Anda di halaman 1dari 119

Sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan sejarah perjuangan

kemerdekaan bangsa Indonesia. Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan
cepat menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda kepramukaan disebut
sebagai Padvinder. Di negara jajahannya, termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi
Kepramukaan. Di Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder
Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak
Belanda.

Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya
kemudian muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya mencapai
lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie);
JPP (Jong Java Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon)
dll.

Sejarah terus berlanjut. Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang
bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk melarang organisasi kepramukaan di
luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus Salim
menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan".

Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi
kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan
gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda
Sumatra).

Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian
diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak
yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu
Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat
Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.

Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti;
HW, SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai
seratusan lebih. Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu; IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi
Pandu Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).
Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus
1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta.
Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden
Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959,
PKPI mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di
Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT.
Makiling Filipina.

Menyadari kelemahan yang ada, ketiga federasi tersebut akhirnya meleburkan diri menjadi
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Namun ternyata Perkindo sendiri kurang solid
sehingga coba dimanfaatkan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pionir Muda seperti di
negara komunis lainnya.

Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai
upaya untuk melakrukatn penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan
Gerakan Pramuka.

Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan
pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden
mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas
pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang
disebut Pramuka.

Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan
Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran
Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang
ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat
Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang.

Pada tanggal 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno),
tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri
ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR
GERAKAN PRAMUKA.

Presiden Soekarno menyerahkan panji


kepramukaan

Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional),
Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan
dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh
sekitar 10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang
diperingati hingga sekarang.
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas,
diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil
Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

SEJARAH PRAMUKA DUNIA

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.
Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris
dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita
dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The
Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si
anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau
menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang
pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun
1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di
Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London,
Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1
Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin
(Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T.
Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss
dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan
di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin

SEJARAH KEPRAMUKAAN

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk
Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia
dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk
manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-
macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java
Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon).Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery
maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi
kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun
1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang
masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember
1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun
dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951,
POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO
(Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan
kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti
yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan
dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda
karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang

RIWAYAT BADEN POWELL

Pencetus berdirinya Gerakan Pramuka sedunia adalah Lord Baden Powell. Beliau dilahirkan pada tanggal
22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama sesungguhnya ialah Robert Stepenshon Smyth. Ayahnya
adalah seorang Profesor Geometri di Universitas Oxford bernama Baden Powell yang
meninggal ketika Stepenshon masih kecil. Lahirnya pendidikan Gerakan Pramuka diilhami oleh
pengalamanpengalaman semasa hidupnya diantaranya adalah :
a. Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.
b. Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain lainnya didapat dari kakak-
kakaknya.
c. Lord Baden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain
musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar.
d. Pengalaman di India sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil
mengikuti jejak kuda yang hilang. Dan ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca
indra kepada Kimball O’Hara.
e. Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan
makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

Semua pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini
sebenarnya berisikan petunjuk petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas
penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga orang
dewasa.
Seorang pemimpin Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk
melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to
Scouting’. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk
diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Pada tahun 1901
beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Pada tahun 1929, beliau
mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3
orang anak. Beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

SALAM PRAMUKA

Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.


Salam adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata susila
yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam
maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang
dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara
melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
1. Salam Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2. Salam Hormat.
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
3. Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan janji
yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
Untuk Salam hormat diberikan kepada :
1. Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
2. Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
3. Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
4. Lagu Kebangsaan.

LAMBANG PRAMUKA

Lambang Pramuka mempunyai beberapa arti kiasan diantaranya :


Satu :
Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk
asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
Dua :
Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan,
bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar
tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan
kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Tiga :
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan
dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambing itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Empat :
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang
mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Lima :
Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap
Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat
dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-
citanya.
Enam :
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap
Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan
tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

KODE KEHORMATAN

1. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut
Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan.
2. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya:
a. Diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi
persyaratan keanggotaan.
b. Dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya.
c. Dipakai sebagai titik tolak memasuki proses pendidikan kepramukaan guna mengembangkan
mental,
moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
3. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuaan moral yang disebut Darma adalah:
a. Alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan,
menghayati serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi
anggota.
c. Landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang
kegiatannya mendorong pesarta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
d. Kode Etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka, yang berperan sebagai landasan serta
ketentuan moral yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lain yag mengatur hak dan
kewajiban
anggota, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
4. Kode Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap dan
perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatan berorganisasi.
Kode Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan perkembangan
rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka

PRAMUKA SIAGA

Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena
sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia
mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun
1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa barung
disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang
Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung.
Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan
TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri
dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut
Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh

Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, terdiri atas :


1. Janji yang disebut Dwisatya, selengkapnya berbunyi:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan
keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
2. Ketentuan moral yang disebut Dwidarma, selengkapnya berbunyi:
Dwidarma
1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibunya.
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.

PRAMUKA PENGGALANG

Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia dari
11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan
perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk
mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda Indonesia yang
dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada tahun 1928 .
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa Regu
disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang
Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama.
Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak
mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju
sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur
yang terlipat dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.

Kode Kehormatan bagi Pramuka penggalang, terdiri atas:


1. Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
pancasila.
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
- Menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

PRAMUKA PENEGAK
Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak berusia dari
16-19 tahun. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai dengan kiasan pada masa Penegakan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari beberapa Sangga
disebut Ambalan. Setiap Sangga beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang
Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu sendiri. Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama yang disebut
Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu:
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana
Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan
TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau.
TKU untuk Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa, terdiri atas:
1. Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
LAGU KEBANGSAAN

Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar
merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional
bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita
nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan
dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan khidmat.
b. Insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagu
kebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan
terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa di
dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan
dan cetusan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia
dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula
pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang
kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia
untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan,
meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara colonial yang bersenjata
modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera
kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa
yang sanggup dan berani mempertahankan serta mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
f. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan
rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus
mengetahui dan menghayati arti dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa
Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat
terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap Pramuka menjadi patriot yang memiliki
rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi
Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya
sebagai patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi
para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka
berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia
Raya.

BARIS BERBARIS

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris
menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara
tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara
yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Apa itu Baris Berbaris ?
a. Pengertian Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan
dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b. Maksud dan tujuan
1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas
pokok tersebut dengan sempurna.
3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat
diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang
pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko
terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan
yang akan dapat merugikan.
ABA-ABA
1. Pengertian Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
a. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
Contoh: a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b) Untuk amanat istirahat di tempat - GERAK
b. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh: a) Lencang kanan - GERAK
b) Istirahat di tempat - GERAK
c. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang
dipakai ialah: GERAK, JALAN, MULAI
GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-
gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh: jalan ditempat–GERAK, siap-GERAK, hadap kanan-
GERAK, lencang kanan-GERAK
JALAN: adalah utuk gerakan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh: haluan kanan/kiri –
JALAN, dua langkah ke depan –JALAN, satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba aba harus didahului
dengan aba-aba peringatan MAJU Contoh: -maju – JALAN, haluan kanan/hadap kanan/kiri maju – JALAN,
melintang kanan/kiri maju -J ALAN
MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Contoh:
hitung –MULAI, tiga bersaf kumpul -MULAI

KUMPULAN SANDI SANDI

Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu maka tulisan rahasia disebut
sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita
mengetahui kunci atau cara memecahkannya.
Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana dan suka berpindah-
pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus memiliki kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai
bentuk sandi untuk mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya. Sekitar tahun 3000 SM, di
Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota,
mereka menulis pesan di kepala para budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh.
Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak dicukur kembali untuk
mengetahui pesan yang tersembunyi.

1. Sandi Koordinat / Merah Putih


Cara : buatlah perkataan kunci, missal GUDEP SEDIA (maka kata-kata ini yang menjadi kuncinya,ingat
kata kunci harus dua kata dan jumlah hurufnya 10 buah, masing-masing kata terdiri dari 5 huruf).

G U D E P
S A B C D E
E F G H I J
D K L M N O
I P Q R S T
A U V W X Y

2. Sandi Rumput
Sandinya dibuat menyerupai rumput ( rumput pendek berarti titik sedangkan rumput panjang berarti
garis )
Contoh :
PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
. =λ
- =Λ

Maka PRAMUKA =

3. Sandi Abjad / Sandi Balik


ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Kunci = AZ atau ZA, bisa juga ditulis A = Z atau sebaliknya.


Contoh : GUDEP akan kita tuliskan TFWVK
Kita lihat G ada di atas huruf T, lalu U ada di atas F, dst.

4. Sandi AND
Sandi AND adalah sandi yang huruf-hurufnya diletakkan pada kata AND,contoh :

ANDA KANDU ANDA DANDA DANDI SANDI NANDI


A K U A D A D I S I N I
= Aku ada di sini

5. Sandi Siput
Sandi yang cara membacanya berputar menyerupai rumah siput, dengan cara mencari kata yang paling
tengah (ada tandanya).
Contoh :
U D U N I A
D O W E L
N P B AL
A N E D B
P K A P A
= Baden Powell Bapak Pandu Dunia

SANDI MORSE

Morse dapat dapat dilakukan dengan :


1. Suara / Bunyi : missal dengan peluit, terompet dsb
2. Sinar / Nyala : missal dengan senter, lampu, api dsb
3. Gerak : missal bendera, asap, lambaian tangan dsb
4. Tulisan : missal dengan sandi, kode dsb
5. Denyut Listrik : missal pada kabel telegraph

Huruf Morse
Untuk mempermudah menghafalkan, penulis menyusunnya dalam kelompok-kelompok tertentu.

Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu :


E = . I = .. S = … H = ….

Huruf yang terdiri dari garis (- ) saja, yaitu :


T = - M = -- O = --- KH = ----
Huruf yang berlawanan, terdiri atas :
A = .- berlawanan dengan N = -.
U = ..- berlawanan dengan D = -..
V = …- berlawanan dengan B = -…
W=.-- berlawanan dengan G = --.
P = .--. berlawanan dengan X = -..-
R = .-. berlawanan dengan K = -.-

Huruf yang berbalikkan, terdiri dari :


Y = -.-- dengan Q = --.-
L = .-.. dengan F = ..-.

Huruf yang tidak ada lawannya, adalah :


J = .--- C = -.-. Z = --..

Selain huruf Morse ada juga angka Morse, yaitu

KIM

Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden Powell yang diambil dari sebuah ceritanya
dari buku Scouting For Boys. Tentang seorang anak laki-laki cerdas bernama Kimball O’Hara, anak anak
seorang sersan dari Resiman Irlandia yang ditugaskandi India. Orang tua Kim (panggilan namanya)
meninggal ketika Kim masih sangat kecil. Kemudian Kim tinggal bersama salah seorang bibinya.
Bentuk permainan Kim :
1. Kim Lihat :
a. Melihat beberapa benda sesaat, kemudian mencoba mengingatnya kembali.
b. Membedakan warna-warna.
c. Mengingat beberapa macam benda/ barang yang hampir sama dan sebagainya.

2. Kim Cium :
a. Bumbu-bumbu
b. Wewangian
c. Bunga-bunga
d. Buah-buahan.
e. Obat-obatan dsb

3. Kim Raba :
a. Meraba / memegang berbagai benda dan mencoba mengingat dan menyebutkan apa nama yang
dipegangnya itu
b. Benda-benda tersebut dapat dimasukan ke dalam kantung tertutup atau mata kita yang ditutup dengan
kain.

4. Kim Rasa :
Hampir sama dengan kim cium, hanya lidah yang lebih berperan merasakan manis, asam, pahit,
dari
berbagai buah-buahan atau bumbu-bumbu.
5. Kim Dengar :
a. Mendengarkan berbagai bunyi-bunyian
b. Membedakan berbagai suara alat music
c. Membedakan beberapa peristiwa /kegiatan dari suara yang didengarnya. Seperti :
1. Suara kayu digergaji
2. Suara pintu dibuka atau tertutup
3. Suara orang berjalan

6. Kim Kombinasi :
Gabungan dari berbagai macam kim di atas, semakin cerdas seseorang , semakin baik
kemampuan
panca inderanya. Jika ingin cerdas, banyak-banyak berlatih dan belajar.

SANDI SEMAPHORE

Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera,
dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering
dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai isyarat semaphore dengan cepat dan
mudah.
CARA CARA MENAKSIR

Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan
sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar.
Menaksir Lebar Sungai
Dengan cara perbandingan
1. Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)
2. Jadikan tempat kita berdiri (titk B)
3. Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C
4. Dari titik C jalan terus sejauh 5m (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D.
5. Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping.
Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis.
6. Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE

Menaksir Tinggi
a. Menaksir Tinggi Pohon
1. Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik B
2. Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.
3. Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak
dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E
4. Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD.
5. Rumus tingginya AE = 12 BD

b. Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera

1. Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm


2. Tinggi tiang listrik dimisalkan CD
3. Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8
4. Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan
skala perbandingan tongkat
Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m

Menaksir Kecepatan Arus Sungai


a. Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
b. Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak
rintangan)
c. Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
d. Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik.
Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk
MAPPING / PEMETAAN

Peta Pita (Ribbon Map)


Cara membuat Laporan Peta Pita :
Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan :
1. Kepada siapa laporan ditujukan
2. Siapa yang membuat laporan (identitas yang lengkap)
3. Keterangan / data laporan seperti tanggal pembuatan,cuaca dan sebagainya.
Pada halaman berikutnya, dibuat peta-pita dengan :
1. Halaman menjadi 7 ruang / kolom, untuk :
a. Nomor
b. Waktu Perjalanan
c. Laporan Perjalanan (ditulis dari bawah)
d. Jarak yang ditempuh (dalam m)
e. Arah (jurusan 3 angka / kompas)
f. Gambar peta-pita(untuk bagian sisi kanan dan kiri jalan)
g. Menulis keterangan-keterangan.
2. Menulis laporan dibuat dari bawah ke atas
3. Setiap berbelok, kita membuat garis pembatas sebagai tanda kita berubah / berganti arah.
4. Gambar-gambar (tanda-tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta Topografi
5. Jika ada hal-hal penting/ bangunan bersejarah yang menarik kita dapat menggambarnya di dalam kertas
khusus/ halaman lain.
6. Menghitung jarak dapat menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran kita.

Peta Lokasi
Peta lokasi adalah peta yang menunjukan lokasi / letak suatu daerah / medan / bangunan dan lain-lainnya.
Peta tersebut harus dibuat sedemikian rupa,sehingga yang terletak di atas adalah arah yang biasanya
ditetapkan dengan tanda panah (menunjuk arah utara)

Peta Perjalanan
Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat dalam bentuk yang lain. Pengerjaannya dan
cara-caranya tidak jauh berbeda dengan cara-cara pengerjaan laporan peta pita.

Keterangan :
1. Jarak pada perjalanan diskalakan.
2. Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak
3. Mulailah membuat peta perjalanan di tengah kertas, dan tandailah tempat permulaan dengan huruf
A.kemudian ke tempat kedua B, dst.
4. Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlahke dalam skala.
5. Cantumkan tanda-tanda peta topografi.
6. Arah utara selalu di atas.

PPPK

KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan
kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan
pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang
mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang
3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan
merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu
menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap
untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

MATERI POKOK
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar
belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk
menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
a. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
b. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
c. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung
atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat
selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
d. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
1. Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
2. Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

b. P3K bagi korban Sengatan Listrik


1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang
menempel pada tubuh korban
3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan
medis datang

c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah


1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan
kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan
bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei
yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi
menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus
menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.

