kemerdekaan bangsa Indonesia. Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan
cepat menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda kepramukaan disebut
sebagai Padvinder. Di negara jajahannya, termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi
Kepramukaan. Di Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder
Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak
Belanda.
Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya
kemudian muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya mencapai
lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie);
JPP (Jong Java Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon)
dll.
Sejarah terus berlanjut. Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang
bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk melarang organisasi kepramukaan di
luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus Salim
menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan".
Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi
kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan
gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda
Sumatra).
Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian
diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak
yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu
Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat
Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.
Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti;
HW, SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai
seratusan lebih. Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu; IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi
Pandu Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).
Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus
1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta.
Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden
Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959,
PKPI mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di
Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT.
Makiling Filipina.
Menyadari kelemahan yang ada, ketiga federasi tersebut akhirnya meleburkan diri menjadi
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Namun ternyata Perkindo sendiri kurang solid
sehingga coba dimanfaatkan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pionir Muda seperti di
negara komunis lainnya.
Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai
upaya untuk melakrukatn penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan
Gerakan Pramuka.
Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan
pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden
mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas
pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang
disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan
Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran
Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang
ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat
Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang.
Pada tanggal 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno),
tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri
ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR
GERAKAN PRAMUKA.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional),
Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan
dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh
sekitar 10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang
diperingati hingga sekarang.
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas,
diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil
Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.
Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris
dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita
dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The
Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si
anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau
menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang
pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun
1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di
Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London,
Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1
Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin
(Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T.
Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss
dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan
di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin
SEJARAH KEPRAMUKAAN
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk
Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia
dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk
manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-
macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java
Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon).Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery
maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi
kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun
1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang
masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember
1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun
dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951,
POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO
(Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan
kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti
yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan
dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda
karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang
Pencetus berdirinya Gerakan Pramuka sedunia adalah Lord Baden Powell. Beliau dilahirkan pada tanggal
22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama sesungguhnya ialah Robert Stepenshon Smyth. Ayahnya
adalah seorang Profesor Geometri di Universitas Oxford bernama Baden Powell yang
meninggal ketika Stepenshon masih kecil. Lahirnya pendidikan Gerakan Pramuka diilhami oleh
pengalamanpengalaman semasa hidupnya diantaranya adalah :
a. Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.
b. Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain lainnya didapat dari kakak-
kakaknya.
c. Lord Baden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain
musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar.
d. Pengalaman di India sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil
mengikuti jejak kuda yang hilang. Dan ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca
indra kepada Kimball O’Hara.
e. Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan
makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Semua pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini
sebenarnya berisikan petunjuk petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas
penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga orang
dewasa.
Seorang pemimpin Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk
melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to
Scouting’. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk
diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Pada tahun 1901
beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Pada tahun 1929, beliau
mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3
orang anak. Beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
SALAM PRAMUKA
LAMBANG PRAMUKA
KODE KEHORMATAN
1. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut
Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan.
2. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya:
a. Diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi
persyaratan keanggotaan.
b. Dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya.
c. Dipakai sebagai titik tolak memasuki proses pendidikan kepramukaan guna mengembangkan
mental,
moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
3. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuaan moral yang disebut Darma adalah:
a. Alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan,
menghayati serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi
anggota.
c. Landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang
kegiatannya mendorong pesarta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
d. Kode Etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka, yang berperan sebagai landasan serta
ketentuan moral yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lain yag mengatur hak dan
kewajiban
anggota, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
4. Kode Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap dan
perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatan berorganisasi.
Kode Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan perkembangan
rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka
PRAMUKA SIAGA
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena
sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia
mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun
1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa barung
disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang
Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung.
Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan
TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri
dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut
Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh
PRAMUKA PENGGALANG
Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia dari
11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan
perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk
mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda Indonesia yang
dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada tahun 1928 .
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa Regu
disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang
Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama.
Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak
mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju
sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur
yang terlipat dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.
PRAMUKA PENEGAK
Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak berusia dari
16-19 tahun. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai dengan kiasan pada masa Penegakan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari beberapa Sangga
disebut Ambalan. Setiap Sangga beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang
Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu sendiri. Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama yang disebut
Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu:
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana
Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan
TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau.
TKU untuk Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa, terdiri atas:
1. Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
LAGU KEBANGSAAN
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar
merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional
bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita
nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan
dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan khidmat.
b. Insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagu
kebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan
terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa di
dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan
dan cetusan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia
dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula
pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang
kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia
untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan,
meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara colonial yang bersenjata
modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera
kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa
yang sanggup dan berani mempertahankan serta mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
f. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan
rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus
mengetahui dan menghayati arti dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa
Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat
terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap Pramuka menjadi patriot yang memiliki
rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi
Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya
sebagai patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi
para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka
berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia
Raya.
BARIS BERBARIS
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris
menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara
tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara
yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Apa itu Baris Berbaris ?
a. Pengertian Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan
dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b. Maksud dan tujuan
1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas
pokok tersebut dengan sempurna.
3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat
diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang
pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko
terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan
yang akan dapat merugikan.
ABA-ABA
1. Pengertian Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
a. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
Contoh: a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b) Untuk amanat istirahat di tempat - GERAK
b. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh: a) Lencang kanan - GERAK
b) Istirahat di tempat - GERAK
c. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang
dipakai ialah: GERAK, JALAN, MULAI
GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-
gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh: jalan ditempat–GERAK, siap-GERAK, hadap kanan-
GERAK, lencang kanan-GERAK
JALAN: adalah utuk gerakan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh: haluan kanan/kiri –
JALAN, dua langkah ke depan –JALAN, satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba aba harus didahului
dengan aba-aba peringatan MAJU Contoh: -maju – JALAN, haluan kanan/hadap kanan/kiri maju – JALAN,
melintang kanan/kiri maju -J ALAN
MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Contoh:
hitung –MULAI, tiga bersaf kumpul -MULAI
Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu maka tulisan rahasia disebut
sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita
mengetahui kunci atau cara memecahkannya.
Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana dan suka berpindah-
pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus memiliki kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai
bentuk sandi untuk mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya. Sekitar tahun 3000 SM, di
Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota,
mereka menulis pesan di kepala para budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh.
Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak dicukur kembali untuk
mengetahui pesan yang tersembunyi.
G U D E P
S A B C D E
E F G H I J
D K L M N O
I P Q R S T
A U V W X Y
2. Sandi Rumput
Sandinya dibuat menyerupai rumput ( rumput pendek berarti titik sedangkan rumput panjang berarti
garis )
Contoh :
PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
. =λ
- =Λ
Maka PRAMUKA =
ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
4. Sandi AND
Sandi AND adalah sandi yang huruf-hurufnya diletakkan pada kata AND,contoh :
5. Sandi Siput
Sandi yang cara membacanya berputar menyerupai rumah siput, dengan cara mencari kata yang paling
tengah (ada tandanya).
Contoh :
U D U N I A
D O W E L
N P B AL
A N E D B
P K A P A
= Baden Powell Bapak Pandu Dunia
SANDI MORSE
Huruf Morse
Untuk mempermudah menghafalkan, penulis menyusunnya dalam kelompok-kelompok tertentu.
KIM
Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden Powell yang diambil dari sebuah ceritanya
dari buku Scouting For Boys. Tentang seorang anak laki-laki cerdas bernama Kimball O’Hara, anak anak
seorang sersan dari Resiman Irlandia yang ditugaskandi India. Orang tua Kim (panggilan namanya)
meninggal ketika Kim masih sangat kecil. Kemudian Kim tinggal bersama salah seorang bibinya.
Bentuk permainan Kim :
1. Kim Lihat :
a. Melihat beberapa benda sesaat, kemudian mencoba mengingatnya kembali.
b. Membedakan warna-warna.
c. Mengingat beberapa macam benda/ barang yang hampir sama dan sebagainya.
2. Kim Cium :
a. Bumbu-bumbu
b. Wewangian
c. Bunga-bunga
d. Buah-buahan.
e. Obat-obatan dsb
3. Kim Raba :
a. Meraba / memegang berbagai benda dan mencoba mengingat dan menyebutkan apa nama yang
dipegangnya itu
b. Benda-benda tersebut dapat dimasukan ke dalam kantung tertutup atau mata kita yang ditutup dengan
kain.
4. Kim Rasa :
Hampir sama dengan kim cium, hanya lidah yang lebih berperan merasakan manis, asam, pahit,
dari
berbagai buah-buahan atau bumbu-bumbu.
5. Kim Dengar :
a. Mendengarkan berbagai bunyi-bunyian
b. Membedakan berbagai suara alat music
c. Membedakan beberapa peristiwa /kegiatan dari suara yang didengarnya. Seperti :
1. Suara kayu digergaji
2. Suara pintu dibuka atau tertutup
3. Suara orang berjalan
6. Kim Kombinasi :
Gabungan dari berbagai macam kim di atas, semakin cerdas seseorang , semakin baik
kemampuan
panca inderanya. Jika ingin cerdas, banyak-banyak berlatih dan belajar.
SANDI SEMAPHORE
Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera,
dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering
dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai isyarat semaphore dengan cepat dan
mudah.
CARA CARA MENAKSIR
Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan
sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar.
Menaksir Lebar Sungai
Dengan cara perbandingan
1. Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)
2. Jadikan tempat kita berdiri (titk B)
3. Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C
4. Dari titik C jalan terus sejauh 5m (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D.
5. Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping.
Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis.
6. Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE
Menaksir Tinggi
a. Menaksir Tinggi Pohon
1. Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik B
2. Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.
3. Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak
dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E
4. Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD.
5. Rumus tingginya AE = 12 BD
Peta Lokasi
Peta lokasi adalah peta yang menunjukan lokasi / letak suatu daerah / medan / bangunan dan lain-lainnya.
Peta tersebut harus dibuat sedemikian rupa,sehingga yang terletak di atas adalah arah yang biasanya
ditetapkan dengan tanda panah (menunjuk arah utara)
Peta Perjalanan
Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat dalam bentuk yang lain. Pengerjaannya dan
cara-caranya tidak jauh berbeda dengan cara-cara pengerjaan laporan peta pita.
Keterangan :
1. Jarak pada perjalanan diskalakan.
2. Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak
3. Mulailah membuat peta perjalanan di tengah kertas, dan tandailah tempat permulaan dengan huruf
A.kemudian ke tempat kedua B, dst.
4. Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlahke dalam skala.
5. Cantumkan tanda-tanda peta topografi.
6. Arah utara selalu di atas.
PPPK
MATERI POKOK
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar
belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk
menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
a. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
b. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
c. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung
atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat
selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
d. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
1. Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
2. Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu
sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air
yang sudah dimasak.
3. Pada semua kasusapendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan
penderita pada posisi yang palingamenyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan
termasuk ikat pinggang.
