Pramua di dunia pertama kali dipelopori oleh seorang pemuda yang bernama Lord baden
powell, baden powell. Karena riwayat hidupnya yang dipenuhi perjuangan dan berbagai
pengalamannyadi alam terbuka, Baden powell di angkat sebagai bapak pandu pramuka dunia
saat bersamaan dengan di adakannya jambore pertama kali di dunia. Hal ini yang menjadi titik
sejarah gerakan pramuka.
Baden powell yang bernama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden Powell di angkat
sebagai Letnal jendral tentara Inggris.
Pada tahun 1907 untuk pertama kalinya beliau mengadakan perkemahan pramuka di pulau
Brown Sea, Inggris.
Pada tahun 1908 Baden powell menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Scouting for boys”
yang berarti pramuka untuk laki-laki, jadi awalnya beliau mengajarkan pramuka hanya untuk
laki-laki. Namun berkat bantuan adiknya, pramuka tidak hanya untuk laki-laki namun juga
untuk perempuan
Pada tahun 1912, berkat bantuan adik Baden powell, Agnes maka terbentuklah organisasi
pramuka perempuan yang bernama “Girls Guides” organisasi pramuka perempuan ini
kemudian dikembangkan oleh istri beliau yakni Olave st Claire.
Pada tahun 1916 terbentuklah pramuka untuk golongan siaga dengan nama CUB (anak
serigala) pedoman kegiatan pramuka siaga berdasarkan buku yang diterbitkan oleh Ruhyard
Kipling. Buku ini menceritakan tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh
induk serigala.
Pada tahun 1918, beliau membuat golongan pramuka penegak atau Rover Scout bagi mereka
yang telah berusia 17 tahun.
Pada tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju
Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampanya menuju
ke pantai bahagia.
Pada tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama kali di Olympia Hall, London.
Beliau mengundang pramuka dari 27 negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai
bapak pandu sedunia (Cheif Scout Of The Word).
SEJARAH PRAMUKA INDONESIA
Di Indonesia sebelumnya tidak ada penggunaan nama pramuka, karena pada saat itu
pemerintahan masih dipegang oleh pemerintahan Belanda.
Setelah berita berkembangnya kegiatan pramuka yang telah dipelopori Baden Powell tersebar
luas. Hindia Belanda juga tertarik membuat kegiatan tersebut, pemerintah Belanda
menggubakan nama “Nederlansd Indische Padvinders Verreniging (NIPV) atau persattuan
pandu pandu Hindia-Belanda”. Pada tahun 1916.
Namun kegiatan tersebut juga menarik perhatian tokoh tokoh nasional negri ini, mereka
mengerti bahwa denga kegiatan dan pengorganisasian tersebut dapat dijadikan sebagai wadah
untuk memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah sumpah pemuda, maka pada tahun 1930
organisasi kepanduan seperti IPO, PK(pandu kesultanan), PPS(pandu pemuda Sumatra)
bergabung menjadi KBI(Kepanduan Bangsa Indonesia).
Kemudian masa kepanduan terus berkembang dan istilah kepanduan berubah menjadi
GERAKAN PRAMUKA. Hari pramuka di Indonesia di setujui pada tanggal 14 Agustus 196,
hal ini berdasarkan pada beberapa keputusan.
Pada tanggal 9 Maret 1961 diresmikan sebagai HARI TUNAS KELAPA yang di
tandatangani oleh Presiden RI Ir.Soekarno.
Diterbitkannya keputusan presiden nomor 238 tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961,
tentang gerakan pramuka yang menetapkan Gerakan pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan
kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mengikuti organisasi dan kegiatan yang
mampu untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air salah satunya
GERAKAN PRAMUKA.
Ambalan pertama kali mengangkat pradana ditahun 2012 pada masa jabatan Kak Alvi,
dibuatlah pusaka dan sandi ambala. Meskipun sandi yang dibuat tidak jauh berbeda dengan
sandi ambalan-ambalan yang ada di Mojokerto.
Logo ambalan Hayam Wuruk-Gayatri mengalami perubahan pada tahun 2018, terdapat
banyak makna pada gambar atau simbol yang ada dalam logo ambalan.