Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Pangan
Pangan merupakan kebutuhan dasar pertama yang harus dipenuhi oleh
setiap makhluk hidup. Setiap manusia memerlukan pangan untuk mendapatkan
zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan komponen
lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatannya. Setiap pangan
mengandung susunan zat-zat gizi yang berlainan satu dengan lainnya, karenanya
manusia memerlukan beranekaragam pangan untuk mendapatkan zat gizi yang
lengkap. Berbeda dengan kebutuhan hidup yang lain, kebutuhan pangan hanya
diperlukan secukupnya. Karena baik kekurangan atau kelebihan pangan dari
kecukupan yang diperlukan, terlebih untuk waktu yang lama akan berakibat buruk
bagi kesehatan.
METODEOLOGI
3.2 Alat
Alat yang digunakansaanmelaksanakanpraktikumanalisiskadar HCN
dalam ubi kayuyaitutimbangananalitik, gelaspiala, gelasukur, labukejedahl,
penangas air, Erlenmeyer, steam distilat.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan pada saapraktikumpenentuankadar HCN
yaitu :asamtartarat 5%, larutanasampikratjenuh, NaOH 2,5%, HNO3, ubi kayu,
Na2CO3, NH4OH, KI 5%, aquades, indicator ferri, AgNO3 0,02%, kalium
tiosianat.
3.4 ProsedurPelaksanaan
Penentuan HCN secarakuantitatif
4.1 Hasil
Tabel 1. Analisis Kadar Asam Sianida pada Ubi Kayu dengan Metode Volumetri
No. Sampel Berat Sampel Ml AgNO3 Kadar HCN
(gr) (mg/gr)
4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum analisis kadar asam sianida pada umbi kayu dengan
metode volumetri dapat dibahas bahwa pada macam sampel mempunyai kadar
HCN masing masing seperti HCN pada ubi roti 1 sebanyak 0,0227 mr/gr, ubi
dumai sebanyak 0,0214 mg/gr, ubi sanjai 0,0228 mg/gr, dan HCN ubi roti 2
0,0454 mg/gr. Untuk blanko titrasi nya sebanyak 4,7 ml
Menurut (Rasulu et.al, 2012) karakteristik ubi kayu varietas lokal Tidore
secara umum memiliki warna kulit umbi cokelat tua sedangkan daging umbi
berwarna putih. Kadar HCN ubi kayu segar varietas lokal Tidore sebesar 52.15
mg/kg. Kadar HCN dalam ubi kayu ini masih sangat tinggi dan dapat
menyebabkan keracunan bila dimakan secara langsung karena melebihi batas
aman untuk dikonsumsi.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA