Anda di halaman 1dari 11

KESIAGAAN

DALAM PRAMUKA

Disusun oleh :
YOLA SAVITRI
P. Bahasa Inggris
1313042086

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Sejarah Pramuka
1.

Pramuka Dunia

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul
Scouting For Boys. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain
yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan
oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak
serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai
pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang
dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara
Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus
mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
1

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen
D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968
diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab,
Afrika dan Amerika Latin.

2.

Pramuka Indonesia

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke
berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh
orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh
orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang
bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan
nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain
JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery),
HW (Hisbul Wathon).Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda
menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama
Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada
tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS
(Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh
Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada
tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan
Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu
dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah.
Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis
agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan
tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan
2

perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238
tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961
ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang
berkunjung ke Jepang.

Lambang Pramuka
Lambang Pramuka mempunyai beberapa arti kiasan diantaranya :
Satu :
Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di
Indonesia berarti : penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
Dua :
Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi
lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah
dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala
tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk
mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Tiga :
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya
dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambing itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat
dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Empat :
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang
tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka
mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia dan djudjur dan ia
tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Lima :
Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa
tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar
dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan
keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai citacitanya.
Enam :
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan
membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia

LAMBANG PRAMUKA
Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain
atau dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa
yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya
saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan
penuh keikhlasan.
Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama
yaitu dengan cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
1. Salam Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2. Salam Hormat.
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya
lebih tinggi.
3. Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik
(Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
Untuk Salam hormat diberikan kepada :
Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para
menteri dan pejabat lainnya.
Lagu Kebangsaan.

PRAMUKA SIAGA
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa
Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai
tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan
dari beberapa barung disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 5-10
orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih

oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan
memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama
yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan
dipimpin oleh Sulung.
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum
) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang
dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar
hijau. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut Mancung yakni
bunga pohon kelapa yang baru tumbuh
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, terdiri atas :
1. Janji yang disebut Dwisatya, selengkapnya berbunyi:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menurut aturan keluarga.
Setiap hari berbuat kebaikan.
2. Ketentuan moral yang disebut Dwidarma, selengkapnya berbunyi:
Dwidarma
1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibunya.
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.

PRAMUKA PENEGAK
Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka
Penegak berusia dari 16-19 tahun. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai
dengan kiasan pada masa Penegakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari
beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga beranggotakan 7-10 orang
Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang Pemimpin sangga yang dipilih oleh
anggota sangga itu sendiri. Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan
memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama
yang disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut
dipimpin oleh seorang Pradana
Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu:
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana

Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan


Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai
tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk
Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota
dewasa, terdiri atas:
1. Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

PRAMUKA PENGGALANG
Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka
penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai
dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu
ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda
Indonesia yang dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada tahun 1928 .
Kode kehormatan Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang ada dua, Tri
Satya (janji Pramuka Pengalang), dan Dasa Darma (ketentuan moral Pramuka
Penggalang).
Adapun isinya (Hasil Munaslub 2012) adalah:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
6

- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan


Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- menepati Dasadarma.
Dasadarma
1. Taqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa.
2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan
dari beberapa Regu disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 6-8 orang
Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang
dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama
yang disebut Pratama. Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin
oleh seorang Pratama.
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan
Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai
tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung
7

berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang
terlipat dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.

MATERI KESIAGAAN DALAM PRAMUKA


Siaga adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 07-10 tahun. Pada
usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka. Pada dasarnya
mereka merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat unik Siaga
merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum dapat
diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol
adalah keingintahuan (curiosity) yang sangat tinggi, senang berdendang, menari
dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang mengadu, dan sangat suka dipuji.
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga sebagai pusat aktivitasnya.
Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka Siaga dikiaskan sebagai keluarga
bahagia di mana terdapat ayah, ibu, kakak dan adik. Wadah pembinaan pramuka
Siaga disebut Perindukan Siaga yang mengkiaskan bahwa anak seusia siaga masih
menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi
pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga. Formasi barisan pada
upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga adalah berupa lingkaran di mana
Pembina berada di dalamnya, berdiri di tengah lingkaran di belakang bendera.
Bentuk lingkaran menyiratkan dunia Siaga yang masih dilindungi dan dibina
sepenuhnya oleh pembinanya. Hal ini memberi makna bahwa di dalam pembinaan
Siaga, porsi terbesar adalah Ing ngarsa sung tulada, atau di depan memberi
teladan/contoh, sedangkan porsi ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani
porsinya lebih kecil. Bentuk upacara ini juga mengkiaskan bahwa norma dan tatanilai bagi Siaga mengikuti cermin kepribadian Pembinanya.
Perindukan Siaga.
Satuan di gugus depan sebagai tempat berhimpunnya Pramuka Siaga disebut
Perindukan Siaga. Perindukan idealnya terdiri atas 18-24 Pramuka Siaga yang
dibagi ke dalam 3-4 kelompok, disebut Barung. Barung yang ideal terdiri atas 6
Pramuka Siaga. Perindukan Siaga dipimpin oleh Pembina Perindukan Siaga
disingkat Pembina Siaga dibantu oleh Pembantu Pembina Siaga.
Untuk melaksanakan tugas di tingkat Perindukan, dipilih Pemimpin Barung
Utama, dipanggil Sulung, yang dipilih dari para Pemimpin Barung. Posisi
Pemimpin Barung Utama tidak permanen, dapat berganti setelah beberapa kali
latihan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan lebih banyak bagi
anggota Barung berlatih menjadi memimpin.
a. Kata Perindukan berasal dari kata induk. Perindukan berarti tempat anak-anak
menginduk menjadi satu.
b. Pembina Perindukan manakala memanggil seluruh anggota Perindukan
meneriakkan Siaagaaaa.! Dijawab oleh seluruh anggota Perindukan dengan
meneriakkan: Siaaap.!