2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu
sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air
yang sudah dimasak.
3. Pada semua kasusapendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan
penderita pada posisi yang palingamenyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan
termasuk ikat pinggang.

d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok


1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau
parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau
terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2. Tanda-tanda Shok
a. Denyut nadi cepat tapi lemah
b. Merasa lemas
c. Muka pucat
d. Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e. Merasa haus
f. Merasa mual
g. Nafas tidak teratur
h. Tekanan darah sangat rendah
3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a. Menghentikan pendarahan
b. Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c. Memberi nafas buatan
d. Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4. Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a. Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk
menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di
atas posisi kepala.
b. Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c. Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d. Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok
yang terdiri dari : - 1 sendok teh garam dapur - ½ sendok teh tepung soda kue - 4-5 gelas air - dan bisa
juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e. Perlakukan pasien dengan lemah lembut
f. Cepat-cepat panggil dokter

TALI - TEMALI

MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYA

1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan
kering
4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan basah
5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso

Macam Ikatan dan Kegunaannya


a. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan pangkal ini dapat
jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.
b. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnyauntuk
mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
c. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk tambat Gunanya
untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya
kembali.
d. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk
memulai suatu ikatan.
e. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah
untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb

PERMAINAN PRAMUKA

1. REBUT DAN RAMPAS


Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 10 menit
Tujuan : Melatih kecekatan & Melatih kesetiakawanan
Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin
jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus
melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu
sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak
antar anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila
ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

2. PETANI DAN PENCURI


ralatan : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain
atau agar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 8-10 menit
Tujuan : Melatih kecepatan
Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia
diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi
datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu.
Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari

HIMNE PRAMUKA

Kami pramuka Indonesia manusia pancasila


Satya ku kudarmakan
Darma ku kubaktikan
Agar jaya Indonesia Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu
SYUKUR

Dari yakin ku teguh


Hati ikhlas ku penuh
Akan karuniaMu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
kahadiratMu Tuhan

API UNGGUN

Api unggun sudah menyala….


Api unggun sudah menyala….
Api api api api api
Api kita sudah menyala…

TANDA PENGHARGAAN

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam
Pramuka yang dapat menunjukkan identitas seorang Pramuka. Baik identitas diri, satuan,
kemampuan, tanggung jawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya, hingga tanda
penghargaan yang dimilikinya.

Penggunaan tanda pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri seorang
Pramuka, satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan kecakapannya. Sedangkan fungsi
penggunaanya adalah sebagai:

Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para Pramuka, agar mereka
berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan kehormatannya.

 Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah
tugasnya.

 Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian
tanggung jawab, hak dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka.
 Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang
bersangkutan selalu menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.

Macam, Contoh dan Penggolongan Tanda Pengenal

Tanda pengenal Gerakan Pramuka digolongkan menjadi lima kelompok tanda dengan macam
dan contoh tanda sebagai berikut:

 Tanda Umum;

Tanda Umum adalah tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka
yang telah dilantik. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum diantaranya adalah:

1. Tanda Tutup Kepala

2. Setangan Leher (Hasduk)

3. Tanda Pelantikan

4. Tanda Harian

5. Tanda Kepramukaan Sedunia

 Tanda Satuan
Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan, tempat atau lokasi tempat tinggal
pemakainya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan diantaranya adalah:

1. Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya.

2. Tanda Gugus depan, Kwartir dan Majelis Pembimbing.

3. Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya.

4. Lencana Daerah dan Tanda Wilayah.

5. Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa.

 Tanda Jabatan

Tanda Jabatan adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab yang disandang
dalam lingkup Gerakan Pramuka. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan diantaranya
adalah:

1. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain.

2. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya.

3. Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.

4. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak dan


Pandega, serta Tanda Pembina Gugusdepan.

5. Tanda Pelatih Pembina Pramuka

6. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan

 Tanda Kecakapan

Tanda Kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan,


kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan
usianya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan diantaranya adalah:

1. Tanda Kecakapan Umum, meliputi:

 Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata

 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap


 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana

 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega

 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.

2. Tanda Kecakapan Khusus, meliputi:

 Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan

 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

 Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa

 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan.

3. Tanda Pramuka Garuda, meliputi:

 Untuk Pramuka Siaga

 Untuk Pramuka Penggalang

 Untuk Pramuka Penegak

 Untuk Pramuka Pandega

 Tanda Kehormatan

Tanda Kehormatan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan
kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan
berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara,
dan umat manusia.

1. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk


peserta didik, yaitu :

 Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong,


Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya).
 Bintang Tahunan

 Lencana Wiratama

 Lencana Teladan

2. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk


orang dewasa, yaitu :

 Bintang Tahunan

 Lencana Pancawarsa

 Lencana Wiratama

 Lencana Jasa :

 Dharma Bakti

 Melati

 Tunas Kencana

3. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar
Gerakan Pramuka, misalnya dari :

 Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar


negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-
undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku.

 Pemerintah Negara Lain

 Pemerintah Republik Indonesia.

Nah, itulah pengertian, pengelompokkan (penggolongan) dan macam-macam (contoh) tanda


pengenal dalam Gerakan Pramuka. Untuk lebih lengkapnya silakan download Keputusan
Kwartir Nasional No. 055 Tahun 1982 Tentang Petunjuk Penyelelnggaraan Tanda Pengenal
Gerakan Pramuka.
Jenis-jenis pertemuan pramuka adalah macam jenis pertemuan atau kegiatan yang melibatkan
anggota Gerakan Pramuka. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut para pramuka (anggota Gerakan
Pramuka) berkumpul mengikuti kegiatan sesuai dengan Prinsip dasar Kepramukaan (PDK) dan
Metode Kepramukaan (MK).

Pertemuan pramuka terdiri atas berbagai macam kegiatan. Terdapat kegiatan yang melibatkan
semua anggota Gerakan Pramuka dari berbagai golongan dan ada pula pertemua khusus untuk
golongan-golongan tertentu. Jenis pertemua pramuka ini dapat dibedakan berdasarkan :

1. Pertemuan untuk semua golongan pramuka

2. Pertemuan untuk Pramuka Siaga

3. Pertemuan untuk Pramuka Penggalang

4. Pertemuan untuk Pramuka Penegak dan Pandega

5. Pertemuan untuk Pramuka Dewasa


Macam Jenis Pertemuan / Kegiatan Pramuka

1. Kegiatan yang Diikuti Oleh Semua Golongan Pramuka

Jenis pertemuan atau kegiatan yang dapat diikuti oleh semua anggota pramuka dari semua
golongan baik siaga, penggalang, penegak dan pandega, maupun anggota dewasa antara lain :

 JOTA (Jamboree on the Air);


JOTA adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir
Radio Indonesia (ORARI). Para pramuka dari berbagai golongan dapat berkomunikasi,
berdiskusi, dan berbagai pengalaman dengan memanfaatkan teknologi radio amatir.
Pertemuan ini merupakan acara tahunan yang dilangsungkan di tingkat Nasional,
Regional, dan Internasional.

 JOTI (Jamboree on the Internet);


JOTI dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan JOTA. Jika JOTA menggunakan
fasilitas radio amatir, maka JOTI adalah pertemuan anggota pramuka dengan
memanfaatkan media chating internet. Seperti JOTA, JOTI pun merupakan acara tahunan
yang dilangsungkan di tingkat Nasional, Regional, dan Internasional.

2. Kegiatan Pramuka Siaga

Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota pramuka siaga adalah :

 Pesta Siaga;
Pesta Siaga dalah pertemuan pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar selama satu
hari (tanpa menginap) dengan berbagai kegiatan seperti: Permainan Bersama (kegiatan
keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar
Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata,
Pentas Seni Budaya, Karnaval, dll.
Pesta Siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator desa, kwartir ranting, kwartir
cabang, korwil (beberapa kwartir cabang yang berdekatan), dan kwartir daerah.

3. Kegiatan Pramuka Penggalang

Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan untuk anggota pramuka penggalang, antara
lain :

 Jambore;
Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Kegiatan dalam jambore bersifat
rekreatif, riang gembira, dan penuh persaudaraan. Jambore dilaksanakan secara
berjenjang berdasar penyelenggara dan lingkup wilayah pesertanya, yaitu: Jambore
Ranting (Jamran), Jambore Cabang (Jamcab), Jambore Daerah (Jamda), Jambore
Nasional (Jamnas), Jambore Regional dan Jambore se-Dunia.
Baca : Daftar Jambore Nasional Pramuka dan Logo

 Lomba Tingkat (LT);


Lomba Tingkat (LT) dalah pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perlombaan
beregu atau perorangan atas nama regu yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan.
Lomba tingkat dilaksanakan dalam bentuk perkemahan. Berbeda dengan jambore yang
menekankan sifat rekreatif, lomba tingkat lebih berupa perlombaan.
Lomba Tingkat terdiri atas :

o LT I (tingkat Gugusdepan)

o LT II (tingkat kwartir ranting)

o LT III (tingkat kwartir cabang)

o LT IV (tingkat kwartir daerah)

o LT V (tingkat kwartir nasional)

 Perkemahan Bakti (PB);


Perkemahan Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti pada
masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan pembangunan.
 Dian Pinru (Gladian Pemimpin Regu);
Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru) adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi
Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil Pemimpin Regu
(Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan
kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan di tingkat gugus depan, kwartir ranting atau
kwartir cabang.

 Forum Penggalang;
Forum Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu
permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama.
Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode
pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang di masa yang akan
datang.

 Perkemahan;
Berbagai macam perkemahan yang dilakukan sesuai dengan waktu, peserta, dan
tujuannya masing-masing. Tentang perkemahan ini, baca : Jenis Perkemahan Pramuka.

 Penjelajahan; Penjelajahan adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk


penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta,
kompas dan survival.

4. Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan bagi pramuka penegak dan pramuka pandega,
antara lain :

 Raimuna;
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan
besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting,
Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

 Perkemahan Wirakarya (PW);


Perkemahan Wirakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan
ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat.

 Gladian Pemimpin Satuan (Dianpinsat);


Dianpinsat (Penggladian Pimpinan Satuan) adalah kegiatan Pramuka Penegak dan
Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama (Pradana), Pemimpin Sangga (Pinsa), dan Wakil
Pemimpin Sangga (Wapinsa), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang
manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsa diselenggarakan di tingkat gugus depan,
kwartir ranting atau kwartir cabang.

 Peran Saka (Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka);


Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka), adalah Kegiatan Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka),
berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Peran
Saka diikuti oleh sedikitnya dua Satuan Karya Pramuka.

 Musppanitera;
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera) adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan
pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu
masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

 Ulang Janji;
Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak,
Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam
rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.

 Pertemuan lain; Pertemuan lain seperti Sidang Paripurna (Siparcab) Dewan


Kerja, Pengembaraan, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pelatihan Pengelola Dewan Kerja
(PPDK), Pelantara, Kemah Bakti Saka (Pertika) dll.

5. Kegiatan Pramuka Dewasa

Bagi anggota pramuka dewasa, terdapat beberapa kegiatan atau pertemuan, seperti :

 Karang Pamitran;
Karang Pamitran adalah pertemuan bagi pembina pramuka untuk mempererat hubungan
kekeluargaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan pengalaman dan
kepemimpinannya. Karang pamitran menjadi wadah silaturahmi bagi pembina pramuka
untuk saling bertukar pengalaman, menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam
membina pramuka.

 Kursus Pembina Pramuka;


Kursus Pembina Pramuka terdiri atas dua tingkatan, yaitu : Kursus Pembina Pramuka
Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML).
 Kursus Pelatih Pembina Pramuka; Kursus Pelatih Pembina Pramuka terdiri atas
dua tingkat, yaitu : Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD) dan Kursus Pelatih
Pembina Pramuka Lanjutan (KPL)

 Ulang Janji;

 Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah


Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan Musyawarah Nasional (Munas).

Adik-adik dan Kakak-kakak pramuka, itulah berbagai macam jenis pertemuan pramuka sesuai
dengan golongan masing-masing.

Perkemahan Pramuka adalah salah satu bentuk dari kegiatan dalam kepramukaan. Perkemahan
juga menjadi salah satu jenis pertemuan dalam Gerakan Pramuka. Umumnya perkemahan
dilaksanakan di luar ruangan (out door) dengan menginap. Di pramuka terdapat berbagai jenis
perkemahan.

Jenis-jenis Perkemahan Pramuka

Perkemahan pramuka terdiri atas berbagai macam jenis. Jenis perkemahan dalam Gerakan
Pramuka ini dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok. Pengelompokkan ini bisa
didasarkan pada lamanya waktu perkemahan, tempat penyelenggaraannya, tujuan perkemahan,
dan jumlah peserta.
Berikut ini berbagai jenis perkemahan pramuka ditinjau dari berbagai hal.

 Jenis perkemahan berdasarkan waktu pelaksanaan


Berdasarkan waktu pelaksanaannya, perkemahan dalam Gerakan pramuka terdiri atas :

1. Perkemahan satu hari; dilaksanakan tanpa bermalam. Kemah jenis ini


biasa dilakukan dalam pesta siaga.

2. Perkemahan dua hari; contohnya adalah Perkemahan Sabtu Malam


Minggu (Persami) dan Perkemahan Kamis Malam Jumat (Perkaju)

3. Perkemahan tiga hari; contohnya adalah Perkemahan Jumat Sabtu Minggu


(Perjusami)

4. Perkemahan lebih dari tiga hari

 Jenis perkemahan berdasarkan tempat pelaksanaannya


Berdasarkan tempat pelaksanaannya, perkemahan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas:

1. Perkemahan menetap; yaitu perkemahan yang tempatnya tetap sejak


perkemahan dimulai hingga selesai.

2. Perkemahan safari; yaitu perkemahan yang tempatnya berpindah.


Biasanya dipadukan dengan kegiatan penjelajahan atau survival.

 Jenis perkemahan berdasarkan tujuannya


Berdasarkan tujuannya terdapat beberapa jenis perkemahan yaitu :
1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)

2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu


Ambalan, Pelantikan SKU Penggalang Ramu, dll.

3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)

4. Kemah Rekreasi

5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore


Daerah, Jambore Nasional, dan Jambore Asia Pasifik.

6. Kemah Riset/Penelitian

 Jenis perkemahan berdasarkan jumlah peserta


Berdasarkan jumlah peserta yang mengikutinya, perkamahan dapat dikelompokkan
dalam:

1. Perkemahan satu regu penggalang atau sangga penegak

2. Perkemahan satu Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak, atau Racana


Pandega

3. Perkemahan satu gugusdepan

4. Perkemahan satu kwartir (Kwartir Ranting, Kwartir Cabang. Kwartir


Daerah, Kwartir Nasional)

 Jenis perkemahan berdasarkan wilayah satuan


Berdasarkan wilayah satuan perkemahan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Perkemahan tingkat Gugusdepan

2. Perkemahan tingkat Ranting

3. Perkemahan tingkat Cabang

4. Perkemahan tingkat Daerah

5. Perkemahan tingkat Nasional

6. Perkemahan tingkat Regional


7. Perkemahan tingkat Dunia

 Jenis perkemahan berdasarkan penyelenggara


Berdasarkan penyelenggaranya terdapat beberapa jenis perkemahan yaitu :

1. Perkemahan gugusdepan

2. Perkemahan kwartir

3. Perkemahan Satuan Karya Pramuka, contoh Perkemahan Perkemahan


Bakti Saka Tarunabumi

4. Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka. Contoh Perkemahan Antar


Satuan Karya (Peransaka)

5. Perkemahan instansi atau badan di luar Gerakan Pramuka

wartir Ranting Gerakan Pramuka atau biasa disingkat Kwarran adalah satuan organisasi yang
mengelola Gerakan Pramuka di tingkat kecamatan. Kwarran diketuai oleh seorang Ketua Kwartir
Ranting (Ka Kwarran) yang dipilih melalui Musyawarah Ranting (Musran) untuk masa bhakti
selama tiga tahun.

Pengertian Kwartir Ranting secara lebih luas adalah lembaga kepemimpinan kolektif di tingkat
kecamatan yang diketuai seorang ketua yang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
bertanggungjawab kepada Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka. Organisasi inilah yang
menjadi ujung tombak Gerakan Pramuka yang berhubungan langsung dengan pembinaan
gugusdepan dan satuan karya pramuka.

