Anda di halaman 1dari 8

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Jum’at, 25 Oktober 2019 pukul 14.00


WITA sampai dengan selesai. Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Analisis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan saat praktikum adalah erlenmeyer, titrasi,


pengaduk, pendingin tegak, penangas air.
Bahan-bahan yang digunakan saat praktikum adalah Fatty Mater A, Fatty
Mater B, etanol 95%, indikator PP, KOH 0,1 N, alkohol 0,5 N, batu didih, HCL
0,5 N.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum adalah :


1. Bilangan Asam (Metode Titrasi)
Ditimbang seberat 10 gram contoh yang diuji, yang kemudian dimasukkan
kedalam erlenmeyer berukuran 250 ml.

Ditambahkan 50 ml etanol hangat 95% sebagai pelarut minyak.

Ditambahkan indikator PP sebanyak 5 tetes sebagai indicator.

Dititrasi dengan KOH 0,1 N sambil digoyangkan atau diaduk hingga terbentuk
larutan berwarna merah muda.

Dicatat jumlah KOH yang digunakan dan dihitung bilangan asam

Hasil

Perhitungan :
V x N KOH x 56,1
Bilangan Asam= mgKOH / g sampel
W

2. Penentuan Bilangan Penyabunan


Ditimbang 2 gram contoh ditambahkan 25 ml KOH alkohol 0,5 N dan beberapa
butir batu didih.

Dihubungkan erlenmeyer dengan pendingin tegak dan didihkan diatas penangas


air selama 30 menit.

Didinginkan, ditambahkan 0,5 – 1 ml fenolftalein kedalam larutan tersebut dan


titer dengan HCL 0,5 N sampai warna indikator berubah menjadi bening.

Dicatat jumlah HCL yang digunakan dan dihitung bilangan penyabunan.

Hasil

Perhitungan :
56,1 x T x(V 0−V 1)
Bilangan Penyabunan =
m
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang telah dilakukan adalah :


1. Bilangan Asam (Metode Titrasi)
No Sampel Bilangan asam (mg KOH / gr sampel)
1. Fatty Mater A 21,835
2. Fatty Mater B 20,3390

Perhitungan :
a. Fatty Mater A
V x N KOH x 56,1
Bilangan asam=
W
19,5ml x 0,1 x 56,1
¿
9,01 gr
109,39
¿
9,01
= 21,835 mg KOH / gr sampel
b. Fatty Mater B
V x N KOH x 56,1
Bilangan asam=
W
18,2ml x 0,1 x 56,1
¿
5,02 gr
102,102
¿
5,02
= 20,3390 mg KOH / g sampel
2. Penentuan Bilangan Penyabunan
No Sampel Bilangan penyabunan (KOH / gr)
1. Fatty Mater A 173,57
2. Fatty Mater B 123,75

Perhitungan :
a. Fatty Mater A
56,1 x T x(V 0−V 1)
Bilangan Penyabunan =
m
56,1 x 0,5 x ( 27,3−14,8 )
=
2 ,02
= 173, 57 KOH/gr
b. Fatty Mater B
56,1 x T x(V 0−V 1)
Bilangan Penyabunan =
m
56,1 x 0,5 x ( 27,3−18,3 )
=
2,04
= 123,75 KOH/gr

