Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengimani adanya Rasul Dan Nabi Allah merupakanrukun iman ke-4.
Umat muslim diwajibkan menyakini adanya Nabi maupun Rasul Allah
sebagai perantara dalam hal ini banyak kisah –kisah para Nabi yang wajib
kita yakini keberadaannya dan kita semua dapat mengambil Hikmah nya
Dalam Makalah ini, Kita akan mengkaji hal-hal yang berhubungan
dengan kisah Nabi luth A.S
Adapun yang kita kaji dalam makalah ini diantaranya:
1. Profil Nabi Luth dalam Al Qur’an
2. Nasab dan Tempat
3. Kaum Nabi Luth
4. Malaikat datangi Nabi Luth

B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Menyajikan riwayat-riyawat penting seputar perjalanan hidup Nabi Luth A.S
2. Menjelaskan arti penting penyampaian kebenaran yang ditujukan kepada
sang Penguasa yang menyimpang dari kebenaran.
3. Memberikan pemahaman kepada pembaca bahwasanya Allah menciptakan
manusia berpasang-pasangan
4. Mengajarkan kepada kita perjuangan hidup dengan penuh keikhlasan dan
kesabaran.

C. Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini, disajikan beberapa gambaran umum tentang
kisah Nabi Luth antara lain :
× Profil Nabi Luth didalam Al-Qur’an
× Nasab dan Tempat
× Kaum Nabi Luth
× Malaikat datangi Nabi Luth

BAB II
PEMBAHASAN
2

Profil Nabi Luth di dalam Al-Qur’an

NAMA Nabi Luth ‘alaihi as-salâm disebut 27 kali di dalam Al-Qur’an, tersebar

dalam 14 Surat: 12 Surat Makkiyah dan 2 Surat Madaniyah. Dalam Mushaf, nama

Luth pertama kali disebut dalam Surat Al-An’âm ayat 86 serangkaian dengan

penyebutan nama Isma’il, Ilyasa’ dan Yunus. Allah SWT berfirman:

‫ي‬ ‫ع‬ ‫س لونلوُططاَمْ لونكلل فل ض‬ ‫وإعسساَمْ ع‬


‫ضسلنلاَمْ لعللىَ اَلسلعاَمْلم ل‬ ‫ن‬ُ‫يو‬‫و‬ ‫ع‬ ‫س‬ِ‫ي‬‫ل‬
‫س‬
‫ل ل ل ل لل ل ل‬
‫ن‬ ‫ل‬ َ‫ا‬
‫و‬ ‫ل‬ ِ‫ي‬‫ع‬

“dan Ismail, Alyasa`, Yunus dan Luth. Masing-masingnya Kami lebihkan

derajatnya di atas umat (di masanya).” (Q.S. Al-An’âm 6:86)

Ditempatkannya nama Luth setelah Ism’il, Ilyasa’ dan Yunus tidak

menunjukkan bahwa Luth diutus setelah ketiga nabi tersebut, karena Luth lebih

dahulu diutus daripada Isma’il, apalagi dibandingkan dengan Yunus dan Ilyasa’ yang

diutus jauh di belakang Isma’il. Pada ayat sebelumnya (6:85) nama Ilyas disebut

setelah Zakariyya, Yahya dan ‘Isa, padahal Ilyas juga diutus sebelum ketiga nabi

tersebut. Pada ayat sebelumnya lagi (6:84) disebutkan nama Daud, Sulaiman,

Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun secara berurutan, padahal Daud dan Sulaiman diutus

setelah empat orang nabi yang disebut sesudahnya. Hal ini menunjukkan bahwa

urutan penyebutan nama-nama nabi dalam satu ayat tidak selalu menunjukkan

kronologis masa pengutusannya, tetapi berdasarkan konteks, hikmah dan rahasia

tertentu yang perlu penelitian dan pembahasan tersendiri.