TALI - TEMALI
1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan
kering
4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan basah
5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
PERMAINAN PRAMUKA
HIMNE PRAMUKA
API UNGGUN
TANDA PENGHARGAAN
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam
Pramuka yang dapat menunjukkan identitas seorang Pramuka. Baik identitas diri, satuan,
kemampuan, tanggung jawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya, hingga tanda
penghargaan yang dimilikinya.
Penggunaan tanda pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri seorang
Pramuka, satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan kecakapannya. Sedangkan fungsi
penggunaanya adalah sebagai:
Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para Pramuka, agar mereka
berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan kehormatannya.
Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah
tugasnya.
Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian
tanggung jawab, hak dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka.
Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang
bersangkutan selalu menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.
Tanda pengenal Gerakan Pramuka digolongkan menjadi lima kelompok tanda dengan macam
dan contoh tanda sebagai berikut:
Tanda Umum;
Tanda Umum adalah tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka
yang telah dilantik. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum diantaranya adalah:
3. Tanda Pelantikan
4. Tanda Harian
Tanda Satuan
Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan, tempat atau lokasi tempat tinggal
pemakainya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan diantaranya adalah:
1. Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya.
Tanda Jabatan
Tanda Jabatan adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab yang disandang
dalam lingkup Gerakan Pramuka. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan diantaranya
adalah:
1. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain.
Tanda Kecakapan
Tanda Kehormatan
Tanda Kehormatan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan
kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan
berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara,
dan umat manusia.
Lencana Wiratama
Lencana Teladan
Bintang Tahunan
Lencana Pancawarsa
Lencana Wiratama
Lencana Jasa :
Dharma Bakti
Melati
Tunas Kencana
3. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar
Gerakan Pramuka, misalnya dari :
Pertemuan pramuka terdiri atas berbagai macam kegiatan. Terdapat kegiatan yang melibatkan
semua anggota Gerakan Pramuka dari berbagai golongan dan ada pula pertemua khusus untuk
golongan-golongan tertentu. Jenis pertemua pramuka ini dapat dibedakan berdasarkan :
Jenis pertemuan atau kegiatan yang dapat diikuti oleh semua anggota pramuka dari semua
golongan baik siaga, penggalang, penegak dan pandega, maupun anggota dewasa antara lain :
Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota pramuka siaga adalah :
Pesta Siaga;
Pesta Siaga dalah pertemuan pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar selama satu
hari (tanpa menginap) dengan berbagai kegiatan seperti: Permainan Bersama (kegiatan
keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar
Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata,
Pentas Seni Budaya, Karnaval, dll.
Pesta Siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator desa, kwartir ranting, kwartir
cabang, korwil (beberapa kwartir cabang yang berdekatan), dan kwartir daerah.
Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan untuk anggota pramuka penggalang, antara
lain :
Jambore;
Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Kegiatan dalam jambore bersifat
rekreatif, riang gembira, dan penuh persaudaraan. Jambore dilaksanakan secara
berjenjang berdasar penyelenggara dan lingkup wilayah pesertanya, yaitu: Jambore
Ranting (Jamran), Jambore Cabang (Jamcab), Jambore Daerah (Jamda), Jambore
Nasional (Jamnas), Jambore Regional dan Jambore se-Dunia.
Baca : Daftar Jambore Nasional Pramuka dan Logo
o LT I (tingkat Gugusdepan)
Forum Penggalang;
Forum Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu
permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama.
Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode
pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang di masa yang akan
datang.
Perkemahan;
Berbagai macam perkemahan yang dilakukan sesuai dengan waktu, peserta, dan
tujuannya masing-masing. Tentang perkemahan ini, baca : Jenis Perkemahan Pramuka.
Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan bagi pramuka penegak dan pramuka pandega,
antara lain :
Raimuna;
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan
besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting,
Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
Musppanitera;
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera) adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan
pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu
masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.
Ulang Janji;
Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak,
Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam
rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.
Bagi anggota pramuka dewasa, terdapat beberapa kegiatan atau pertemuan, seperti :
Karang Pamitran;
Karang Pamitran adalah pertemuan bagi pembina pramuka untuk mempererat hubungan
kekeluargaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan pengalaman dan
kepemimpinannya. Karang pamitran menjadi wadah silaturahmi bagi pembina pramuka
untuk saling bertukar pengalaman, menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam
membina pramuka.
Ulang Janji;
Adik-adik dan Kakak-kakak pramuka, itulah berbagai macam jenis pertemuan pramuka sesuai
dengan golongan masing-masing.
Perkemahan Pramuka adalah salah satu bentuk dari kegiatan dalam kepramukaan. Perkemahan
juga menjadi salah satu jenis pertemuan dalam Gerakan Pramuka. Umumnya perkemahan
dilaksanakan di luar ruangan (out door) dengan menginap. Di pramuka terdapat berbagai jenis
perkemahan.
Perkemahan pramuka terdiri atas berbagai macam jenis. Jenis perkemahan dalam Gerakan
Pramuka ini dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok. Pengelompokkan ini bisa
didasarkan pada lamanya waktu perkemahan, tempat penyelenggaraannya, tujuan perkemahan,
dan jumlah peserta.
Berikut ini berbagai jenis perkemahan pramuka ditinjau dari berbagai hal.
4. Kemah Rekreasi
6. Kemah Riset/Penelitian
1. Perkemahan gugusdepan
2. Perkemahan kwartir
wartir Ranting Gerakan Pramuka atau biasa disingkat Kwarran adalah satuan organisasi yang
mengelola Gerakan Pramuka di tingkat kecamatan. Kwarran diketuai oleh seorang Ketua Kwartir
Ranting (Ka Kwarran) yang dipilih melalui Musyawarah Ranting (Musran) untuk masa bhakti
selama tiga tahun.
Pengertian Kwartir Ranting secara lebih luas adalah lembaga kepemimpinan kolektif di tingkat
kecamatan yang diketuai seorang ketua yang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
bertanggungjawab kepada Musyawarah Ranting Gerakan Pramuka. Organisasi inilah yang
menjadi ujung tombak Gerakan Pramuka yang berhubungan langsung dengan pembinaan
gugusdepan dan satuan karya pramuka.
Terkait organisasi dan tata kerja Kwartir Ranting, Gerakan Pramuka telah mengeluarkan sebuah
petunjuk penyelenggaraan Kwarran Gerakan Pramuka melalui Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Nomor : 224 Tahun 2007. Jukran ini membahas tentang tugas pokok, fungsi,
dan organisasi; tugas dan fungsi andalan ranting; organisasi pelaksana Kwarran; Badan
Pemeriksa Keuangan Ranting; tata kerja; musyawarah; hubungan kerja; dan pemekaran
Kwarran. (Jukran ini dapat dibaca di halaman : SK dan PP Pramuka)
Ketua Kwartir Ranting dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Ranting. Selanjutnya tim
formatur akan membentuk Pengurus Kwarran. Pengurus Kwarran yang selanjutnya disebut
Andalan Ranting, terdiri atas anggota pramuka dewasa putri dan putra. Pengurus ini mempunyai
masa bhakti tiga tahun.
Untuk melaksanakan tugas dan kegiatan, Pengurus Kwarran dibantu oleh badan kelengkapan
kwarran yang terdiri atas :
3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Ranting, disingkat
DKR
Ketua dan Wakil Ketua DKR karena jabatannya berkedudukan sebagai Andalan Ranting.
6. Satuan kegiatan.
7. Staf Kwarran.
Selain itu dalam Musyawarah Ranting juga memilih dan menetapkan Badan Pemeriksa
Keuangan Ranting. Badan ini mempunyai tugas memeriksa pengelolaan keuangan baik yang
dikelola langsung oleh kwarran maupun unit usaha kwarran.
Kekuasaan terdiri dalam Kwartir Ranting adalah Musyawarah Ranting (Musran). Musran
dilaksanakan tiga tahun sekali pada akhir masa bhakti kwarran. Peserta Musran terdiri atas 6
perwakilan Kwartir Ranting (termasuk Ketua DKR dan Majelis Pembimbing Ranting), dan
masing-masing 4 orang dari setiap gugusdepan yang terdapat di Kwarran tersebut. Dalam situasi
yang mendesak dapat diadakan Musyawarah Ranting Luar Biasa.
Selain kedua musyawarah tersebut, Kwarran mengadakan berbagai rapat dan pertemuan yang
diantaranya adalah :
5. Rapat Staf
6. Rapat Kepanitiaan
Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi
Gerakan Pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan fungsi Gerakan
Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam
organisasi Gerakan Pramuka.
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka dapat dibaca di diunduh di halaman
SK dan PP Pramuka.
Struktur organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis Pembimbing
(Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan (Korgudep),
Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan Badan Kelengkapan Kwartir.
1. Dewan Kehormatan
5. Pembantu Andalan
7. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat
situasional.
8. Staf Kwartir.
Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait masing-
masing komponen dalam struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur organisasi tersebut
silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya sendiri merupakan salah satu simbol identitas eksistensi
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia disamping bendera Merah Putih, Bahasa
Indonesia, dan lambang negara Republik Indonesia. Dengan memahami peraturan terkait cara
penggunaan Lagu Kebangsaan tersebut berarti telah turut serta menjaga kehormatan dan
kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Sebaliknya sikap yang tidak sesuai dengan peraturan
tersebut dapat dianggap sebagai sebuah penghinaan terhadap simbol bangsa dan negara
Indonesia.
Mengingat pentingnya pemahaman akan tata cara penggunaan Lagu Kebangsaan tersebut sudah
selayaknya seorang anggota Gerakan Pramuka memahami peraturan penggunaan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya. Apalagi dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang,
pengetahuan akan peraturan tersebut menjadi salah satu syarat yang harus diselesaikan baik bagi
calon pramuka penggalang ramu maupun calon penggalang rakit. Tata cara penggunaan Lagu
Kebangsaan juga menjadi syarat dalam SKU Pramuka Siaga Bantu (syarat nomor 12) dan SKU
Penegak Laksana (syarat nomor 14).
Lagu Kebangsaan Indonesia adalah lagu Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman. Lagu Indonesia Raya diperkenalkan pertama kali dengan menggunakan biola pada
tanggal 28 Oktober 1928 saat pelaksanaan Konggres Pemuda II di Jakarta. Teks lagu Indonesia
Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar “Sin Po” pada edisi bulan November 1928.
Lagu Kebangsaan diatur menurut UUD 1945 pasal 36B dan Undang-Undang No. 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Bab V.
