Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIKAP SOPAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

Disusun Oleh :

Rismawati

Rohma Nurmayanti

Erik Al-Kausar

M. Tajudin

KELAS X IPS 5

SMA ISLAM CIPASUNG

TASIKMALAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rakhmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah Ilmu ini yang berjudul “Sikap Sopan Santun Dalam
Kehidupan”.
Dengan selesainya makalah ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada
segenap guru, teman yang telah ikut serta membantu dan memberi arahan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari segala kekurangan dari makalah ini, baik materi maupun
bahasa, namun demikian penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih bagi setiap pembaca.Selama proses penyusunan, penyusun telah
dibantu oleh berbagai pihak yang senantiasa membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini.
Terima kasih kepada pembaca yang setia menggunakan makalah ini untuk
berbagai keperluan pembelajaran maupun sebatas mendalami materi. Semoga Allah
SWT senantiasa memberi kebaikan, yang mungkin kami tidak dapat membalasnya
secara jasa akan tetapi kami berharap selalu diberikannya rahmat dan hidayah oleh
Allah SWT.

Tasikmalaya, Februati 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika ........................................................................................ 2
B. Pengertian Tata Krama ............................................................................. 2
C. Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-hari .............................................. 3
D. Makna Kehidupan .................................................................................... 3
E. Manusia Sebagai Makhluk Sosial ............................................................. 4
F. Pengertian Sopan Santun .......................................................................... 6
G. Contoh Sikap Sopan Santun dalam Kehidupan Sehari-hari ..................... 6
H. Manfaat Dari Melaksanakan Sopan Santun ............................................. 7
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 8
A. Kesimpulan .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.
Indonesia adalah bangsa yang besar, yang terkenal akan budayanya yang ramah
kepada setiap pendatang. Negara dimana asas saling menghormati dijunjung tinggi.
Inilah negara dimana orang-orangnya saling toleran dan senan tiasa menjunjung tinggi
kebersamaan.
Mungkin itulah gambaran bangsa Indonesia beranad-abad yang lalu., sehingga
bangsa barat ingin menguasai negara ini, negara yang selain orang-orangnya sopan,
juga memiliki sumberdaya alam yang tak terkatakan. Berubah seratus delapan puluh
derajad. Saat ini bangsa ini mngalami kemunduran yang luar biasa dalam bidang
tatakrama dan sopan santun, yang sebenarnya justru itulah yang seharusnya menjadi ciri
khas bangsa ini, kini hilang digerogoti oleh teknologi dan kemajuan jaman.
Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945, merdeka dari para penjajah, benarkah
itu? Kini secara tidak dsadar bangsa ini kembali dijajah, dijajah secara moral sehingga
terkikis kebudayaan-nya, sehingga banyak orang dari bangsa ini lupa akan jati dirinya.
Mereka melupakan kebudayaan dasarnya, yaitu kebudayaan yang bukan hasil karya
semata melainkan hasil dari hati nurani bangsa ini yaitu tatakrama.
Banyak para pemuda saat ini yang tidak lagi mempeerhatikan masalah tatakrama.
Hal ini terbukti dengan banyaknya para pemuda yang tidak tahu tentang cara bersikap
dengan orang secara baik dan benar, cara bertutur kata yang baik, dan cara berperilaku
yang semestinya dilakukan oleh kawula muda. Jatidiri bangsa ini sudah mulai terkikis
oleh jaman sehingga menimbulkan dampak yang besar seperti saat ini. Hal ini
diperburuk lagi dengan tidak pedulinya para kawula muda tentang pentingnya
tatakrama dan sopan santun dalam kehidupan.

B. Rumusan masalah.
1) Apa Pengertian Etika ?
2) Apa Pengertian Tata Krama ?
3) Bagaimana Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-hari ?
4) Apa Makna kehidupan ?
5) Apa Pengertian Sopan Santun ?
6) Bagaimana Sikap Sopan Santun dalam Kehidupan Sehari-hari ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Secara etimologi Etika berasal dari bahasa yunani “Ethos” (sifat, watak,
kebiasaan, tempat yang biasa) dan Ethikos (berarti, susila, keadaban, kelakuan dan
perbuatan baik). Menurut K Bertens dalam bukunya menjelaskan bahwa etika berasal
dari bahasa yunani kuno. Kata “ethos” dalam bentuk tunggal memiliki banyak arti:
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan dalam bentuk jamak artinya adalah adat
kebiasaan.
Dalam hal ini etika berkaitan dengan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata
cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau pada masyarakat.
Sedangkan secara terminologi etika disebut sebagai ilmu tentang baik dan
buruk atau dengan kata lain teori tentang nilai.
Etika disebut juga sebagai ilmu normatif, sebab didalamnya terdapat norma &
nilai-nilai etika dengan moral atau budi pekerti. Ilmu etika adalah ilmu yang
mempelajari tentang perbuatan-perbuatan manusia dengan dasar yang sedalam-dalamya
yang diperoleh dengan akal budi manusia.

