misalnya dalam membimbing
anak menuju kedewasaan. Tradisi juga penting sebagai pembimbing
pergaulan bersama di dalam masyarakat. W.S. Rendra menekankan
pentingnya tradisi dengan mengatakan bahwa tanpa tradisi, pergaulan
bersama akan menjadi kacau, dan hidup manusia akan menjadi biadab.
Namun demikian, jika tradisi mulai bersifat absolut, nilainya sebagai
pembimbing akan merosot. Jika tradisi mulai absolut bukan lagi sebagai
pembimbing, melainkan merupakan penghalang kemajuan. Oleh karena itu,
tradisi yang diterima perlu direnungkan kembali dan disesuaikan dengan
zamannya.

Tradisi (bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam


pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak
lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat,
biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal
yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan
dari generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya ini,
suatu tradisi dapat punah. Tradisi lisan dan tulisan banyak terdapat di setiap
daerah di Nusantara, termasuk Gorontalo yang menjadi daerah objek
penelitian ini. Nusantara dikenal dengan keragaan budayanya. Masyarakatnya
pun sangat menghargai berbagai tradisi yang sudah lama secara turun-
temurun dijaga dan lestari oleh masyarakat sebagai pemilik tradisi tersebut.

7
B. MANFAAT BELAJAR DARI KEKAYAAN TRADISI

Manfaat beljar dari kekayan tradisi dan budaya berkontribusi bagi


kemajuan Indonesia. Widiastuti dalam Jurnal "Analisis SWOT Keragaman
Budaya Indonesia" menjelaskan manfaattersebut. Manfaat keragaman budaya
di Indonesia sebagai berikut:

1. Memperkaya Bahasa

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan (Badan Bahasa Kemendikbud) telah memverifikasi
terdapat 652 bahasa daerah di Indonesia. Banyaknya bahasa daerah
dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.

2. Meningkatkan Potensi Pariwisata

Potensi keragaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata


di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa. Upacara adat yang boleh
ditonton oleh publik menjadi incaran wisatawan mancanegara.

3. Edukasi Kesenian

Karya seni Indonesia sangat berlimpah dalam bentuk seni sastra, seni
pertunjukan, seni suara atau instrumental, seni tari dan seni lainnya.
Ragam seni tari yang memiliki ciri khas kesukuan seperti tari Tari
legong dari Bali, Tari Merak dari Jawa Barat, dan Tari Serimpi dari
Jawa Tengah dapat menjadi edukasi bagi generasi yang akan datang.

4. Menjaga Toleransi

Keragaman budaya bukan menjadi penghalang persatuan. Semakin


banyaknya budaya yang ada dapat mendorong masyarakat untuk
bersatu dan saling menghormati satu sama lain.

5. Membangun Kemandirian Bangsa

Keragaman budaya Indonesia juga bermanfaat dalam membangun


kemandirian bangsa. Hal ini disampaikan oleh salah satu pidato
8
Presiden Sukarno dalam buku Perspektif Budaya Kumpulan Tulisan
Koentjaraningrat Memorial Lectures:"Aku bangga dan gandrung pada
pemuda Indonesia, gagah perkasa sebagai orang Aceh, pandainya orang
Minang, ayu kemayunya orang Solo, tegarnya orang Sulawesi"."Kita
juga pernah mengalami masa Irian Barat yang mati-matian
diperjuangkan kembali ke pangkuan Indonesia. Kita sekarang hidup di
dunia dongeng dan kenyataan, dongeng sebagai sesuatu yang indah
berupa impian untuk mempersatukan Indonesia, kenyataannya tahun
1945 dongeng tentang persatuan dan kesatuan bukan omong kosong
dan sudah menjadi nilai-nilai yang membudaya."Itulah manfaat
keragaman budaya bagi Indonesia. Sebagai generasi muda, siswa perlu
menjaga keragaman budaya ini sebagai aset penting kekayaan dan
kesatuan Indonesia

C. CONTOH DARI KEKAYAAN TRADISI

Berikut contoh kekayaan tradisi bangsa Indonesia :

1. Alat musik

 Angklung:

Angklung adalah alat musik khas Indonesia yang banyak dijumpai


di daerah Jawa Barat. Alat musik tradisional ini terbuat dari
tabung-tabung bambu. Sedangkan suara atau nada alat ini
dihasilkan dari efek benturan tabung-tabung bambu tersebut
dengan cara digoyangkan.