Dalam Bab V, pasal 59 Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya terdiri
atas dua macam yaitu wajib dan diperbolehkan. Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan atau
dinyanyikan antara lain :
5. untuk menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat dalam
kunjungan resmi;
Selain tujuh point di atas, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun boleh untuk dinyanyikan dan
atau diperdengarkan pada :
3. dalam acara resmi lainnya yang diselenggarakan oleh organisasi, partai politik,
dan kelompok masyarakat lain; dan/atau
Sebagai lagu kebangsaan yang menjadi simbol bangsa dan negara, Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya memiliki serangkaian tata cara dalam hal penggunaannya. Tentunya tata cara ini
dimaksudkan untuk menjaga kehormatan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Adapun
tata cara penggunaan Lagu Kebangsaan adalah sebagai berikut:
1. Lagu Kebangsaan dapat dinyanyikan dengan diiringi alat musik, tanpa diiringi
alat musik, ataupun diperdengarkan secara instrumental.
2. Jika diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu strofe, dengan satu kali ulangan
pada refrein. Jika tidak diiringi alat musik, dinyanyikan lengkap satu stanza pertama,
dengan satu kali ulangan pada bait ketiga stanza pertama.
3. Apabila Lagu Kebangsaan dinyanyikan lengkap 3 stanza, bait ketiga pada stanza
kedua dan stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali.
4. Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau
dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
5. Dalam hal Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia menerima kunjungan
kepala negara atau kepala pemerintahan negara lain, lagu kebangsaan negara lain
diperdengarkan lebih dahulu, selanjutnya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
6. Dalam hal Presiden Republik Indonesia menerima duta besar negara lain dalam
upacara penyerahan surat kepercayaan, lagu kebangsaan negara lain diperdengarkan pada
saat duta besar negara lain tiba, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan
pada saat duta besar negara lain akan meninggalkan istana.
Selain itu juga diatur sejumlah larangan yang tidak boleh dilakukan terhadap Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya. Larangan-larangan tersebut adalah :
1. Mengubah Lagu Kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, dan gubahan lain
dengan maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan Lagu Kebangsaan;
Yang paling banyak didapati adalah gugusdepan yang berpangkalan di sekolah dan perguruan
tinggi. Namun gugusdepan tidak harus didirikan di sekolah. Karena secara umum gugusdepan
dibentuk berdasarkan wilayah atau biasa disebut sebagai gudep wilayah. Gudep wilayah ini
dapat dibentuk dan berpangkalan (bertempat) di :
Setiap gugusdepan tersebut berkewajiban untuk menerima kaum muda (anak berusia 7-25 tahun)
yang bertempat tinggal di sekitar wilayah tersebut sebagai anggota tanpa membedakan suku, ras,
golongan, dan agama. Sehingga sebuah gugusdepan, contohkanlah gudep yang berpangkalan di
sebuah SMP, wajib menerima anggota sekalipun pramuka tersebut tidak bersekolah di SMP
tersebut.
Di samping gugusdepan wilayah, pun terdapat gugusdepan yang mengakomodasi anggota
pramuka berkebutuhan khusus. Gugusdepan ini terdiri atas :
Pembentukan gugusdepan di dalam negeri dihimpun, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir
Ranting Gerakan Pramuka. Kecuali gudep yang berpangkalan di Perguruan Tinggi yang
dihimpun oleh Kwartir Cabang. Sedangkan untuk gudep yang berada di luar negeri di bawah
pengendalian Kwartir Nasional.
Ditinjau dari kelengkapan satuannya, gugusdepan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok,
yaitu gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gugusdepan lengkap merupakan gudep yang
memiliki anggota dari semua golongan pramuka mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang,
pramuka penegak, hingga pramuka pandega. Sehingga gudep lengkap akan memiliki satuan yang
terdiri atas perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, hingga racana pandega.
Sedangkan gudep tidak lengkap adalah gudep yang hanya memiliki anggota dari satu atau
beberapa golongan saja. Sehingga gudep tidak lengkap ini bisa jadi hanya terdiri atas satu atau
beberapa satuan semisal hanya memiliki pasukan penggalang, hanya memiliki perindukan siaga
dan pasukan penggalang, hanya memiliki ambalan penegak dan sejenisnya.
Keanggotaan dalam gugusdepan harus menerapkan sistem satuan terpisah. Artinya, anggota
pramuka putra dan putri harus dihimpun dalam gudep yang terpisah di mana masing-masing
gudep berdiri sendiri. Para anggota ini hanya boleh terdaftar dalam satu gugusdepan saja.
Sebagai tanda pengenal, gugusdepan menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor
ganjil sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur
oleh Kwartir Cabang, kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung
oleh Kwartir Nasional.
Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama
pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama
benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang
dapat memotivasi kehidupan gudepnya.
Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun
2007) adalah sebagai berikut :
Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang terdiri atas Ketua Gudep dan dibantu oleh
pembina satuan dan pembantu pembina satuan. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah
gugusdepan dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugusdepan yang bersangkutan yang
dilaksanakan minimal 3 tahun sekali. Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina
penggalang, pembina penegak dan pembina pandega.
Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep,
Badan Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus). Dewan
Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina Gudep sebagai
badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi. Badan Pemeriksa
Keuangan Gudep adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan
bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan. Sedangkan Mabigus adalah suatu badan
dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan
finansial, serta konsultasi kepada gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua
peserta didik, dan tokoh masyarakat.
Arti kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka. Sebelum kita mempelajari arti kiasan yang
terkandung dalam Tanda Pelantikan Pramuka kita pelajari dulu apa dan bagaimana tanda
pelantikan tersebut, kapan diberikan kepada anggota pramuka, serta bagaimana cara mengenakan
dan memasangnya di pakaian seragam pramuka.
Tanda Pelantikan Pramuka adalah salah satu dari Tanda Umum Gerakan Pramuka sehingga
sekaligus menjadi bagian dari sistem Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka. Tanda Pelantikan
disematkan kepada seseorang saat pertama kali dilantik menjadi anggota pramuka dan dikenakan
pada seragam pramukanya seumur hidup. Sehingga penyematan tanda pelantikan hanya
dilakukan satu kali yaitu saat seseorang tersebut untuk pertama kalinya dilantik menjadi seorang
pramuka.
Seumpama seorang pramuka siaga setelah berpindah golongan, kemudian menjadi tamu
penggalang hingga akhirnya dilantik menjadi penggalang tidak perlu dilakukan penyematan
tanda pelantikan kembali. Berbeda seumpama calon penggalang tersebut sebelumnya belum
pernah menjadi pramuka siaga dan baru menjadi anggota pramuka saat usia penggalang tersebut
maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Pun sama halnya bagi anggota pramuka
penegak. Jika seorang calon penegak sebelumnya belum menjadi anggota penggalang ataupun
siaga maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Namun jika sebelumnya, calon
penegak tersebut telah menjadi pramuka penggalang maka tidak perlu dilakukan penyematan
tanda pelantikan.
Yang dimaksud sebagai pelantikan di sini adalah pelantikan seseorang menjadi anggota pramuka
dan bukan pelantikan kecakapan umum (SKU). Sehingga tanda pelantikan ini pun berbeda
dengan tanda kecakapan umum yang dikenakan di lengan baju sebelah kiri (pramuka siaga dan
penggalang) atau di lidah baju (pundak) bagi pramuka penegak dan pandega.
Tanda pelantikan terdiri atas dua macam yaitu tanda pelantikan untuk anggota pramuka putri dan
tanda pelantikan untuk anggota putra. Keduanya mempunyai gambar dan warna yang sama
namun berbeda bentuknya dan tempat pemasangannya pada pakaian seragam pramuka. Tanda
pelantikan dibuat dari kain yang untuk pramuka putri berbentuk lingkaran sedangkan untuk
anggota pramuka putra memiliki bentuk jajar genjang. Pada tanda pelantikan tersebut terdapat
gambar tunas kelapa (lambang Gerakan Pramuka), padi dan kapas, bintang, lingkaran (roda)
bergigi sepuluh, tulisan Gerakan Pramuka, serta titik sebanyak lima buah. Warna dasar tanda
pelantikan adalah coklat tua.
Bentuk tanda pelantikan selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pemasangan tanda pelantikan tersebut berbeda antara anggota pramuka putra dengan anggota
putri. Pada anggota pramuka putri, tanda pelantikan dipasang di kerah baju seragam pramuka
sebelah kiri. Sedangkan pada anggota pramuka putra, tanda pelantikan dipasang pada saku baju
pramuka sebelah kiri.
Sebagaimana tanda-tanda pengenal lainnya dalam Gerakan Pramuka, tanda pelantikan memiliki
arti kiasan. Hal ini mengingat fungsi tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka yang salah satunya
adalah sebagai alat pendidikan.
Arti kiasan yang dimiliki oleh tanda pelantikan Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:
8. Titik lima di pangkal padi kapas melambangkan pancasila sebagai dasar dan
falsafah hidup bangsa;
Itulah Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka mulai dari bentuk, bahan, gambar, cara
pemasangannya pada seragam pramuka hingga arti dan kiasan yanag terkandung dalam gambar-
gambar di dalamnya. Dengan mengenal seluk beluk tanda pelantikan tersebut semoga makin
mempertebal semangat para pramuka dalam melatih dirinya untuk mempersiapkan diri dan ikut
serta dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Dasadarma atau Dasa Darma Pramuka adalah salah satu bagian dari kode kehormatan bagi
anggota Gerakan Pramuka sehingga sekaligus merupakan bagian tidak terpisahkan dari Prinsip
Dasar Kepramukaan. Sebagaimana telah diketahui, Kode Kehormatan Pramuka (kode etik
anggota Gerakan Pramuka) terdiri atas janji (komitmen diri) dan ketentuan moral pramuka.
Ketentuan moral pramuka inilah yang kemudian disebut sebagai Darma Pramuka yang terdiri
atas Dwidarma (untuk pramuka siaga) dan Dasadarma (untuk pramuka penggalang, penegak,
pandega, dan anggota dewasa).
Dasadarma sering kali ditulis dan disebut dengan beberapa variasi yang berbeda. Ada yang
menulis dan menyebutnya sebagai:
Dasadharma Pramuka
Dasadarma Pramuka
Dasadarma
Menilik pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, penggunaan
istilah yang benar adalah "Dasadarma". Tanpa kata "pramuka", tanpa dipisah dengan spasi, dan
tanpa menggunakan huruf "h" pada bagian "darma". Penulisan dan penyebutan yang tanpa
menggunakan huruf "h" dan dengan dirangkai lebih didasarkan pada penggunaan kaedah
berbahasa yang benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sedangkan "tanpa
diikuti kata pramuka" karena dasadarma adalah bagian kode kehormatan yang dikhususkan pada
beberapa golongan anggota pramuka tertentu, bukan pada semua pramuka (Darma Pramuka
Siaga bukan Dasadarma tapi Dwidarma). Pun frasa "dasadarma" telah mengandung arti
"ketentuan moral pramuka penggalang, penegak, pandega, dan dewasa" jika ditambahkan
dengan kata pramuka lagi akan terjadi 'pemborosan penggunaan kata dalam berbahasa' karena
berarti "ketentuan moral pramuka penggalang, penegak, pandega, dan dewasa pramuka".
