Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sosial Budaya
Indonesia yang berjudul “Sistem Sosial Budaya yang ada di Kalimantan Barat
dalam bentuk Saprahan daerah Sambas”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, tiada gading yang
tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini mencurahkan kemampuan.
Namun kami sangat menyadari bahwa hasil ini jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan data referensi maupun kemampuan kami.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
3.5 Siapa Saja Yang Terlibat dalam Budaya Saprahan...........................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengkhawatirkan ini perlu segera diselamatkan. Hal ini makin diperparah
dengan diakuinya budaya Indonesia oleh bangsa lain. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit dalam kehidupan termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Budaya memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia. Seiring
berjalannya waktu, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas dalam
peradaban manusia.
2
perkembangan zaman. Seharusnya hal ini dapat dijadikan modal untuk
menaikkan citra bangsa di mata dunia sekaligus nilai-nilai fundamental yang
berfungsi merekatkan persatuan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
TAYLOR (1990) mengatakan bahwa kebudayaan merupakan kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan
setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
harfiah aturan dalam budaya Saprahan sangat merunut pada teori Maslow,
yakni menempatkan kebutuhan makan dalam sebuah kedudukan yang solid
atau sebuah sistem. Oleh sebab itulah menurut masyarakat sekarang yang
sudah nyaman dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi ini
menganggap acara Saprahan terlalu rumit untuk diikuti oleh kalangan
masyarakat tertentu dan pemikiran masyarakat yang sudah terjerumus
perubahan zaman.
Budaya Saprahan memiliki nilai budaya yang masih kuat ini juga
memiliki beberapa masalah dalam pelestariannya selain hambatan hambatan
tadi. yang pertama dari pelestarian Saprahan ini adalah karena tradisi Saprahan
ini sudah di anggap kuno di beberapa kalangan masyarakat dan juga banyaknya
budaya-budaya asing yang masuk ke Kalbar, sehingga tradisi saprahan ini
kurang diminati di kalangan masyarakat karena dinilai terlalu ketinggalan
zaman.
7
Selanjutnya kondisi ekonomi menjadi salah satu masalah yang umum
didapati untuk mengadakan Saprahan, yang di mana memakan biaya yang
tidak sedikit dan tidak semua masyarakat mampu secara ekonomi untuk
melaksanakan acara Saprahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih
kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti
pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya
juga belum optimalnya kerja sama antarpihak, yaitu pemerintah, swasta dan
masyarakat.
8
Jadikanlah budaya sebagai identitas dan kenali budaya sendiri, sehingga
dapat membantu dalam melestarikan budaya daerah. Contohnya, jika kamu
ialah masyarakat yang berasal dari daerah Sambas, maka kamu harus
mengetahui tradisi budaya apa saja yang ada di daerahmu. Contoh salah
satunya budaya Saprahan, ketahui apa saja ciri khas yang dimiliki budaya
tersebut, hal ini penting karena budaya memiliki ciri khas tersendiri. Jika kita
memiliki pemahaman tentang budaya-budaya daerah, maka pengaruh-pengaruh
dari budaya asing tidak akan mempengaruhi atau dapat menggantikan budaya
daerah yang ada.
Tak hanya itu, keterbatasan biaya juga dapat diatasi dengan saling bahu
membahu dalam pelaksanaan acara Saprahan seperti memberi bantuan berupa
dana ataupun bahan-bahan yang dibutuhkan dan bisa juga dengan
menyumbang tenaga untuk melancarkan acara tersebut.
Tak mengapa apabila kita generasi muda menyukai budaya asing, akan
tetapi kita sebagai generasi muda harus tetap ingat, mencintai, menjaga, dan
melestarikan budaya Saprahan yang merupakan suatu warisan budaya di
Indonesia.
9
informasi terkait kesenian yang ada di tanah air dengan memanfaatkan media
sosial.
Berkaitan dengan tata cara makan, tidak ada aturan tertulis untuk tata
cara makannya, menghidang, dan menu hidangan yang sedianya disajikan,
tetapi tetap ada etika dan kekhasan yang dijaga. Khusus saprahan di Sambas,
sajian saprahan tetap ada menu nasi sebagai menu utama. Selain menu utama
itu, terdapat lauk-pauk sapi, ikan, dan sayur-mayur. Biasanya, saprahan
diadakan ketika ada acara pernikahan, syukuran, atau selamatan maupun
tahlilan. Tamu yang hadir di acara saprahan biasanya diundang oleh yang
punya hajat, atau tetua kampung secara lisan. Mereka mengistilahkan dengan
‘nyaro’. Asal kata ‘nyaro’ berasal dari kata saroan yang artinya memanggil
atau mengundang.