Nama Luth terakhir disebut dalam Mushaf pada Surat At-Tahrîm ayat 10

dalam konteks menceritakan isteri beliau yang berkhianat sebagaimana halnya juga

isteri Nabi Nuh sebelumnya. Allah SWT berfirman:


3

ْ‫ت لعسبضلديسعن عمضسن ععبلاَمْعدنلضاَم‬ ‫ح‬ ‫ع‬ ‫عع‬


‫ب اَللضضهن لمثلطل للضضذيلن لكلفضنرواَ اَسمضلرأللة نضوُحح لواَسمضلرأللة لنضوُط لكاَمْنلضتلضاَمْ لستض ل‬
‫ضضلر ل‬
‫ل‬

‫عع‬ ‫ع‬ ‫ع ع‬ ‫ع‬ ‫صاَمْعلل س ع‬


‫ي فللخاَمْنلضتلاَمْنهلاَمْ فلضلسم يضنسغنيِلاَمْ لعسنضنهلماَمْ ملن اَللضه لشسيِئطاَمْ لوقيِلل اَسدنخلل اَلنضاَمْلر لملع اَلضداَخل ل‬
‫ي‬ ‫ل‬

“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang

kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di

antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua

suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari

(siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama

orang-orang yang masuk (neraka).” (Q.S. At-Tahrîm 66:10)

Dalam ayat ini Allah SWT memberikan pelajaran, khususnya kepada orang-

orang kafir, bahwa kekufuran di dunia ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab

sendiri-sendiri. Di akhirat nanti tidak ada seorang pun yang dapat menolong orang-

orang kafir dari azab Allah. Isteri Nabi Nuh dan Luth sebagai contoh. Sekalipun

suami mereka berdua adalah nabi yang saleh, tetap saja kedua nabi itu tidak dapat

membela isteri-isterinya dari azab Allah karena pengkhianatan mereka. Tentang

pengkhianatan isteri nabi Luth ini akan diceritakan di bawah nanti.

Nasab dan Tempat

Nabi Luth hidup sezaman dengan Nabi Ibarahim AS. Hal itu dapat diketahui

tatkala para malaikat diutus oleh Allah memberikan khabar gembira kepada Ibarahim
4

tentang akan lahirnya putera beliau Ishaq dari isteri pertamanya Sarah, pada waktu

yang sama para malaikat itu juga memberi tahukan perintah Allah kepada mereka

untuk menghancurkan kaum Luth yang durhaka. Allah SWT berfirman:

ْ‫ت نرنسض ضلننلاَمْ إعبِسضلراَعهيِض ضلم بِعاَمْلسبنسشض ضلرىَ قضل ضاَمْلنوُاَ إعنضضاَمْ نمسهلعنكضضوُ ألسهض ضعل لهض ضعذعه اَلسلقسريضلضعة إعضن ألسهللهض ضاَم‬
‫لولضمض ضاَمْ لجض ضاَمْءل س‬

‫(قلاَمْلل إعضن فعيِلهاَمْ نلوُططاَمْ قلاَمْلنوُاَ لسننن ألسعلنم عبلسن فعيِلهاَمْ للننضنلججيِلضنضهن لوألسهلهن إعضل اَسملرألل نته‬31)‫ي‬ ‫عع‬
‫لكاَمْنوُاَ ظلاَمْلم ل‬

(32) ‫ت عملن اَلسغلاَمْبِععريلن‬


‫لكاَمْنل س‬

“Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa

kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami akan menghancurkan

penduduk (Sodom) ini, sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang

zalim".Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada Luth". Para malaikat

berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh

akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah

termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).” (Q.S. Al-‘Ankabût 29:31-32)

Nabi Luth adalah anak saudara Ibrahim yang bernama Harân ibn Târah.