Pengertian Dasadarma
Menurut bahasa "dasadarma" berasal dari kata "dasa" dan "darma". Dasa berasal dari bahasa
Jawa yang mempunyai arti sepuluh sedangkan darma berasal dari bahasa Sanskerta yang
mempunyai arti kewajiban, aturan, tugas hidup, kebenaran, dan kebajikan. Sehingga secara
bahasa dasadarma dapat diartikan sebagai sepuluh kewajiban, aturan, dan kebajikan.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, dasadarma dapat
diartikan sebagai ketentuan moral bagi anggota Gerakan Pramuka golongan Penggalang,
Penegak, Pandega, dan anggota dewasa. Ketentuan moral (Darma Pramuka) bersama dengan
janji atau komitmen diri (Satya Pramuka) sendiri merupakan bagian dari kode kehormatan
pramuka. Di samping Dasadarma, terdapat juga Dwidarma yaitu darma atau ketentuan moral
bagi anggota Gerakan Pramuka Siaga.
Bunyi Dasadarma
Dasadarma telah mengalami beberapa kali perubahan atau perkembangan. Sejak tahun 1961,
Dasadarma ini telah mengalami perkembangan hingga sebanyak 5 kali, yaitu:
3. Dasadarma amanat MPP 1970 dan Munas 1974 yang digunakan pada tahun 1974-
1978
Pembahasan perkembangan Dasadarma dari yang pertama kali hingga yang terakhir akan
dibahas dalam artikel tersendiri.
Adapun bunyi dasadarma yang digunakan saat ini adalah sebagaimana yang disusun dan
tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Tahun 2009 (Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009) yang kemudian ditegaskan lagi dalam
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
Tahun 2012.
Dasadarma
Terkait dengan makna dan pengamalan masing-masing poin dalam dasadarma akan dibahas
dalam artikel tersendiri.
Kiranya itulah pembahasan mengenai dasadarma (Dasa Dharma Pramuka) mulai dari cara
penulisan dan penyebutan yang benar, pengertian dasadarma, dan bunyi dasadarma. Semoga
dengan mengenal itu semua mampu memotivasi para pramuka untuk menerapkan kesepuluh
poin dalam dasadarma tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik ketika mengenakan seragam
pramuka maupun tidak.
TEKNIK KEPRAMUKAAN
Gapura tanda pionering dengan aksesoris jalinan tali ini merupakan desain gapura untuk
tenda perkemahan pramuka dengan memanfaatkan prinsip pionering. Di samping itu, gapura
juga ditambah dengan aksesoris berupa persinggungan garis lurus yang membentuk kontur
melengkung. Karena merupakan gapura pionering sederhana maka gapura ini hanya
menggunakan sedikit bahan berupa bambu.
Layaknya dalam berbagai pionering lainnya, untuk menautkan masing-masing bambu tersebut
digunakan tali temali. Setiap perpalangan kayu diikat dengan ikatan palang. Cara membuat
ikatan palang bisa dipelajari di artikel jenis-jenis ikatan dan tali temali.
Adapun penampilan gapura untuk perkemahan pramuka tersebut adalah sebagai berikut :
Dalam desain gapura pionering ini dibutuhkan bahan-bahan yang terdiri atas :
Untuk membuat atau merangkai gapura, pertama tentunya dengan merangkai badan gapura
(seperti pada gambar) terlebih dahulu dengan menggunakan tali temali. Karena semua bambu
berpalangan, maka hanya cukup menggunakan ikatan palang saja. Meskipun dalam membuat
ikatan palang kita pun harus memulai dan mengakhirinya dengan simpul pangkal.
Tiang gapura dan kedua palang atas gapura menggunakan 4 batang bambu berukuran 2,5 meter.
Tongkat berdiri di tengah palang gapura menggunakan bambu berukuran 1,6 meter atau tongkat
pramuka. Sedangkan kaki gapura (di bagian bawah kanan dan kiri) menggunakan bambu
berukuran 0,75 meter. Ukuran-ukuran tersebut tentu dapat dirubah sesuai selera dan kondisi.
Setelah badan gapura, gunakan rafia warna putih atau tali pramuka untuk membuat pola jalinan
tali yang mengkesankan garis lengkung. Pola ini bisa dipasang pada bagian atas maupun
samping gapura, pada dua batang bambu yang berpalangan. Pola seperti gambar berikut ini:
Setelah semua selesai, bentuk gapura pionering dengan aksesoris jalinan tali akan menjadi
seperti ini :
Selamat mencoba dan selamat berkreasi.
Menaksir berat merupakan salah satu scouting skill (teknik kepramukaan). Selain menaksir
berat, dalam kepramukaan sering kali juga kita dihadapkan pada kegiatan menaksir tinggi,
menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir suhu, dan lain-lain.
Menaksir mempunyai arti “menentukan sesuatu (harga, banyak, jumlah, ukuran, berat, dan
sebagainya) dengan kira-kira”. Sedangkan yang dimaksud berat di sini adalah bobot atau dalam
bahasa fisika dikenal sebagai massa. Sehingga menaksir berat bisa diartikan sebagai aktifitas
mengira-kira bobot atau massa sebuah benda.
Yang perlu diperhatikan agar mudah dalam melakukan penaksiran berat, seorang pramuka harus
mengetahui berat benda-benda yang biasa dikenakan atau dibawa. Seperti berat tubuh, berat
tongkat, botol minumal beserta isinya, dan benda-benda lainnya.
Terdapat beberapa metode atau teknik dalam menaksir berat. Cara pertama adalah dengan
mengangkatnya secara langsung. Dengan cara ini diperlukan ketelitian dan latihan secara terus
menerus sehingga mampu menaksir berat sebuah benda yang dipegang atau diangkat secara
langsung.
Untuk berlatih melakukan teknik menaksir ini angkatlah dengan tangan kanan benda yang telah
diketahui beratnya, semisal batu seberat 1 kg. Lalu pada tangan sebelah kiri angkat pula benda
lain yang beratnya sama. Setelah itu gantilah salah satu benda dengan benda lain yang berbeda
beratnya. Lakukan berulang kali sehingga kita terbiasa mengangkat dan mampu membedakan
benda dengan berat-berat yang berbeda.
Teknik ini memang kurang efektif dan cenderung memiliki resiko kesalahan yang besar. Namun
dalam situasi terpaksa dan membutuhkan kecepatan, teknik ini bisa dicoba.
Teknik menaksir berat yang kedua adalah dengan membandingkan berat benda dengan
menggunakan timbangan sederhana. Timbangan ini bisa kita buat sendiri dengan menggunakan
peralatan yang tersedia di sekitar kita.
1. Siapkan benda yang telah kita ketahui beratnya, semisal minuman dalam botol,
buku, dll. Benda ini seumpama diibaratkan B1 dengan berat 1 kg
2. Siapkan benda yang akan ditaksir beratnya. Benda ini seumpama kita namai B2.
5. Latakkan benda yang ditaksir (B2) diseberang B1. Atur (maju mundurkan B2)
sehingga posisi B1 dan B2 setimbang.
6. Ukurlah jarak dari pusat tumpuan timbangan ke B2 (dalam gambar dinamai J2).
Semisal 30 cm.
Maka berat benda yang kita taksir (B2) dapat kita ketahui dengan rumus :
Jadi berat benda yang ditaksir adalah 0,57 kg
Sandi katak merupakan salah satu sandi dalam kepramukaan. Sandi katak disebut juga sebagai sandi
loncat. Penamaan jenis sandi ini mengingat cara membaca atau membuat soal sandinya dimana mesti
meloncat-loncat. Pun sering kali dalam kata kunci teknik kepramukaan (scouting skill) ini menyertakan
kata seperti katak, kodok, ataupun meloncat.
Sandi ini tergolong sandi yang memanfaatkan permainan susunan huruf layaknya sandi AND, sandi
depan, sandi belakang, maupun sandi depan belakang tidak berguna. Sehingga kerap kali kalimat soal
sandi yang dihasilkan memberikan kesan lucu, unik, dan menarik.
Bagi anggota pramuka, kerap kali menjumpai sandi ini dalam latihan kepramukaan. Karena sandi ini
tergolong sandi yang mudah baik untuk membuatnya maupun untuk membacanya. Meskipun sering kali
membutuhkan keseriusan dan ketelitian untuk memecahkannya. Sandi-sandi dalam kepramukaan
lainnya semisal sandi jam, sandi kimia, sandi koordinat, sandi rumput, dan lainnya.
Membuat dan membaca sandi katak atau sandi loncat tidaklah sulit. Karena sebagaimana disampaikan di
awal, inti dari sandi ini merupakan permainan susunan huruf. Dimana layaknya sandi AND ataupun sandi
depan, dalam pembuatan sandi ini ditambahkan huruf-huruf yang tidak berguna untuk mengelabui dan
membuat pesan menjadi sulit terbaca. Sehingga untuk dapat membacanya, huruf-huruf tambahan
tersebut harus dihilangkan atau dihapus.
Untuk mempelajari cara membaca dan membuat sandi katak atau sandi loncat, perhatikan dan simak
baik-baik langkah-langkahnya dalam video berikut ini.
Dalam video di atas dicontohkan cara membaca salah satu sandi katak yang menggunakan kata kunci
"seekor katak melompat-lompat sejauh 3 meter". Sedangkan bunyi soal sandi adalah "PIARA KAMU
MODUS IKATAN TRADISIA".
Itulah salah satu teknik kepramukaan (scouting skill) terkait dengan sandi katak. Kegiatan memecahkan
sandi selain akan mengasah kemampuan berfikir dan memecahkan masalah pun memberikan hiburan
dan tantangan tersendiri bagi pramuka.
Membuat panorma atau sketsa pemandangan, disebut juga peta panorama, merupakan salah
satu teknik kepramukaan (scouting skill) yang harus dikuasai pramuka. Keterampilan membuat
panorama atau sketsa pemandangan kerap kali menjadi materi dalam lomba kepramukaan
bersama dengan menaksir tinggi, menaksir lebar sungai, peta pita, dan peta lapangan.
Panorama adalah membuat gambar suatu pemandangan (medan alam) dalam bentuk sketsa
(gambar sederhana) yang menunjukkan suatu daerah dengan sudut pandang tertentu. Panorama
berguna untuk melukiskan situasi dan kondisi suatu tempat pada satu waktu. Sehingga ketika
suatu saat kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang
terjadi.
Namun membuat sketsa pemandangan, panorama, atau peta panorama, berbeda dengan melukis
pemandangan pada umumnya. Dalam membuat panorama mempunyai beberapa aturan yang
membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan dan teknik menggambar.
Alat-alat yang harus disediakan antara lain; kertas gambar, pensil (untuk menggambar),
penggaris, bolpoint (untuk menulis data-data), kompas, dan alat pembidik. Alat pembidik
merupakan alat khusus dengan lubang berbentuk persegi panjang dengan dua garis bersilangan di
tengahnya. Alat pembidik bisa dibuat dengan melubangi karton atau menggunakan bungkus
korek api.
2. Bidik dengan kompas arah satu benda (lebih baik benda yang terlihat menonjol)
sebagai titik pusat. Catat arah (dalam derajat) titik pusat tersebut.
3. Lihat obyek yang akan digambar dengan menggunakan alat pembidik dengan titik
pusat tepat di titik pusat alat pembidik dan sisi kanan kiri tidak melebihi arah yang
ditentukan
4. Gambar semua obyek yang tertangkap dalam alat pembidik. Obyek yang
digambar adalah obyek yang tidak bergerak (berubah tempat). Sehingga benda-benda
yang bersifat sementara atau berpindah tempat seperti mobil, hewan, awan, dan orang
tidak perlu digambar.
6. Pada bagian atas (pojok kiri) gambar, beri gambar anak panah yang menunjukkan
letak arah utara.
7. Bagi bagian bawah gambar menjadi tiga bagian. Dan pada masing-masing bagian
tuliskan :
o Bagian kedua, tuliskan waktu dan tempat pembuatan, seperti hari, tanggal,
jam, dan tempat pembuatan sketsa pemandangan, arah (besar derajat) titik pusat,
dan keadaan cuaca.
Itulah cara membuat panorama atau sketsa pemandangan. Untuk mempelajari cara ini lebih
detail tentu perlu bimbingan dari kakak pembina pramuka di gugusdepan masing-masing.
Seperti judulnya, Cara Membuat dan Membaca Sandi AN, artikel ini akan mengulas
bagaimana cara membuat dan memecahkan (membaca) sandi AN. Sandi AN sendiri merupakan
salah satu sandi dasar yang kerap digunakan dalam latihan dan kegiatan kepramukaan.
Sebagai sebuah sandi dasar, tidak mengherankan jika sandi ini telah diajarkan kepada peserta
didik usia siaga dan penggalang. Dan sebagaimana sandi-sandi dasar lainnya semacam sandi
AND, sandi Angka, dan Sandi Rumput, sandi ini memiliki kekhasan tersendiri. Sehingga
meskipun ditampilkan tanpa disertai dengan kata kunci sekalipun, seorang pramuka yang
terbiasa membaca sandi, akan dengan mudah dapat menebak jenis dan memecahkan sandinya.
Meskipun demikian bukan berarti semua pramuka telah menguasai sandi ini. Karena itu, pada
kesempatan kali ini, Blog Materi Pramuka, Pramukaria, akan mencoba mengulas bagaimana cara
membaca dan memecahkan sandi AN ini sekaligus bagaimana cara membuatnya.
Untuk mengenal lebih lanjut tentang sandi AN, perhatikan gambar contoh sandi AN di bawah ini.
Dari penampakan soal sandinya, cukup mudah bagi kita untuk mengenalinya sebagai sandi AN.
Namun tidak ada salahnya kita telusuri lebih detail mengenai kata kunci yang disertakan. Dalam
contoh sandi di atas, kata kuncinya adalah : "Aneh, A bisa berubah menjadi N" Adanya huruf
"A" dan "N" inilah yang menjadi indikasi utama jenis sandi ini.
Cara memecahkan dan membaca (termasuk cara membuat) sandi AN sangat mudah. Sandi ini
hanyalah saling mengganti antara dua deret urutan abjad. Deret pertama terdiri atas huruf A s.d.
M sedangkan deret kedua terdiri atas huruf N s.d. Z. Sehingga akan terbentuk susunan atau deret
huruf seperti berikut.
Untuk membaca dan membuat sandi AN caranya tinggal mengganti huruf yang ada di deret atas
dengan huruf yang ada di deret bawah. Pun sebaliknya huruf yang berada di deret bawah diganti
dengan huruf yang ada di deret sebelah atas.
Sehingga pada contoh sandi AN di atas yang berbunyi JR YVXR FPBHGVAT bisa diganti
masing-masing hurufnya. Huruf J=W, R=E, Y=L, V=I, X=K, R=E, dan seterusnya sehingga dari
kata-kata sandi tersebut akan terbaca menjadi WE LIKE SCOUTING.
Itulah cara membaca dan membuat sandi AN yang ternyata sangat mudah. Silakan adik-adik
pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega dan kakak-kakak pembina dan pembantu
pembina untuk berkreasi dengan sandi AN ini maupun sandi-sandi lainnya.
PBB : cara meninggalkan barisan. Bagi pramuka kegiatan baris berbaris atau PBB menjadi hal
yang jamak dan harus dikuasai. Termasuk dalam baris berbaris adalah tata cara dalam
meninggalkan barisan. Tata cara ini mengatur tentang bagaimana seorang pramuka dapat keluar
atau meninggalkan barisan ketika sedang dalam barisan. Hal ini perlu diatur sedemikian rupa
mengingat salah satu maksud dan tujuan dilaksanakannya baris berbaris adalah untuk
menumbuhkan kedisiplinan.
Sebagaimana peraturan baris berbaris lainnya yang dilaksanakan oleh pramuka, tata cara
meninggalkan barisan diadopsi dari tata cara dan peraturan baris berbaris yang dipunyai oleh
TNI / Polri. Yang dalam hal ini, peraturan-peraturan tersebut diatur dalam Skep.
Menhankam/Pangap Nomor 611/X/1985. Peraturan baris berbaris termasuk tata cara
meninggalkan barisan ini tidak hanya dilakukan oleh pramuka saja namun juga oleh berbagai
instansi, organisasi, komunitas, dan elemen masyarakat lainnya.
Untuk memudahkan para pramuka dalam memahami cara keluar atau meninggalkan barisan,
dalam artikel ini akan dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:
1. Aturan keluar barisan; yaitu serangkaian ketentuan dasar yang berlaku saat
seseorang meninggalkan barisannya baik karena dipanggil pemimpin barisan atau karena
inisiatif sendiri (izin).
3. Cara izin meninggalkan barisan ; yaitu tata cara meninggalkan barisan dan
kembali ke barisannya kembali karena seseorang tersebut mempunyai suatu keperluan
semisal ke belakang dan lain-lain.
Aturan keluar barisan ini adalah serangkaian aturan yang harus dilakukan oleh seorang pramuka
saat meninggalkan barisannya. Baik karena dipanggil atau mendapat tugas dari pemimpin
barisan atau pun karena keperluan pribadi. Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut:
o Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil
atau meninggalkan barisan.
o Bagi orang yang berada di ujung kanan atau kiri, tanpa balik kanan
langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan (termasuk saf
2 dan 3).
o Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang
memanggil atau meninggalkan barisan.
o Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang
memanggil atau meninggalkan barisan.
Yang dimaksud dengan "menuju arah yang memanggil" di sini adalah menghampiri / di depan
pemimpin barisan (baik itu pemimpin ataupun pembina) untuk menerima tugas (saat dipanggil
oleh pemimpin barisan). Sedangkan "meninggalkan barisan" adalah meninggalkan barisan ke
tempat sesuai keperluan (saat meninggalkan barisan karena suatu keperluan).
Apabila pemimpin barisan (baik pemimpin ataupun pembina pramuka) memberikan perintah
kepada seorang pramuka, terlebih dahulu ia memanggil nama pramuka itu ke luar barisan dan
memberikan perintahnya apabila pramuka tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang
yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan
mengerjakan perintah itu dengan bersemangat.
Sering kali karena satu dan lain hal seorang anggota barisan terpaksa harus meminta izin untuk
keluar dari barisan. Semisal karena ingin ke kamar kecil (ke belakang) dan lain-lain. Untuk
meninggalkan barisan seorang pramuka harus mendapatkan izin dari pemimpin barisan. Tata
cara untuk izin meninggalkan barisan adalah :
10. Pramuka tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan
kembali ke barisannya pada kedudukan semula.
Adapun aturan untuk kembali ke dalam barisan adalah sebagaimana aturan keluar barisan baik
dalam barisan bersaf maupun berbanjar.
Itulah tata cara dalam meninggalkan barisan. Seorang pramuka tidak harus melaksanakan tata
cara tersebut secara sama persis. Sering kali 'sedikit modifikasi' diperlukan sesuai dengan situasi
dan kondisi. Bahkan disesuaikan dengan kreatifitas masing-masing. Akan tetapi secara garis
besar, untuk meninggalkan barisan tata cara dan aturan inilah yang digunakan.
Jenis pasak tenda dan cara memasangnya tentu menjadi salah satu teknik kepramukaan yang
wajib diketahui oleh semua anggota pramuka. Apalagi saat mendirikan kemah atau tenda. Tentu
sangat diperlukan pengenalan akan macam jenis pasak tenda sehingga dapat menggunakannya
sesuai dengan situasi dan kondisi. Selain mengenal jenis-jenisnya pun dapat mempraktekkan cara
memasang pasak dengan baik dan benar. Jenis pasak dan cara pemasangan akan menentukan
pada kekuatan dan kerapian tenda yang didirikan.
Pasak tenda adalah sejenis paku yang terbuat dari besi, alumunium, kayu, bambu atau bahan
lainnya yang digunakan untuk menautkan tali pengekang tenda. Sehingga bisa dikatakan pasak
sebagai salah satu perlengkapan utama dalam mendirikan tenda di samping tenda dan tali. Pasak
ini juga digunakan untuk mendirikan tiang bendera, gapura tenda, dan perlengkapan lainnya di
perkemahan.
Mengingat pentingnya peran pasak tenda dalam kegiatan kepramukaan, utama perkemahan,
sudah selayaknya setiap pramuka mengenal macam jenis pasak dan dapat memasak (memasang
pasak) dengan baik dan benar.
Macam jenis pasak tenda dapat dibedakan berdasarkan bahan dan bentuknya. Menurut bahan
pembuatnya, pasak tenda terdiri atas pasak yang terbuat dari besi, alumunium, kayu atau papan,
bambu, dan ranting pohon. Pasak dari besi dan alumunium umumnya harganya lebih mahal
namun memiliki beberapa kelebihan antara lain lebih kuat, awet dan bisa digunakan berulang
kali, serta praktis saat digunakan, dibawa, maupun disimpan. Apalagi yang terbuat dari bahan
alumunium yang beratnya sangat ringan namun tetap kuat.
Sedangkan bentuk pasak untuk tenda terdiri atas bagian "kepala pasak", "badan pasak", dan
"ujung pasak". Kepala pasak adalah bagian untuk menautkan tali sehingga dibentuk sedemikian
rupa agar tali bisa tertambat dengan kuat dan tidak mudah terlepas. Sedangkan ujung pasak
dibuat lancip atau runcing untuk memudahkan saat membenamkan pasak ke dalam tanah. Badan
pasak sendiri umumnya berukuran antara 18 - 35 cm. Panjangnya ini disesuaikan dengan kondisi
tanah tempat mendirikan tenda.
