DISUSUN OLEH:
SMAN 1 NGORO
TAHUN AJARAN 2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERAN WALISONGO
DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM PADA ABAD KE-XV" dengan baik. Salawat
dan salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad Saw yang merupakan tauladan bagi
kaum muslimin.Makalah ini penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang
telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih memiliki kekurangan,
baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh karena itu, penulis menerima
kritik dan saran dari pembaca. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan…………………………………………………………………………...……....1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Asal-usul Walisongo........................................................................................................2
B. Peran Walisongo dalam Penyebaran Islam di Indonesia.................................................3
C. Metode Pendidikan Islam Masa Walisongo....................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Figure 1 Walisongo
yang terpuji. Penafsiran lain, menjelaskan bahwa
2
masyarakat. Pemikiran dan gerakan yang dilakukan para wali ini dalam pengembangan dakwah
Islam secara langsung, membuat ”sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding dengan
yang lain. Dalam kata lain, masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam
penyebaran Islam. Mulai dari Sunan Gresik yang menempatkan diri sebagai seorang ”Tabib”
bagi kerajaan Hindu majapahit, Sunan Giri yang disebut para Kolonialis sebagai ”Paus dari
timur” hingga sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang
dapat dipahami masyarakat jawa yakni nuansa hindu dan Budha. (Dewi Evi Anita, 2014)
3
C. Metode Pendidikan Islam Masa Walisongo
Dahulu di Indonesia mayoritas penduduknya beragama Hindu dan Budha, dan terdapat
berbagai kerajaan Hindu dan Budha, sehingga budaya dan tradisi lokal saat itu kental diwarnai
kedua agama tersebut. Budaya dan tradisi lokal itu oleh walisongo tidak dianggap “musuh
agama” yang harus dibasmi. Bahkan budaya dan tradisi lokal itu mereka jadikan “teman akrab”
dan media dakwah agama, selama tak ada larangan dalam nash syariat. Secara rinci, metode
yang dilakukan walisongo adalah:
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap
sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di
Jawa, dianggap sebagai ayah dari walisongo.
Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu
adalah berdagang dengan cara membuka warung.
Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan
Figure 2 Sunan Gresik
harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim
juga menyediakan pengobatan secara gratis Sumber: https://tapak.id/sunan-gresik-sang-pendiri-
wali-songo/?amp, diunduh 30 Januari 2023
masyarakat.
Di Gresik, beliau juga memberikan pengarahan agar tingkat kehidupan rakyat gresik
semakin meningkat. Beliau memiliki gagasan mengalirkan air dari gunung untuk mengairi sawah
dan ladang. Sunan Gresik mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul
rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan
Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi
dan perang saudara. Sunan Gresik membangun Pondok Pesantren Sidomukti sebagai tempat
belajar agama di Leran, Gresik, pada tahun 1419.
4
2. Sunan Ampel (Raden Rahmad)
Sunan Ampel adalah anak dari Maulana Malik Ibrahim yang
tertua, Sunan Ampel membangun mengembangkan Pondok Pesantren
Ampel di daerah Ampel Denta yang berawa-rawa. Mula-mula Sunan
Ampel merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15
M, pesantren tersebut menjadi sentral pendidikan yang sangat
Sumber:
santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut
https://id.wikipedia.org/wiki kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan
/Sunan_Ampel, diunduh 30
Januari 2023 Madura.
Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi, namun pada para
santrinya, beliau hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman
akidah dan ibadah. Sunan Ampel yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh
ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak
minum-minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotika, dan tidak berzina”.
3. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang belajar agama dari pesantren ayahnya di Ampel
Denta. Tak seperti Sunan Giri yang lugas dalam fikih, ajaran Sunan
Bonang memadukan ajaran ahlussunnah bergaya tasawuf dan garis
salaf ortodoks. Sunan Bonang menguasai ilmu fikih, usuludin,
tasawuf, seni, sastra dan arsitektur. Masyarakat juga mengenal Sunan
Bonang sebagai seorang yang piawai mencari sumber air di tempat-
tempat gersang. Ajaran Sunan Bonang berintikan pada filsafat ‘cinta’.
Sangat mirip dengan kecenderungan Jalalludin Rumi. Menurut Sunan
Figure 4 Sunan Bonang
Bonang, cinta sama dengan iman, pengetahuan intuitif (makrifat) dan
Sumber:
https://ms.m.wikipedia.org/w kepatuhan kepada Allah SWT atau haq al yaqqin. Ajaran tersebut
iki/Sunan_Bonang, diunduh
disampaikannya secara populer melalui media kesenian yang disukai
30 Januari 2023
masyarakat. Dalam hal ini, Sunan Bonang bahu-membahu dengan murid
utamanya, Sunan Kalijaga.