Manfaat Etika
Terdapat beberapa manfaat etika diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk membantu suatu pendirian dalam berbagai pandangan dan moral.
2. Untuk membantu membedakan mana saja yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
3. Untuk membantu seseorang dalam menentukan pendapat.
4. Untuk menjembatani atau menengahi semua dimensi atau nilai-nilai

Contoh Etika
Di bawah ini merupakan beberapa contoh etika yang terdapat dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu:
o Menghormati orang tua dengan mencium tangan sebelum aktifitas sehari-hari
o Membuang sampah pada tempatnya
o Mengucapkan maaf saat melakukan kesalahan
o Makan dengan menggunakan tangan kanan

B. Pengertian Tata Krama


Tata krama terdiri dari kata “tata” dan “krama”. Tata berarti aturan, adat, norma,
peraturan. Krama berarti sopan santun, prilaku santun, tingkah laku yang santun, bahasa
yang santun, kelakuan yang santun, tindakan yang santun.

2
Dalam pergaulan sehari-hari, sering kita jumpai manusia tipe “kedondong” dan
manusia tipe “durian”.
Manusia tipe kedondong adalah orang yang penampilannya menarik, baik dalam
berpakaian, bedandan, berbicara, berjalan, makan dan minum, namu penampilan itu
hanyalah polesan lahiriah saja. Prilaku tidak mencerminkan keadaan hati yang
sebenarnya. Hatinya dikuasai sifat-sifat tak terpuji, sombong, pendendam, iri, egois.
Kulit kedondong memang licin dan halus namun dagingnya sangat asam kalau dimakan
dan bijinya penuh serabut yang semerawut.
Manusia tipe durian adalah orang yang penampilannya tidak menarik, kasar,
berduri tajam, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas. Sifatnya terpuji,
seperti rendah hati, suka memaafkan, suka menolong, suka menghargai orang lain, tidak
suka menyakiti orang lain. Durian yang masak atau matang merelakan dirinya jatuh dari
pohonnya. Kulit durian yang kasar tetapi daging buah durian akan terasa manis kalau
dimakan dan mengeluarkan bau harum yang menyengat sedangkan bijinya halus.

C. Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-hari


Hubungan antara manusia melahirkan pergaulan. Dalam begaul, hendaknya
memperhatikan tata krama dalam pergaulan. Dalam pergaulan tidak terlepas dari
komunikasi antar sesama. Komunikasi terdiri dari unsur komunikator (pembicaraan),
pesan (bahan yang dibicarakan) dan komonikan (yang mendengar). Kalau tata krama
berlaku dimana saja, maka dalam ruang lingkup ini komunikasi dengan orang lain
dalam pergaulan merupakan arena yang penting menuntut jatah diterapkannya tata
krama. Karena itu, ada orang yang mengatakan bahwa tata krama dan komunikasi
dalam pergaulan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya ibarat
benang yang jalin-menjalinmenghasilkan tenunan berupa kain yang utuh.
Komunikasi dalam pergaulan merupakan kegiatan sehari-hari selama manusia
masih hidup dan memerlukan orang lain. Bergaul telah menjadi sisi kehidupan yang
biasa sampai-sampai kita sering lupa bahwa begaul tidak selamanya gampang,
komunikasi dengan teman, bahkan dengan sahabat karib karena ucapan dan
tindakannya di luar dugaan, belum pernah mengalami sperti itu. Hal itu terkadang kita
menyebabkan merasa dongkol, jengkel, bosan, bahkan terheran-heran. Ada hal yang
perlu direnungkan, apa yang kita tidak senangi baik dalam tindakan dan ucapan,
janganlah pelakukan orang lain apa yang tidak kita senangi karena orang lain juga tidak
akan senang.
Manusia sebagai mahluk Tuhan yang unik penuh misteri. Banyak unsur yang
masih menjadi rahasia bagi kita, meskipun informasi-informasi telah kita peroleh dari
orang lain tetap saja kita sulit menebak isi hati orang lain, oleh karenanya perhatikanlah
tata krama dalam pergaulan.

D. Makna Kehidupan
Makna kehidupan adalah persoalan filsafat dan spiritual yang berkaitan
dengan keutamaan kehidupan atau keberadaan secara umum. Makna kehidupan juga
dapat diungkapkan dalam berbagai kalimat tanya seperti "Apa yang harus kulakukan?",

3
"Mengapa kita ada di sini?", "Apa itu kehidupan?", dan "Apa tujuan keberadaan?", atau
bahkan "Apakah kehidupan ada sama sekali?" Makna kehidupan sudah lama menjadi
bahan spekulasi secara filosofis, ilmiah, dan teologis.
Berbagai kebudayaan dan ideologi memiliki jawabannya masing-masing untuk
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Makna kehidupan turut dijelaskan dalam konsep keberadaan, ikatan
sosial, kesadaran, dan kebahagiaan secara filosofis dan keagamaan. Persoalan ini juga
menyerempet isu-isu lain seperti makna simbolis, ontologi, nilai, tujuan, etika, kebaikan
dan keburukan, kehendak bebas, keberadaan satu atau beberapa dewa, asal mula
Tuhan, jiwa, dan akhirat. Komunitas ilmiah lebih berfokus pada penjelasan fakta alam
semesta secara empiris dan pendalaman konteks serta parameter terkait pertanyaan
kehidupan. Sains juga mendalami dan memberi saran untuk pencapaian kesejahteraan
diri dan penciptaan moralitas. Pendekatan alternatif yang humanistik mengajukan
pertanyaan "Apa makna kehidupan saya?" Nilai pertanyaan tentang tujuan kehidupan
dapat dikaitkan dengan pencapaian kenyataan tertinggi atau rasa kesatuan atau bahkan
rasa ketakutan.

E. Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial Manusia dikatakan mahluk sosial
yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia
lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada
dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial
(social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari oleh
kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orangkaya cenderung
berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari
teman sesama artis. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan
orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi
disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya
tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan
berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan
keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial
dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Namun
potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan
belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari
manusia lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan
beberapa alasan, yaitu:
1. Ada dorongan untuk berinteraksi.
2. Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.

4
4. Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah
manusia.

Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Meskipun memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap dirinya sendiri,
manusia juga membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini
dilakukan dengan bersosialisasi atau bermasyarakat dengan manusia lainnya. Dorongan
dari lahir memaksa mereka untuk selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk di
masyarakat, sehingga dengan sendirinya mereka akan berinteraksi dengan masyarakat.
Ciri manusia sebagai makhluk sosial adalah dengan adanya interaksi sosial dalam
hubungannya dengan manusia lain. Secara garis besar, ada beberapa faktor personal
yang mempengaruhi interaksi manusia dengan manusia lainnya, yaitu tekanan
emosional, harga diri, dan isolasi sosial.
1. Tekanan emosional
Tekanan emosional yang tinggi membuat manusia bersimpati dan
berempati dengan apa yang terjadi pada manusia lainnya, sehingga
mendorong mereka untuk membantu manusia tersebut keluar dari
permasalahannya ataupun ikut merasakannya.
2. Harga diri
Harga diri mendorong manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.
Ketika kondisi harga diri mereka rendah, maka mereka akan terpacu untuk
melakukan hubungan dengan orang lain karena pada kondisi ini mereka
membutuhkan dukungan atau kasih sayang dari orang lain untuk bangkit
dari masalahnya.
3. Isolasi social
Isolasi sosial memaksa seseorang untuk bersoasialisasi dengan manusia
lainnya yang memiliki pemikiran yang sepaham agar terbentuk interaksi
sosial yang harmonis. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa alasan mengapa manusia disebut dengan makhluk
sosial.
Adapun alasan – alasannya adalah sebagai berikut :
1. Manusia patuh pada aturan yang berlaku.
2. Manusia memiliki kecendrungan untuk dinilai oleh orang lain.
3. Manusia harus memenuhi kebutuhan dalam berinteraksi dengan orang lain.
4. Manusia dapat mengembangkan potensinya apabila berada di tengah – tengah
masyarakat.
Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial:
1. Suka bergaul
2. Suka bekerja sama
3. Hidup berkelompok
4. Memiliki kepedulian terhadap orang lain
5. Tidak bisa hidup sendiri

5
F. Pengertian Sopan Santun
Sopan santung ialah suatu tingkah laku yang amat populis dan nilai yang
natural. Sopan santun sebagai sbuah konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan
umum dari sopan santun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat
kepada suatu peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan
pribadi yang baik dan menghormati siapa saja. Dari tutur bicara pun orang bisa
melihat kesopanan kita.
Sopan santun dapat dipengaruhi oleh apapun, misalnya sopan santung yang
buruk disebabkan oleh lingkungan yang tidak ada tata tertipnya, individu yang tak
pernah mengenal pentingnya kepribadian, kurangnya pengenaln sopan santun yang
diajarkan orang tua kepada anaknya sejak dini, pembawaan diri individu itu sendiri.
Kemudian sopan santun yang baik dapat dipengaruhi oleh latar belakang individu
itu sendiri. Pendidikan yang cukup, pembawaan diro yang baik terhadap situasi
apapun, tutur kata yang dijaga, terkadang faktor gen juga dapat mempengaruhi
individu tersebut.
Sopan santun adalah suatu sikap atau tingkah laku yang ramah terhadap
orang lain, sopan santun juga dapat dipandang oleh suatu masyarakat mungkin
sebaliknya masyarakat juga dapat dipandang oleh masyarakat lain. Memang tidak
mudah untuk menerapakan sopan santun pada diri kita sendiri, tetapi jika orang tua
kita berhasil mengajarkan sopan santun sejak kecil maka kita akan tumbuh menjadi
seseorang yang bisa menghormati dan menghargai orang lain.