Terkait organisasi dan tata kerja Kwartir Ranting, Gerakan Pramuka telah mengeluarkan sebuah
petunjuk penyelenggaraan Kwarran Gerakan Pramuka melalui Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Nomor : 224 Tahun 2007. Jukran ini membahas tentang tugas pokok, fungsi,
dan organisasi; tugas dan fungsi andalan ranting; organisasi pelaksana Kwarran; Badan
Pemeriksa Keuangan Ranting; tata kerja; musyawarah; hubungan kerja; dan pemekaran
Kwarran. (Jukran ini dapat dibaca di halaman : SK dan PP Pramuka)

Pengurus Kwarran Gerakan Pramuka

Musyawarah Kwartir Ranting

Ketua Kwartir Ranting dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Ranting. Selanjutnya tim
formatur akan membentuk Pengurus Kwarran. Pengurus Kwarran yang selanjutnya disebut
Andalan Ranting, terdiri atas anggota pramuka dewasa putri dan putra. Pengurus ini mempunyai
masa bhakti tiga tahun.

Organisasi Kwartir Ranting terdiri atas :

1. Pengurus Kwarran, yang terdiri atas :

1. Ketua Kwartir Ranting

2. Wakil Ketua Kwartir Ranting

3. Sekretaris Kwartir Ranting

4. Andalan Ranting, yang terdiri atas :

 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Siaga Putra.

 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Siaga Putri.


 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penggalang Putra.

 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penggalang Putri.

 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penegak dan Pandega Putra.

 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Penegak dan Pandega Putri.

 Andalan Ranting Urusan Satuan Karya Pramuka.

 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Putra.

 Andalan Ranting Urusan Pembinaan Anggota Dewasa Putri

 Andalan Ranting Urusan Pengabdian Masyarakat dan Hubungan


Masyarakat.

 Andalan Ranting Urusan Keuangan, Usaha, dan Sarana Prasarana..

5. Pembantu Andalan Ranting

Untuk melaksanakan tugas dan kegiatan, Pengurus Kwarran dibantu oleh badan kelengkapan
kwarran yang terdiri atas :

1. Dewan Kehormatan Ranting.

2. Koordinator Gugusdepan disingkat Korgudep

3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Ranting, disingkat
DKR

Ketua dan Wakil Ketua DKR karena jabatannya berkedudukan sebagai Andalan Ranting.

4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Ranting termasuk Pamong Satuan


Karya Pramuka.
Ketua Pimpinan Saka Tingkat Ranting karena jabatannya berkedudukan sebagai Andalan
Ranting

5. Badan Usaha Kwarran.

6. Satuan kegiatan.

7. Staf Kwarran.
Selain itu dalam Musyawarah Ranting juga memilih dan menetapkan Badan Pemeriksa
Keuangan Ranting. Badan ini mempunyai tugas memeriksa pengelolaan keuangan baik yang
dikelola langsung oleh kwarran maupun unit usaha kwarran.

Musyawarah dan Rapat Kwarran

Kekuasaan terdiri dalam Kwartir Ranting adalah Musyawarah Ranting (Musran). Musran
dilaksanakan tiga tahun sekali pada akhir masa bhakti kwarran. Peserta Musran terdiri atas 6
perwakilan Kwartir Ranting (termasuk Ketua DKR dan Majelis Pembimbing Ranting), dan
masing-masing 4 orang dari setiap gugusdepan yang terdapat di Kwarran tersebut. Dalam situasi
yang mendesak dapat diadakan Musyawarah Ranting Luar Biasa.

Sebelum pelaksanaan Musran, terlebih dahulu


diselenggarakan Musppaniteraran. Musppaniteraran adalah Musyawarah Pramuka Penegak dan
Pandega Putri Putra Tingkat Ranting. Yaitu musyawarah anggota DKR dan Pramuka Penegak
dan Pandega utusan gugusdepan untuk mempertanggungjawabkan masa bhakti DKR serta
membentuk DKR masa bhakti berikutnya.

Selain kedua musyawarah tersebut, Kwarran mengadakan berbagai rapat dan pertemuan yang
diantaranya adalah :

1. Rapat Paripurna Andalan Ranting (Rapat Paripurna); dilaksanakan sekurang-


kurangnya dua kali dalam setahun.

2. Rapat Kerja Ranting Gerakan Pramuka (Rakerran); dilaksanakan setahun sekali.

3. Sidang Paripurna Dewan Kerja Ranting (Sidparran); dilaksanakan minimal


setahun sekali.

4. Rapat Pimpinan Ranting (Rapim)

5. Rapat Staf

6. Rapat Kepanitiaan

7. Rapat Satuan Tugas

Struktur Organisasi Kwarran

Struktur Organisasi Kwarran adalah sebagai berikut :


Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan Pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai
dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan struktur organisasi tersebut,
Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun dan menata
organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, sampai ke
Gugusdepan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif.

Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi
Gerakan Pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan fungsi Gerakan
Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam
organisasi Gerakan Pramuka.
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka dapat dibaca di diunduh di halaman
SK dan PP Pramuka.

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Struktur organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis Pembimbing
(Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan (Korgudep),
Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan Badan Kelengkapan Kwartir.

Bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :


Struktur organisasi Gerakan Pramuka

Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

1. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan


bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan
satuan karya pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah,
Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio:

1. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia


2. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur

3. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota

4. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat

5. Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus


yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada
lembaga/instansi/ departemen terkait.

2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen


yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada
Musyawarah Gerakan Pramuka.

3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja


untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :

1. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam


Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.

2. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah


Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.

3. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam


Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.

4. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam


Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.

5. Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan


oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting
(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.

4. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah


pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca :
Gugusdepan Gerakan Pramuka.

5. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk


meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan
tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan aspirasi pemuda Indonesia.
6. Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas
membantu kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:

1. Dewan Kehormatan

2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas


Lemdikanas (di tingkat Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan
Lemdikacab (di tingkat Cabang).

3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut


Dewan Kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat
Nasional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (di tingkat Daerah), DKC atau Dewan
Kerja Cabang (di tingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di
tingkat Ranting).

4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)

5. Pembantu Andalan

6. Badan Usaha Kwartir

7. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat
situasional.

8. Staf Kwartir.

7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia


(Presiden).

8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang


bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan
tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :

1. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.


Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.

2. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.


Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.

3. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.


Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan
Mabiran.
4. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun.
Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi
Desa, Gudep dan Mabigus.

5. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima)


tahun. Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.

Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait masing-
masing komponen dalam struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur organisasi tersebut
silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.

Peraturan tentang cara penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya seharusnya


dipahami oleh semua warga negara Indonesia, termasuk oleh anggota Gerakan Pramuka. Dengan
mengetahui peraturan penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, seorang pramuka dapat
bersikap benar baik saat mendengarkan atau pun menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Lagu kebangsaan Indonesia Raya sendiri merupakan salah satu simbol identitas eksistensi
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia disamping bendera Merah Putih, Bahasa
Indonesia, dan lambang negara Republik Indonesia. Dengan memahami peraturan terkait cara
penggunaan Lagu Kebangsaan tersebut berarti telah turut serta menjaga kehormatan dan
kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Sebaliknya sikap yang tidak sesuai dengan peraturan
tersebut dapat dianggap sebagai sebuah penghinaan terhadap simbol bangsa dan negara
Indonesia.

Mengingat pentingnya pemahaman akan tata cara penggunaan Lagu Kebangsaan tersebut sudah
selayaknya seorang anggota Gerakan Pramuka memahami peraturan penggunaan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya. Apalagi dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang,
pengetahuan akan peraturan tersebut menjadi salah satu syarat yang harus diselesaikan baik bagi
calon pramuka penggalang ramu maupun calon penggalang rakit. Tata cara penggunaan Lagu
Kebangsaan juga menjadi syarat dalam SKU Pramuka Siaga Bantu (syarat nomor 12) dan SKU
Penegak Laksana (syarat nomor 14).

Pramuka sedang menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Lagu Kebangsaan Indonesia adalah lagu Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman. Lagu Indonesia Raya diperkenalkan pertama kali dengan menggunakan biola pada
tanggal 28 Oktober 1928 saat pelaksanaan Konggres Pemuda II di Jakarta. Teks lagu Indonesia
Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar “Sin Po” pada edisi bulan November 1928.

Lagu Kebangsaan diatur menurut UUD 1945 pasal 36B dan Undang-Undang No. 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Bab V.

Penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Dalam Bab V, pasal 59 Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya terdiri
atas dua macam yaitu wajib dan diperbolehkan. Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan atau
dinyanyikan antara lain :

1. untuk menghormati Presiden dan/atau Wakil Presiden;

2. untuk menghormati Bendera Negara pada waktu pengibaran atau penurunan


Bendera Negara yang diadakan dalam upacara;

3. dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah;

4. dalam acara pembukaan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat,


Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan
Daerah;

5. untuk menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat dalam
kunjungan resmi;

6. dalam acara atau kegiatan olahraga internasional; dan

7. dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


internasional yang diselenggarakan di Indonesia.

Selain tujuh point di atas, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun boleh untuk dinyanyikan dan
atau diperdengarkan pada :

1. sebagai pernyataan rasa kebangsaan;

2. dalam rangkaian program pendidikan dan pengajaran;

3. dalam acara resmi lainnya yang diselenggarakan oleh organisasi, partai politik,
dan kelompok masyarakat lain; dan/atau

4. dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


internasional.

Tata Cara Penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Sebagai lagu kebangsaan yang menjadi simbol bangsa dan negara, Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya memiliki serangkaian tata cara dalam hal penggunaannya. Tentunya tata cara ini
dimaksudkan untuk menjaga kehormatan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Adapun
tata cara penggunaan Lagu Kebangsaan adalah sebagai berikut:
1. Lagu Kebangsaan dapat dinyanyikan dengan diiringi alat musik, tanpa diiringi
alat musik, ataupun diperdengarkan secara instrumental.

2. Jika diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu strofe, dengan satu kali ulangan
pada refrein. Jika tidak diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu stanza pertama,
dengan satu kali ulangan pada bait ketiga stanza pertama.

3. Apabila Lagu Kebangsaan dinyanyikan lengkap 3 stanza, bait ketiga pada stanza
kedua dan stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali.

4. Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau
dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.

5. Dalam hal Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia menerima kunjungan
kepala negara atau kepala pemerintahan negara lain, lagu kebangsaan negara lain
diperdengarkan lebih dahulu, selanjutnya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

6. Dalam hal Presiden Republik Indonesia menerima duta besar negara lain dalam
upacara penyerahan surat kepercayaan, lagu kebangsaan negara lain diperdengarkan pada
saat duta besar negara lain tiba, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan
pada saat duta besar negara lain akan meninggalkan istana.

Selain itu juga diatur sejumlah larangan yang tidak boleh dilakukan terhadap Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya. Larangan-larangan tersebut adalah :

1. Mengubah Lagu Kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, dan gubahan lain
dengan maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan Lagu Kebangsaan;

2. Memperdengarkan, menyanyikan, ataupun menyebarluaskan hasil ubahan Lagu


Kebangsaan dengan maksud untuk tujuan komersial;

3. Menggunakan Lagu Kebangsaan

4. untuk iklan dengan maksud untuk tujuan komersial.

Itulah serangkaian peraturan dan tata cara penggunaan Lagu Kebangsaan


Gugusdepan atau disingkat gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan
Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam
penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda dan anggota
dewasa muda. Gugusdepan juga berfungsi sebagai pangkalan bagi peserta didik Gerakan
Pramuka.

Yang paling banyak didapati adalah gugusdepan yang berpangkalan di sekolah dan perguruan
tinggi. Namun gugusdepan tidak harus didirikan di sekolah. Karena secara umum gugusdepan
dibentuk berdasarkan wilayah atau biasa disebut sebagai gudep wilayah. Gudep wilayah ini
dapat dibentuk dan berpangkalan (bertempat) di :

 Lembaga Pendidikan, semisal sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama,


pesantren, dan tempat ibadah.

 Kelurahan, desa, dan wilayah rukun warga (RW)

 Instansi pemerintah dan swasta termasuk komplek perumahan pegawainya

 Perwakilan RI di luar negeri

Setiap gugusdepan tersebut berkewajiban untuk menerima kaum muda (anak berusia 7-25 tahun)
yang bertempat tinggal di sekitar wilayah tersebut sebagai anggota tanpa membedakan suku, ras,
golongan, dan agama. Sehingga sebuah gugusdepan, contohkanlah gudep yang berpangkalan di
sebuah SMP, wajib menerima anggota sekalipun pramuka tersebut tidak bersekolah di SMP
tersebut.
Di samping gugusdepan wilayah, pun terdapat gugusdepan yang mengakomodasi anggota
pramuka berkebutuhan khusus. Gugusdepan ini terdiri atas :

 Gudep Pramuka Luar Biasa; yaitu gugusdepan yang menghimpun anggota


pramuka yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat yang mengalami gangguan
fisik, emosi, perilaku, dan sosial .

 Gudep Terpadu; yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya pramuka


penyandang cacat.

 Gudep Inklusif; yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya mengalami


gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial.

Musyawarah Gugusdepan Gerakan Pramuka

Pembentukan gugusdepan di dalam negeri dihimpun, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir
Ranting Gerakan Pramuka. Kecuali gudep yang berpangkalan di Perguruan Tinggi yang
dihimpun oleh Kwartir Cabang. Sedangkan untuk gudep yang berada di luar negeri di bawah
pengendalian Kwartir Nasional.

Ditinjau dari kelengkapan satuannya, gugusdepan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok,
yaitu gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gugusdepan lengkap merupakan gudep yang
memiliki anggota dari semua golongan pramuka mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang,
pramuka penegak, hingga pramuka pandega. Sehingga gudep lengkap akan memiliki satuan yang
terdiri atas perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, hingga racana pandega.
Sedangkan gudep tidak lengkap adalah gudep yang hanya memiliki anggota dari satu atau
beberapa golongan saja. Sehingga gudep tidak lengkap ini bisa jadi hanya terdiri atas satu atau
beberapa satuan semisal hanya memiliki pasukan penggalang, hanya memiliki perindukan siaga
dan pasukan penggalang, hanya memiliki ambalan penegak dan sejenisnya.
Keanggotaan dalam gugusdepan harus menerapkan sistem satuan terpisah. Artinya, anggota
pramuka putra dan putri harus dihimpun dalam gudep yang terpisah di mana masing-masing
gudep berdiri sendiri. Para anggota ini hanya boleh terdaftar dalam satu gugusdepan saja.

Organisasi dan Pimpinan Gudep

Sebagai tanda pengenal, gugusdepan menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor
ganjil sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur
oleh Kwartir Cabang, kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung
oleh Kwartir Nasional.

Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama
pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama
benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang
dapat memotivasi kehidupan gudepnya.

Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun
2007) adalah sebagai berikut :
Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang terdiri atas Ketua Gudep dan dibantu oleh
pembina satuan dan pembantu pembina satuan. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah
gugusdepan dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugusdepan yang bersangkutan yang
dilaksanakan minimal 3 tahun sekali. Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina
penggalang, pembina penegak dan pembina pandega.

Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep,
Badan Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus). Dewan
Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina Gudep sebagai
badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi. Badan Pemeriksa
Keuangan Gudep adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan
bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan. Sedangkan Mabigus adalah suatu badan
dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan
finansial, serta konsultasi kepada gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua
peserta didik, dan tokoh masyarakat.

Arti kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka. Sebelum kita mempelajari arti kiasan yang
terkandung dalam Tanda Pelantikan Pramuka kita pelajari dulu apa dan bagaimana tanda
pelantikan tersebut, kapan diberikan kepada anggota pramuka, serta bagaimana cara mengenakan
dan memasangnya di pakaian seragam pramuka.

Tanda Pelantikan Pramuka adalah salah satu dari Tanda Umum Gerakan Pramuka sehingga
sekaligus menjadi bagian dari sistem Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka. Tanda Pelantikan
disematkan kepada seseorang saat pertama kali dilantik menjadi anggota pramuka dan dikenakan
pada seragam pramukanya seumur hidup. Sehingga penyematan tanda pelantikan hanya
dilakukan satu kali yaitu saat seseorang tersebut untuk pertama kalinya dilantik menjadi seorang
pramuka.