 Tifa:

Tifa adalah alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya


Maluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai kendang
dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa

9
macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa
Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.

 Kompang:

Kompang adalah salah satu jenis alat musik pukul atau perkusi
yang termasuk kedalam perangkat gamelan yang berasal dari
daerah Ponorogo di Jawa Timur, Indonesia.

 Gendang:

Kendhang atau gendang adalah instrumen dalam gamelan yang


salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini
dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendhang yang
kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendhang
ciblon/kebar.

 Santu:

Alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang pertama adalah


Santu. Dimana alat musik ini terbuat dari Bambu yang mungkin
anda bisa masukkan kedalam jenis sitar tabung dan termasuk
kelompok ideo-kordofon.

2. Pakian Adat

 Ulos:

Kain Ulos merupakan salah satu pakaian adat Sumatera Utara yang
biasa dipakai oleh masyarakat Suku Batak. Kain Ulos berupa kain
tenun berbentuk selendang yang dianggap sebagai simbol restu,
kasih sayang, dan persatuan.

 Baju Kurung:

Baju kurung adalah salah satu pakaian adat masyarakat Melayu di


Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand
bagian selatan. Baju kurung sering diasosiasi dengan kaum
10
perempuan. Ciri khas baju kurung adalah rancangan yang longgar
pada lubang lengan, perut, dan dada.

 Jawi Jangkep:

Jawi Jangkep adalah nama pakaian adat resmi dari Jawa Tengah
yang khusus dikenakan oleh pria. Busana Jawi Jangkep berupa
beskap berwarna gelap dengan motif bunga keemasan di bagian
tengahnya. Beskap tersebut memiliki kerah agak tinggi dan tidak
memiliki lipatan.

 Aesan Gede:

Aesan Gede adalah pakaian adat masyarakat Sumatra Selatan yang


biasa dipergunakan dalam upacara pernikahan. Penamaan aesan
gede berkaitan dengan julukan Sumatra sebagai swarnadwipa atau
pulau emas. Indikasinya terlihat dari beberapa kelengkapan yang
dikenakan, yaitu berupa perhiasan bercitrakan keemasan.

 Payas Agung:

Busana dan Riasan Payas Agung untuk Wanita Untuk wanita,


Payas Agung terdiri dari atasan dan bawahan dengan warna dan
corak yang mewah khas Bali. Atasannya disebut angkin prada
(serupa stagen) yang dilengkapi selendang yang disampirkan di
bahu. Bawahan berupa songket khas Bali yang panjangnya sampai
semata kaki.

3. Tradisi

 Iki Palek:

Iki Palek adalah tradisi Suku Dani memotong satu ruas jarinya
sebagai bentuk kesetiaan terhadap orang terdekatnya yang
meninggal. Pemotongan jari juga diartikan sebagai rasa sakit yang
luar biasa. Ritual Iki Palek dilakukan oleh wanita saja. Tradisi ini
berasal dari papua.
11
 Mangokkal Holi:

Sumatra utara Dalam masyarakat Batak Toba, mangongkal holi


adalah sebuah tradisi membongkar kembali makam untuk
mengumpulkan sisa tulang belulang dan menempatkannya ke
bangunan tugu. Mangongkal holi berlangsung dalam rangkaian
upacara adat, baik sebelum, saat, dan setelah makam digali dan
tulang belulang dikumpulkan.

