OLEH:
KELOMPOK 1
1. ANNISA RAMADHANI
2. FARHAN HAMID
3. MIZI SYAPUTRA
4. ADIB ANDIRA OCSA
5. ELINDA PUTRI ANANDA
6. HABIBAH
7. NURUL AISYAH HAQ
XI MIPA 5
0 0
SMAN 2 LUBUK BASUNG TP. 2021/202
0 0
KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada guru pembimbing dan
teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
makalah ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.
Penulis
0 0
2
0 0
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
0 0
0 0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah satunya
adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa. Kerukunan intern
beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama
dengan pemerintah. Kerukunan itu bukan barang gratis. Ada penggalan sejarah kelam
di mana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini.
Bukan hanya harta benda yang hilang terbakar, tetapi banyak nyawa manusia
tak bersalah juga melayang. Kita sebagai masyarakat terpelajar harus berperan serta
dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, menjaga keharmonisan dalam
kehidupan bermasyarakat, dan berpartisipasi dalam menjaga kerukunan di mana saja
kita berada dan kapan saja waktunya.
Akhir – akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat
mulai terkikis, mengalami degradasi. Semboyan bhineka tunggal ika sudah mulai
luntur dalam pemahaman dan pengalaman masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
0 0
1
0 0
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa latin “Tolerare” yang berarti dengan sabar
membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia
yang tidak menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati
setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam
konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang
adanya diskriminasi terhadap kelompok – kelompok yang berbeda atau tidak dapat
diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama
dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama –
agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi
“kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain.
Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi
baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti
suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk
menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama, bertaqwa kepada
tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama
menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai.
Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.
B. Pentingnya Toleransi