Târah ini lah yang populer dengan sebutan Azar. Sebagaimana sudah dijelaskan

dalam kisah Ibrahim sebelumnya, para ulama sejarah berbeda pendapat tentang nama

bapaknya Nabi Ibarahim. Menurut Ibnu Sa’ad, namanya Târah. Menurut Ibn Jarîr,

sebagaimana dikutip Ibn Katsîr nama bapaknya Âzar sebagaimana disebutkan di

dalam Surat Al-An’âm ayat 74. Menurut Mujâhid dan as-Sadi, Âzar adalah nama

salah satu berhala yang disembah pada waktu itu. Karena Târah yang bertugas
5

merawat berhala itu, maka dia disering disebut dengan nama berhala itu, dan pada

akhirnya nama itulah yang melekat pada dirinya. Yang pasti Al-Qur’an menyebutnya

Âzar, apakah itu namanya atau gelarnya, kedua-duanya mungkin. Atau seperti kata

Ibnu Jarîr juga, boleh jadi dia punya dua nama, Âzar dan Târah. Wallahu a’lam.

Luth beriman dan mengikuti ajaran yang dibawa oleh pamannya Ibrahim

bahkan ikut hijrah bersamanya dari Babilonia ke tanah Syam (daearah

Mesopotamia yang sekarang dikenal dengan nama Syria). Tentang hal ini Allah

SWT berfirman:

‫لفآَلملن لهن نلوُطط لوقلاَمْلل إعجن نملهاَمْعجطر إعلل لرجب إعنضهن نهلوُ اَلسلععزينز اَسللعكيِنم‬

“Maka Luth membenarkan (kenabian) nya. Dan berkatalah Ibrahim:

"Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku

(kepadaku); sesungguhnya Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S.

Al-‘Ankabut 29:26)

‫ع ع ع‬ ‫لولنضسيِضنلاَمْهن لونلوُططاَمْ إعلل اَسللسر ع‬


‫ض اَلضعت بِلاَمْلرسكنلاَمْ فيِلهاَمْ لسللعاَمْلم ل‬
‫ي‬

“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah

memberkahinya untuk sekalian manusia.” (Q.S. Al-Anbiya’ 21:71)

Dalam perjalanan mengikuti pamannya itu Nabi Luth diangkat menjadi Rasul

dan diutus ke negeri Sodom (Sadum) yang terletak di sebelah selatan Laut Mati (al-

Bahr al-Mayyit) yang kemudian dikenal juga dengan nama Danau Luth (Buhairah

Luth) mengajak mereka menyembah Allah SWT dan meninggalkan kemaksiatan.

Allah berfirman:
6

‫(إجنض ض لنكض ضسم‬161)‫(إعسذ قضلضاَمْلل لض ضنسم ألنخضضوُنهسم لنضضوُطط أللل تلضتضضنقضضوُلن‬160)‫ي‬ ‫ع‬ ‫ح‬
‫لكض ضضذبِل س‬
‫ت قلض ضسوُنم لنضضوُط اَلسنمسرلسض ضل ل‬

‫ي إعضل‬ ‫ع‬
‫ر‬ ‫ض‬ ‫ج‬
‫س‬ ‫ل‬
‫أ‬ ‫ن‬
‫س‬ ‫(ومضاَمْ ألسسضأللننكم لعلسيِضعه عمضن ألسجضحر إع‬163)‫(فلضاَمْتضضنقوُاَ اَللضضهل وألعطيِعنضضوُعن‬162)‫يض‬
‫ط‬
‫رسضضوُطل ألع‬
‫م‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫لن‬

‫ع‬ ‫ع‬ ‫عللىَ ر ج ع‬


‫(ألتلأسنتوُلن اَلذذسكلراَلن ملن اَلسلعاَمْلم ل‬164)‫ي‬
‫(لوتللذنرولن لمضاَمْ لخلضلق لنكضسم لربِذنكضسم‬165)‫ي‬ ‫ب اَلسلعاَمْلم ل‬‫ل ل‬

(166) ‫عمسن ألسزلواَعجنكسم بِلسل ألنسضتنسم قلضسوُطم لعاَمْندولن‬

“Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka, Luth,

berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertaqwa?" Sesungguhnya aku

adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertaqwalah

kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu

atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa

kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri

yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang

melampaui batas". (Q.S. Asy-Syu’ara 26:160-166)

Kaum Luth

Kaum Sadum atau Sodom adalah kaum Nabi Luth yang rendah tingkat

moralnya,rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai

kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran bermaharajalela dalam


7

pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik menrupakan

kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi

.korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang

Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah

perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan

wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu bermaharajalela di dalam

masyarakat sehinggakan ianya merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.

Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan

sedemikian paras penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-

Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta

membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia,serta mengajak

mereka beriman dan beribadah kepada Allah

Waktu itu di Sodom muncul dan berkembang prilaku seksual yang

menyimpang yaitu hubungan seks sesama laki-laki. Nabi Luth mengingatkan mereka

untuk segera meninggalkan perbuatan keji seperti itu. Allah SWT berfirman:
‫‪8‬‬

‫ي)‪(80‬إعنضنكضسم‬ ‫ع‬ ‫حع‬ ‫ع ع‬ ‫ع‬ ‫ع عع‬


‫لونلوُططاَمْ إعسذ قلاَمْلل للقسوُمه ألتلأسنتوُلن اَلسلفاَمْحلشةل لماَمْ لسبلضلقنكسم بلاَمْ مضسن أللحضد مضلن اَلسلعضاَمْلم ل‬

‫ع‬ ‫ع ع‬
‫لتلأسنتوُلن اَلجرلجاَمْلل لشسهلوُطة مسن ندون اَلنجلساَمْء بِلسل ألنسضتنسم قلضسوُطم نمسسعرنفوُلن)‪ (81‬لولماَمْ لكاَمْلن لجلوُاَ ل‬
‫ب‬

‫س يلضتلطلضهنرولن‬ ‫اَمْ‬
‫ل‬ ‫ن‬‫ن‬
‫أ‬ ‫م‬‫ه‬‫ن‬ ‫ض‬
‫ض‬ ‫ن‬‫قلضوُعمعه إعضل ألسن قلاَمْلنوُاَ ألسخعرجوُنهم عمن قلضريتعنكم إع‬
‫)‪(82‬‬
‫ن س س سل س س ط‬ ‫س‬

‫‪“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala‬‬

‫‪dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah‬‬

‫"?‪itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu‬‬

‫‪Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),‬‬

‫‪bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” Jawab‬‬

‫‪kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-‬‬

‫‪pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang‬‬

‫)‪berpura-pura mensucikan diri." (Q.S. Al-A’raf 7:80-82‬‬

‫ع‬ ‫حع‬ ‫ع ع‬ ‫ع‬ ‫ع عع‬


‫)‬ ‫لونلوُططضاَمْ إعسذ قلضاَمْلل للقضسوُمه إعنضنكضسم لتلضأسنتوُلن اَلسلفاَمْحلشضةل لمضاَمْ لسضضبلضلقنكسم بضلاَمْ مضسن أللحضد مضلن اَلسلعضاَمْلم ل‬
‫ي‬

‫‪(28‬ألئعنضنكض ضسم لتلض ضأسنتوُلن اَلجرلجض ضاَمْلل لوتلضسقطلعنضضوُلن اَلضسض ضبعيِلل لوتضل ضأسنتوُلن عفض ض نضلضاَمْعدينكنم اَلسنمسنلكض ضلر فللمض ضاَمْ لكض ضاَمْلن‬

‫ي‬ ‫ب اَللضعه إعسن نكسنت عمن اَل ض ع ع‬


‫جوُاَب قلضوُعمعه إعضل ألسن قلاَمْلنوُاَ اَئستعنلاَمْ بِععلذاَ ع‬
‫)‪(29‬‬ ‫صاَمْدق ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫لل ل س‬

‫‪“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu‬‬

‫‪benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan‬‬
9

oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah sesungguhnya kamu patut

mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat

pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan:

"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang

benar". (Q.S. Al-‘Ankabut 29:28-29)

Dapat dipahami dari beberapa ayat di atas bahwa prilaku homo seksual baru

pertama kali muncul pada masa kaum Luth. Sebelum itu, belum pernah ada yang

melakukannya. Hubungan seksual sesama laki-laki ini bertentang dengan fitrah

manusia, di mana Allah menciptakan umat manusia berpasang-pasangan laki-laki

dan perempuan, dan menciptakan laki-laki tertarik kepada perempuan dan begitu

sebaliknya. Dari hubungan antara laki-laki dan perempuan itulah berkembang umat

manusia. Oleh sebab itu homo seksual dapat mengancam eksistensi kemanusiaan.

Dalam literatur berbahasa Arab perbuatan homo seksual disebut dengan liwath,

diambilkan dari nama Luth, karena prilaku itu pertama kali muncul pada kaum nabi

Luth. Sebenarnya istilah ini tidak tepat dinisbahkan kepada Luth (walaupun yang

melakukan kaumnya) karena justru Nabi Luth yang paling gigih menentang dan

menghentikan prilaku menyimpang ini. Lebih tepat istilah yang digunakan dalam

literatur Inggris yaitu Sodomi, dinisbahkan kepada kota di mana kaum Nabi Luth

tinggal.

Bukannya sadar dan kembali kejalan yang benar, mereka malah mengancam

akan mengusir Luth dan pengikutnya yang beriman yang mereka nilai hanya

berpura-pura mensucikan diri. Mereka juga menantang Luth untuk mendatangkan

azab dari Allah, jika Luth memang benar sebagai utusan-Nya. Begitulah kedurhakaan
10

dan kesombongan kaum Luth. Meskipun begitu, Nabi Luth ‘alaihissalam tidak putus

asa, ia tetap bersabar mendakwahi kaumnya; mengajak mereka dengan bijaksana dan

sopan, ia melarang dan memperingatkan mereka dari melakukan perbuatan munkar

dan keji. Akan tetapi, kaumnya tidak ada yang beriman kepadanya, dan mereka lebih

memilih kesesatan dan kemaksiatan, bahkan mereka berkata kepadanya dengan hati

mereka yang kasar,

‫ي‬ ‫ب اَللضعه إعسن نكسنت عمن اَل ض ع ع‬


‫ألسن قلاَمْلنوُاَ اَئستعنلاَمْ بِععلذاَ ع‬
‫صاَمْدق ل‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬

“Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang

benar.” (QS. Al ‘Ankabbut: 29).

Mereka juga mengancam akan mengusir Nabi Luth ‘alaihissalam dari kampung

mereka karena memang ia adalah orang asing, maka Luth pun marah terhadap sikap

kaumnya; ia dan keluarganya yang beriman pun menjauhi mereka.

Malaikat Mendatangi Luth a.s

Karena pembangan kaum Luth sudah sedemikian parah, maka Allah akan

mengazab kaum tersebut. Untuk itu Allah swt kemudian mengutus malaikat untuk

datang ke rumah Luth memberitahukan hal itu.

Malaikat datang sebagai laki-laki. Malaikat itu kemudian dipersilahkan duduk.

