Anda di halaman 1dari 7

INTEGRASI

PENGETAHUAN &
KETERAMPILAN
Budaya Kerja

Budaya Kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang- ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaraan
terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral telah
menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan untuk mencapai tujuan.

Berikut definisi budaya kerja dari beberapa sumber.


1. Menurut Mangkunegara, Budaya kerja adalah seperangkat asumsi dan sistem keyakinan, nilai-nilai, dan
norma-norma yang dikembangkan organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya
untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
2. Menurut Nawawi, Budaya kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh para pegawai dalam
suatu organisasi pelanggaran terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sanksi tegas, namun dari perilaku
organisasi secara moral telah menyebabkan bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus
ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
A. Tujuan dan Fungsi Budaya kerja
Tujuan budaya kerja sebagai berikut.
1. Budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas
daripada kepentingan diri individual seseorang.
4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu
dengan memberikan standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
5. Budaya sebagai mekanisme membuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Fungsi Budaya kerja sebagai berikut.
1. Sebagai pembatas pembeda terhadap lingkungan baik organisasi maupun
kelompok lain.
2. Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu perusahaan hal ini merupakan bagian
dari komitmen kolektif karyawan.
3. Sebagai mekanisme kontrol dalam memandu dan membentuk sikap serta
perilaku karyawan.
4. Sebagai integrator budaya kerja dapat dijadikan sebagai integrator karena adanya
sub budaya baru.
5. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok perusahaan.
B. Aspek-aspek Budaya kerja
1. Komponen Budaya kerja

Anggapan dasar tentang Sikap terhadap Perilaku ketika


kerja pekerjaan berkerja

Lingkungan dan Alat Etos


kerja kerja
2. Unsur-unsur Budaya kerja

Asumsi dasar Keyakinan yang Dianut Pimpinan / kelompok Pedoman mengatasi masalah
pencipta

Berbagi nilai Pewarisan (Learning Penyesuaian (Adaptasi)


(Sharing of value) process)
C. Indikator Budaya kerja

Disiplin adalah sebuah Saling menghargai


perilaku yang adalah perilaku yang
senantiasa berpijak menunjukkan
pada peraturan dan penghargaan terhadap
norma yang berlaku individu serta tugas dan
didalam maupun tanggung jawab orang
diluar perusahaan lain sesama mitra kerja

Keterbukaan adalah suatu Kerja sama adalah


kesiapan untuk memberi kesediaan untuk memberi
dan menerima informasi dan menerima kontribusi
yang benar dari segala dan dari dan atau kepada
kepada sesama mitra kerja mitra kerja dalam
untuk kepentingan mencapai sasaran dan
perusahaan target perusahaan
D. Jenis – jenis Budaya kerja

1. Budaya Rasional merupakan proses informasi individual (klarifikasi


sasaran,pertimbangan logika ,perangkat pengarahan) diasumsikan sebagai
sarana bagi tujuan kinerja yang ditunjukkan (efisiensi,produktivitas dan
keuntungan atau dampak)
2. Budaya ideologis merupakan pemrosesan informasi intuitif (dari
pengetahuan yang dalam pendapat dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana
bagi tujuan revitalisasi (dukungan dari luar,perolehan sumber daya dan
pertumbuhan)
3. Budaya Konsensus merupakan pemrosesan informasi kolektif
(diskusi,partisipasi, dan konsensus) diasumsikan untuk menjadi sarana bagi
tujuan kohesi (iklim,moral,dan kerjasama kelompok)
4. Budaya Hierarki Merupakan pemrosesan Formal (Dokumentasi,komputasi
dan evaluasi) diasumsikan sebagai sarana tujuan kesinambungan
(stabilitas,kontrol dan koordinasi)

Anda mungkin juga menyukai