5
Sunan Bonang menggubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika Hindu,
dengan memberi nuansa baru. Sunan Bonang yang menjadi kreator gamelan Jawa seperti
sekarang, dengan menambahkan instrumen bonang. Gubahannya ketika itu memiliki nuansa
dzikir yang mendorong kecintaan pada kehidupan transedental (alam malakut). Tembang
“Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang. Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang
adalah dalang yang piawai membius penontonnya. Kegemarannya adalah menggubah lakon dan
memasukkan tafsir-tafsir khas Islam.
4. Sunan Drajat (Raden Qasim)
Sunan Drajat menekankan kedermawanan, kerja keras, dan
peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama
Islam. Beliau mendirikan Pondok Pesantren Sunan Drajat yang bertempat di
Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Dalam pengajaran tauhid dan
akidah, Sunan Drajat mengambil cara langsung dan tidak banyak
Figure 5 Sunan Drajat
mendekati budaya lokal. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai
Sumber:
ciptaannya. Sunan Drajat menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah https://ms.m.wikipedi
a.org/wiki/Sunan_Dra
suluk petuah “berilah tongkat pada sibuta, beri makan pada yang lapar,beri jat, diunduh 30
pakaian pada yang telanjang”. Gamelan Singomengkok adalah salah satu Januari 2023
toleran pada budaya setempat dan cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Sumber :
https://ms.m.wikiped
Cara-cara berdakwah Sunan Kudus adalah sebagai berikut: ia.org/wiki/Sunan_Ku
dus, diunduh 30
1) Membiarkan adat istiadat lama yang sulit diubah.
Januari 2023
2) Menghindarkan konfrontasi secara langsung dalam menyiarkan agama
islam.
3) Tut Wuri Handayani.
6
4) Bagian adat istiadat yang tidak sesuai langsung diubah.
Strategi pendekatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
Merangkul masyarakat Hindu seperti larangan menyembelih sapi karena dalam agama Hindu
sapi adalah binatang suci dan keramat.
Merangkul masyarakat Budha dengan mendirikan padasan tempat wudlu dengan pancuran
yang berjumlah delapan, diatas pancuran diberi arca kepala Kebo Gumarang hal ini
disesuaikan dengan ajaran Budha.
Selamatan Mitoni biasanya sebelum acara selamatan diadakan membacakan sejarah Nabi.
6. Sunan Giri (Ainul Yaqi Atau Raden Paku)
Sunan Giri mendirikan Pesantren Giri Kedaton di daerah perbukitan
Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Pesantrennya tak hanya dipergunakan
sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat
pengembangan masyarakat. Dalam keagamaan, Sunan Giri dikenal karena
pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya
sebagai Sultan Abdul Fakih. Sunan Giri juga pecipta karya seni yang luar
Figure 7 Sunan Giri
biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan Cublak
Sumber:
https://id.wikipedia.org/ Suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending
wiki/Sunan_Giri, diunduh
30 Januari 2023 Asmaradana dan Pucung yang bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran
Islam.
7. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)
Dalam dakwah, Sunan Kalijaga punya pola yang sama
dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya yaitu Sunan Bonang.
Sunan Kalijaga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana
untuk berdakwah penyebaran Islam, antara lain dengan wayang,
sastra dan berbagai kesenian lainnya. Pendekatan jalur kesenian
dilakukan oleh para penyebar Islam seperti Walisongo untuk
menarik perhatian di kalangan mereka, sehingga tanpa terasa mereka
telah tertarik pada ajaran-ajaran Islam sekalipun, karena pada Figure 8 Sunan Kalijaga
awalnya mereka tertarik dikarenakan media kesenian itu. Sumber:
Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Sunan https://www.aktualiti.com/perso
na/sunan-kalijaga-sosok-ulama-
Kalijaga itdak pernah meminta para penonton untuk mengikutinya sekaligus-seniman-tanah-jawa/,
diunduh 30 Januari 2023
7
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan
Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disispkan ajaran agama dan nama-nama pahlawan Islam.
Sunan Kalijaga sangat toleran pada budaya lokal dan berpendapat bahwa masyarakat
akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap yaitu
mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami
dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Sunan Kalijaga jugalah yang menciptakan Baju takwa,
perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk jadi Raja dan
lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid.