G. Contoh Sikap Sopan Santun dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Di lingkungan keluarga
a. Berbicara sopan terhadap orang tua.
b. Mematuhi perintah orang tua.
c. Mendengarkan bila orang tua sedang berbicara dengan kita.
d. Meminta izin sebelum berpergian.
e. Akur terhadap saudara.
f. Mengalah pada adik.
g. Membantu orang tua.
h. Menerima segala keputusan orang tua tanpa menggerutu.
i. Meminta maaf jika melakukan kesalahan.
j. Mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah.
2. Di lingkungan sekolah
a. Menghormati guru dan orang yang lebih tua.
b. Tertib saat guru menerangkan.
c. Menghargai pendapat orang lain.
d. Berbicara sopan kepada guru dan teman.
e. Akur terhadap teman.
f. Membuang sampah pada tempatnya.
g. Salam dan cium tangan jika bertemu guru.
h. Berpakaian yang rapih.
i. Tertib saat upacara.

6
j. Mematuhi peraturan sekolah.
k. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
3. Di lingkungan masyarakat
a. Membantu orang tua menyebrang jalan.
b. Mengucapkan kata “permisi” saat jalan di depan orang lain.
c. Menyapa orang-orang saat bertemu.
d. Meminta maaf jika melakukan kesalahan.
e. Membuang sampah pada tempatnya.
f. Menyalakan radio/musik dalam volume kecil agar masyarakat di
sekitarnya tidak terganggu.
g. Mematuhi peraturan.
h. Mengikuti kerja bakti atau kegiatan-kegiatan yang diadakan.
i. Akur terhadap tetangga.
j. Menghormati orang yang lebih tua.
k. Menghargai pendapat orang lain.
l. Menjaga dan merawat fasilitas umum.
m. Menghargai orang lain yang sedang berbicara.
n. Tertib saat melakukan musyawarah.

H. Manfaat Dari Melaksanakan Sopan Santun


1) Manfaat Sopan Santun Bagi Diri Sendiri :
1. Dapat dihargai, dihormati, dan disenangi oleh banyak orang dimanapun
tempat kita berada.
2. Dapat memupuk rasa persaudaraan, pertemanan, serta persahabatan.
3. Mendapat kepercayaan dari orang lain.
4. Dapat menghindari perselisihan, pertentangan, dan permusuhan dengan
orang lain.
5. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan orang yang berada di sekitar
kita.
6. Mendapatkan penilaian yang positif karena melakukan perbuatan yang baik
dari orang lain. Sehingga orang lain pun akan bertingkah laku baik pula
terhadap diri kita.

2) Manfaat Sopan Santun Bagi Orang Lain :


1. Akan merasa dihargai dan dihormati oleh orang lain.
2. Memupuk rasa persahabatan dan persaudaraan.
3. Dapat membina dan menjaga hubungan baik.
4. Dapat meringankan bebannya apabila sering diberikan pertolongan dari
orang lain.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat populis dan nilai yang natural.
Sopan santun sebagai sebuah konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan umum dari
sopan santun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu
peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik
dan menghormati siapa saja. Dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita.
Sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari -
hari Sopan santun haruslah diterapkan dimanapun saat itu kita berada yang sesuai
dengan tuntutan lingkungan kita berada. sopan santun yang harus diwujudkan antara
lain : Menghormati orang tua, Menyayangi adik, kakak, saudara, dan seluruh keluarga
dan Menghormati para tentangga yang berada disekitar rumah .
Manusia sebagai makluk social sepatutnya kita harus bersikan berosial di
manapun berada dengan etikan dan tatakrama yang baik, maka dari itu akan timbul
suatu sikap yang sopan santun dengan mengedepankan sikap social yang menjadikan
berharga dan berarti dalam kehidupannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://b-pikiran.cekkembali.com/etika/

https://id.wikipedia.org/wiki/Makna_kehidupan

http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_6CD0500350.pdf

https://www.academia.edu/30942987/Makalah_Tata_Krama_dan_Sopan_Santun.docx

http://berita.smk-mapen.com/post/literasi-kelas-xi-pentingnya-sopan-santun-dalam-
kehidupan-sehari-hari-171

http://nabilafarhana23.blogspot.com/2016/11/sopan-santun-dalam-kehidupan-
sehari.html

Anda mungkin juga menyukai