Seumpama seorang pramuka siaga setelah berpindah golongan, kemudian menjadi tamu
penggalang hingga akhirnya dilantik menjadi penggalang tidak perlu dilakukan penyematan
tanda pelantikan kembali. Berbeda seumpama calon penggalang tersebut sebelumnya belum
pernah menjadi pramuka siaga dan baru menjadi anggota pramuka saat usia penggalang tersebut
maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Pun sama halnya bagi anggota pramuka
penegak. Jika seorang calon penegak sebelumnya belum menjadi anggota penggalang ataupun
siaga maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Namun jika sebelumnya, calon
penegak tersebut telah menjadi pramuka penggalang maka tidak perlu dilakukan penyematan
tanda pelantikan.

Anggota pramuka putri dengan tanda pelantikan di kerah bajunya

Yang dimaksud sebagai pelantikan di sini adalah pelantikan seseorang menjadi anggota pramuka
dan bukan pelantikan kecakapan umum (SKU). Sehingga tanda pelantikan ini pun berbeda
dengan tanda kecakapan umum yang dikenakan di lengan baju sebelah kiri (pramuka siaga dan
penggalang) atau di lidah baju (pundak) bagi pramuka penegak dan pandega.

Bentuk dan Pemasangan Tanda Pelantikan

Tanda pelantikan terdiri atas dua macam yaitu tanda pelantikan untuk anggota pramuka putri dan
tanda pelantikan untuk anggota putra. Keduanya mempunyai gambar dan warna yang sama
namun berbeda bentuknya dan tempat pemasangannya pada pakaian seragam pramuka. Tanda
pelantikan dibuat dari kain yang untuk pramuka putri berbentuk lingkaran sedangkan untuk
anggota pramuka putra memiliki bentuk jajar genjang. Pada tanda pelantikan tersebut terdapat
gambar tunas kelapa (lambang Gerakan Pramuka), padi dan kapas, bintang, lingkaran (roda)
bergigi sepuluh, tulisan Gerakan Pramuka, serta titik sebanyak lima buah. Warna dasar tanda
pelantikan adalah coklat tua.

Bentuk tanda pelantikan selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pemasangan tanda pelantikan tersebut berbeda antara anggota pramuka putra dengan anggota
putri. Pada anggota pramuka putri, tanda pelantikan dipasang di kerah baju seragam pramuka
sebelah kiri. Sedangkan pada anggota pramuka putra, tanda pelantikan dipasang pada saku baju
pramuka sebelah kiri.

Arti Kiasan Tanda Pelantikan

Sebagaimana tanda-tanda pengenal lainnya dalam Gerakan Pramuka, tanda pelantikan memiliki
arti kiasan. Hal ini mengingat fungsi tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka yang salah satunya
adalah sebagai alat pendidikan.

Arti kiasan yang dimiliki oleh tanda pelantikan Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:

1. Warna Coklat melambangkan warna tanah sebagai sumber kehidupan;

2. Warna Kuning melambangkan kekuatan dan keagungan;

3. Gambar Padi dan Kapas melambangkan kesuburan dan kemakmuran bangsa


Indonesia di mana padi melambangkan sumber pangan dan kapas melambangkan sumber
pakaian;

4. Roda (lingkaran) bergigi sepuluh melambangkan Dasadarma;

5. Tunas kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti


kiasan yang terkandung di dalamnya;
6. Bintang bersudut lima di atas tunas kelapa mengiaskan Ketuhanan yang Maha Esa
sekaligus cita-cita yang tinggi yang dimiliki oleh anggota Gerakan Pramuka;

7. Tulisan Gerakan Pramuka melambangkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya


organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan atau kepanduan di Indonesia.

8. Titik lima di pangkal padi kapas melambangkan pancasila sebagai dasar dan
falsafah hidup bangsa;

Itulah Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka mulai dari bentuk, bahan, gambar, cara
pemasangannya pada seragam pramuka hingga arti dan kiasan yanag terkandung dalam gambar-
gambar di dalamnya. Dengan mengenal seluk beluk tanda pelantikan tersebut semoga makin
mempertebal semangat para pramuka dalam melatih dirinya untuk mempersiapkan diri dan ikut
serta dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Dasadarma atau Dasa Darma Pramuka adalah salah satu bagian dari kode kehormatan bagi
anggota Gerakan Pramuka sehingga sekaligus merupakan bagian tidak terpisahkan dari Prinsip
Dasar Kepramukaan. Sebagaimana telah diketahui, Kode Kehormatan Pramuka (kode etik
anggota Gerakan Pramuka) terdiri atas janji (komitmen diri) dan ketentuan moral pramuka.
Ketentuan moral pramuka inilah yang kemudian disebut sebagai Darma Pramuka yang terdiri
atas Dwidarma (untuk pramuka siaga) dan Dasadarma (untuk pramuka penggalang, penegak,
pandega, dan anggota dewasa).

Dasadarma sering kali ditulis dan disebut dengan beberapa variasi yang berbeda. Ada yang
menulis dan menyebutnya sebagai:

 Dasa Dharma Pramuka

 Dasa Darma Pramuka

 Dasadharma Pramuka

 Dasadarma Pramuka

 Dasadarma

Menilik pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, penggunaan
istilah yang benar adalah "Dasadarma". Tanpa kata "pramuka", tanpa dipisah dengan spasi, dan
tanpa menggunakan huruf "h" pada bagian "darma". Penulisan dan penyebutan yang tanpa
menggunakan huruf "h" dan dengan dirangkai lebih didasarkan pada penggunaan kaedah
berbahasa yang benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sedangkan "tanpa
diikuti kata pramuka" karena dasadarma adalah bagian kode kehormatan yang dikhususkan pada
beberapa golongan anggota pramuka tertentu, bukan pada semua pramuka (Darma Pramuka
Siaga bukan Dasadarma tapi Dwidarma). Pun frasa "dasadarma" telah mengandung arti
"ketentuan moral pramuka penggalang, penegak, pandega, dan dewasa" jika ditambahkan
dengan kata pramuka lagi akan terjadi 'pemborosan penggunaan kata dalam berbahasa' karena
berarti "ketentuan moral pramuka penggalang, penegak, pandega, dan dewasa pramuka".

Pengertian Dasadarma

Menurut bahasa "dasadarma" berasal dari kata "dasa" dan "darma". Dasa berasal dari bahasa
Jawa yang mempunyai arti sepuluh sedangkan darma berasal dari bahasa Sanskerta yang
mempunyai arti kewajiban, aturan, tugas hidup, kebenaran, dan kebajikan. Sehingga secara
bahasa dasadarma dapat diartikan sebagai sepuluh kewajiban, aturan, dan kebajikan.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, dasadarma dapat
diartikan sebagai ketentuan moral bagi anggota Gerakan Pramuka golongan Penggalang,
Penegak, Pandega, dan anggota dewasa. Ketentuan moral (Darma Pramuka) bersama dengan
janji atau komitmen diri (Satya Pramuka) sendiri merupakan bagian dari kode kehormatan
pramuka. Di samping Dasadarma, terdapat juga Dwidarma yaitu darma atau ketentuan moral
bagi anggota Gerakan Pramuka Siaga.

Upacara penyalaan api unggun biasanya menggunakan pengucapan dasadarma

Bunyi Dasadarma

Dasadarma telah mengalami beberapa kali perubahan atau perkembangan. Sejak tahun 1961,
Dasadarma ini telah mengalami perkembangan hingga sebanyak 5 kali, yaitu:

1. Dasadarma sebagaimana lampiraan Keppres 238 Tahun 1961 yang digunakan


pada tahun 1961-1966;

2. Dasadarma hasil Mukeranpuda (sekarang Munas) tahun 1966 yang digunakan


pada tahun 1966 -1974

3. Dasadarma amanat MPP 1970 dan Munas 1974 yang digunakan pada tahun 1974-
1978

4. Dasadarma hasil Munas 1978 yang digunakan pada tahun 1978-2009


5. Dasadarma hasil Munas 2009 yang digunakan pada tahun 2009-sekarang

Pembahasan perkembangan Dasadarma dari yang pertama kali hingga yang terakhir akan
dibahas dalam artikel tersendiri.

Adapun bunyi dasadarma yang digunakan saat ini adalah sebagaimana yang disusun dan
tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Tahun 2009 (Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009) yang kemudian ditegaskan lagi dalam
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
Tahun 2012.

Bunyi dasadarma tersebut adalah sebagai berikut:

Dasadarma

1. takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. cinta alam dan kasih-sayang sesama manusia

3. patriot yang sopan dan kesatria

4. patuh dan suka bermusyawarah

5. rela menolong dan tabah

6. rajin, terampil, dan gembira

7. hemat, cermat, dan bersahaja

8. disiplin, berani, dan setia

9. bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

Dari teks dasadarma tersebut bisa dilihat bahwa:

1. Frasa "dasadarma" dirangkai dan tidak mengunakan huruf "h"

2. Tidak diikuti dengan kata "Pramuka"


3. Tidak menggunakan kalimat "Pramuka itu:" sebelum penyebutan poin-poin
dasadarma.

Terkait dengan makna dan pengamalan masing-masing poin dalam dasadarma akan dibahas
dalam artikel tersendiri.

Kiranya itulah pembahasan mengenai dasadarma (Dasa Dharma Pramuka) mulai dari cara
penulisan dan penyebutan yang benar, pengertian dasadarma, dan bunyi dasadarma. Semoga
dengan mengenal itu semua mampu memotivasi para pramuka untuk menerapkan kesepuluh
poin dalam dasadarma tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik ketika mengenakan seragam
pramuka maupun tidak.

TEKNIK KEPRAMUKAAN
Gapura tanda pionering dengan aksesoris jalinan tali ini merupakan desain gapura untuk
tenda perkemahan pramuka dengan memanfaatkan prinsip pionering. Di samping itu, gapura
juga ditambah dengan aksesoris berupa persinggungan garis lurus yang membentuk kontur
melengkung. Karena merupakan gapura pionering sederhana maka gapura ini hanya
menggunakan sedikit bahan berupa bambu.

Layaknya dalam berbagai pionering lainnya, untuk menautkan masing-masing bambu tersebut
digunakan tali temali. Setiap perpalangan kayu diikat dengan ikatan palang. Cara membuat
ikatan palang bisa dipelajari di artikel jenis-jenis ikatan dan tali temali.

Baca juga : Pionering Gapura dengan 23 Tongkat

Adapun penampilan gapura untuk perkemahan pramuka tersebut adalah sebagai berikut :

Penampilan desain gapura. Klik gambar untuk memperbesar

Dalam desain gapura pionering ini dibutuhkan bahan-bahan yang terdiri atas :

1. Bambu, yang terdiri atas :

1. 4 batang bambu berukuran panjang 2,5 meter,

2. 1 batang bambu berukuran 1,6 meter, dan

3. 6 batang bambu berukuran 0,75 meter.

2. Tali pramuka secukupnya

3. Rafia berwarna putih secukupnya (bisa juga menggunakan tali pramuka)


Cara Membuat Gapura Pionering

Untuk membuat atau merangkai gapura, pertama tentunya dengan merangkai badan gapura
(seperti pada gambar) terlebih dahulu dengan menggunakan tali temali. Karena semua bambu
berpalangan, maka hanya cukup menggunakan ikatan palang saja. Meskipun dalam membuat
ikatan palang kita pun harus memulai dan mengakhirinya dengan simpul pangkal.

Tiang gapura dan kedua palang atas gapura menggunakan 4 batang bambu berukuran 2,5 meter.
Tongkat berdiri di tengah palang gapura menggunakan bambu berukuran 1,6 meter atau tongkat
pramuka. Sedangkan kaki gapura (di bagian bawah kanan dan kiri) menggunakan bambu
berukuran 0,75 meter. Ukuran-ukuran tersebut tentu dapat dirubah sesuai selera dan kondisi.

Setelah badan gapura, gunakan rafia warna putih atau tali pramuka untuk membuat pola jalinan
tali yang mengkesankan garis lengkung. Pola ini bisa dipasang pada bagian atas maupun
samping gapura, pada dua batang bambu yang berpalangan. Pola seperti gambar berikut ini:

Setelah semua selesai, bentuk gapura pionering dengan aksesoris jalinan tali akan menjadi
seperti ini :
Selamat mencoba dan selamat berkreasi.
Menaksir berat merupakan salah satu scouting skill (teknik kepramukaan). Selain menaksir
berat, dalam kepramukaan sering kali juga kita dihadapkan pada kegiatan menaksir tinggi,
menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir suhu, dan lain-lain.

Menaksir mempunyai arti “menentukan sesuatu (harga, banyak, jumlah, ukuran, berat, dan
sebagainya) dengan kira-kira”. Sedangkan yang dimaksud berat di sini adalah bobot atau dalam
bahasa fisika dikenal sebagai massa. Sehingga menaksir berat bisa diartikan sebagai aktifitas
mengira-kira bobot atau massa sebuah benda.

Yang perlu diperhatikan agar mudah dalam melakukan penaksiran berat, seorang pramuka harus
mengetahui berat benda-benda yang biasa dikenakan atau dibawa. Seperti berat tubuh, berat
tongkat, botol minumal beserta isinya, dan benda-benda lainnya.

Cara Menaksir Berat

Terdapat beberapa metode atau teknik dalam menaksir berat. Cara pertama adalah dengan
mengangkatnya secara langsung. Dengan cara ini diperlukan ketelitian dan latihan secara terus
menerus sehingga mampu menaksir berat sebuah benda yang dipegang atau diangkat secara
langsung.

Untuk berlatih melakukan teknik menaksir ini angkatlah dengan tangan kanan benda yang telah
diketahui beratnya, semisal batu seberat 1 kg. Lalu pada tangan sebelah kiri angkat pula benda
lain yang beratnya sama. Setelah itu gantilah salah satu benda dengan benda lain yang berbeda
beratnya. Lakukan berulang kali sehingga kita terbiasa mengangkat dan mampu membedakan
benda dengan berat-berat yang berbeda.
Teknik ini memang kurang efektif dan cenderung memiliki resiko kesalahan yang besar. Namun
dalam situasi terpaksa dan membutuhkan kecepatan, teknik ini bisa dicoba.

Teknik menaksir berat yang kedua adalah dengan membandingkan berat benda dengan
menggunakan timbangan sederhana. Timbangan ini bisa kita buat sendiri dengan menggunakan
peralatan yang tersedia di sekitar kita.

Cara melakukan penaksiran beratnya adalah sebagai berikut :

1. Siapkan benda yang telah kita ketahui beratnya, semisal minuman dalam botol,
buku, dll. Benda ini seumpama diibaratkan B1 dengan berat 1 kg

2. Siapkan benda yang akan ditaksir beratnya. Benda ini seumpama kita namai B2.

3. Buatlah timbangan seperti pada gambar di bawah.

4. Tentukan jarak antara B1 dengan pusat tumpuan timbangan (dalam gambar


dinamai J1). Semisal 10 cm.

5. Latakkan benda yang ditaksir (B2) diseberang B1. Atur (maju mundurkan B2)
sehingga posisi B1 dan B2 setimbang.

6. Ukurlah jarak dari pusat tumpuan timbangan ke B2 (dalam gambar dinamai J2).
Semisal 30 cm.

Maka berat benda yang kita taksir (B2) dapat kita ketahui dengan rumus :
Jadi berat benda yang ditaksir adalah 0,57 kg

Sandi katak merupakan salah satu sandi dalam kepramukaan. Sandi katak disebut juga sebagai sandi
loncat. Penamaan jenis sandi ini mengingat cara membaca atau membuat soal sandinya dimana mesti
meloncat-loncat. Pun sering kali dalam kata kunci teknik kepramukaan (scouting skill) ini menyertakan
kata seperti katak, kodok, ataupun meloncat.