10
hadapan, serta duduk satu kebersamaan, tentu mengingatkan kita pada filosofi
“berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” atau “berdiri sama tinggi, duduk
sama rendah”. Hidangan yang tersaji akan disantap bersama-sama kelompok,
membentuk seperti lingkaran bola, atau memanjang dalam persegi panjang dan
tidak terputus. Menariknya lagi sajian yang disantap tidak menggunakan
sendok, tetapi menggunakan tangan (disuap). Sedangkan untuk mengambil
lauk-pauknya dilakukan menggunakan sendok. Dalam tradisi saprahan
biasanya satu kelompok terdiri dari enam orang sesuai dengan rukun Iman.
Sementara itu, untuk lauk-pauknya yang dihidangkan biasanya lima piring,
yang diartikan dengan rukun Islam. Dan, yang menariknya, tidak ada
perbedaan antara sajian saprahan untuk rakyat biasa dan pemimpin/tokoh di
kampung, semuanya sama saja.
11
berbagai media agar dapat menambah pengetahuan sehingga menimbulkan rasa
cinta terhadap buday tradisional. Yang kedua, dengan mengikuti kegiatan
buday tersebut agar dapat memahami karakteristik sebuah budaya. Selanjutnya,
jadikan budaya daerah sebagai jati diri, sebab kita akan memiliki rasa bangga
terhadap buday lokal walau pun sedang diterpa badai budaya asing.
12
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Era globalisasi saat ini, ada beberapa tantangan yang besar yang
menjadi ancaman kelestarian budaya saprahan seperti hilangnya minat
masyarakat dalam mengapresiasi budaya daerah, menganggap budaya makan
saprahan ketinggalan zaman sehingga lebih memilih budaya asing karena
terlihat lebih cocok dengan masa kini, dan kurangnya partisipasi masyarakat
dalam menyemarakkan budaya makan saprahan karena dianggap tidak penting.
Oleh karena itu, hal ini merupakan tanggung jawab masyarakat dalam
melestarikan nilai-nilai tradisi luhur seperti, cinta tanah air, nilai solidaritas
13
sosial, dan keramahtamahan yang menjadi identitas budaya yang berfungsi
sebagai perekat persatuan bangsa dalam segenap aspek kehidupan masyarakat.
5.2 Saran
Budaya saprahan sudah ada sejak dahulu dan sudah seharusnya kita
pertahankan agar tidak hilang dikikis zaman. Tugas kita adalah menyadarkan
masyarakat bahwa keberagaman seni budaya dan tradisi telah menjadikan
Indonesia sebagai bangsa yang kaya dengan berbagai bentuk ekspresi budaya
tradisional dan untuk pemerintah juga harus membantu dalam meningkatkan
ketersediaan infrastruktur yang memadai serta kondisi keamanan agar lebih
kondusif sehingga terasa aman dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
14
ditwdb. (2019, November 2). Saprahan Sambas, Memiliki budaya yang unik-
unik - Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. Retrieved October 4,
2022, from Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya website:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/saprahan-sambas-memiliki-
budaya-yang-unik-unik/
https://indonesiabaik.id/infografis/kita-indonesia-satu-dalm-
keberagaman
Indonesia website:
https://kemlu.go.id/canberra/id/read/indonesia/2186/etc-menu
https://www.aanwijzing.com/2018/05/contoh-keragaman-budaya-
indonesia.html?m=1
15
KATADATA. (2022, January 14). Budaya Adalah Cara Hidup, Begini
https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61e128ff924cd/budaya-adalah-
cara-hidup-begini-penjelasannya
Alfi Yuda. (2021, April 12). Pengertian Budaya, Ciri, Fungsi, Unsur, dan
bola.com website:
https://www.bola.com/ragam/read/4529769/pengertian-budaya-ciri-
fungsi-unsur-dan-contohnya-yang-ada-di-indonesia
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/saprahan-wujud-
kesetaraan-dalam-bermasyarakat
website:https://www.kompasiana.com/patrickkosmayandi/583ec50c737a
6137048b4568/budaya-sebagai-identitas-bangsa
16