1. Tancapkan pasak pada tanah dengan posisi miring antara 30 0 - 450 berlawanan
dengan arah datangnya tali. Jangan memasang pasak dengan posisi tegak, terlalu miring,
atau bahkan miring ke arah tali (sejajar dengan tali) karena akan mengurangi kekuatan
sehingga akan mudah tercabut.
Posisi menancapkan pasak ke dalam tanah
2. Tanam pasak hingga menyisakan bagian kepala pasak dan sedikit badan pasak.
3. Ikatkan tali pengekang tenda (tali sebelumnya telah diikat ke tenda atau tiang)
dengan menggunakan simpul pangkal.
4. Atur sedemikian rupa agar tali terkekang dengan kuat dan kencang.
5. Pada tanah yang terlalu lunak atau dalam kondisi berangin kencang (yang
dikhawatirkan pasak tidak kuat), dapat menggunakan pasak ganda. Pasak kedua
diletakkan disebelah depan pasak pertama. Cara menalinya; Tali dari tenda disimpul di
pasak pertama kemudian ujung sisanya disimpul lagi di pasak kedua. Keduanya
menggunakan simpul pangkal.
Menyimpan Pasak
Karena sebagai salah satu peralatan pokok dalam berkemah, sudah sewajarnya pasak dipelihara
dan disimpan dengan benar. Sehingga pasak tenda ini dapat digunakan setiap waktu dan tidak
hilang. Diperlukan ketelitian saat menggunakan dan mengambil pasak sehingga tidak ada pasak
yang tertinggal yang kemudian mengakibatkan pasak akan berkurang dari hari ke hari.
Itulah teknik kepramukaan terkait dengan pasak, macam jenis pasak, serta cara memasang dan
merawat pasak. Semoga dengan menguasai teknik kepramukaan ini para pramuka dapat
berkegiatan, terutama berkemah dengan lebih menyenang
Membaca sandi Turba atau Turun, itulah teknik kepramukaan yang akan kita pelajari
selanjutnya. Sandi Turba atau sering disebut juga sebagai sandi turun merupakan salah satu sandi
yang sering dipelajari di latihan pramuka. Tidak mengherankan karena selain mudah untuk
membacanya, sandi turba juga mudah dalam pembuatannya.
Namun meskipun demikian, sebagaimana sandi-sandi lainnya, bagi anggota pramuka yang
kurang memahami cara membacanya, bisa jadi sandi turba akan terasa membingungkan.
Sehingga yang seharusnya bisa dipecahkan hanya dalam hitungan menit, memerlukan waktu
hingga bermenit-menit untuk bisa membaca pesan yang disampaikan dalam sandi ini.
Kata kunci dan pengenal sandi ini sebagai sandi turba biasanya dilukiskan dengan kalimat yang
di dalamnya mengandung kata "turba", "turun", atau "bawah". Sebagai contoh misalnya:
2. "Semakin turun akan semakin nikmat, semakin turun akan semakin asoy"
Sedangkan pada versi yang kedua, perhatikan bahwa sandi tersebut ditulis dalam tiga kelompok
di mana pada masing-masing kelompok terdiri atas dua kolom. Perbedaannya dengan versi
pertama pada urutan banjar (kolom) yang dibaca adalah yang paling kiri dari masing-masing
kelompok. Setelah kolom pertama pada masing-masing banjar telah dibaca baru dilanjutkan pada
kolom yang kedua.
Sehingga pada soal sandi Tuirba atau Turun di atas setelah dipecahkan akan terbaca pesannya
yang berbunyi "Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan".
Membuat Simpul Anyam Berganda atau Double Sheet Bend sebenarnya akan sangat mudah bila
sebelumnya telah menguasai keterampilan kepramukaan membuat simpul anyam. Memang simpul
anyam berganda merupakan pengembangan dari simpul anyam terutama untuk meningkatkan daya ikat
(kekuatan) tali dalam menyimpul.
Simpul anyam berganda atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai double sheet bend, tidak hanya
mempunyai kemiripan bentuk dengan simpul anyam. Namun fungsi atau kegunaan simpul ini pun nyaris
sama. Keduanya berguna untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama
besar. Bedanya, simpul anyam berganda digunakan jika perbedaan ukuran antara dua utas tali yang
disambung tersebut sangat besar.
Sehingga bisa dikatakan bahwa jika ingin menyambung dua utas tali kering yang ukurannya sama,
gunakan simpul mati. Jika kedua utas tali berbeda ukuran (yang satu besar dan satunya lagi kecil),
gunakan simpul anyam. Dan jika perbedaan ukuran tersebut sangat mencolok (yang satu sangat besar
dan satunya sangat kecil), gunakanlah simpul anyam berganda.
Simpul dan tali temali sendiri merupakan salah satu teknik kepramukaan yang harus dikuasai sejak dini
oleh para pramuka. Sejak usia pramuka siaga pun sudah dikenalkan dengan simpul dan tali temali.Selain
berguna dalam berbagai kegiatan di lapangan semacam mendirikan tenda, membuat pionering,
membuat dragbar, hingga saat survival di alam bebas, mempelajari tali temali pun mampu merangsang
ketelitian, kecermatan, ketekunan, daya daya kreatifitas pramuka. Termasuk ketika membuat simpul
anyam berganda atau double sheet bend.
Cara Membuat Simpul Anyam Berganda
Seperti disampaikan di awal artikel, membuat simpul anyam berganda tidaklah sulit terutama jika
sebelumnya telah menguasai simpul anyam. Karena itu, sebelum mempelajari simpul ini, diharapkan
telah bisa membuat simpul anyam terlebih dahulu.
Untuk proses pembuatan simpul anyam berganda (double sheet bend), Blog Pramukaria telah
menyiapkan sebuah video tutorial tentang cara membuat simpul anyam berganda. Sila simak video
tersebut dengan mengklik tombol putar (segitiga) di tegah video.
Untuk melengkapi penjelasan dalam video di atas, perhatikan gambar dan langkah-langkah
dalam membuat simpul anyam berganda sebagai berikut:
2. Masukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian lingkarkan di bawah
kedua utas tali besar yang ditekuk tadi (gambar 1)
3. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil (gambar 2)
4. Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar seperti langkah kedua.
5. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil lagi seperti
langkah ketiga (gambar 3).
6. Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga simpul menjadi erat.
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga
ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut
(langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul anyam
berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.
Teknik menaksir kecepatan arus air sungai menjadi salah satu teknik kepramukaan tentang
menaksir yang sudah selayaknya diketahui dan dikuasai oleh pramuka. Sebagaimana teknik
menaksir lainnya, semisal menaksir tinggi dan menaksir lebar sungai, menaksir kecepatan
menjadi salah satu syarat dalam kecakapan umum.
Dalam SKU Penggalang Rakit dan SKU Penggalang Terap, kemampuan dan keterampilan
menaksir kecepatan arus air menjadi salah satu syarat yang diujikan. Dalam masing-masing
kecakapan umum tersebut disebutkan, bahwa:
Dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus
dan kedalaman (Materi SKU Penggalang Rakit Nomor 24)
o Pernah menjelaskan rumus menaksir tinggi, lebar, kecepatan arus air dan
kedalaman sungai (Pencapaian Pengisian SKU Penggalang Terap Nomor 24
Poin 3)
Lalu bagaimana cara dan teknik menaksir kecepatan arus air sungai? Akan kita pelajari!
Untuk melakukan teknik kepramukaan penaksiran kecepatan arus air, salah satunya bisa
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Satu orang berdiri di titik A dan satu orang lagi berdiri di titik B (perhatikan
gambar di atas). Jarak antara A dan B harus ditentukan terlebih dahulu, semisal 1 meter, 5
meter, atau 10 meter tergantung kecepatan arus air, dimana semakin cepat arus lebih baik
semakin jauh.
2. Orang A (orang yang berdiri di titik A) membawa benda yang bisa terapung,
sedangkan orang B (orang yang berdiri di titik B) membawa pengukur waktu (stopwatch
atau jam).
Rumus :
Di mana:
v = kecepatan; dengan satuan detik/meter; menit/meter; jam/km dll
Contoh :
Nah setelah mempelajari cara dan teknik menaksir kecepatan arus air sungai, sekarang saatnya
untuk mempraktekkannya. Teknik kepramukaan, termasuk menaksir, harus sering-sering dilatih
dan dipraktekkan tentunya dengan bimbingan kakak-kakak pembina.
Membaca dan membuat sandi rumput itu gampang atau sulit?. Sebagian pasti menjawabnya
gampang dan mudah namun sebagian yang lain bisa jadi menganggapnya sulit. Padahal sandi
rumput termasuk salah satu sandi dasar dalam teknik kepramukaan. Sandi ini sudah diajarkan
sejak usia pramuka siaga dan tetap dipergunakan bahkan oleh para pramuka penegak.
Di samping itu, sandi rumput mempunyai bentuk yang khas dan cara pengerjaan yang baku.
Dengan melihatnya sekilas saja, setiap pramuka yang melihatnya langsung bisa menyebutkan
jenis sandi ini. Berbeda dengan sandi lain semisal Sandi Depan, Sandi Turba, Sandi Balik yang
sering kali harus benar-benar memahami kata kunci yang disertakan baru bisa dikenali jenis
sandinya.
Yang sering kali menyulitkan saat membaca sandi rumput adalah prasyarat utamanya yang harus
dibaca dengan menggunakan kode morse. Memang, untuk dapat memecahkan soal sandi rumput
mutlak dibutuhkan keterampilan dan penguasaan akan kode morse. Ini seperti ketika membaca
sandi kimia yang mana juga membutuhkan kode morse.
Sandi rumput dibuat dengan memanfaatkan kombinasi garis pendek dan tinggi. Garis-garis
tersebut disusun sedemikian rupa sehingga sekilas mirip dengan rerumputan yang berjejer. Untuk
jelasnya perhatikan contoh sandi rumput berikut ini.
Garis pendek dan tinggi di atas melambangkan titik dan strip dalam kode morse. Dimana garis
pendek merupakan titik dan garis tinggi melambangkan strip. Titik dan strip ini nanti kemudian
dibaca dengan menggunakan kode morse. Untuk memisahkan antar huruf dipergunakan tanda
tanda pemisah berupa garis mendatar.
Jika belum menguasai kode morse, silakan baca dan pelajari artikel "Cara Cepat dan Mudah
Membaca Morse".
Dalam contoh sandi rumput di atas, sandi baris pertama terdiri atas 8 huruf. Masing-masing
huruf dipisahkan dengan garis mendatar. Mari coba kita pelajari satu persatu:
Huruf pertama terdiri atas dua garis yaitu 'garis pendek' + 'garis tinggi' yang jika
ditulis dalam kode morse menjadi . - (titik strip). Dalam kode morse . - berarti huruf "A"
Huruf kedua terdiri atas tiga garis yaitu 'garis panjang' + 'garis pendek' + 'garis
panjang' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi - . - (strip titik strip). Dalam kode
morse -.- berarti huruf "K".
Huruf ketiga terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis
tinggi' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi ..- (titik titik strip). Dalam kode morse
..- berarti huruf "U"
Huruf keempat terdiri atas dua garis yaitu 'garis tinggi' + 'garis tinggi' atau -- (strip
strip). Dalam kode morse -- = "M".
Huruf kelima sama seperti huruf pertama yaitu dua garis yaitu 'garis pendek' +
'garis tinggi' atau ,- (titik strip). Dalam morse .- = "A".
Huruf keenam terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis
pendek' atau ... (titik titik titik) yang berarti huruf "S".
Huruf ketujuh terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek + 'garis pendek' + 'garis
tinggi' atau ..- (titik titik strip) yang berarti huruf "U".
Huruf kedelapan terdiri atas tiga huruf yaitu 'garis tinggi' + 'garis pendek' + 'garis
tinggi' atau -.- (strip titik strip) yang berarti huruf K.
Dari hasil membaca sandi rumput baris pertama tersebut kita menemukan huruf-huruf yang jika
disusun berurutan akan membentuk kata 'AKU MASUK'.
Setelah baris pertama terselesaikan, silakan dicoba untuk mengerjakan (memecahkan) baris
kedua dan ketiga contoh sandi rumput di atas. Di mana pada baris kedua contoh di atas terdiri
atas tujuh huruf dan pada baris ketiganya terdiri atas sepuluh huruf.
Sandi Awan
Sandi Ombak
Kelima sandi tersebut selain bentuknya yang mirip dengan sandi rumput cara pengerjaannya
(memecahkannya) pun sama dengan sandi rumput yaitu sama-sama menggunakan kode morse.
Setelah mempelajari sandi rumput, cara membuat dan cara membacanya (termasuk beberapa
sandi lain yang mempunyai kemiripan dengan sandi rumput), sekarang tidak ada alasan lagi
anggota pramuka untuk mengatakan bahwa sandi rumput itu sulit.
Cara membaca sandi koordinat bagi yang tidak mengetahui caranya bisa menjadi sangat sulit.
Padahal sandi kordinat sangat mudah dan mengasyikkan untuk dipecahkan (dikerjakan). Namun
bagi adik-adik pramuka yang belum mengetahui cara mengerjakan sandi koordinat, jangan
khawatir. Blog Materi Pramuka, Pramukaria, akan membahas salah satu teknik kepramukaan ini
segera.
Sandi Koordinat terinspirasi oleh salah satu materi dalam pelajaran matematika yaitu 'Sistem
Koordinat Kartesius'. Koordinat Kartesius sendiri merupakan sebuah sistem untuk menentukan
posisi titik atau obyek pada sebuah bidang dengan dua bilangan yang biasa disebut sebagai
koordinat x dan koordinat y.
Prinsip yang sama berlaku pada sandi koordinat ini. Dengan memanfaatkan perpotongan sumbu
x dan y serta deret alfabet, sandi ini menjadi salah satu materi teknik kepramukaan yang asik
untuk dipecahkan.
Sandi Koordinat biasanya dilengkapi dengan kata kunci semisal: “Jika tidak ingin tersesat,
jangan lupa melihat posisi regu adik dengan kordinat x/y = KEMAH MESRA”; "Temukan
posisi yang aman pada kordinat x/y = GADIS TIMUR" dan sejenisnya. dan untuk soal sandinya
selalu terdiri atas deretan abjad yang terkelompok dua-dua semisal: ME AM GT DR dan
sejenisnya.
Pada sandi di atas, kata kunci sandinya adalah “Jika tidak ingin tersesat, jangan lupa melihat
posisi regu adik dengan kordinat x/y = KEMAH MESRA”. Sedangkan soal sandinya berbunyi:
AR KM HR HA KM KS KA KS KA AM KM MR MS KM KS KM AS.
Penggalan kata kunci, "x/y = KEMAH MESRA” inilah yang nantinya berguna dalam
memecahkan sandi koordinat ini. Kalimat tersebut mempunyai arti kata "KEMAH" menjadi
sumbu X sedangkan kata "MESRA" menjadi sumbu Y. Hingga kita bisa memecahkan sandi ini
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
2. Isikan deret abjat dari A hingga Z pada sistem koordinat tersebut. Lihat gambar:
3. Jika tidak mencukupi, gunakan cell terakhir untuk dua huruf sekaligus yaitu Y dan
Z
1. Soal pertama: AR, tarik garis dari huruf "A" (dari kata KEMAH) secara
vertikal (ke bawah) kemudian tarik garis dari huruf R (dari kata MESRA) secara
horisontal (ke samping). Garis akan bersilangan pada salah satu dari deret abjad
(A-Z) yaitu huruf "S". Berarti AR = S.
2. Lakukan hal sama dengan soal selanjutnya yaitu "KM". Tarik garis dari
huruf "K" (dari kata KEMAH) secara vertikal (ke bawah) kemudian tarik garis
dari huruf M (dari kata MESRA) secara horisontal (ke samping). Garis akan
bersilangan pada salah satu dari deret abjad (A-Z) yaitu huruf "A". Berarti KM =
A.
5. Setelah semua soal terpecahkan kita akan mendapatkan hasil sebagai berikut: AR
= S; KM = A; HR = T; HA = Y atau Z; KM = A. Sehingga jika disusun akan terbaca
menjadi SATYA.
Lima huruf pertama sudah dapat kita baca. Untuk huruf-huruf selanjutnya silakan dicoba sendiri
untuk latihan. Dan jika penjelasan di atas kurang jelas, tonton saja Video Tutorial Membaca
Sandi Koordinat berikut:
16 arah mata angin dan kompas menjadi salah satu keterampilan kepramukaan yang sekaligus
menjadi salah satu Syarat Kecakapan Umum. Mengetahui, dapat menyebut, dan dapat
menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas merupakan kecakapan umum
yang menjadi syarat bagi calon penggalang ramu dan penggalang rakit.
Berbeda dengan keterampilan kepramukaan tentang kompas dan arah mata angin pada SKU
Siaga Tata yang hanya mensyaratkan 8 arah mata angin, pada SKU Penggalang Ramu dan Rakit,
jumlah mata angin yang harus diketahui dan mampu menunjukkannya berjumlah 16 arah mata
angin, termasuk dengan besar derajatnya. Kecakapan Umum Penggalang Ramu syarat ke-24
berbunyi: dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan salah satu pencapaian
pengisian SKU yaitu: dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan
kompas. Sedangkan dalam syarat ke-24 Kecakapan Umum Penggalang Rakit disebutkan: dapat
menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman, dengan
salah satu pencapaian pengisian SKU yaitu dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan
menggunakan kompas.
Apa saja 16 arah mata angin tersebut? Berapakah besaran derajat masing-masing arah mata
angin itu? Dan bagaimana cara menentukan (menunjukkan) ke-16 arah mata angin dengan
menggunakan kompas? Akan kita pelajari.
Arah mata angin atau sering disebut sebagai mata angin dalam bahasa Inggris disebut
sebagai cardinal directions atau cardinal points. Mata angin mempunyai pengertian sebagai
panduan untuk menentukan arah. Cara menyatakan jumlah arah mata angin berbeda-beda, ada
yang menyatakan dalam empat arah mata angin, delapan arah mata angin, 16 (enam belas) arah
mata angin, hingga 32 arah mata angin.
Pada 16 arah mata angin, selain disebutkan dengan namanya, ke-16 arah mata angin pun dapat
disebutkan dengan besaran derajat yang membentuk sebuah lingkaran dengan 360 0 yang dimulai
dengan 00 pada titik utara dan diakhiri dengan 3600 pada titik utara lagi.
Sewaktu siaga para pramuka telah dikenalkan dengan 8 arah mata angin yang meliputi Utara
(00 atau 3600); Timur Laut (450) Timur (900); Tenggara (1350); Selatan (1800); Barat Daya (2250);
Barat (2700); dan Barat Laut (3150). Untuk keterampilan para pramuka penggalang dikenalkan
dengan 16 arah mata angin.
huruf dan angka pada dial kompas yang menyatakan arah dan derajat
(Gambar: commons.wikimedia.org)
K-16 arah mata angin beserta besar derajatnya yang harus diketahui oleh para pramuka
penggalang untuk dapat menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu dan
Penggalang Rakita adalah sebagai berikut:
50
16 arah mata angin dengan bahasa Indonesia (kiri) dan Inggris (kanan)
Bukan sekedar dapat menghafal dan menyebutkan ke-16 arah mata angin belaka. Bagi calon
pramuka penggalang rakit selain menyebutkan juga harus dapat menunjukkan 16 arah mata
angin dengan menggunakan kompas. Bagaimana cara menunjukkan 16 arah mata angin dengan
menggunakan kompas?.
Untuk dapat menunjukkan arah mata angin musti dapat menggunakan kompas secara dasar.
Menggunakan kompas untuk mencari arah mata angin bisa menggunakan salah satu diantara dua
cara berikut:
1. Cara Pertama: Letakkan kompas di atas permukaan yang datar. Tunggu sebentar
hingga jarum kompas tidak bergerak. Maka jarum tersebut akan menunjukkan arah utara
magnet (00 atau 3600). Untuk mengetahui arah-arah lainnya, perhatikan dial kompas
(permukaan tempat angka dan huruf). Angka-angka dan garis dalam dial tersebut
merupakan besaran derajat yang dapat menunjukkan arah. Sehingga ketika hendak
mencari arah Barat Barat Laut, cari saja angka 292.50 atau garis yang mewakili angka
tersebut. Sebaliknya jika hendak mengetahui sebuah obyek berada di arah mana, lihat
obyek tersebut tepat berada di angka atau garis berapa dalam dial kompas.
2. Cara kedua, jika menggunakan kompas bidik: Pegang kompas secara mendatar
dan tenang. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu
miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial. Lihat angka dan garis
yang menyatakan derajat pada dial.
Itulah kompas dan 16 arah mata angin, nama 16 arah mata angin dalam bahasa Indonesia dan
Inggris, besar derajat 16 arah mata angin serta cara menunjukkan arah mata angin dengan
menggunakan kompas. Semoga pembahasan tentang teknik kepramukaan ini mampu
mengantarkan para calon penggalang ramu dan rakit dalam menyelesaikan SKU-nya.
Sandi Kimia merupakan salah satu sandi dalam teknik kepramukaan yang cara membacanya
sudah dipelajari semenjak siaga dan penggalang. Sandi Kimia merupakan sandi yang
memanfaatkan kode morse. Sehingga ketika hendak membaca sandi Kimia, terlebih sahulu harus
menguasai kode morse.