Sandi ini tergolong sandi yang memanfaatkan permainan susunan huruf layaknya sandi AND, sandi
depan, sandi belakang, maupun sandi depan belakang tidak berguna. Sehingga kerap kali kalimat soal
sandi yang dihasilkan memberikan kesan lucu, unik, dan menarik.

Bagi anggota pramuka, kerap kali menjumpai sandi ini dalam latihan kepramukaan. Karena sandi ini
tergolong sandi yang mudah baik untuk membuatnya maupun untuk membacanya. Meskipun sering kali
membutuhkan keseriusan dan ketelitian untuk memecahkannya. Sandi-sandi dalam kepramukaan
lainnya semisal sandi jam, sandi kimia, sandi koordinat, sandi rumput, dan lainnya.

Contoh sandi katak :


Cara Membaca dan Membuat Sandi Katak

Membuat dan membaca sandi katak atau sandi loncat tidaklah sulit. Karena sebagaimana disampaikan di
awal, inti dari sandi ini merupakan permainan susunan huruf. Dimana layaknya sandi AND ataupun sandi
depan, dalam pembuatan sandi ini ditambahkan huruf-huruf yang tidak berguna untuk mengelabui dan
membuat pesan menjadi sulit terbaca. Sehingga untuk dapat membacanya, huruf-huruf tambahan
tersebut harus dihilangkan atau dihapus.

Untuk mempelajari cara membaca dan membuat sandi katak atau sandi loncat, perhatikan dan simak
baik-baik langkah-langkahnya dalam video berikut ini.

Dalam video di atas dicontohkan cara membaca salah satu sandi katak yang menggunakan kata kunci
"seekor katak melompat-lompat sejauh 3 meter". Sedangkan bunyi soal sandi adalah "PIARA KAMU
MODUS IKATAN TRADISIA".

Itulah salah satu teknik kepramukaan (scouting skill) terkait dengan sandi katak. Kegiatan memecahkan
sandi selain akan mengasah kemampuan berfikir dan memecahkan masalah pun memberikan hiburan
dan tantangan tersendiri bagi pramuka.
Membuat panorma atau sketsa pemandangan, disebut juga peta panorama, merupakan salah
satu teknik kepramukaan (scouting skill) yang harus dikuasai pramuka. Keterampilan membuat
panorama atau sketsa pemandangan kerap kali menjadi materi dalam lomba kepramukaan
bersama dengan menaksir tinggi, menaksir lebar sungai, peta pita, dan peta lapangan.

Panorama adalah membuat gambar suatu pemandangan (medan alam) dalam bentuk sketsa
(gambar sederhana) yang menunjukkan suatu daerah dengan sudut pandang tertentu. Panorama
berguna untuk melukiskan situasi dan kondisi suatu tempat pada satu waktu. Sehingga ketika
suatu saat kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang
terjadi.

Namun membuat sketsa pemandangan, panorama, atau peta panorama, berbeda dengan melukis
pemandangan pada umumnya. Dalam membuat panorama mempunyai beberapa aturan yang
membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan dan teknik menggambar.

Alat-alat yang harus disediakan antara lain; kertas gambar, pensil (untuk menggambar),
penggaris, bolpoint (untuk menulis data-data), kompas, dan alat pembidik. Alat pembidik
merupakan alat khusus dengan lubang berbentuk persegi panjang dengan dua garis bersilangan di
tengahnya. Alat pembidik bisa dibuat dengan melubangi karton atau menggunakan bungkus
korek api.

Alat pembidik untuk panorama atau sektsa pemandangan

Cara Membuat Panorama (Sketsa Pemandangan)


Cara membuat panorama (sketsa pemandangan) adalah sebagai berikut :

1. Cari Arah sebagaimana yang ditugaskan dengan menggunakan kompas bidik


(biasanya dalam kisaran derajat, misalnya; antara 150 0 s.d. 2100). Jika arah hanya
diberikan satu sudut (semisal 1400), arah dibuat dengan patokan ditambah 300 dan
dikurangi 300 sehingga menjadi 1400 + 30 = 1700 dan 1400 - 300 = 1100, jadi arah yang
dibuat panorama menjadi antara 1100 s.d 1700.

2. Bidik dengan kompas arah satu benda (lebih baik benda yang terlihat menonjol)
sebagai titik pusat. Catat arah (dalam derajat) titik pusat tersebut.

3. Lihat obyek yang akan digambar dengan menggunakan alat pembidik dengan titik
pusat tepat di titik pusat alat pembidik dan sisi kanan kiri tidak melebihi arah yang
ditentukan

4. Gambar semua obyek yang tertangkap dalam alat pembidik. Obyek yang
digambar adalah obyek yang tidak bergerak (berubah tempat). Sehingga benda-benda
yang bersifat sementara atau berpindah tempat seperti mobil, hewan, awan, dan orang
tidak perlu digambar.

5. Setiap benda beri arsiran yang berbeda, dengan ketentuan;

o Obyek yang dekat diberi arsiran yang rapat

o Obyek yang lebih jauh dengan arsiran yang lebih jarang.

6. Pada bagian atas (pojok kiri) gambar, beri gambar anak panah yang menunjukkan
letak arah utara.

7. Bagi bagian bawah gambar menjadi tiga bagian. Dan pada masing-masing bagian
tuliskan :

o Bagian pertama, tuliskan identitas regu pembuat, seperti nama regu,


nomor kapling perkemahan atau nomor peserta lomba, pangkalan, gugusdepan,
kwartir ranting, dll.

o Bagian kedua, tuliskan waktu dan tempat pembuatan, seperti hari, tanggal,
jam, dan tempat pembuatan sketsa pemandangan, arah (besar derajat) titik pusat,
dan keadaan cuaca.

o Bagian ketiga, tuliskan keterangan gambar untuk masing-masing arsiran.


1. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut

Laporan panorama atau sketsa pemandangan

Itulah cara membuat panorama atau sketsa pemandangan. Untuk mempelajari cara ini lebih
detail tentu perlu bimbingan dari kakak pembina pramuka di gugusdepan masing-masing.
Seperti judulnya, Cara Membuat dan Membaca Sandi AN, artikel ini akan mengulas
bagaimana cara membuat dan memecahkan (membaca) sandi AN. Sandi AN sendiri merupakan
salah satu sandi dasar yang kerap digunakan dalam latihan dan kegiatan kepramukaan.

Sebagai sebuah sandi dasar, tidak mengherankan jika sandi ini telah diajarkan kepada peserta
didik usia siaga dan penggalang. Dan sebagaimana sandi-sandi dasar lainnya semacam sandi
AND, sandi Angka, dan Sandi Rumput, sandi ini memiliki kekhasan tersendiri. Sehingga
meskipun ditampilkan tanpa disertai dengan kata kunci sekalipun, seorang pramuka yang
terbiasa membaca sandi, akan dengan mudah dapat menebak jenis dan memecahkan sandinya.

Meskipun demikian bukan berarti semua pramuka telah menguasai sandi ini. Karena itu, pada
kesempatan kali ini, Blog Materi Pramuka, Pramukaria, akan mencoba mengulas bagaimana cara
membaca dan memecahkan sandi AN ini sekaligus bagaimana cara membuatnya.

Untuk mengenal lebih lanjut tentang sandi AN, perhatikan gambar contoh sandi AN di bawah ini.

Dari penampakan soal sandinya, cukup mudah bagi kita untuk mengenalinya sebagai sandi AN.
Namun tidak ada salahnya kita telusuri lebih detail mengenai kata kunci yang disertakan. Dalam
contoh sandi di atas, kata kuncinya adalah : "Aneh, A bisa berubah menjadi N" Adanya huruf
"A" dan "N" inilah yang menjadi indikasi utama jenis sandi ini.

Cara memecahkan dan membaca (termasuk cara membuat) sandi AN sangat mudah. Sandi ini
hanyalah saling mengganti antara dua deret urutan abjad. Deret pertama terdiri atas huruf A s.d.
M sedangkan deret kedua terdiri atas huruf N s.d. Z. Sehingga akan terbentuk susunan atau deret
huruf seperti berikut.

Untuk membaca dan membuat sandi AN caranya tinggal mengganti huruf yang ada di deret atas
dengan huruf yang ada di deret bawah. Pun sebaliknya huruf yang berada di deret bawah diganti
dengan huruf yang ada di deret sebelah atas.

Sehingga pada contoh sandi AN di atas yang berbunyi JR YVXR FPBHGVAT bisa diganti
masing-masing hurufnya. Huruf J=W, R=E, Y=L, V=I, X=K, R=E, dan seterusnya sehingga dari
kata-kata sandi tersebut akan terbaca menjadi WE LIKE SCOUTING.

Itulah cara membaca dan membuat sandi AN yang ternyata sangat mudah. Silakan adik-adik
pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega dan kakak-kakak pembina dan pembantu
pembina untuk berkreasi dengan sandi AN ini maupun sandi-sandi lainnya.

PBB : cara meninggalkan barisan. Bagi pramuka kegiatan baris berbaris atau PBB menjadi hal
yang jamak dan harus dikuasai. Termasuk dalam baris berbaris adalah tata cara dalam
meninggalkan barisan. Tata cara ini mengatur tentang bagaimana seorang pramuka dapat keluar
atau meninggalkan barisan ketika sedang dalam barisan. Hal ini perlu diatur sedemikian rupa
mengingat salah satu maksud dan tujuan dilaksanakannya baris berbaris adalah untuk
menumbuhkan kedisiplinan.

Sebagaimana peraturan baris berbaris lainnya yang dilaksanakan oleh pramuka, tata cara
meninggalkan barisan diadopsi dari tata cara dan peraturan baris berbaris yang dipunyai oleh
TNI / Polri. Yang dalam hal ini, peraturan-peraturan tersebut diatur dalam Skep.
Menhankam/Pangap Nomor 611/X/1985. Peraturan baris berbaris termasuk tata cara
meninggalkan barisan ini tidak hanya dilakukan oleh pramuka saja namun juga oleh berbagai
instansi, organisasi, komunitas, dan elemen masyarakat lainnya.
Untuk memudahkan para pramuka dalam memahami cara keluar atau meninggalkan barisan,
dalam artikel ini akan dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:

1. Aturan keluar barisan; yaitu serangkaian ketentuan dasar yang berlaku saat
seseorang meninggalkan barisannya baik karena dipanggil pemimpin barisan atau karena
inisiatif sendiri (izin).

2. Cara meninggalkan barisan karena dipanggil pemimpin barisan; yaitu tata


cara meninggalkan barisan dan kembali ke barisannya kembali untuk memenuhi perintah
atau panggilan pemimpin barisan.

3. Cara izin meninggalkan barisan ; yaitu tata cara meninggalkan barisan dan
kembali ke barisannya kembali karena seseorang tersebut mempunyai suatu keperluan
semisal ke belakang dan lain-lain.

Pramuka sedang berbaris (gambar : FB Kwarnas)

A. Aturan Keluar Barisan

Aturan keluar barisan ini adalah serangkaian aturan yang harus dilakukan oleh seorang pramuka
saat meninggalkan barisannya. Baik karena dipanggil atau mendapat tugas dari pemimpin
barisan atau pun karena keperluan pribadi. Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apabila keluar dari barisan bersaf, ketentuannya adalah:


o Untuk saf depan, tidak perlu balik balik tetapi langsung menuju arah yang
memanggil atau meninggalkan barisan.

o Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil
atau meninggalkan barisan.

o Bagi orang yang berada di ujung kanan atau kiri, tanpa balik kanan
langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan (termasuk saf
2 dan 3).

2. Apabila keluar dari barisan berbanjar, aturannya adalah :

o Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang
memanggil atau meninggalkan barisan.

o Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang
memanggil atau meninggalkan barisan.

Yang dimaksud dengan "menuju arah yang memanggil" di sini adalah menghampiri / di depan
pemimpin barisan (baik itu pemimpin ataupun pembina) untuk menerima tugas (saat dipanggil
oleh pemimpin barisan). Sedangkan "meninggalkan barisan" adalah meninggalkan barisan ke
tempat sesuai keperluan (saat meninggalkan barisan karena suatu keperluan).

B. Meninggalkan Barisan Karena Dipanggil Pemimpin Barisan

Apabila pemimpin barisan (baik pemimpin ataupun pembina pramuka) memberikan perintah
kepada seorang pramuka, terlebih dahulu ia memanggil nama pramuka itu ke luar barisan dan
memberikan perintahnya apabila pramuka tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang
yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan
mengerjakan perintah itu dengan bersemangat.

Tata caranya adalah sebagai berikut:

1. Pembina/pelatih/pemimpin memanggil : “Ahmad tampil ke depan”


2. Pramuka yang dipanggil tersebut mengucapkan kata-kata “Siap Ahmad Tampil ke
depan”, kemudian keluar barisan sesuai dengan Aturan Keluar Barisan (poin A), dan
menghadap di depan pemimpin barisan.

3. Pramuka yang dipanggil memberi hormat.

4. Setelah selesai memberi hormat mengucapkan kata-kata: “Lapor, siap


menghadap”.

5. Pemimpin barisan memberikan perintah, semisal "Berikan aba-aba di tempat"

6. Pramuka yang dipanggil mengulangi perintah tersebut. Contoh: “Berikan aba-aba


di tempat”.

7. Pramuka melaksanakan tugas / perintah tersebut hingga selesai.

8. Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk, pramuka menghadap di depan


pemimpin yang memanggil dan mengucapkan kata-kata: “Memberikan aba-aba di tempat
telah dilaksanakan, Laporan selesai”.

9. Pemimpin barisan memberikan perintah : “Kembali ke tempat”.

10. Pramuka yang dipanggil tersebut mengulangi perintah kemudian memberi


hormat, selanjutnya kembali ke barisan.

C. Cara Izin Meninggalkan Barisan

Sering kali karena satu dan lain hal seorang anggota barisan terpaksa harus meminta izin untuk
keluar dari barisan. Semisal karena ingin ke kamar kecil (ke belakang) dan lain-lain. Untuk
meninggalkan barisan seorang pramuka harus mendapatkan izin dari pemimpin barisan. Tata
cara untuk izin meninggalkan barisan adalah :

1. Pramuka yang akan meminta izin mengambil sikap sempurna kemudian


mengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka, jari-jari dirapatkan).

2. Pemimpin barisan bertanya: “Ada apa?”

3. Pramuka yang akan meminta izin menjawab: “ke belakang”

4. Pemimpin barisan mengatakan : “Baik, lima menit kembali”

5. Pramuka yang akan meminta izin mengulangi: “Lima menit kembali”


6. Pramuka tersebut selanjutnya keluar barisan sesuai dengan aturan keluar barisan
di atas (poin A) dan menuju tempat sesuai keperluannya.

7. Bila keperluannya telah selesai, maka pramuka tersebut menghadap di depan


pemimpin barisan dan memberi hormat.

8. Setelah memberi hormat, pramuka tersebut mengucapkan “Lapor, Ke belakang


selesai Laporan selesai”.

9. Pemimpin menberi perintah “Masuk barisan”

10. Pramuka tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan
kembali ke barisannya pada kedudukan semula.

Adapun aturan untuk kembali ke dalam barisan adalah sebagaimana aturan keluar barisan baik
dalam barisan bersaf maupun berbanjar.

Itulah tata cara dalam meninggalkan barisan. Seorang pramuka tidak harus melaksanakan tata
cara tersebut secara sama persis. Sering kali 'sedikit modifikasi' diperlukan sesuai dengan situasi
dan kondisi. Bahkan disesuaikan dengan kreatifitas masing-masing. Akan tetapi secara garis
besar, untuk meninggalkan barisan tata cara dan aturan inilah yang digunakan.

Jenis pasak tenda dan cara memasangnya tentu menjadi salah satu teknik kepramukaan yang
wajib diketahui oleh semua anggota pramuka. Apalagi saat mendirikan kemah atau tenda. Tentu
sangat diperlukan pengenalan akan macam jenis pasak tenda sehingga dapat menggunakannya
sesuai dengan situasi dan kondisi. Selain mengenal jenis-jenisnya pun dapat mempraktekkan cara
memasang pasak dengan baik dan benar. Jenis pasak dan cara pemasangan akan menentukan
pada kekuatan dan kerapian tenda yang didirikan.

