Anda di halaman 1dari 17

TURBIDIMETRI DAN NEFELOMETRI

Kelompok 4
Anggota :

1. Ruci Riski Amanda (1010413016)


2. Fajri
(1010413018)
3. Vorind Aglan Lase (1010413020)
4. Tanya Elviza (1010413044)
5. Rico Saputra (1010413046)
PENGERTIAN
Turbidimetri
Analisa kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran kekeruhan atau
turbidan dari suatu cairan akibat adanya partikel padat tersuspensi dalam
cairan sehingga sebagian sinar akan ditebarkan menyebabkan berkurangnya
kemampuan penetrasi sinar serta akan mengurangi sinar yang diteruskan.
Alat yang digunakan untuk mengukur suatu larutan turbidimetri adalah
turbidimeter.
Nefelometri
Merupakan metode yang digunakan untuk pengukuran
kadar zat dengan mengukur pendaran cahaya (scattered ) yang mengenai
partikel dalam larutan. Alat yang digunakan adalah nefelometer.
PRINSIP KERJA

Turbidimetri
Menghitung jumlah cahaya yang diteruskan (dan mengkalkulasi
jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh partikel dalam suspensi untuk
menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.
Nefelometri
- Menitik beratkan pengukuran pada jumlah cahaya yang
disebarkan (scaterred) dari kuvet yang mengandung suspense
partikel dalam suatu cairan (solution).
- Karena jumlah cahaya yang disebarkan jauh lebih besar daripada
yang diteruskan dalam suspensi turbid, maka nefelometri memiliki
tingkat sensitifitas yang lebih tinggi daripada turbidimetri.
- Jumlah cahaya yang disebarkan, bergantung pada jumlah dan
ukuran partikel yang tersuspensi.
PRINSIP SPEKTROSKOPI ABSORBSI

Prinsip spektroskopi absorpsi dapat digunakan pada turbidimeter dan


nefelometer. Untuk turbidimeter, absorpsi akibat partikel yang tersuspensi
diukur sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh suspensilah yang
diukur. Metode ini praktis, namun akurasi pengukuran tergantung pada
ukuran dan bentuk partikel.
TURBIDIMETRI
NEFELOMETRI
Peralatan Turbidimeter dibedakan atas :
1. Visual Turbidimeter
Didasarkan atas tercapainya kesamaan pengamatan kekeruhan dengan
detektor mata menggunakan sumber cahaya sinar putih.
2. Foto Turbidimeter
Menggunakan sistem detektor foto sel.
Peralatan turbidimeter terdiri dari 6 komponen, yaitu :
1. Sumber cahaya
2. Pengatur intensitas
berfungsi mengatur intensitas sinar yang dihasilkan sumber cahaya agar
sinar yang masuk tetap konstan.
3. Monokromator
berfungsi merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis
4. Kuvet (tempat sampel)
5. Detektor
berfungsi merubah sinar menjadi energi listrik.
Detektor ini berupa : a. Barier layer cell
b. Photo emisi
c. Photo multi layer
Namun 4 jenis detektor yang umum digunakan adalah :
a) Tabung photomultiplier
b) Dioda vakum
c) Dioda silikon
d) Photoconductors sulfidakadmium
Metode Pengukuran
TURBIDITAS
Ada 2 metode yang digunakan untuk mengukur turbiditas, yaitu :
a) Metode Jackson Candell Unit
b) Metode Nephelometric Turbidity Unit (NTU)

NEFELOMETRI
Metode Nefelometri ada 4, yaitu :
a) Endpoint Nephelometry
b) Kinetic Nephelometry
c) Nephelometry Inhibition Immunoassay (NIIA)
d) Particle-Enchaced Immunoassay
Sinar yang dihamburkan oleh partikel terlarut dalam suatu larutan ada
bermacam macam, yaitu :

1. Hamburan Rayleigh
Hamburan sinar oleh molekul molekul yang diameternya jauh lebih kecil dari
sinar yang dihamburkan. Intensitas sinar yang terpancar sebanding derngan
satu per panjang gelombang pangkat empat.
2. Hamburan Tyndall
Hamburan sinar oleh molekul molekul yang diameternya lebih besar dari sinar
yang dihamburkan.
3. Hamburan Raman
Hamburan yang dapat mengubah frekuensi antara sinar yang datang dengan
sinar yang dihamburkan.
Dalam turbidimetri digunakan larutan yang berupa koloid atau
tersuspensi. Larutan jernih dapat diukur dengan metoda ini dengan
jalan memberi emulgator untuk mengemulsi larutan. Emulgator untuk
klorida adalah amilum sedangkan untuk sulfat adalah tween 80.

Konsentrasi emulgator adalah perbandingan anatara konsentrasi


dengan emulgator. Jika perbandingannya terlalu kecil, koloid yang
terbentuk terlalu kecil sehingga susah terbaca oleh alat. Namun jika
perbandingan ini terlalu besar, emulgator sisa akan terbuang dengan
sia-sia. pH juga berhubungan dengan emulgator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hamburan cahaya

1. Jumlah partikel dalam larutan


Jumlah partikel berbanding lurus dengan intensitas cahaya yang
tersebar.
2. Ukuran partikel
Ukuran partikel berbanding lurus dengan intensitas cahaya yang
tersebar.
3. Kerapatan
Kerapatan menyebabkan penyebaran intensitas cahaya akan lebih
tinggi.
APLIKASI
TURBIDIMETRI
Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis seperti urin yang
mengandung sedikit protein menggunakan asam trikloroasetat.
Penentuan aktivitas amilase menggunakan pati sebagai substrat. Penurunan
kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas amilase.
Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida sebagai substrat.
Penurunan kekeruhan berbanding terbalik dengan aktivitas enzim lipase.

NEFELOMETRI
* Penentuan immunoglobulin di dalam serum dan cairan biologi lainnya.
* Penentuan ukuran dan jumlah partikel
Nilai Turbidan masing-masing konsentrasi
C (UKN) S(Absorban)
0 0
1 0,002
2 0,009
4 0,039
7 0,116
9 0,154

Persamaan Regresi
C(X) S(Y) XY X2
0 0 0 0
1 0,002 0,002 1
2 0,009 0,018 4
4 0,039 0,156 16
7 0,116 0,812 49
9 0,154 1,386 81
23 0,32 2,374 151
52,374 230,32
B
5.151 23
2

B = 0,019

A = Y BX
= 0,064 0,019 . 4,6
= -0,027
Persamaan regresi :
Y = A + BX
Y = -0,027 + 0,019 X
Menentukan konsentrasi sampel
Turbidan sampel = -0,060
Y = -0,027 + 0,019 X
-0,060= -0,027+ 0,019 X
X = -1,63
Cx = 1,63 UKN

KURVA KALIBRASI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai