Guru Pembimbing:
Hamidah Ningsih M.PD
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan.
Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada guru pembimbing dan
teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kamimenyadari
di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
makalah ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Pentingnya Toleransi................................................................ 2
B. Menghindarkan Diri Dari Perilaku Tindak Kekerasan............ 2
C. Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam Pandangan Islam 3
D. Menerapkan Perilaku Mulia..................................................... 4
BAB III PENUTUP..................................................................................... 5
A. Kesimpulan.............................................................................. 5
B. Saran........................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 6
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa tersebut salah satunya
adalah masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan bangsa. Kerukunan intern
beragama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antarumat beragama dengan
pemerintah. Kerukunan itu bukan barang gratis. Ada penggalan sejarah kelam di mana
kerukunan pernah terkoyak di negeri ini.
Bukan hanya harta benda yang hilang terbakar, tetapi banyak nyawa manusia
tak bersalah juga melayang. Kita sebagai masyarakat terpelajar harus berperan serta
dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, menjaga keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat, dan berpartisipasi dalam menjaga kerukunan di mana saja kita berada
dan kapan saja waktunya.
Akhir – akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat
mulai terkikis, mengalami degradasi. Semboyan bhineka tunggal ika sudah mulai
luntur dalam pemahaman dan pengalaman masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Toleransi
“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Quran),
dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Yunus/10 : 40)
ayat tersebut dapat disimpulkan hal – hal berikut:
Manusia dianugerahi oleh Allah SWT. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut,
manusia dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan
persahabatan dan permusuhan serta bisa mencapai kesempurnaan ataupun
kesengsaraan. Hanya nafsu yang berhasil dijinakkan oleh akal yang akan
menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Begitupun sebaliknya.
Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia.
Sebagaimana cinta, bencipun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi
akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal – hal
duniawi seperti pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada kisah Nabi Yusuf as. dan
saudara – saudaranya. Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan
keyakinan.
2
Allah SWT. menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan
Qabil terhadap Habil, Allah SWT. menetapkan suatu hukum bahwa membunuh
seseorang sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan
kehidupan seseorang sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini
menyinggung sebuah prinsip sosial di mana masyarakat bagaikan sebuah tubuh,
sedangkan individu – individu masyarakat merupakan anggota tubuh tersebut. Apabila
salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya pun ikut merasakan sakit.
Tugas kita bersama adalah menjaga ketentraman hidup dengan cara mencintai
tetangga, orang – orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita dilarang melakukan
perilaku – perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk menyakitinya dan
melakukan tindakan kekerasan kepadanya.
3
D. Menerapkan Perilaku Mulia
Kondisi bangsa Indonesia yang berbhineka ini harus kita pertahankan demi
ketentraman dan kedamaian penduduknya. Salah satu cara mempertahankan
kebhinekaan ini adalah dengan toleransi atau saling menghargai
Berikut perilaku – perilaku toleransi yang harus dibina sesuai dengan ajaran
Islam.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang
artinya adalah : "dengan sabar membiarkan sesuatu". Jadi secara harafiah pengertian
dari Toleransi beragama ialah dengan sabar membiarkan orang menjalankan agama-
agama lain. Harus bisa lebih kita maknai dan lebih bisa kita definisikan toleransi
beragama. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita harus hidup dalam ajaran
agama lain. Namun toleransi dalam beragama yang dimaksudkan disini adalah
menghormati agama lain. Dalam bertoleransi janganlah kita berlebih-lebihansehingga
sikap dan tingkah laku kita mengganggu hak-hak dan kepentingan orang lain. Lebih
baik toleransi itu kita terapkan dengan sewajarnya. Jangan sampai toleransi itu
menyinggung perasaan orang lain. Toleransi juga hendaknya jangan sampai merugikan
kita, contohnya ibadah dan pekerjaan kita.
B. Saran
Semoga tugas yang telah kami buat ini dapat bermanfa’at bagi yang
membacanya. Kami sebagai pembuat makalah, berharap semua pihak dapat
mendukung kebijakan ini. Kepada teman- teman dan semua pihak yang terlibat dalam
proses percetakan makalah ini kami ucapkan banyak terimakasih .
5
DAFTAR PUSTAKA
http://tugastugasku182.blogspot.co.id/2016/01/makalah-toleransi-sebagai-alat.html
http://ekanurulhidayatii.blogspot.co.id/2015/01/toleransi-sebagai-alat-pemersatu-
bangsa.html