Pasak tenda adalah sejenis paku yang terbuat dari besi, alumunium, kayu, bambu atau bahan
lainnya yang digunakan untuk menautkan tali pengekang tenda. Sehingga bisa dikatakan pasak
sebagai salah satu perlengkapan utama dalam mendirikan tenda di samping tenda dan tali. Pasak
ini juga digunakan untuk mendirikan tiang bendera, gapura tenda, dan perlengkapan lainnya di
perkemahan.
Mengingat pentingnya peran pasak tenda dalam kegiatan kepramukaan, utama perkemahan,
sudah selayaknya setiap pramuka mengenal macam jenis pasak dan dapat memasak (memasang
pasak) dengan baik dan benar.

Pramuka sedang memasang pasak tenda

Macam Jenis dan Bentuk Pasak Tenda

Macam jenis pasak tenda dapat dibedakan berdasarkan bahan dan bentuknya. Menurut bahan
pembuatnya, pasak tenda terdiri atas pasak yang terbuat dari besi, alumunium, kayu atau papan,
bambu, dan ranting pohon. Pasak dari besi dan alumunium umumnya harganya lebih mahal
namun memiliki beberapa kelebihan antara lain lebih kuat, awet dan bisa digunakan berulang
kali, serta praktis saat digunakan, dibawa, maupun disimpan. Apalagi yang terbuat dari bahan
alumunium yang beratnya sangat ringan namun tetap kuat.

Gambar pasak yang terbuat dari besi dan alumunium


Pasak dari kayu, papan, bambu dan ranting pohon lebih murah dan dapat dibuat sendiri dengan
mudah. Namun memiliki kelemahan seperti kekuatannya kurang, tidak tahan lama (untuk
pemakaian berulang kali), mudah rusak, dan kurang praktis saat membawa atau menyimpannya.

Gambar pasak tenda yang terbuat dari kayu dan bambu

Sedangkan bentuk pasak untuk tenda terdiri atas bagian "kepala pasak", "badan pasak", dan
"ujung pasak". Kepala pasak adalah bagian untuk menautkan tali sehingga dibentuk sedemikian
rupa agar tali bisa tertambat dengan kuat dan tidak mudah terlepas. Sedangkan ujung pasak
dibuat lancip atau runcing untuk memudahkan saat membenamkan pasak ke dalam tanah. Badan
pasak sendiri umumnya berukuran antara 18 - 35 cm. Panjangnya ini disesuaikan dengan kondisi
tanah tempat mendirikan tenda.

Cara Memasang Pasak

Cara memasang pasak tenda adalah sebagai berikut:

1. Tancapkan pasak pada tanah dengan posisi miring antara 30 0 - 450 berlawanan
dengan arah datangnya tali. Jangan memasang pasak dengan posisi tegak, terlalu miring,
atau bahkan miring ke arah tali (sejajar dengan tali) karena akan mengurangi kekuatan
sehingga akan mudah tercabut.
Posisi menancapkan pasak ke dalam tanah

2. Tanam pasak hingga menyisakan bagian kepala pasak dan sedikit badan pasak.

3. Ikatkan tali pengekang tenda (tali sebelumnya telah diikat ke tenda atau tiang)
dengan menggunakan simpul pangkal.

Memasang tali pada pasak dengan simpul pangkal

4. Atur sedemikian rupa agar tali terkekang dengan kuat dan kencang.

5. Pada tanah yang terlalu lunak atau dalam kondisi berangin kencang (yang
dikhawatirkan pasak tidak kuat), dapat menggunakan pasak ganda. Pasak kedua
diletakkan disebelah depan pasak pertama. Cara menalinya; Tali dari tenda disimpul di
pasak pertama kemudian ujung sisanya disimpul lagi di pasak kedua. Keduanya
menggunakan simpul pangkal.

Cara membuat simpul pangkal bisa dipelajari di:


 Membuat Simpul Pangkal (Clove Hitch)

 Simpul Pangkal ataukah Ikatan Pangkal

Menyimpan Pasak

Karena sebagai salah satu peralatan pokok dalam berkemah, sudah sewajarnya pasak dipelihara
dan disimpan dengan benar. Sehingga pasak tenda ini dapat digunakan setiap waktu dan tidak
hilang. Diperlukan ketelitian saat menggunakan dan mengambil pasak sehingga tidak ada pasak
yang tertinggal yang kemudian mengakibatkan pasak akan berkurang dari hari ke hari.

Itulah teknik kepramukaan terkait dengan pasak, macam jenis pasak, serta cara memasang dan
merawat pasak. Semoga dengan menguasai teknik kepramukaan ini para pramuka dapat
berkegiatan, terutama berkemah dengan lebih menyenang

Membaca sandi Turba atau Turun, itulah teknik kepramukaan yang akan kita pelajari
selanjutnya. Sandi Turba atau sering disebut juga sebagai sandi turun merupakan salah satu sandi
yang sering dipelajari di latihan pramuka. Tidak mengherankan karena selain mudah untuk
membacanya, sandi turba juga mudah dalam pembuatannya.

Namun meskipun demikian, sebagaimana sandi-sandi lainnya, bagi anggota pramuka yang
kurang memahami cara membacanya, bisa jadi sandi turba akan terasa membingungkan.
Sehingga yang seharusnya bisa dipecahkan hanya dalam hitungan menit, memerlukan waktu
hingga bermenit-menit untuk bisa membaca pesan yang disampaikan dalam sandi ini.

Kata kunci dan pengenal sandi ini sebagai sandi turba biasanya dilukiskan dengan kalimat yang
di dalamnya mengandung kata "turba", "turun", atau "bawah". Sebagai contoh misalnya:

1. "Bapak Bupati sedang Turba untuk meninjau korban tanah longsor"

2. "Semakin turun akan semakin nikmat, semakin turun akan semakin asoy"

3. "Adik-adik Pramuka, janganlah selalu melihat ke atas, sesekali lihatlah ke bawah,


karena di sana akan ditemukan kedamaian"

Cara Membaca Sandi Turba


Terdapat dua versi penulisan sandi Turba atau Turun. Kedua versi itu adalah:

Sandi Turba atau Turun Versi 1

Sandi Turba atau Turun versi 2


Sesuai dengan namanya, Turba (Turun Bawah) atau Turun, cara memecahkan sandi ini pun
dengan membacanya dari huruf paling atas ke bawah pada masing-masing banjar (kolom) di
mulai dari kolom paling kiri hingga yang terakhir.

Sedangkan pada versi yang kedua, perhatikan bahwa sandi tersebut ditulis dalam tiga kelompok
di mana pada masing-masing kelompok terdiri atas dua kolom. Perbedaannya dengan versi
pertama pada urutan banjar (kolom) yang dibaca adalah yang paling kiri dari masing-masing
kelompok. Setelah kolom pertama pada masing-masing banjar telah dibaca baru dilanjutkan pada
kolom yang kedua.

Sehingga pada soal sandi Tuirba atau Turun di atas setelah dipecahkan akan terbaca pesannya
yang berbunyi "Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan".
Membuat Simpul Anyam Berganda atau Double Sheet Bend sebenarnya akan sangat mudah bila
sebelumnya telah menguasai keterampilan kepramukaan membuat simpul anyam. Memang simpul
anyam berganda merupakan pengembangan dari simpul anyam terutama untuk meningkatkan daya ikat
(kekuatan) tali dalam menyimpul.

Simpul anyam berganda atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai double sheet bend, tidak hanya
mempunyai kemiripan bentuk dengan simpul anyam. Namun fungsi atau kegunaan simpul ini pun nyaris
sama. Keduanya berguna untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama
besar. Bedanya, simpul anyam berganda digunakan jika perbedaan ukuran antara dua utas tali yang
disambung tersebut sangat besar.

Sehingga bisa dikatakan bahwa jika ingin menyambung dua utas tali kering yang ukurannya sama,
gunakan simpul mati. Jika kedua utas tali berbeda ukuran (yang satu besar dan satunya lagi kecil),
gunakan simpul anyam. Dan jika perbedaan ukuran tersebut sangat mencolok (yang satu sangat besar
dan satunya sangat kecil), gunakanlah simpul anyam berganda.

Double sheet bend atau simpul anyam berganda

Simpul dan tali temali sendiri merupakan salah satu teknik kepramukaan yang harus dikuasai sejak dini
oleh para pramuka. Sejak usia pramuka siaga pun sudah dikenalkan dengan simpul dan tali temali.Selain
berguna dalam berbagai kegiatan di lapangan semacam mendirikan tenda, membuat pionering,
membuat dragbar, hingga saat survival di alam bebas, mempelajari tali temali pun mampu merangsang
ketelitian, kecermatan, ketekunan, daya daya kreatifitas pramuka. Termasuk ketika membuat simpul
anyam berganda atau double sheet bend.
Cara Membuat Simpul Anyam Berganda

Seperti disampaikan di awal artikel, membuat simpul anyam berganda tidaklah sulit terutama jika
sebelumnya telah menguasai simpul anyam. Karena itu, sebelum mempelajari simpul ini, diharapkan
telah bisa membuat simpul anyam terlebih dahulu.

Untuk proses pembuatan simpul anyam berganda (double sheet bend), Blog Pramukaria telah
menyiapkan sebuah video tutorial tentang cara membuat simpul anyam berganda. Sila simak video
tersebut dengan mengklik tombol putar (segitiga) di tegah video.

Untuk melengkapi penjelasan dalam video di atas, perhatikan gambar dan langkah-langkah
dalam membuat simpul anyam berganda sebagai berikut:

Cara membuat simpul anyam berganda

1. Tekuk ujung tali yang besar

2. Masukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian lingkarkan di bawah
kedua utas tali besar yang ditekuk tadi (gambar 1)

3. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil (gambar 2)
4. Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar seperti langkah kedua.

5. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil lagi seperti
langkah ketiga (gambar 3).

6. Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga simpul menjadi erat.

Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga
ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut
(langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul anyam
berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.

Teknik menaksir kecepatan arus air sungai menjadi salah satu teknik kepramukaan tentang
menaksir yang sudah selayaknya diketahui dan dikuasai oleh pramuka. Sebagaimana teknik
menaksir lainnya, semisal menaksir tinggi dan menaksir lebar sungai, menaksir kecepatan
menjadi salah satu syarat dalam kecakapan umum.

Dalam SKU Penggalang Rakit dan SKU Penggalang Terap, kemampuan dan keterampilan
menaksir kecepatan arus air menjadi salah satu syarat yang diujikan. Dalam masing-masing
kecakapan umum tersebut disebutkan, bahwa:

 Dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus
dan kedalaman (Materi SKU Penggalang Rakit Nomor 24)

o Dpat menaksir kecepatan arus air dan kedalaman sungai (Pencapaian


Pengisian SKU Penggalang Rakit Nomor 24 poin 3)

 Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir:


tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman (Materi SKU Penggalang Terap Nomor 24)

o Pernah menjelaskan rumus menaksir tinggi, lebar, kecepatan arus air dan
kedalaman sungai (Pencapaian Pengisian SKU Penggalang Terap Nomor 24
Poin 3)
Lalu bagaimana cara dan teknik menaksir kecepatan arus air sungai? Akan kita pelajari!

Cara Menaksir Kecepatan Arus Air

Untuk melakukan teknik kepramukaan penaksiran kecepatan arus air, salah satunya bisa
menggunakan metode sebagai berikut:

1. Satu orang berdiri di titik A dan satu orang lagi berdiri di titik B (perhatikan
gambar di atas). Jarak antara A dan B harus ditentukan terlebih dahulu, semisal 1 meter, 5
meter, atau 10 meter tergantung kecepatan arus air, dimana semakin cepat arus lebih baik
semakin jauh.

2. Orang A (orang yang berdiri di titik A) membawa benda yang bisa terapung,
sedangkan orang B (orang yang berdiri di titik B) membawa pengukur waktu (stopwatch
atau jam).

3. Orang A menjatuhkan benda ke air. Bersamaan dengan itu Orang B


menghidupkan penghitung waktu dan mematikannya saat benda tersebut sampai di orang
B.

4. Lakukan penghitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus :

Di mana:
 v = kecepatan; dengan satuan detik/meter; menit/meter; jam/km dll

 s = jarak; dengan satuan meter, kilometer (km) dll

 t = waktu; dengan satuan detik; menit; atau jam

Contoh :

 jarak antara A dan B (s) 10 meter

 waktu benda terapung mengalir dari A ke B (t) 3 menit

 Maka kecepatannya adalah :

Jadi kecepatan arus air sungai tersebut adalah 3,33 meter/menit.

Nah setelah mempelajari cara dan teknik menaksir kecepatan arus air sungai, sekarang saatnya
untuk mempraktekkannya. Teknik kepramukaan, termasuk menaksir, harus sering-sering dilatih
dan dipraktekkan tentunya dengan bimbingan kakak-kakak pembina.

Membaca dan membuat sandi rumput itu gampang atau sulit?. Sebagian pasti menjawabnya
gampang dan mudah namun sebagian yang lain bisa jadi menganggapnya sulit. Padahal sandi
rumput termasuk salah satu sandi dasar dalam teknik kepramukaan. Sandi ini sudah diajarkan
sejak usia pramuka siaga dan tetap dipergunakan bahkan oleh para pramuka penegak.
Di samping itu, sandi rumput mempunyai bentuk yang khas dan cara pengerjaan yang baku.
Dengan melihatnya sekilas saja, setiap pramuka yang melihatnya langsung bisa menyebutkan
jenis sandi ini. Berbeda dengan sandi lain semisal Sandi Depan, Sandi Turba, Sandi Balik yang
sering kali harus benar-benar memahami kata kunci yang disertakan baru bisa dikenali jenis
sandinya.

Yang sering kali menyulitkan saat membaca sandi rumput adalah prasyarat utamanya yang harus
dibaca dengan menggunakan kode morse. Memang, untuk dapat memecahkan soal sandi rumput
mutlak dibutuhkan keterampilan dan penguasaan akan kode morse. Ini seperti ketika membaca
sandi kimia yang mana juga membutuhkan kode morse.

Cara Membaca dan Membuat Sandi Rumput

Sandi rumput dibuat dengan memanfaatkan kombinasi garis pendek dan tinggi. Garis-garis
tersebut disusun sedemikian rupa sehingga sekilas mirip dengan rerumputan yang berjejer. Untuk
jelasnya perhatikan contoh sandi rumput berikut ini.

Garis pendek dan tinggi di atas melambangkan titik dan strip dalam kode morse. Dimana garis
pendek merupakan titik dan garis tinggi melambangkan strip. Titik dan strip ini nanti kemudian
dibaca dengan menggunakan kode morse. Untuk memisahkan antar huruf dipergunakan tanda
tanda pemisah berupa garis mendatar.

Jika belum menguasai kode morse, silakan baca dan pelajari artikel "Cara Cepat dan Mudah
Membaca Morse".
Dalam contoh sandi rumput di atas, sandi baris pertama terdiri atas 8 huruf. Masing-masing
huruf dipisahkan dengan garis mendatar. Mari coba kita pelajari satu persatu:

 Huruf pertama terdiri atas dua garis yaitu 'garis pendek' + 'garis tinggi' yang jika
ditulis dalam kode morse menjadi . - (titik strip). Dalam kode morse . - berarti huruf "A"

 Huruf kedua terdiri atas tiga garis yaitu 'garis panjang' + 'garis pendek' + 'garis
panjang' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi - . - (strip titik strip). Dalam kode
morse -.- berarti huruf "K".

 Huruf ketiga terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis
tinggi' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi ..- (titik titik strip). Dalam kode morse
..- berarti huruf "U"

 Huruf keempat terdiri atas dua garis yaitu 'garis tinggi' + 'garis tinggi' atau -- (strip
strip). Dalam kode morse -- = "M".

