Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PERTI

KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK, DAN PERSAUDARAAN

Disusun Oleh :
SEPTI DELIA
MELIA PUTRI
RISKY YULIANTO

SMAN 1 BUAY PEMACA


KEC. BUAY PEMACA KAB. OKU SELATAN
TAHAUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Kontrol Diri,
Prasangka Baik, dan Persaudaran." Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini. Makalah ini memberikan panduan dalam
pembelajaran bahasa indonesia. Bagi siswa-siswi untuk memahami dan menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar.

Penulis menyadari ada kekurangan pada Makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga Makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan
bahasa indonesia dalam pembelajarn.

Buay Pemaca, 03 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover .........................................................................................................................

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2

BAB III KESIMPULAN............................................................................................ 7

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membawa


situasi diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola
faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam
melakukan sosialisasi.

Hal yang harus dikendalikan dalam diri kita antara lain perilaku berprasangka buruk
kepada orang lain. Tentu saja, perilaku prasangka baik akan menjadikan kehidupan kita
menjadi tenteram, akan terjalin persaudaraan (ukhuwah), saling pengertian. Sebaliknya
dengan selalu berprasangka buruk kita akan berhadapan dengan permusuhan antar
sesama dan tidak adanya ketentraman dalam menjalani kehidupan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

a. Apa itu kontrol diri (Mujahdah An-Nafs) dan bagaimana cara mengendalikan
sifat tersebut?
b. Apa itu Prasangka Baik (Huznudzan) dan bagaimana cara mengendalikan sifat
tersebut?
c. Apa yang dikatakan dengan Persaudaraan (Ukhuwah) dan apa saja manfaat
ukhuwah?
d. Apa manfaat dari kontrol diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan?
e. Apa saja Penerapan Perilaku kontrol diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KONTROL DIRI


2.1.1. Pengertian
Kontrol diri adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan
hawa nafsu dan ego pribadi.

2.1.2. Usaha Melakukan Kontrol Diri


a.Bersabar atau menyisihkan waktu yang lebih lama untuk mengambil
keputusan dari perbuatan yang akan dilakukan
b. Memikirkan akibat dari perbuatan yang dilakukan
c. Berdzikir kepada Allah
d. Berdoa kepada Allah

2.1.3. Hikmah Kontrol Diri


 mereka yang bermujahadah berdasar ilmu yang diketahuinya, maka akan
ditunjukkan oleh Allah mengenai perkara-perkara yang belum ia ketahui.
 mereka yang bermujahadah dengan bertaubat, maka, Allah akan
menunjukkan kepada mereka jalan keikhlasan.
 Dapat terjaga dari nafsu dan tidak akan mengganggu atau dapat
mempengaruhi anggota badan dengan perbuatan yang dilarang oleh
syariwat
 memperteguh / memperkuat keimanan dan jati diri.
 Berkepribadian dengan baik dan akhlak yang mulia.
 membentuk hamba yang dapat lebih bertanggung jawab.

2.2. PRASANGKA BAIK


2.2.1. Pengertian
Prasangka baik adalah sikap netral dan cara pandang seseorang yang
membuatnya
melihat sesuatu secara positif.

2
1. Husnudzan kepada Allah adalah berprasangka baik terhadap segala
sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah.
Hikmah husnudzan kepada Allah yaitu (kehidupan rohani menjadi aman
dan tenang. Semua takdir selalu dianggap baik baginya.
Cara menumbuhkan Sikap Husnudzan (Kepada Allah adalah dengan
latihan menerima semua takdir dari Allah. Latihan menahan diri untuk
tidak memberikan reaksi dengan cepat terhadap semua masalah yang
terjadi.