Nabi Luth kemudian berkata, “Saudara-saudara, sebenarnya aku senang menyambut

tamu. Aku suka jika tamu bermalam di rumahku, namun keadaan kota ini tidak
11

aman. Apa lagi saudara bertiga masih muda dan berwajah tampan” kegusaran Nabi

Luth juga dikisahkan dalam al-Quran surah al-Ankabut [29]:33

‫ضاَمْلق عبعسم لذسرطعاَمْ لوقلاَمْلنوُاَ ل لتل س‬


ْ‫ف لول لستلزسن إعنضاَم‬ ‫ع عع‬
‫ت نرنسلننلاَمْ نلوُططاَمْ سيِءل بسم لو ل‬ ‫لولضماَمْ ألسن لجاَمْءل س‬
‫ت عملن اَلسغلاَمْبِععريلن‬ ‫ك عإل اَسملرألتل ل‬
‫ك لكاَمْنل س‬ ‫نمنلذجوُلك لوألسهل ل‬

"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada

Luth, dia merasa susah dengan (kedatangan) mereka, dan (merasa)

tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka

berkata: 'Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah.

Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-

pengikutmu, kecuali istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang

tertinggal (dibinasakan)'.

Nabi Luth kemudian menjelaskan persoalannya kepada tamu-tamunya.

Kehadiran tamu-tamu dari Nabi Luth ini mengundang perhatian kaum Sodom.

Mereka tertarik dengan tamu tamu Nabi Luth. Mereka menginginkan tamu Nabi

Luth tersebut. Nabi Luth merasa malu kepada tamunya.

Dalam al-Quran dikisahkan, Q.S Hud (11) :77-78

‫ب‬ ‫ع‬ ‫عع‬ ‫ع عع‬


‫ضاَمْلق بسم لذسرطعاَمْ لوقلاَمْلل لهلذاَ يلضسوُطم لعصيِ ط‬
‫ت نرنسلننلاَمْ نلوُططاَمْ سيِءل بسم لو ل‬
‫لولضماَمْ لجاَمْءل س‬

“Ketika datang utasan Kami kepada Luth, lalu mereka tak senang dan sempit

dadanya dan ia berkata, ‘Inilah hari yang sangat susah sekali.”


12
13

‫ت قلاَمْلل يلاَمْ قلضسوُعم لهنؤلعء بِلضنلاَمْعت‬


‫وجاَمْءه قلضوُمه يضهرعوُلن إعليِعه وعمن قلضبل لكاَمْنوُاَ يضعمنلوُلن اَلضسيِجئاَمْ ع‬
‫ل‬ ‫لس ل‬ ‫ل ل لن س ن ن ن س ل ن س ل س س ن‬
‫س عمسننكسم لرنجطل لرعشيِطد‬ ِ‫ي‬‫ل‬‫ل‬
‫أ‬ ِ‫في‬ ‫هضن ألطسهر لنكم فلاَمْتضضنقوُاَ اَللضه ول نتسزوعن عف ضيِ ع‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫لس‬ ‫لل ن‬ ‫ن لن س‬

“Dan datanglah (Luth) kepada kaumnya, dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu,

mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: 'Hai kaumku,

inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertaqwalah kepada Allah,

dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku, terhadap (di hadapan) tamuku ini.

Tidak adakah di antaramu, seorang yang berakal'. QS Hud [11]:77-78).

‫ع‬
‫ك عمسن لحقق لوإعنض ل‬
‫ك للتلضسعلنم لماَمْ نعريند‬ ‫ت لماَمْ لنلاَمْ عف بِلضنلاَمْتع ل‬
‫قلاَمْلنوُاَ للقسد لعلسم ل‬

"Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kamu telah tahu, bahwa kami (kaum Luth) tidak

mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya, kamu tentu

mengetahui, apa yang sebenarnya kami kehendaki'." (yaitu sesama laki-laki)” (QS

Hud [11]:79

Kaum Sodom yang terus-terus mengganggu tamu-tamunya membuat Nabi Luth

semakin cemas dan marah kepada kaumnya, dalam keadaan cemas tersebut, tamu-

tamu Nabi Luth memberitahukan bahwa mereka adalah malaikat yang diutus Allah

kepadanya. Nabi Luth kemudian menjadi lega.