Pembahasan

Bilangan asam menunjukkan banyaknya asam lemak bebas dalam minyak


dan dinyatakan dengan mg basa per 1 gram minyak. Bilangan asam juga
merupakan parameter penting dalam penentuan kualitas minyak. Bilangan ini
menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam minyak akibat terjadi
reaksi hidrolisis pada minyak terutama pada saat pengolahan. Asam lemak
merupakan struktur kerangka dasar untuk kebanyakan bahan lipid (Agoes, 2008).
Bilangan asam didefinisikan sebagai jumlah KOH yang diperlukan untuk
menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak. Dimana
angka asam ini menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam
suatu lemak atau minyak . Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram
NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terrdapat
dalam satu gram lemak atau minyak. Asam lemak adalah senyawa hidrokarbon
yang berantai panjang dan lurus, dimana bagian ujungnya mengikat gugus
karbiksilat, asam lemak mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap dan memiliki
jumlah atom karbon genap. Asam lemak tak jarang terdapat dialam, tetapi terdapat
sebagai ester dalam gabungan dengan fungsi alkohol. Asam lemak dapat bersala
dari hewan maupun tumbuhan dan mempunyai rumus umum (Page, 1989).
Angka asam besar menunjukan asam lemak bebas yang besar yang berasal
dari hidrolisis minyak atupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin
tinggi angka asam makin rendah kualitasnya. Hasil ekstraksi diuapkan pelarutnya
dan dikeringkan dalam oven sampai diperoleh berat konstan, berat residu
dinyatakan sebagai berat lemak atau minyak dalam bahan, Minyak yang disusun
oleh asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relatif kecil
(Andry, 2008).
Prinsip pada saat melakukan percobaan bilangan asam adalah sejumlah
tertentu sampel yang mengandung lemak atau minyak dilarutkan dalam alcohol
netral kemudian dipanaskan pada alat kondensor sampai larut, sampel yang telah
larut tersebut dititrasi dengan menggunakan basa alkali yang konsentrasinya telah
diketahui untuk dihitung bilangan asamnya.
Sampel yang digunakan pada pengujian kali ini adalah Fatty Mater A dan
Fatty Mater B. Sampel kemudian ditimbang dan ditambahkan pelarut alkohol.
Kemudian pada kedua sampel ditambahkan indikator fenolftalein (PP). Indikator
ini merupakan indikator yang sering dipergunakan untuk titrasi asam-basa.
Indikator ini akan berubah menjadi merah muda bila suasana basa dan tetap
bening jika dalam suasana asam. Setelah itu dititrasi menggunakan KOH 0,1 N
sampai timbul warna pink.
Hasil yang diperoleh yaitu untuk sampel Fatty Mater A didapat bilangan
asam sebesar 21,835 mg KOH / gr sampel, sedangkan untuk sampel Fatty Mater
B didapat bilangan asam sebesar 20,3390 mg KOH / gr sampel. Menurut SNI 04-
7182-2006, bilang asam biodiesel maksimal sebesar 0,8 mg KOH / gr sampel.
Dapat diketahui perbandingan hasil dengan literatur yang ada sangat berbanding
jauh, hal ini kemungkinan dikarenakan sampel sudah terkontaminasi dan
menyebabkan kandungan asam lemak bebas yang tinggi, sehingga hal ini
berpengaruh pada hasil perhitungan bilangan asam.
Bilangan penyabunan adalah jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk
menyabunkan 1 gram lemak. Untuk menetralkan 1 molekul gliserida diperlukan 3
molekul alkali. Pada trigliserida dengan asam lemak yang rantai C-nya pendek,
akan didapat bilangan penyabunan yang lebih tinggi daripada asam lemak dengan
rantai C panjang. Mentega yang kadar butiratnya tinggi mempunyai bilangan
penyabunan yang paling tinggi (Winarno, 1991).
Menurut (Sudarmadji, 1989) angka penyabunan dipergunakan untuk
menentukan berat molekul minyak secara kasar. Minyak yang tersusun oleh asam
lemak rantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relatif kecil yang akan
mempunyai angka penyabunan yang besar. Angka penyabunan yang tinggi
membutuhkan banyak KOH karena banyak asam lemak berantai pendek. Angka
penyabunan merupakan bilangan penyabunan yang dinyatakan sebagai banyaknya
milligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak atau minyak.
Penentuan bilangan penyabunan dilakukan untuk mengetahui sifatminyak dan
lemak. Pengujian sifat ini dapat digunakan untuk membedakan lemak yang satu
dengan yang lainnya.
Prinsip kerja bilangan penyabunan adalah sejumlah tertentu sampel minyak/
lemak direaksikan dengan basa alkali berlebih yang telah diketahui konsentrasinya
menghasilkan gliserol dan sabun. Sisa dari KOH dititrasi dengan menggunakan
HCl yang telah diketahui konsentrasinya juga sehingga dapat diketahui berapa
banyak KOH yang bereaksi yang setara dengan asam lemak dan asam lemak
bebas dalam sampel. Bilangan penyabunan tersebut adalah banyaknya mg KOH
yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak atau minyak.
Menurut SNI 01-3741-1995, angka penyabunan yaitu 196-206 KOH/gr
tetapi pada percobaan ini Fatty Mater A dan Fatty Mater B yang di uji memiliki
bilangan penyabunan 173,57 dan 123,75 KOH/gr. Dapat diketahui sampel yang di
ujikan berarti belum memenuhi standar.
Minyak memiliki asam lemak berantai karbon yang panjang. Dengan
demikian berarti semakin banyak asam lemak jenuh yang terdapat pada minyak
karena asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan
tunggal pada rantai hidrokarbonnya.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:


1. Bilangan asam didefinisikan sebagai jumlah KOH yang diperlukan untuk
menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak.
2. Bilangan penyabunan adalah jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk
menyabunkan 1 gram lemak.
3. Sampel sudah terkontaminasi menyebabkan kandungan asam lemak bebas
yang tinggi, sehingga hal ini berpengaruh pada hasil perhitungan bilangan
asam.
4. Pada sampel Fatty Mater A didapat bilangan asam sebesar 21,835 mg
KOH / gr sampel, sedangkan untuk sampel Fatty Mater B didapat bilangan
asam sebesar 20,3390 mg KOH / gr sampel.
5. Fatty Mater A dan Fatty Mater B yang di uji memiliki bilangan penyabunan
173,57 dan 123,75 KOH/gr.

Saran

Sebaiknya saat pengukuran praktikan harus lebih memperhatikan dan teliti


dalam melakukan pengukuran agar data hasil pengukuran lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi Edisi Revisi dan Perluasan,


Penerbit ITB. Bandung.

Andry. 2008. Teknologi Lemak Dan Minyak. Erlangga. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 1995. SNI 01-3741-1995. Minyak Goreng. Jakarta:


Badan Standar Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI 04-7182-2006. Biodiesel. Jakarta: Badan


Standar Nasional.

Page, David. 1989. Prinsip-prinsip Biokimia. Erlangga. Jakarta.

Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty.


Yogyakarta.

Winarno, F. G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai