Anda di halaman 1dari 3

Disc Diffusion Method

Penapisan antibakteri saat ini sedang gencar dilakukan, untuk mendapatkan alternatif antibakteri
yang memiliki kemampuan yang lebih baik. Untuk menguji antibakteri tersebut perlu adanya
metode uji yang mumpuni. Salah satunya adalah dengan metode difusi. Metode difusi dapat
dilakukan dengan metode disc diffusion. Tujuan dari tes Kirby-Bauer difusi disk adalah untuk
menentukan sensitivitas atau resistensi patogen aerobik dan bakteri fakultatif anaerob untuk
berbagai senyawa antimikroba untuk membantu dokter dalam memilih pilihan pengobatan pada
pasien-pasiennya. Organisme patogen ditanam di Mueller-Hinton agar dengan berbagai
antimikroba di kertas saring. Ada atau tidak adanya pertumbuhan di sekitar disk adalah ukuran
tidak langsung dari kemampuan senyawa untuk menghambat organisme.

(http://www.free-photos.biz)

(http://en.engormix.com)
Ketika 6-mm kertas penyaring disk yang diresapi dengan konsentrasi senyawa antimikroba
ditempatkan di cawan Mueller-Hinton (MH) agar, air segera diserap ke dalam disk dari agaragar. Antimikroba mulai berdifusi ke dalam agar-agar sekitarnya. Laju difusi melalui agar tidak
secepat laju ekstraksi keluar antimikroba dari disk, sehingga konsentrasi antimikroba paling

tinggi paling dekat dengan disk. Laju difusi antimikroba melalui agar-agar tergantung pada sifat
difusi dan kelarutan obat dalam agar-agar MH dan berat molekul dari senyawa antimikroba.
Faktor-faktor ini mengakibatkan setiap antimikroba memiliki zona yang menunjukkan
kerentanan terhadap senyawa antimikroba (Hudzicki 2012).
Media untuk Uji Disc Diffusion
Mueller-Hinton agar dianggap sebagai media terbaik untuk pengujian kerentanan bakteri
nonfastidious untuk alasan berikut : dapat diterima batch ke batch untuk reproduktifitas uji
kerentanan; sangat rendah dalam sulfonamida, trimetoprim, dan inhibitor tetrasiklin, mendukung
pertumbuhan yang memuaskan untuk patogen nonfastidious; data-data dalam jumlah besar dan
pengalaman telah dikumpulkan tentang uji kerentanan dilakukan dengan media ini
Formula Mueller-Hinton agar dalam satu liter air murni adalah sebagai berikut : Beef (300.0 g),
Casamino acid, technical (17.5 g), Starch (1.5 g), Agar (17.0 g). pH MH harus berkisar antara 7,2
dan 7,4 pada suhu kamar setelah pemadatan dan harus diuji ketika media pertama disiapkan. Jika
pH < 7,2 obat-obatan tertentu akan kehilangan potensi (aminoglikosida, kuinolon, makrolid),
sementara agen lain mungkin tampak memiliki aktivitas yang berlebihan (tetrasiklin). Jika pH >
7,4 hasil yang sebaliknya dapat terjadi (Hudzicki 2012).
Standar untuk persiapan Inokulum
Standar McFarland adalah suspensi barium sulfat atau partikel lateks yang memungkinkan
perbandingan visual dari kepadatan bakteri. Standar komersial tersedia untuk dibeli dari
perusahaan seperti Remel atau BD BBL. Ini sering menyertakan kartu Wickerham, yang
merupakan kartu kecil yang berisi garis-garis hitam paralel. Sebuah standar McFarland 0,5 setara
dengan suspensi bakteri yang mengandung antara 1 x 108 dan 2 x 108 CFU / ml.
0,5 McFarland disiapkan dengan cara sebagai berikut : tambahkan 0,5-ml 0,048 mol/liter BaCl2
(1,175% berat/volume BaCl2 2H20) dan 99,5 ml dari 0,18 mol/liter H2SO4 (1% vol/vol)
dengan pengadukan yang konstan untuk mempertahankan suspensi. Periksa kepadatan yang
benar dari standar kekeruhan dengan mengukur absorbansi pada spektrofotometer dengan
Absorbansi pada 625 nm. Kekeruhan harus bernilai 0,08-0,13 untuk 0,5 McFarland standar.
Transfer suspensi barium sulfat dalam 4 - 6-ml aliquot ke tabung dengan ukuran yang sama
dengan yang digunakan dalam standardisasi inokulum bakteri. Tutup tabung dan disimpan dalam
gelap pada suhu kamar.

Peletakan disk ke permukaan agar

Cakram yang telah berisi antimikroba diletakkan pada permukaan agar, baik menggunakan
forsep untuk mengeluarkan setiap disk antimikroba satu persatu, atau dispenser multidisk untuk
mengeluarkan beberapa disk sekaligus. Setiap cakram harus ditekan untuk memastikan kontak
dengan media. Disk harus ditempatkan secara merata, dengan jarak antar pusat tidak kurang dari
24 mm. Untuk plate yang berukuran 150 mm, jumlah disk yang boleh ditempatkan maksimal 12
disk, sedangkan untuk plate berukuran 100 mm, maksimal 5 disk yang boleh ditambahkan ke
agar.

Penempatan cakram sekaligus menggunakan alat

Penempatan cakram satu per satu


Pembacaan Hasil dan Interpretasi
Plate yang telah diinkubasi selama 16-18 jam diamati pertumbuhan bakterinya. Diameter zona
bening diamati dengan mata telanjang. Zona diukur pada diameter terdekat. Pengamatan
dilakukan menggunakan penggaris pada bagian belakang plate. Pengamatan dilakukan beberapa
inch diatas latar belakang berwarna hitam dengan pencahayaan yang dipantulkan. Jika darah
ditambahkan ke dalam agar, maka pengamatan dilakukan dari atas agar, dengan pencahayaan
hasil pantulan, dan penutup dilepaskan.
http://sikantong.blogspot.co.id/2012/06/disc-diffusion-method.html

Anda mungkin juga menyukai