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya yaitu
Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih
suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk
menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata sambil
mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang
dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria dikenal sebagai pribadi
yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya Figure 9 Sunan Muria
masalah, solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua Sumber:
https://ms.m.wikipedia.org/
pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana wiki/Sunan_Muria, diunduh
hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni 30 Januari 2023
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam makalah “PERAN WALOSONGO DALAM
PENNYEBARAN AGAMA ISLAM PADA ABAD KE - XV MASEHI” dapat disimpulkan
bahwa Islam masuk ke Jawa melalui berbagai jalur, antara lain melalui jalur perdagangan,
tasawuf, pendidikan, politik, kesenian, serta pernikahan. Tetapi jalur yang paling mendominasi
dalam pengislamisasian di Jawa adalah jalur perdagangan. Karena pada saat itu Jawa merupakan
daerah strategis untuk jalur perlintasan perdagangan dengan negara-negara Timur Tengah yang
mayoritas lebih dahulu beragama Islam. Dalam hal pengislamisasian Islam di daerah Jawa
walisongo memang sangat berperan, walaupun sebelum walisongo datang terdapat fakta-fakta
yang menunjukkan bahwa Islam di Jawa telah ada di zaman sebelum kedatangan walisongo.
Setelah walisongo datang ke Jawa Islam menjadi semakin diminati sebagai agama
masyarakat sekitar. Dengan statement seperti itu ternyata masyarakat sekitar yang pada awalnya
menduduki kasta Sudra, akhirnnya memilih Islam sebagai agama mereka yang tidak mengenal
pengkastaan. Kemudian Sunan Kalijogo dengan kekhasannya dalam mendakwahkan Islam
melalui kesenian wayang yang digemari masyarakat pada waktu itu, ternyata juga mengundang
minat masyarakat untuk memasuki agama Islam sebagai agama ketauhidan yang mengenal Allah
sebagai Tuhan mereka. Dan otomatis masyarakat dengan sendirinya meninggalkan ajaran
animisme dan dinamisme oleh nenek moyang mereka. Dan masih banyak lagi peran Sunan-
sunan yang dengan trik-triknya mendakwahkan Islam di Jawa melalui pesantren, pembangunan
masjid, tembang Jawa, gamelan, serta hal-hal lain yang mengundang minat masyarakat pada
waktu itu sehingga Islam meluas di Jawa sampai dewasa ini.
B. Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka penulis
mengharapkan saran dari para pembaca demi kesempurnaan pada penulisan makalah-makalah
kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
9
Anita, D. E. (2014). Wali Songo Mengislamkan Tanah Jawa. Dikutip Februari 13, 2023, dari
journal.walisongo.ac.id:
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/download/815/723
Urrahman, A. (2017). Peran Wali Songo dalam Penyebaran Islam Di Indonesia. Dikutip
Februari 13, 2023, dari academia.edu:
https://www.academia.edu/9163230/PERAN_WALISONGO_DALAM_PENYEBARAN
_ISLAM_DI_INDONESIA
Susmihara. (2017). Wali Songo dan Perkembangan Pendidikan Islam Di Nusantara. Dikutip
Februari 13, 2023, dari journal.uin-alauddin.ac.id:
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/rihlah/article/download/4168/3868
Hakim, A. R. (2020). Wali Songo: Sejarah Lengkap 9 Tokoh Penyebar Islam di Tanah
Nusantara. Dikutip Februari 14, 2023, dari pecihitam.org: https://pecihitam.org/wali-
songo/
Dzak , A. (2020). Sunan Gresik, Sang Pendiri Walisongo. Dikutip Februari 14, 2023, dari
tapak.id: https://tapak.id/sunan-gresik-sang-pendiri-wali-songo/?amp
Satya, S. A. (2023). Sunan Ampel. Dikutip Februari 14, 2023, dari wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Ampel
Farishhamka. (2021). Sunan Bonang. Dikutip Februari 14, 2023, dari wikipedia.org:
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Bonang
Nukman, Z. (2022). Sunan Drajat. Dikutip Februari 14, 2023, dari wikipedia.org:
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Drajat
Nukman, Z. (2022). Sunan Kudus. Dikutip Februari 14, 2023, dari wikipedia.org:
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kudus
Bagas, G. (2023). Sunan Giri. Dikutip Februari 14, 2023, dari wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Giri
Widyarma, A. (2022). Sunan Kalijaga, Sosok Ulama sekaligus Seniman Tanah Jawa. Dikutip
Februari 14, 2023, dari aktualiti.com: https://www.aktualiti.com/persona/sunan-kalijaga-
sosok-ulama-sekaligus-seniman-tanah-jawa/
Fatichatan. (2022). Sunan Muria. Dikutip Februari 14, 2023, dari wikipedia.org:
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Muria
Abdillah, A. (2023). Sunan Gunung Jati. Dikutip Februari 14, 2023, dari wikipedia:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunan_Gunung_Jati
10
11