Pramuka sendiri merupakan sebutan bagi para anggota gerakan pramuka yang
meliputi pramuka siaga, penggalang, penega dan pandega.
Budaya Indonesia
Sejarah Pramuka baik di Indonesia maupun di dunia tidak pernah lepas dari Baden
Powell selaku Bapak Pandu Sedunia, pendiri gerakan Pramuka. Bermula ketika pria
ini melaksanakan perkemahan pertamanya bersama 22 anak laki-laki pada tanggal
25 Juli 1907 di Pulau Brownsea, Inggris.
Perkemahan tersebut dilakukan selama 8 hari. Dan segala sesuatu yang terjadi
saat itu menjadi dampak yang besar bagi sejarah Pramuka Dunia.
Sejak kecil, Baden Powell dikenal seagai anak yang sangat cerdas, lucu dan
gembira. Sehingga disukai oleh banyak orang. Bahkan ia juga pintar dalam
memainkan beberapa alat musik seperti biola dan piano.
Saat dewasa Baden Powell bergabung dengan Militer Inggris yang memberikan
pengalaman sebagai seorang tentara. Sikap militer yang melekat pada dirinya yaitu
tegas, disiplin dan terampil inilah yang menjadi ciri khas gerakan Pramuka.
Tidak hanya di Inggris, buku ini juga laris di negara-negara lain. Sehingga
organisasi-organisasi Pramuka bermunculan yang ditujukan kepada anak laki-laki
saja. Pada tahun 1912, bersama Agnes yang merupakan adik perempuan Baden
Powell mendirikan organisasi Pramua untuk wanita dengan nama Girl Guides.
Sejarah Sumpah Pemuda
Pada tahun 1916, didirikan organisasi Pramuka untuk usia siaga. Organisasi
tersebut dinamai CUB (anak serigala). Kemudian tahun 1918, didirikannya Rover
Scout yang merupakan kelompok untuk remaja berusia 17 tahun.
Tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London, sejumlah 800 orang
partisipan Pramuka melakukan jambore dunia untuk pertama kalinya. Jambore ini
diikuti oleh 34 negara. Dan dalam acara tersebut, Baden Powell dinobatkan
sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Dan di tahun yang sama dibentuk pula Dewan Internasional organisasi Pramuka
yang beranggotakan 9 orang. Dimana Kota London merupakan kantor
kesekrariatan Pramuka sedunia. Yang kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada
tahun 1958 dan berpindah lagi ke Geneva, Swiss tahun 1968.
Sehingga Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka. Yaitu Gerakan Pramuka
pada Masa Penjajagan Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Jepang
dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia Merdeka.
Gerakan kepramukaan ini dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial.
Didirikan oleh Belanda dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging
atau NIPV. Dalam bahasa Indonesia dikenal denngan Persatuan Pandu-pandu
Hindia Belanda.
Pada masa penjajahan Jepang, gerakan Pramuka terus bertahan. Namun, ketika
masa Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda.
Sehingga banyak tokoh kepanduan Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA
dan Seinendan. Yang merupakan organisasi bentukan Jepang yang dgunakan
untuk mendukung tentara Jepang.
Bahkan Jepang juga melarang berdirinya partai dan organisasi rakyat Indonesia.
Tidak hanya itu, Jepang menganggap gerakan kepanduan merupakan organisasi
berbahaya karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat
Indonesia.
Tidak lama setelah Indonesia Merdeka, yaitu pada tanggal 28 Desember 1945,
didirikan Oraganisasi Pandu Rakyat Indonesia di Kota Solo. Organisasi ini
ditetapkan sebagai wadah kepanduan dimana anggota kepanduan Indonsia bisa
bernaung.
Pada tahun 1961, terdapat sekitar 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang
terbagi menjadi 3 federasi organisasi. Yaitu, Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia.
Dengan sejarah Pramuka yang sudah dijelaskan tersebut, kita sebagai bagian dari
Indonesia diharapkan dapat lebih menghargai organisasi kepanduan di manapun.
Karena organisasi tersebut memang dapat membentuk karakter setiap orang dan
memberikan pengalaman.