 Huruf kelima sama seperti huruf pertama yaitu dua garis yaitu 'garis pendek' +
'garis tinggi' atau ,- (titik strip). Dalam morse .- = "A".

 Huruf keenam terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis
pendek' atau ... (titik titik titik) yang berarti huruf "S".

 Huruf ketujuh terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek + 'garis pendek' + 'garis
tinggi' atau ..- (titik titik strip) yang berarti huruf "U".

 Huruf kedelapan terdiri atas tiga huruf yaitu 'garis tinggi' + 'garis pendek' + 'garis
tinggi' atau -.- (strip titik strip) yang berarti huruf K.

Dari hasil membaca sandi rumput baris pertama tersebut kita menemukan huruf-huruf yang jika
disusun berurutan akan membentuk kata 'AKU MASUK'.

Setelah baris pertama terselesaikan, silakan dicoba untuk mengerjakan (memecahkan) baris
kedua dan ketiga contoh sandi rumput di atas. Di mana pada baris kedua contoh di atas terdiri
atas tujuh huruf dan pada baris ketiganya terdiri atas sepuluh huruf.

Sandi-sandi Lain yang Mirip Sandi Rumput


Dalam kepramukaan sering kali dijumpai beberapa sandi lain yang penampakannya mirip
dengan sandi rumput. Dan cara pemecahannyapun sama seperti sandi rumput. Sandi-sandi
tersebut diantaranya adalah:

 Sandi Air. Sama seperti sandi rumput tetapi terbalik ke bawah.

 Sandi Gergaji. Perpaduan antara sandi rumput dengan sandi air.

 Sandi Awan

 Sandi Ombak

 Sandi Gedung Bertingkat

Kelima sandi tersebut selain bentuknya yang mirip dengan sandi rumput cara pengerjaannya
(memecahkannya) pun sama dengan sandi rumput yaitu sama-sama menggunakan kode morse.

Setelah mempelajari sandi rumput, cara membuat dan cara membacanya (termasuk beberapa
sandi lain yang mempunyai kemiripan dengan sandi rumput), sekarang tidak ada alasan lagi
anggota pramuka untuk mengatakan bahwa sandi rumput itu sulit.

Cara membaca sandi koordinat bagi yang tidak mengetahui caranya bisa menjadi sangat sulit.
Padahal sandi kordinat sangat mudah dan mengasyikkan untuk dipecahkan (dikerjakan). Namun
bagi adik-adik pramuka yang belum mengetahui cara mengerjakan sandi koordinat, jangan
khawatir. Blog Materi Pramuka, Pramukaria, akan membahas salah satu teknik kepramukaan ini
segera.
Sandi Koordinat terinspirasi oleh salah satu materi dalam pelajaran matematika yaitu 'Sistem
Koordinat Kartesius'. Koordinat Kartesius sendiri merupakan sebuah sistem untuk menentukan
posisi titik atau obyek pada sebuah bidang dengan dua bilangan yang biasa disebut sebagai
koordinat x dan koordinat y.

Prinsip yang sama berlaku pada sandi koordinat ini. Dengan memanfaatkan perpotongan sumbu
x dan y serta deret alfabet, sandi ini menjadi salah satu materi teknik kepramukaan yang asik
untuk dipecahkan.

Cara Membaca Sandi Koordinat

Sandi Koordinat biasanya dilengkapi dengan kata kunci semisal: “Jika tidak ingin tersesat,
jangan lupa melihat posisi regu adik dengan kordinat x/y = KEMAH MESRA”; "Temukan
posisi yang aman pada kordinat x/y = GADIS TIMUR" dan sejenisnya. dan untuk soal sandinya
selalu terdiri atas deretan abjad yang terkelompok dua-dua semisal: ME AM GT DR dan
sejenisnya.

Untuk lebih jelasnya lihat contoh sandi koordinat berikut:

Contoh Sandi Koordinat. Klik gambar untuk memperbesar

Pada sandi di atas, kata kunci sandinya adalah “Jika tidak ingin tersesat, jangan lupa melihat
posisi regu adik dengan kordinat x/y = KEMAH MESRA”. Sedangkan soal sandinya berbunyi:
AR KM HR HA KM KS KA KS KA AM KM MR MS KM KS KM AS.

Penggalan kata kunci, "x/y = KEMAH MESRA” inilah yang nantinya berguna dalam
memecahkan sandi koordinat ini. Kalimat tersebut mempunyai arti kata "KEMAH" menjadi
sumbu X sedangkan kata "MESRA" menjadi sumbu Y. Hingga kita bisa memecahkan sandi ini
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buatlah sebuah sistem koordinat kartesius dengan menggunakan kata "KEMAH"


sebagai sumbu X dan kata "MESRA" sebagai sumbu Y.

2. Isikan deret abjat dari A hingga Z pada sistem koordinat tersebut. Lihat gambar:

3. Jika tidak mencukupi, gunakan cell terakhir untuk dua huruf sekaligus yaitu Y dan
Z

4. Gunakan gambar tersebut untuk memecahkan soal sandi dengan cara:

1. Soal pertama: AR, tarik garis dari huruf "A" (dari kata KEMAH) secara
vertikal (ke bawah) kemudian tarik garis dari huruf R (dari kata MESRA) secara
horisontal (ke samping). Garis akan bersilangan pada salah satu dari deret abjad
(A-Z) yaitu huruf "S". Berarti AR = S.

2. Lakukan hal sama dengan soal selanjutnya yaitu "KM". Tarik garis dari
huruf "K" (dari kata KEMAH) secara vertikal (ke bawah) kemudian tarik garis
dari huruf M (dari kata MESRA) secara horisontal (ke samping). Garis akan
bersilangan pada salah satu dari deret abjad (A-Z) yaitu huruf "A". Berarti KM =
A.

3. Lakukan hal yang sama hingga semua soal terbaca.

5. Setelah semua soal terpecahkan kita akan mendapatkan hasil sebagai berikut: AR
= S; KM = A; HR = T; HA = Y atau Z; KM = A. Sehingga jika disusun akan terbaca
menjadi SATYA.
Lima huruf pertama sudah dapat kita baca. Untuk huruf-huruf selanjutnya silakan dicoba sendiri
untuk latihan. Dan jika penjelasan di atas kurang jelas, tonton saja Video Tutorial Membaca
Sandi Koordinat berikut:

16 arah mata angin dan kompas menjadi salah satu keterampilan kepramukaan yang sekaligus
menjadi salah satu Syarat Kecakapan Umum. Mengetahui, dapat menyebut, dan dapat
menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas merupakan kecakapan umum
yang menjadi syarat bagi calon penggalang ramu dan penggalang rakit.

Berbeda dengan keterampilan kepramukaan tentang kompas dan arah mata angin pada SKU
Siaga Tata yang hanya mensyaratkan 8 arah mata angin, pada SKU Penggalang Ramu dan Rakit,
jumlah mata angin yang harus diketahui dan mampu menunjukkannya berjumlah 16 arah mata
angin, termasuk dengan besar derajatnya. Kecakapan Umum Penggalang Ramu syarat ke-24
berbunyi: dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan salah satu pencapaian
pengisian SKU yaitu: dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan
kompas. Sedangkan dalam syarat ke-24 Kecakapan Umum Penggalang Rakit disebutkan: dapat
menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman, dengan
salah satu pencapaian pengisian SKU yaitu dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan
menggunakan kompas.

Apa saja 16 arah mata angin tersebut? Berapakah besaran derajat masing-masing arah mata
angin itu? Dan bagaimana cara menentukan (menunjukkan) ke-16 arah mata angin dengan
menggunakan kompas? Akan kita pelajari.

16 Arah Mata Angin dan Besar Derajatnya

Arah mata angin atau sering disebut sebagai mata angin dalam bahasa Inggris disebut
sebagai cardinal directions atau cardinal points. Mata angin mempunyai pengertian sebagai
panduan untuk menentukan arah. Cara menyatakan jumlah arah mata angin berbeda-beda, ada
yang menyatakan dalam empat arah mata angin, delapan arah mata angin, 16 (enam belas) arah
mata angin, hingga 32 arah mata angin.
Pada 16 arah mata angin, selain disebutkan dengan namanya, ke-16 arah mata angin pun dapat
disebutkan dengan besaran derajat yang membentuk sebuah lingkaran dengan 360 0 yang dimulai
dengan 00 pada titik utara dan diakhiri dengan 3600 pada titik utara lagi.

Sewaktu siaga para pramuka telah dikenalkan dengan 8 arah mata angin yang meliputi Utara
(00 atau 3600); Timur Laut (450) Timur (900); Tenggara (1350); Selatan (1800); Barat Daya (2250);
Barat (2700); dan Barat Laut (3150). Untuk keterampilan para pramuka penggalang dikenalkan
dengan 16 arah mata angin.

huruf dan angka pada dial kompas yang menyatakan arah dan derajat
(Gambar: commons.wikimedia.org)

K-16 arah mata angin beserta besar derajatnya yang harus diketahui oleh para pramuka
penggalang untuk dapat menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu dan
Penggalang Rakita adalah sebagai berikut:
50

No Nama Indonesia Sing. Nama Inggris Sing. Besar Derajat


1 Utara U North N 00 atau 3600
2 Utara Timur Laut UTL North Northeast NNE 022.50
3 Timur Laut TL Northeast NE 450
4 Timur Timur Laut TTL East Northeast ENE 67.50
5 Timur T East E 900
6 Timur Menenggara TM East Southeast ESE 112.50
7 Tenggara TG Southeast SE 1350
8 Selatan Menenggara SM South Southeast SSE 157.50
9 Selatan S South S 1800
10 Selatan Barat Daya SBD South Southwest SSW 202.50
11 Barat Daya BD Southwest SW 2250
12 Barat Barat Daya BBD West Southwest WSW 247.50
13 Barat B West W 2700
14 Barat Barat Laut BBL West Northwest WNW 292.50
15 Barat Laut BL Northwest NW 3150
16 Utara Barat Laut UBL North Northwest NNW 337.50

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut:

16 arah mata angin dengan bahasa Indonesia (kiri) dan Inggris (kanan)

Menentukan 16 Arah Mata Angin dengan Kompas

Bukan sekedar dapat menghafal dan menyebutkan ke-16 arah mata angin belaka. Bagi calon
pramuka penggalang rakit selain menyebutkan juga harus dapat menunjukkan 16 arah mata
angin dengan menggunakan kompas. Bagaimana cara menunjukkan 16 arah mata angin dengan
menggunakan kompas?.

Untuk dapat menunjukkan arah mata angin musti dapat menggunakan kompas secara dasar.
Menggunakan kompas untuk mencari arah mata angin bisa menggunakan salah satu diantara dua
cara berikut:

1. Cara Pertama: Letakkan kompas di atas permukaan yang datar. Tunggu sebentar
hingga jarum kompas tidak bergerak. Maka jarum tersebut akan menunjukkan arah utara
magnet (00 atau 3600). Untuk mengetahui arah-arah lainnya, perhatikan dial kompas
(permukaan tempat angka dan huruf). Angka-angka dan garis dalam dial tersebut
merupakan besaran derajat yang dapat menunjukkan arah. Sehingga ketika hendak
mencari arah Barat Barat Laut, cari saja angka 292.50 atau garis yang mewakili angka
tersebut. Sebaliknya jika hendak mengetahui sebuah obyek berada di arah mana, lihat
obyek tersebut tepat berada di angka atau garis berapa dalam dial kompas.

2. Cara kedua, jika menggunakan kompas bidik: Pegang kompas secara mendatar
dan tenang. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu
miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial. Lihat angka dan garis
yang menyatakan derajat pada dial.

Itulah kompas dan 16 arah mata angin, nama 16 arah mata angin dalam bahasa Indonesia dan
Inggris, besar derajat 16 arah mata angin serta cara menunjukkan arah mata angin dengan
menggunakan kompas. Semoga pembahasan tentang teknik kepramukaan ini mampu
mengantarkan para calon penggalang ramu dan rakit dalam menyelesaikan SKU-nya.

Sandi Kimia merupakan salah satu sandi dalam teknik kepramukaan yang cara membacanya
sudah dipelajari semenjak siaga dan penggalang. Sandi Kimia merupakan sandi yang
memanfaatkan kode morse. Sehingga ketika hendak membaca sandi Kimia, terlebih sahulu harus
menguasai kode morse.

Untuk mempelajari cara membaca morse yang mudah baca: Cara Cepat Membaca Morse.

Salah satu contoh bentuk Sandi Kimia adalah sebagai berikut:


Untuk membaca sandi kimia, seperti hanya dengan sandi lainnya, yang harus dipahami terlebih
dahulu adalah Kata Kunci yang berisikan petunjuk atau perintah pengerjaan sandi. Kata Kunci
dari contoh sandi di atas adalah "Titik Hidup, Strip Mati".

 "Titik Hidup, Strip Mati" mempunyai arti bahwa lambang titik dalam kode morse
dilambangkan dengan huruf-huruf hidup atau vokal yang meliputi A, I, U, E, O
sedangkan sebaliknya lambang strip dalam kode morse dilambangkan dengan huruf-
huruf mati atau konsonan semisal B, C, D, F, G, dll. Contoh: OH = .-

 Angka besar yang terdapat dalam soal menunjukkan bahwa huruf di belakangnya
ganda atau dobel. Contoh: OC2O = OCOO = .-..

 Angka kecil yang terdapat dalam soal sandi kimia menunjukkan huruf di
depannya ganda atau dobel. Contoh: HO2 = HOO = -..

Dari soal sandi kimia di atas bisa dibaca sebagai berikut:

 HO2 = HOO = -.. = D

 OH = .- = A

 OC2O = OCOO = .-.. = L

 OK = .- = A

 C2 = CC = -- = M

Dari lima huruf awal sudah terbaca kata "DALAM". Untuk huruf-huruf selanjutnya dalam sandi
kimia ini tentunnya sudah bisa dikerjakan sendiri oleh para pembaca.

Cara cepat membaca morse metode Tabel Morse adalah salah satu metode membaca dan
menghafal kode morse secara cepat dan mudah. Dengan menggunakan metode Tabel Morse ini,
membaca dan menghafalkan kode morse bisa dilakukan dan dipelajari dengan mudah dan cepat.
Kode morse atau kerap disebut sebagai sandi morse merupakan kode berupa garis dan titik
sebagai pengganti huruf, angka, tanda baca, dan perintah yang digunakan pada pengiriman dan
penerimaan berita komunikasi. Kode morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail
pada tahun 1835.

Dalam kepramukaan, kode morse diajarkan sebagai salah satu teknik kepramukaan dalam
menyampaikan berita di samping semaphore. Kode morse bersama dengan semaphore diujikan
sebagai salah satu point dalam SKU Pramuka Penggalang mulai dari SKU Penggalang Ramu,
SKU Penggalang Rakit, dan SKU Penggalang Terap (semuanya terdapat di point 25).

Pramuka tengah serius membaca kode morse

Kemampuan mengirim dan menerima berita dengan menggunakan morse pun diujikan dalam
berbagai Syarat Kecakapan Khusus seperti SKK Juru Semboyan, SKK Komunikasi, SKK
Navigasi Laut, SKK Juru Isyarat Bendera, SKK Juru Isyarat Listrik, serta SKK Juru Isyarat
Optik bagi pramuka siaga, penggalang, penegak, hingga pandega. Kode morse pun sering kali
dijadikan sandi semisal sandi rumput, sandi kimia, sandi lele, dan lain-lain.

Cara cepat Membaca Morse Metode Tabel

Banyak metode yang bisa digunakan dalam mempelajari teknik kepramukaan morse secara
mudah dan cepat. Berbagai cara cepat dan metode dalam mempelajari morse yang sering
digunakan antara lain metode koch, metode substitusi, metode pengelompokan, hingga kode
tabel dan lagu morse. Kali ini kita akan mempelajari salah satu cara menghafal dan membaca
morse dengan cepat menggunakan metode tabel morse.