2. Husnudzan kepada sesama manusia adalah berprasangka baik terhadap


sesama dan tidak meragukan kemampuan atau tidak bersikap apriori.
Cara menumbuhkan sikap Husnudzan kepada sesama manusia adalah
dengan tidak merendahkan orang lain. Tidak mencaci maki atau
menghina orang lain
3. Husnudzan Kepada Diri sendiri adalah mensyukuri bahwa segala
sesuatu yang melekat pada diri manusia, baik disukai ataupun tidak,
merupakan pemberian Allah yang terbaik untuk manusia.
Husnudzan kepada diri sendiri akan menumbuhkan sikap inisiatif, gigih,
dan rela berkorban.
Cara menumbuhkan sikap-sikap tersebut antara lain:
 Inisiatif = percaya bahwa orang yang mempunyai inisiatif akan
mendapatkan
 Pahala ditambah pahala orang-orang yang mengikuti sesudahnya
 Gigih = percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar 
 Rela berkorban = percaya bahwa pengorbanan akan mendatangkan
 ketenangan dan kebahagiaan

2.2.2. Manfaat Prasangka Baik


- Hidup akan menjadi lebih tenang, tenteram dan lebih damai.
- Hati akan menjadi lebih bersih dan terhindar dari penyakit hati.
- Dapat menumbuhkan sikap yang tulus.
- Tidak akan timbul sikap perselisihan atau perpecahan

3
- Mengingatkan agar manusia selalu berintrospeksi
- memacu semangat agar lebih kreatif.

2.3. PERSAUDARAN
2.3.1. Pengertian
Ukhuwah menurut bahasa berasal dari kata akhun artinya berserikat
atau persaudaraan. Jika dirangkai dengan kata islamiyah maka pengertian
ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan yang bersifat islami atau yang
diajarkan islam.

2.3.2. Bentuk - Bentuk Persaudaraan


a. Ukhuwah ubudiyah = persaudaraan antar sesama makhluk Allah
b. Ukhuwah insaniyah = persaudaraan antar sesama manusia
c. Ukhuwah wathaniyah = persaudaraan atas kesamaan bangsa
d. Ukhuwah fidin alislam = persaudaraan antar sesama muslim

2.3.3. Hikmah Ukhuwah


a. Allah SWT akan melindungi dan menaungi dari ngerinya pada hari
kiamat kelak.
b. Mencintai karena Allah SWT tentu akan mendatangkan keimanan yang
kemudian akan mengantarkannya menuju surga.
c. Melahirkan akhlak yang sungguh mulia, seperti sikap ramah, cinta
kasih, peduli terhadap kebutuhan saudaranya seiman dan saling
membantu.
d. Terwujudnya kehidupan yang lebih aman, tentram, dan harmonis tanpa
adanya permusuhan satu sama lain.
e. Memperkokoh kekuatan kaum muslimin, dan dapat terwujudnya
kejayaan Islam

2.3.4. Cara Menciptakan Ukhuwah


Menjauhi sifat negatif seperti mengolok-olok, mencaci maki,
berburuk sangka, mencari-cari kesalahan, dan menggunjing orang lain.

4
2.4. MANFAAT KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK, DAN
PERSAUDARAAN
Tanpa disadari, meskipun terlihat sederhana, namun upaya-upaya
untuk mengendalikan tersebut mampu menuai banyak manfaat apabila kita berhasil
untuk mengendalikan diri.manfaat yang diperoleh dari keberhasilan seseorang
dalam mengendalikan dirinya antara lain .
a. Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran. (arena jika kita sedang
dalam keadaan marah, kita tidak sabar dan tawakal, bersyukur.dll.dapat
meningkatkan komunikasi positif dilingkungan masyarakat sehingga di
peroleh suasana tenang.
b. Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan kebutuhan hidup yang
sesuai dengan kemampuan diri dan meningkatkan rasa syukur atas
nikmat yang di berikan oleh Tuhan kepadanya dapat mengurangi rasa
gelisah,cemas,iri dan tidak puas yang dapat terjadi pada semua
tingkatan.