c. Perindukan harus memiliki standar bendera dan tiangnya serta bendera Merah
Putih, untuk upacara pembukaan dan penutupan latihan, bendera Pramuka, talitemali, buku-buku ceritera untuk Siaga, peralatan memasak untuk sarana latihan,
dan peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
d. Perindukan Siaga Putera dapat dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina
putera maupun Pembina dan Pembantu Pembina puteri, sedangkan Perindukan
Siaga Puteri hanya dapat dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina puteri.
Barung.
Kelompok kecil dalam Perindukan Siaga yang idealnya beranggotakan 6 Pramuka
Siaga, disebut Barung. Kata Barung berarti rumah jaga suatu bangunan.
a. Setiap Barung baik Siaga putera maupun Siaga puteri memiliki nama Barung
yang diambil dari nama warna seperti Barung Merah, Biru, Hijau, Putih, dan
Barung Kuning. Setiap warna memiliki makna dan kiasannya, dan nama Barung
merupakan cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota
Barung tersebut.
b. Keanggotaan Barung tidak bersifat menetap, dapat diubah setiap 1-2 bulan
sekali, dilakukan secara teratur sebagai bagian dari dinamika Perindukan.
c. Barung tidak memakai bendera barung, karena pelaksanaan kegiatan Pramuka
Siaga pada umumnya dilaksanakan di tingkat Perindukan. Kegiatan di tingkat
barung hanya berupa permainan singkat dan spontan.
d. Barung memiliki Buku Daftar hadir anggota, dan kas anggota.
e. Barung dipimpin secara bergilir oleh seorang Pemimpin Barung dan seorang
Wakil Pemimpin Barung, dipilih oleh dan dari anggota Barung dengan bantuan
Pembina dan Pembantu Pembina Siaga.
f. Setiap kegiatan Barung didampingi Pembina dan Pembantu Pembina Siaga.
Dewan Siaga (Dewan Satuan Siaga)
Dewan Siaga dibentuk untuk memenuhi hak anak dan melatih kepemimpinan
Pramuka Siaga. Dewan Siaga beranggotakan seluruh anggota perindukan. Ketua
Dewan Siaga adalah Pemimpin Barung Utama atau Sulung. Pertemuan Dewan
Siaga diadakan tiga bulan sekali atau sesuai kebutuhan program atau aktivitas.
Dewan Siaga bertugas:
a. Memilih dan membahas kegiatan yang diusulkan Pembina,
b. Mengatur kegiatan perindukan,
c. Menjalankan keputusan-keputusan yang diambil Dewan, termasuk pemberian
penghargaan.
Pada Perindukan Siaga tidak dibentuk Dewan Kehormatan, semua tugas Dewan
Kehormatan berada di tangan Pembina.
Kegiatan Siaga
Kegiatan Siaga adalah kegiatan yang menggembirakan, dinamis, kekeluargaan,
dan berkarakter. Pembina adalah kunci pokok di dalam mengemas bahan latihan,
dan kreativitas Pembina sangat diperlukan. Semakin akrab hubungan antara
Pembina dengan Siaga maka akan semakin tinggi tingkat ketertarikan Siaga untuk
tetap berlatih.

Untuk menjadi Pembina Siaga diperlukan kesabaran, pandai berceritera, lebih


baik bila pandai menyanyi, bertubuh sehat dan energik, pandai senam, dan tentu
saja berbudi pekerti yang luhur sebagaimana syarat menjadi Pembina Pramuka.
Di dalam kegiatan latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat-syarat
Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Siaga.
SKU Siaga adalah syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh Siaga untuk
mendapatkan Tanda Kecakapan Umum yang merupakan alat pendidikan sebagai
perangsang dan pendorong untuk memperoleh kecakapan yang berguna bagi
kehidupannya.
Tingkat pengadopsian nilai-nilai kepramukaan dan keterampilan dilakukan
melalui pendadaran Syarat Kecakapan Khusus (SKK).
Ada 4 jenjang kenaikan tingkat kecakapan umum bagi Pramuka Siaga
yakni:
a. Siaga Mula
b. Siaga Bantu
c. Siaga Tata
d. Siaga Garuda
Syarat Kecakapan Khusus Siaga.
Selain kecakapan umum Siaga dapat mengambil kecakapan khusus yang sesuai
dengan minat dan bakatnya. Secara umum Syarat Kecakapan Khusus ada
tingkatan yakni tingkat:
a. Purwa
b. Madya
c. Utama
Kesimpulan :
Peserta didik pada proses pendidikan dalam Gerakan Pramuka berperan sebagai
subjek pendidikan, oleh karena itu pendapatnya, keinginannya, harus dihargai.
Dalam membina Siaga konsep Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan memberi
keteladanan) porsinya lebih banyak dibandingkan dengan Ing Madya Mangun
Karsa (di tengah-tengah membangun /menggerakkan kemauan) dan Tut Wuri
Handayani (dari belakang memberi dorongan).

10

Anda mungkin juga menyukai