Untuk mempelajari cara membaca morse yang mudah baca: Cara Cepat Membaca Morse.
"Titik Hidup, Strip Mati" mempunyai arti bahwa lambang titik dalam kode morse
dilambangkan dengan huruf-huruf hidup atau vokal yang meliputi A, I, U, E, O
sedangkan sebaliknya lambang strip dalam kode morse dilambangkan dengan huruf-
huruf mati atau konsonan semisal B, C, D, F, G, dll. Contoh: OH = .-
Angka besar yang terdapat dalam soal menunjukkan bahwa huruf di belakangnya
ganda atau dobel. Contoh: OC2O = OCOO = .-..
Angka kecil yang terdapat dalam soal sandi kimia menunjukkan huruf di
depannya ganda atau dobel. Contoh: HO2 = HOO = -..
OH = .- = A
OK = .- = A
C2 = CC = -- = M
Dari lima huruf awal sudah terbaca kata "DALAM". Untuk huruf-huruf selanjutnya dalam sandi
kimia ini tentunnya sudah bisa dikerjakan sendiri oleh para pembaca.
Cara cepat membaca morse metode Tabel Morse adalah salah satu metode membaca dan
menghafal kode morse secara cepat dan mudah. Dengan menggunakan metode Tabel Morse ini,
membaca dan menghafalkan kode morse bisa dilakukan dan dipelajari dengan mudah dan cepat.
Kode morse atau kerap disebut sebagai sandi morse merupakan kode berupa garis dan titik
sebagai pengganti huruf, angka, tanda baca, dan perintah yang digunakan pada pengiriman dan
penerimaan berita komunikasi. Kode morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail
pada tahun 1835.
Dalam kepramukaan, kode morse diajarkan sebagai salah satu teknik kepramukaan dalam
menyampaikan berita di samping semaphore. Kode morse bersama dengan semaphore diujikan
sebagai salah satu point dalam SKU Pramuka Penggalang mulai dari SKU Penggalang Ramu,
SKU Penggalang Rakit, dan SKU Penggalang Terap (semuanya terdapat di point 25).
Kemampuan mengirim dan menerima berita dengan menggunakan morse pun diujikan dalam
berbagai Syarat Kecakapan Khusus seperti SKK Juru Semboyan, SKK Komunikasi, SKK
Navigasi Laut, SKK Juru Isyarat Bendera, SKK Juru Isyarat Listrik, serta SKK Juru Isyarat
Optik bagi pramuka siaga, penggalang, penegak, hingga pandega. Kode morse pun sering kali
dijadikan sandi semisal sandi rumput, sandi kimia, sandi lele, dan lain-lain.
Banyak metode yang bisa digunakan dalam mempelajari teknik kepramukaan morse secara
mudah dan cepat. Berbagai cara cepat dan metode dalam mempelajari morse yang sering
digunakan antara lain metode koch, metode substitusi, metode pengelompokan, hingga kode
tabel dan lagu morse. Kali ini kita akan mempelajari salah satu cara menghafal dan membaca
morse dengan cepat menggunakan metode tabel morse.
Cara membaca morse dengan menggunakan metode Tabel Morse adalah dengan memanfaatkan
tabel morse sebagai berikut:
Tabel Morse
Petunjuk cara menggunakan tabel morse sebagai mana gambar di atas cukup gampang dan
mudah. Caranya adalah:
1. Tabel di atas terbagi menjadi 4 baris yang masing-masing baris memiliki jumlah
kotak (kolom) yang berbeda.
3. Masing-masing kotak didasari dengan dua warna yang berbeda yaitu hitam dan
putih. Kotak berwarna putih menunjukkan kode titik ( . ) sedangkan kotak berwarna
hitam menunjukkan kode strip ( - ).
4. Baca dari baris atas ke bawah. Artinya isyarat kode pertama menunjuk baris
pertama, isyarat kode kedua menunjuk baris kedua dan seterusnya.
kode pertama strip (-) maka tunjuk baris paling atas yang berwarna
hitam (kotak sebelah kiri) yaitu kotak "T";
kode ke-2 strip (-) maka tunjuk baris kedua di bawah kotak "T"
yang berwarna hitam yaitu kotak "M";
kode ke-3 titik (.) maka tunjuk baris ketiga di bawah kotak "M"
yang berwarna putih yaitu "G"
kode ke-4 titik (.) maka tunjuk baris keempat di bawah kotak "G"
yang berwarna putih yaitu "Z"
Kode terakhir inilah yang menunjukkan huruf morse sehingga " --..
" terbaca sebagai huruf "Z"
kode pertama titik (.) maka tunjuk baris pertama yang berwarna
putih yaitu kotak "E";
kode ke-2 strip (-) maka tunjuk baris kedua di bawah kotak "E"
yang berwarna hitam yaitu kotak "A"
kode ke-3 titik (.) maka tunjuk baris ketiga di bawah kotak "A"
yang berwarna putih yaitu kotak "R"
Berlatih mengirim dan membaca serta menghafal kode morse atau sandi morse kini bisa
dilakukan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan metode Tabel Morse. Dan perlu
disampaikan sekali lagi bahwa metode ini bukanlah satu-satunya metode dalam mempelajari
morse. Masih terdapat berbagai metode lain yang mungkin malah lebih mudah dan cepat jika
digunakan dalam mempelajari dan menghafalkan morse.
anduan Materi SKU Penggalang Terap Bagian 2 ini merupakan kelanjutan dari artikel
Panduan Materi SKU Penggalang Terap Bagian 1 yang telah dipublish sebelumnya. Di artikel ini
akan dibahas syarat kecakapan umum mulai dari nomor 11 hingga 30.
Sebagaimana diuraikan di artikel terdahulu, Penggalang Terap adalah tingkatan tertinggi (ketiga)
dalam kecakapan umum pramuka penggalang. sebelum mencapai tingkat SKU ini sebelumnya
harus sudah menyelesaikan Syarat dalam SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Rakit.
SKU ini mengacu pada SK Kwarnas No 198 Tahun 2011 tentang Syarat Kecakapan Umum
Pramuka Penggalang dan SK Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 199 Tahun 2011 tentang
Panduan Penyelesaian SKU Golongan Penggalang.
Untuk pembahasan syarat kecakapan umum nomor 1 - 10 baca : PANDUAN MATERI SKU
PENGGALANG TERAP BAGIAN 1.
12 Dapat mengajak anggota regu dan pasukannya untuk senantiasa mengamalkan kode
kehormatan Pramuka Penggalang
Pencapaian Penyelesaian SKU :
Pernah menjelaskan salam Pramuka baik kepada orang yang lebih tua
maupun teman sebayanya
BACA : Salam Pramuka
15 Dapat mengibarkan dan menurunkan bendera sang merah putih pada upacara hari-hari
besar nasional atau sejenisnya
Pencapaian Penyelesaian SKU :
Pernah menjadi pengibar dan penurun bendera sang merah putih pada
upacara hari-hari besar nasional atau sejenisnya
16 Dapat memimpin lagu Indonesia Raya di depan orang lain pada suatu upacara. Dapat
menyanyikan 4 lagu wajib, 3 lagu daerah tempat tingalnya dan 3 macam lagu daerah
lainnya
Pencapaian Penyelesaian SKU :
Pernah memimpin lagu Indonesia Raya di depan orang lain pada suatu
upacara
17 Dapat menjelaskan Lambang Negara Republik Indonesia di depan pasukan atau teman
sebayanya.
Pencapaian Penyelesaian SKU :
18 Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pertemuan resmi.
Pencapaian Penyelesaian SKU :
24 Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir: tinggi,
lebar, kecepatan dan kedalaman
Pencapaian Penyelesaian SKU :
Pernah membuat peta suatu perjalanan
25 Dapat menerima dan mengirim berita dengan menggunakan bendera morse dan
semaphore serta dapat membuat sandi hasil kreasi pribadi lengkap dengan kuncinya
Pencapaian Penyelesaian SKU :
26 Selalu berpakaian rapi di setiap saat dan manjadi contoh bagi teman-temannya untuk
memelihara kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungannya
Pencapaian Penyelesaian SKU :
Dapat melatih dan memberi aba-aba ditempat dengan baik dan benar:
a) siap, b) istirahat ditempat, c) hadap kanan, d) hadap kiri, e) balik kanan, f)
lencang depan, g) lencang kanan
28 Dapat melaksanakan olahraga beregu dan melakukan 3 jenis cabang olah raga serta
tahu peraturannya. (salah satunya olah raga renang)
Pencapaian Penyelesaian SKU :
30 Dapat menjelaskan manfaat dan melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 45
menit
Pencapaian Penyelesaian SKU :
Hal ini bisa menjadi acuan bagi pembina penggalang dalam menguji adik-adiknya. Juga bagi
calon pramuka penggalang terap dalam mempersiapkan diri sehingga dapat menyelesaikan
syarat-syarat kecakapan yang terdapat dalam SKU Penggalang Terap ini.
Penggalang Terap merupakan tingkatan ketiga atau tertinggi dalam kecakapan umum pramuka
penggalang. Tingkatan lainnya adalah penggalang ramu dan penggalang rakit. Seorang pramuka
penggalang dapat mengikuti ujian SKU Penggalang Terap setelah menyelesaikan dan dilantik
menjadi penggalang rakit.
Syarat Kecakapan Umum yang digunakan dalam Gerakan Pramuka saat ini merupakan SKU
terbaru sesuai dengan SK Kwarnas No 198 Tahun 2011 tentang Syarat Kecakapan Umum
Pramuka Penggalang. Dalam penyelesaiannya dilengkapi dengan SK Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan Penyelesaian SKU Golongan Penggalang.
Terkait dengan SKU Penggalang Terap, baca juga artikel lainnya tentang :
SKU Penggalang
Sesuai dengan SK Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 199 Tahun 2011, materi SKU Pramuka
Penggalang Terap terdiri atas 30 butir. Masing-masing syarat dilengkapi dengan indikator
(pencapaian pengisian SKU). Adapun syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Taat menjalankan ibadah sesuai agamanya dan mengajak orang lain untuk
beribadah
3. Dapat mengajak teman / orang lain untuk berperilaku toleran antar umat
beragama
1. a. Agama Islam
o Dapat menghafal 10 macam doa harian dan hafal 10 macam surat pendek
b. Agama Katholik
c. Agama Protestan
d. Agama Hindu
o Dapat melafalkan dan memahami arti bait-bait dalam matram Puja Tri
Sandya serta dapat dan mampu memimpin pelaksanaan persembahyangan
o Dapat menguraikan dan memahami kaitan ajaran Catur asrama dan catur
Purusa Artha
o Dapat menarikan lebih dari satu bentuk tarian sakral keagamaan Hindu
e. Agama Budha
Untuk Syarat Kecakapan Umum ke-11 dan seterusnya, baca : PANDUAN MATERI SKU
PENGGALANG TERAP BAGIAN 2