Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Bapak Pramuka Dunia adalah Baden Powell,
orang yang menjadi perintis gerakan pramuka sedunia. Sedangkan Bapak Pramuka Indonesia
adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX (lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April
1912, dan wafat di Washington DC, Amerika Serikat, 1 Oktober 1988 ).Beliau
adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Beliau juga Wakil Presiden RepublikIndonesia yang kedua antara tahun 1973 s.d 1978.Beliau
juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka (1961 s.d. 1974).
Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki
lambang tunas pohon kelapa. Kekayaan alam Indonesia salah satunya pohon kelapa yang
tumbuh subur didaerah pesisir pantai membuat eksotika bangsa ini.
Tunas pohon kelapa dinilai sangat cocok sekali menjadi lambang pramuka. Adapun makna
Tunas Pohon kelapa yang dijadikan lambang pramuka, yakni sebagai berikut:
1. Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan TUNAS, dan istilah cikal bakal di
Indonesia yang memiliki arti : penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru.
Jadi buah kelapa nyiur yang tumbuh itu mengandung arti bahwa tiap Pramuka merupakan inti
bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
2. Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimana pun juga.
Lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan
jasmaniah sehat, kuat, ulet, kreatif serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan
dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan
bangsa Indonesia.
3. Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan dirinya dengan keadaan disekelilingnya.
Sehingga melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat
dimanapun dia berada dan dalam keadaan bagaiamana juga.
4. Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohon yang
tertinggi di Indonesia.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita?cita yang tinggi dan lurus, yaitu
yang jujur dan mulia, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah.
Lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar?
dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata yakni tekad dan keyakinan
yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita?citanya.
6. Kelapa/nylur adalah pohon yang serba guma, dari ujung atas hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tlap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan
membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta kepada seluruh manusia.
Sejarah Tunas Kelapa Sebagai Lambang Pramuka
Lambang Tunas Kelapa dari Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro
(almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi
Departeman Pertanian.
Adapun penggunaan Lambang Gerakan Pramuka ini berawal sejak tanggal 14 Agustus 1961
pada Panji?panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan Presiden Republik Indonesia kepada
Gerakan Pramuka.
Penggunaan lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda?
tanda, bendera, papan nama, dsb, diatur dalam petunjuk?petunjuk Penyelengaraan.
Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK
Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, serta telah memiliki Hak Patent dari Ditjen
Hukum dan Perundang-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor
176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak
Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22
Oktober 1983 tentang Hak Patent tulisan PRAMUKA.