 Potong Gigi:

Potong gigi adalah upacara keagamaan Hindu-Bali bila seorang


Anak sudah beranjak dewasa, dan diartikan juga pembayaran
hutang oleh Orang Tua ke Anaknya karena sudah bisa
menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia. Upacara ini
termasuk apa yang disebut dengan istilah upacara manusa yadnya.

 Mamose:

Sulewesi barat Tradisi Mamose terus dilestarikan tokoh adat dan


pemerintah setempat, sebagai identitas serta bertujuan untuk
menyatukan kekuatan dan kebersamaan masyarakat. Sejumlah
pamose atau tokoh adat unjuk keberanian dengan cara menebas
bagian-bagian tubunya dengan parang panjang sambil terus
memompakan kalimat-kalimat yang memupuk semangat persatuan,
keberanian dan kebersamaan masyarakat suku adat.

 Ngaben;

Ngaben adalah salah satu upacara yang dilakukan oleh umat hindu
di Bali dan tergolong sebagai upacara Pitra Yadnya.

12
4. Rumah adat

 Rumah Gadang:
Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang
merupakan rumah tradisional dan banyak jumpai di Sumatra
Barat, Indonesia.
 Rumah Bolon:

Rumah Bolon, juga disebut sebagai Jabu Bolon, adalah bentuk


rumah tradisional suku Batak Toba yang berasal dari daerah
Sumatra Utara, Indonesia.

 Rumah Honoi:

Rumah honai atau rumah onai merupakan rumah tradisional


masyarakat Papua Pegunungan khususnya suku Dani. Rumah honai
berbentuk bulat sederhana dengan pintu kecil dan tidak dilengkapi
jendela.

 Rumah Aceh:

Rumah Aceh atau yang lebih dikenal dengan nama "Rumoh Aceh"
merupakan rumah adat dari suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah
panggung dengan 3 bagan utama dan 1 bagian tambahan. Tiga
bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë, seuramoë
teungoh dan seuramoë likôt.

 Bale Gede:

Bale gede adalah ruangan yang berukuran paling besar di rumah


adat dari Bali. Bangunan ini memiliki desain yang mewah sehingga
berfungsi untuk perayaan upacara adat tidak hanya bersama
keluarga tapi juga masyarakat sekitar.

Itu seberapa contoh kekayaan tradisi di Indonesia dan masih ada bayak
kekayaan tradisi di indonesia.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tradisi adalah kebiasaan turun temurun yang bertujuan untuk mewarisi


ilmu untuk memperlancar perkembangan pribadi masyarakat. Tradisi sangat
penting untuk kita karna tanpa tradisi pergaulan akan menjadi kacau. Hal
paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi turun temurun secara
lisan maupun tertulis karena tanpa adanya hal ini maka tradisi akan punah.
Manfaat belajar kekayaan tradisi adalah memperkaya bahasa,meningkatkan
potensi pariwisata, edukasi kesenian,menjaga toleransi,membangun pendirian
bangsa.

B. SARAN:

Begitu banyak point - poin yang bisa dipetik dari pembelajaran ini bahwa
mempelajari kekayaan tradisi sangat membantu kita untuk mengetahui apa yang
seharusnya dikembangkan dan apa yang seharusnya diwariskan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=belajar+kekayaan+tradisi&oq=#d=gs_qabs&t=1676
986261080&u=%23p%3DHwQSKskUedsJ

https://scholar.google.co.id/scholar?
start=20&q=belajar+kekayaan+tradisi&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=167
6986429073&u=%23p%3DFE1E2KtjN38J

https://scholar.google.co.id/scholar?
start=70&q=belajar+kekayaan+tradisi&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=167
6986549222&u=%23p%3DsEfyH2p-w0AJ

https://scholar.google.co.id/scholar?
start=90&q=belajar+kekayaan+tradisi&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=167
6986587079&u=%23p%3DBnn0ANLOyscJ

https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/13/153532379/perekonomian-
indonesia-di-awal-kemerdekaan

15

Anda mungkin juga menyukai