Cara membaca morse dengan menggunakan metode Tabel Morse adalah dengan memanfaatkan
tabel morse sebagai berikut:
Tabel Morse

Cara Menggunakan Tabel Morse

Petunjuk cara menggunakan tabel morse sebagai mana gambar di atas cukup gampang dan
mudah. Caranya adalah:

1. Tabel di atas terbagi menjadi 4 baris yang masing-masing baris memiliki jumlah
kotak (kolom) yang berbeda.

2. Masing-masing kotak bertuliskan huruf alfabet.

3. Masing-masing kotak didasari dengan dua warna yang berbeda yaitu hitam dan
putih. Kotak berwarna putih menunjukkan kode titik ( . ) sedangkan kotak berwarna
hitam menunjukkan kode strip ( - ).

4. Baca dari baris atas ke bawah. Artinya isyarat kode pertama menunjuk baris
pertama, isyarat kode kedua menunjuk baris kedua dan seterusnya.

5. Kotak dengan kode terakhir itulah yang menunjukkan huruf morse.

6. Contoh cara membaca morse dengan menggunakan tabel morse:

o Kode morse yang diberikan adalah " --.. ";

 kode pertama strip (-) maka tunjuk baris paling atas yang berwarna
hitam (kotak sebelah kiri) yaitu kotak "T";

 kode ke-2 strip (-) maka tunjuk baris kedua di bawah kotak "T"
yang berwarna hitam yaitu kotak "M";

 kode ke-3 titik (.) maka tunjuk baris ketiga di bawah kotak "M"
yang berwarna putih yaitu "G"
 kode ke-4 titik (.) maka tunjuk baris keempat di bawah kotak "G"
yang berwarna putih yaitu "Z"

 Kode terakhir inilah yang menunjukkan huruf morse sehingga " --..
" terbaca sebagai huruf "Z"

o Kode morse yang diberikan adalah " .-. ";

 kode pertama titik (.) maka tunjuk baris pertama yang berwarna
putih yaitu kotak "E";

 kode ke-2 strip (-) maka tunjuk baris kedua di bawah kotak "E"
yang berwarna hitam yaitu kotak "A"

 kode ke-3 titik (.) maka tunjuk baris ketiga di bawah kotak "A"
yang berwarna putih yaitu kotak "R"

 karena hanya tiga kode maka berhenti pada baris ketiga.


Sehingga " .-. " terbaca sebagai huruf "R".

Berlatih mengirim dan membaca serta menghafal kode morse atau sandi morse kini bisa
dilakukan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan metode Tabel Morse. Dan perlu
disampaikan sekali lagi bahwa metode ini bukanlah satu-satunya metode dalam mempelajari
morse. Masih terdapat berbagai metode lain yang mungkin malah lebih mudah dan cepat jika
digunakan dalam mempelajari dan menghafalkan morse.

anduan Materi SKU Penggalang Terap Bagian 2 ini merupakan kelanjutan dari artikel
Panduan Materi SKU Penggalang Terap Bagian 1 yang telah dipublish sebelumnya. Di artikel ini
akan dibahas syarat kecakapan umum mulai dari nomor 11 hingga 30.

Sebagaimana diuraikan di artikel terdahulu, Penggalang Terap adalah tingkatan tertinggi (ketiga)
dalam kecakapan umum pramuka penggalang. sebelum mencapai tingkat SKU ini sebelumnya
harus sudah menyelesaikan Syarat dalam SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Rakit.

SKU ini mengacu pada SK Kwarnas No 198 Tahun 2011 tentang Syarat Kecakapan Umum
Pramuka Penggalang dan SK Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 199 Tahun 2011 tentang
Panduan Penyelesaian SKU Golongan Penggalang.

Materi SKU Penggalang Terap

Untuk pembahasan syarat kecakapan umum nomor 1 - 10 baca : PANDUAN MATERI SKU
PENGGALANG TERAP BAGIAN 1.

11 Dapat menjelaskan tugas dan fungsi seorang Kepala Desa/Lurah, Camat,


Bupati/Walikota
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menjelaskan tugas dan fungsi seorang Kepala Desa/Lurah,


Camat, Bupati/Walikota di depan pasukannya

12 Dapat mengajak anggota regu dan pasukannya untuk senantiasa mengamalkan kode
kehormatan Pramuka Penggalang
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Selalu mengajak temannya untuk mengamalkan Satya dan Darma


Pramuka Penggalang

13 Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 12 kali


latihan berturut-turut
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Dapat menunjukkan presensi kehadiran selama 12 kali berturut-turut


14 Dapat menjelaskan penggunaan Salam Pramuka
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menjelaskan salam Pramuka baik kepada orang yang lebih tua
maupun teman sebayanya
BACA : Salam Pramuka

15 Dapat mengibarkan dan menurunkan bendera sang merah putih pada upacara hari-hari
besar nasional atau sejenisnya
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menjadi pengibar dan penurun bendera sang merah putih pada
upacara hari-hari besar nasional atau sejenisnya

16 Dapat memimpin lagu Indonesia Raya di depan orang lain pada suatu upacara. Dapat
menyanyikan 4 lagu wajib, 3 lagu daerah tempat tingalnya dan 3 macam lagu daerah
lainnya
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah memimpin lagu Indonesia Raya di depan orang lain pada suatu
upacara

 Pernah menyanyikan 4 lagu wajib,3 lagu daerah tempat tingalnya dan 3


macam lagu daerah lainnya
BACA : Peraturan Penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

17 Dapat menjelaskan Lambang Negara Republik Indonesia di depan pasukan atau teman
sebayanya.
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menjelaskan Lambang Negara RI kepada pasukannya/teman


sebayanya
BACA : Penggunaan Lambang Negara Garuda Pancasila

18 Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pertemuan resmi.
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Selalu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam


pertemuan resmi.

19 Dapat menjelaskan kepada anggota regunya/pasukannya manfaat menabung dan


membayar uang iuran serta mengajak untuk melakukan gemar menabung
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menjelaskan manfaat menabung dan membayar uang iuran


kepada anggota regunya/pasukan serta mengajak untuk melakukan gemar
menabung

20 Dapat mengajarkan penggunaan teknologi informasi sedikitnya 2 jenis kepada teman


sebaya
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Dapat menjelaskan cara penggunaan peralatan berkatagori modern


(IT) Contoh : Penggunaan Telpon seluler, penggunaan komputer

21 Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah.


Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Dapat memilah golongan sampah basah dan kering

 Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga

 Dapat menyebutkan sampah organik mudah dan tidak mudah busuk

 Pernah menceriterakan cara pengolahan sampah di depan pasukannya

22 Dapat mensosialisasikan cara penjernihan air


Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menjelaskan 3 macam jenis penjernihan air di depan


pasukannya
BACA : Teknik Penjernihan dan Penyaringan Air

23 Dapat membuat pioneering: jembatan sederhana; menara pandang sederhana


Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah membuat jembatan sederhana bersama pasukannya

 Pernah membuat menara pandang sederhana bersama pasukannya


BACA : Contoh Model Pionering Menara Pandang
BACA : Contoh Model Pionering Jembatan

24 Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir: tinggi,
lebar, kecepatan dan kedalaman
Pencapaian Penyelesaian SKU :
 Pernah membuat peta suatu perjalanan

 Pernah membuat peta lapangan berdasarkan peta pita

 Pernah menjelaskan rumus menaksir tinggi, lebar, kecepatan arus air


dan kedalaman sungai.
BACA : Menaksir Tinggi
BACA : Menaksir Lebar

25 Dapat menerima dan mengirim berita dengan menggunakan bendera morse dan
semaphore serta dapat membuat sandi hasil kreasi pribadi lengkap dengan kuncinya
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menerima berita dengan bendera morse di pasukan

 Pernah mengirim berita dengan bendera morse di pasukan

 Pernah membuat sandi lengkap dengan kuncinya


BACA : Cara Cepat Membaca Morse

26 Selalu berpakaian rapi di setiap saat dan manjadi contoh bagi teman-temannya untuk
memelihara kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungannya
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Selalu menggunakan seragam Pramuka yang bersih dan rapih serta


sesuai dengan peraturannya

 Pernah memelihara kesehatan dan kebersihan lingkungannya

 Selalu menjaga kebersihan diri dan memberi contoh kepada temannya

27 Dapat memimpin dan melatih baris berbaris di Pasukannya


Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Dapat melatih dan memberi aba-aba ditempat dengan baik dan benar:
a) siap, b) istirahat ditempat, c) hadap kanan, d) hadap kiri, e) balik kanan, f)
lencang depan, g) lencang kanan

 Dapat melatih dan memberi aba-aba dan melakukan gerakan maju


jalan
 Dapat melatih dan memberi aba-aba serta melakukan baris-berbaris
dengan tongkat

28 Dapat melaksanakan olahraga beregu dan melakukan 3 jenis cabang olah raga serta
tahu peraturannya. (salah satunya olah raga renang)
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah melaksanakan olahraga beregu dan melakukan 3 (tiga) jenis


cabang olah raga dan tahu aturan permainannya; salah satunya olah raga
renang

29 Dapat mengatasi adanya perubahan perkembangan fisik tubuh


Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah mengatasi adanya perubahan perkembangan fisik tubuh diri


sendiri

30 Dapat menjelaskan manfaat dan melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 45
menit
Pencapaian Penyelesaian SKU :

 Pernah menjelaskan manfaat dan melakukan aktifitas fisik tiap hari


sedikitnya 45 menit di pasukan
Setelah sebelumnya di-publish tentang panduan materi SKU Penggalang Ramu dan panduan
materi SKU Penggalang Rakit, sekarang giliran untuk SKU Pramuka Penggalang Terap. Dalam
artikel ini selain memuat tentang materi syarat kecakapan umum perbutir, pun disertai dengan
indikator pencapaian pengisian SKU dari masing-masing syarat tersebut.

Hal ini bisa menjadi acuan bagi pembina penggalang dalam menguji adik-adiknya. Juga bagi
calon pramuka penggalang terap dalam mempersiapkan diri sehingga dapat menyelesaikan
syarat-syarat kecakapan yang terdapat dalam SKU Penggalang Terap ini.

Penggalang Terap merupakan tingkatan ketiga atau tertinggi dalam kecakapan umum pramuka
penggalang. Tingkatan lainnya adalah penggalang ramu dan penggalang rakit. Seorang pramuka
penggalang dapat mengikuti ujian SKU Penggalang Terap setelah menyelesaikan dan dilantik
menjadi penggalang rakit.

Syarat Kecakapan Umum yang digunakan dalam Gerakan Pramuka saat ini merupakan SKU
terbaru sesuai dengan SK Kwarnas No 198 Tahun 2011 tentang Syarat Kecakapan Umum
Pramuka Penggalang. Dalam penyelesaiannya dilengkapi dengan SK Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan Penyelesaian SKU Golongan Penggalang.
Terkait dengan SKU Penggalang Terap, baca juga artikel lainnya tentang :

 SKU Penggalang

 Tanda Kecakapan Umum Pramuka Penggalang

Materi SKU Penggalang Terap

Sesuai dengan SK Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 199 Tahun 2011, materi SKU Pramuka
Penggalang Terap terdiri atas 30 butir. Masing-masing syarat dilengkapi dengan indikator
(pencapaian pengisian SKU). Adapun syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Taat menjalankan ibadah sesuai agamanya dan mengajak orang lain untuk
beribadah

Pencapaian Pengisian SKU :

o Selalu menjalankan ibadah sesuai agamanya dan mengajak orang lain


untuk beribadah

2. Berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan baik dalam Gerakan


Pramuka maupun di masyarakat

Pencapaian Pengisian SKU :


o Pernah ikut serta membantu penyelenggaraan kegiatan keagamaan baik di
dalam maupun di luar Gerakan Pramuka

3. Dapat mengajak teman / orang lain untuk berperilaku toleran antar umat
beragama

Pencapaian Pengisian SKU :

o Selalu mengajak temannya/orang lain untuk berperilaku toleran antar umat


beragama.

1. a. Agama Islam

o Dapat bertindak sebagai Imam dalam sholat berjamaah di perkemahan

o Dapat menghafal 10 macam doa harian dan hafal 10 macam surat pendek

o Dapat memimpin doa.

o Selalu melaksanakan Shalat berjamaah di Masjid/Mushola

b. Agama Katholik

o Tahu arti Perayaan Ekaristi, dan bagian-bagian yang penting

o Tahu peralatan Misa dan warna-warna Liturgi

o Tahu hierarki Gereja

c. Agama Protestan

o Dapat memimpin beberapa nyanyian Gerejani dalam pertemuan-


pertemuan Penggalang

o Dapat memimpin doa dalam pertemuan-pertemuan Penggalang

o Dapat menjelaskan Hukum Kasih (Lukas 10 : 27 dan Matius 22 : 37-40)

o Dapat Menjelaskan tentang dua belas pengakuan Iman Rasuli.

Pencapaian Pengisian SKU :


 Pernah memimpin nyanyian pujian di pertemuan Pramuka
Penggalang

 Pernah menjadi pemimpin Doa di pertemuan Pramuka Penggalang

 Pernah menjelaskan tentang Hukum Kasih kepada teman di


pasukannya

 Pernah menjelaskan tentang dua belas pengakuan Iman Rasuli

d. Agama Hindu

o Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait dalam matram Puja Tri
Sandya serta dapat dan mampu memimpin pelaksanaan persembahyangan

o Dapat menyebutkan bagian-bagian kepemimpinan Hindu dalam Asta


Brata

o Dapat memahami serta menerapkan Ajaran Tri Hita Karana dalam


kehidupan sehari-hari

o Dapat menjelaskan pengertian dan konsep ajaran Rwa Bhineda

o Dapat menguraikan dan memahami kaitan ajaran Catur asrama dan catur
Purusa Artha

o Dapat mempraktikkan minimal lima gerakan Yoga Asanas

o Dapat menarikan lebih dari satu bentuk tarian sakral keagamaan Hindu

o Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.

e. Agama Budha

o Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama

o Dapat melakukan meditasi

o Dapat menyanyikan lagu Malam Suci Waisak

o Dapat menyebutkan tempat-tempat suci Agama Buddha


o Dapat menceritakan silsilah keluarga Pangeran Sidharta Gotama

o Dapat mengendalikan emosi teman sebaya

Pencapaian Pengisian SKU :

o Pernah menjadi pengendali Emosi teman sebaya.

o Dapat memimpin pertemuan Pasukan Penggalang.

Pencapaian Pengisian SKU :

o Pernah memimpin pertemuan di pasukannya.

o Mengajak teman sebaya /regunya untuk melakukan kegiatan penghijauan dan


memelihara di lingkungannya atau di daerah lain

Pencapaian Pengisian SKU :

o Pernah mengajak teman sebaya /regunya untuk melakukan kegiatan


penghijauan

o Pernah mengajak teman sebaya/regunya untuk memelihara penghijauan di


lingkungannya atau di daerah lain
BACA : Mengetahui Manfaat Penghijauan

o Dapat mensosialisasikan kepada teman sebaya tentang hak perlindungan anak.

Pencapaian Pengisian SKU :

o Pernah menceriterakan tentang hak perlindungan anak kepada teman


sebaya

o Telah ikut serta dalam kegiatan Jambore/Lomba Tingkat/Perkemahan lainnya.

Pencapaian Pengisian SKU :

o Pernah mengikuti dan menunjukan bukti fisik ikut serta Jambore/Lomba


Tingkat/perkemahan lainnya

o Dapat menjelaskan tanda- tanda pengenal Gerakan Pramuka


Pencapaian Pengisian SKU :

o Pernah menjelaskan tanda-tanda pengenal Gerakan Pramuka di depan


Pasukannya
BACA : Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka

Untuk Syarat Kecakapan Umum ke-11 dan seterusnya, baca : PANDUAN MATERI SKU
PENGGALANG TERAP BAGIAN 2

Anda mungkin juga menyukai