2.5. PENERAPAN PERILAKU KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK, DAN


PERSAUDARAAN
Kontrol Diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation)
merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan
atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Pengendalian diri merupakan satu aspek penting dalam kecerdasan emosi
(emotional uotient). Aspek ini penting sekali dalam kehidupan manusia sebab
musuh terbesar manusia bukan berada diluar dirinya, akan tetapi justru berada di
dalam dirinya sendiri. 0engan demikian, kemana pun seseorang pergi, maka orang
tersebut selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya.
Pengendalian diri atau penguasaan diri merupakan aspek yang perlu dilatih
sejak dini. Tidak ada aspek kemampuan untuk menguasai diri yang turun dari
langit, melainkan diperoleh dari proses yang panjang dalam pengalaman hidup
selama berhubungan dengan orang-orang di sekitar. Bahkan dalam sebuah kata
bijak tertulis, “Siapa ang menguasai diri ibarat mengalahkan sebuah kota.

5
Diri yang kita bawa-bawa sekarang ini dapat menguasai kita atau kita
yang menguasainya, dapat menjadi sahabat atau malah menjadi lawan. Tergantung
pilihan kita menjalani hidup ini & hal yang harus dikendalikan dalam diri kita
antara lain perilaku berprasangka  buruk kepada orang lain. Sering kali kita
saksikan perkelahian antar pelajar, bentrok antar warga. &al ini terjadi karena
masing-masing kelompok saling mencurigai, saling berprasangka buruk terhadap
yang lainnya. Adanya kecurigaan atau prasangka buruk  disebabkan oleh tidak
mampunya seseorang mengendalikan diri. rang yang mampu mengendalikan diri
akan mampu menyelesaikan masalah tanpa harus dengan kekerasan atau main
hakim sendiri. Tidak akan mengubah prasangka buruk menjadi prasangka baik.
Tentu saja, perilaku prasangka baik akan menjdikan kehidupan kita
menjadi tenteram, akan terjalin persaudaraan (ukhuwah), saling pengertian.
Sebaliknya dengan selalu berprasangka buruk kita akan berhadapan dengan
permusuhan antar sesama dan tidak adanya ketentraman dalam menjalani
kehidupan. Al-Quran mengajarkan kepada kita untuk selalu meng!ntr!l diri agar
tidak terjebak kepada perbuatan yang tercela. Al-Qur’an juga memerintahkan
kepada kita untuk selalu berprasangka baik dan menjaga kerukunan dan
mempererat ukhuwah atau persaudaraan, baik sesama umat islam maupun yang
lainnya.

6
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwasanya


pengendalian diri sangat penting untuk mengendalikan dan mengatasi
kekhawatiran, kecanduan dan segala jenis perilaku yang tidak pas dengan k!ndisi
yang seharusnya. Dengan  pengendalian diri, kita dapat mengembangkan kesabaran
dan toleransi serta merupakan alat yang penting dalam mencapai kesuksesan dan
kebahagiaan.

Hall yang harus dikendalikan dalam diri kita antara lain perilaku
berprasangka buruk kepada orang lain. Sering kali kita saksikan perkelahian antar
pelajar, bentrok antar warga. Hal ini terjadi karena masing-masing kelompok saling
mencurigai, saling berprasangka buruk terhadap yang lainnya. Adanya kecurigaan
atau prasangka buruk disebabkan oleh tidak mampunya seseorang mengendalikan
diri.

Orang yang mampu mengendalikan diri akan mampu menyelesaikan


masalah tanpa harus dengan kekerasan atau main hakim sendiri. Ia akan mengubah
prasangka buruk menjadi prasangka baik.

3.2. Saran

Kami menyadari bahwasanya penyusunan makalah ini tidak lepas dari


kekurangan. Untuk itu, kami harapkan kepada rekan-rekan memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna memperbaiki makalah selanjutnya

7
DAFTAR PUSTAKA

http://vireila.blogspot.com/2018/11/materi-agama-mengenal-kontrol-diri.html

https://123dok.com/document/y69wnj4y-kontrol-diri-prasangka-baik-dan-
persaudaraan.html

https://www.academia.edu/5850405/MATERI_I

Anda mungkin juga menyukai