14

Sebagaimana dalam firman Allah, Para Malaikat berkata, “Hai Luth, sesungguhnya

kami adalah utusan Tuhanmu. Sekali-kali mereka tidak dapat mengganggumu, oleh

sebab itu pergilah bersama keluarga dan para pengikut-pengikutmu pada akhir

malam, dan janganlah ada seorang pun di antara kalian yang tertinggal, kecuali

istrimu (karena istri Nabi Luth kafir). Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang

‫ك بِععقطسحع عملن اَللضسيِعل‬ ‫ع‬


‫ك فلألسسعر بِعألسهل ل‬ ‫ك لن ي ع‬
‫صلنوُاَ إعلسيِ ل‬ ‫ع‬
‫قلاَمْلنوُاَ يلاَمْ نلوُنط إنضاَمْ نرنسنل لربِج ل س ل‬
‫صاَمْبِلضنهسم إعضن لمسوُععلدنهنم‬ ‫ع‬
‫ع‬
‫ك إعنضهن نمصيِبنضلهاَمْ لماَمْ أل ل‬ ‫ت عمسننكسم أللحطد عإل اَسملرألتل ل‬ ‫لول يلضسلتلف س‬
‫صسبح بِعلقعري ح‬
‫ب‬ ‫س اَل ذ ن‬ ‫صسبنح أللسيِ ل‬ ‫اَل ذ‬
‫فلضلضماَمْ لجاَمْءل ألسمنرنلاَمْ لجلعسلنلاَمْ لعاَمْلعيِلضلهاَمْ لساَمْفعللهاَمْ لوألسمطلسرنلاَمْ لعلسيِضلهاَمْ عحلجاَمْلرطة عمسن عسججيِحل‬
‫ضوُحد‬
‫لمسن ن‬
‫ي بِعبلععيِحد‬ ‫عع‬ ‫ع ع‬ ‫نملسضوُلمةط ععسنلد لربِج ل‬
‫ك لولماَمْ هليِ ملن اَلظضاَمْلم ل‬

menimpa mereka. Karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di

waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat? Ketika datang perintah (azab) Kami.

Kami jadikan negeri kaum Luth yang tinggi menjadi rendah (kami balikkan), dan

kami jatuhkan batu dari yang keras di atasnya berturut-turut (hujan batu), yang diberi

tanda oleh Tuhanmu. Tiadalah siksa itu terjadi, kecuali orang yang aniaya.” (QS Hud

[11]:81-83
15

Demikianlah negeri Nabi Luth a.s dimusnahkan oleh Allah. Allah swt memberikan

gempa bumi yang teramat dasyat kepada kaum Sodom, sehingga bumi berbalik-balik

lalu disertai dengan hujuan batu bercampur api yang menyulut-nyulut dan

berantakan. Nabi Luth beserta para pengikutnya selamat dari azab Allah swt

Kesimpulan

Nabi Luth as adalah anak saudara Nabi Ibrahim as yang bernama Haran Ibnu

Tarah, ayah Nabi Luth as bertugas merawat berhala sehingga ia sering di sebut

dengan nama berhala itu. Namun, Nabi Luth as beriman dan mengikuti ajaran yang

di bawa oleh pamannya Nabi Ibrahim. Lalu ia diutus untuk kaum Sadum yang

rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak punya agama dan tidak beradat.

Maksiat yang menonjol dari kaum tersebut adalah perbuatan suka sesama jenis,

sehingga Nabi Luth as berdakwah untuk menyadarkan mereka dan kembali ke jalan

yang benar. Namun, mereka justru mengusir Nabi Luth as dan pengikutnya yang

beriman. Sehingga datanglah tiga malaikat yang berwujud laki laki muda dan tampan

untuk member kabar akan datangnya azab kepada kaumnya dan memperingatkan

Nabi Luth as dan pengikutnya serta keluarganya kecuali istrinya untuk pergi

menyelamatkan diri, pengikut serta keluarganya. Setelah itu datanglah azab bagi

.kaumnya, tidak ada yang selamat

Anda mungkin juga menyukai