Anda di halaman 1dari 15

Makalah Pengujian Secara Kimia dan Instrumental

Menganalisis keasamaan bahan secara


volumnetri/konduktometri/potensiometri pada bahan hasil pertanian dan
perikanan secara polarimetri

Nama :Rahma Alya


Kelas :XII PMHP
Guru :Christina Bakara S.si M.pd
Mata pelajaran:Pengujian Secara Kimia dan Instrumental

SMKN 2 Kota Tangerang Tahun ajaran 2018/2021


Kata pengantar:

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Menganalisis keasaman bahan secara
volumetri/konduktometri/potensiometri pada bahan hasil pertanian dan
perikanan”
Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu guru yang telah memberikan
materi baik itu secara tatap muka atau pun daring yang di karnakan Pandemi
Covid19 kami di perkenankan untuk belajar di rumah. Semoga Bapak/Ibu
senantiasa sehat selalu. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat
belum sempurna dan masih banyak kesalahan baik dalam penulisan dan
materi.
1
Daftar isi
Kata pengantar................................................................................1
Daftar isi..........................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................3
PEMBELAJARAN I..............................................................................4
MENGANALISIS KEASAMAN BAHAN DENGAN METODE
VOLUMETRI......................................................................................4
Penetapan Kadar Laktosa.................................................................4
Perhitungan Kadar Laktosa...............................................................5
Hasil pengamatan.............................................................................5
Kesimpulan.......................................................................................6
PEMBELAJARAN II.............................................................................6
MENGANALISIS KEASAMAN BAHAN DENGAN METODE
KONDUKTOMETRI.............................................................................6
Penggunaan Konduktometri.............................................................7
Rumus Konduktometri.....................................................................8
MENGANALISIS KEASAMAN BAHAN DENGAN METODE
POTENSIOMETRI..............................................................................9
Elektroda dan Potensiometri..........................................................10
MENGANALISIS KEASAMAN BAHAN DENGAN METODE
POLARIMETRI.................................................................................11
Menentukan konsentrasi larutan sukrosa dengan
Polarimetri....................................................................................12
Prosedur kerja..............................................................................13
Daftar pustaka..............................................................................14

2
1.Pendahuluan:
Asam laktat adalah asam organik yang lebih sering digunakan untuk
memberikan rasa asam pada bahan pangan. Salah satu produk yang
menggunakan asam laktat adalah susu formula, Dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kadar asam laktat pada susu formula serta
membandingkan kadar sampel dengan standar yang telah
ditentukan. Dalam penelitian ini dilakukan melalui pengujian
eksperimental dengan menggunakan eksperimen jenis post test only
design di laboratorium. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 3 sampel susu formula. Susu merupakan bahan pangan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Susu merupakan bahan
makanan yang seimbang dan bernilai gizi tinggi,karna mangandung
hampir semua zat-zat makanan seperti karbohidrat,protein,mineral dan
vitamin. Volumetri merupakan suatu metode analisis kuantitatif
didasarkan pada pengukuran volume titran yang bereaksi sempurna
dengan analit.

3
Pembelajaran I
1.Menganalisis keasaman bahan secara Volumetri pada bahan hasil
Pertanian dan Perikanan
Latar belakang:
Susu merupakan sumber nutrisi pertumbuhan bayi yang mengandung
lemak,karbohidrat,protein,mineral,vitamin. Susu mempunyai sifat lebih
mudah rusak di bandingkan dengan hasil ternak lainnya sehingga
penanganan susu harus tepat dan benar.Laktosa merupakan sumber
energi yang memasok hampir setengah dari keseluruhan kalori yang
terdapat pada susu.

Penetapan kadar Laktosa


Alat :Buret,corong,erlenmeyer,gelas ukur,labu takar,pipet
volumetri,timbangan analitik.
Bahan :TCA 30%,NaOH 1N,Chloromine-T,ZnSO4,KI 10%,HCl 2N,indikator
pasta kanji,asam asetat glacial,asam perklorat 0,1N,indikator kertas
violet,kertas timbangan,sampel susu formula.
Cara kerja:Timbang 2 gram sampel dan di pindahkan ke dalam labu ukur
100ml,di tambahkan 20ml aquades kemudian di tambahkan 1 ml TCA
untuk mengendapkan protein. Setelah 10 menit netralkan dengan NaOH
1N dan encerkan sampai tanda tera di saring dan gunakan filtrat yang
bening. Dipipet 25ml cairan tadi ke dalam labu ukur 25ml dan di
tambahkan reagent ZnSO4 dan gojong. Ditambahkan 5ml NaOH 0,75N
dan gojok,lalu encerkan dengan aquades sampai tanda tera diamkan
sampai 10 menit kemudian saring dengan kertas saring dan kumpulkan
filtrate.

4
Pipet 5ml filtrate jernih tambahkan 10ml larutan KI 10%,25ml larutan
Chloromine-T diamkan selama 15 menit. Kemudian tambahkan 10ml HCl
2N dan indikator pasta kanji di titrasi larutan dengan baku sampai warna
nya abu abuabu,dibuat titrasi blanko dengan mengganti 25ml larutan
susu formula dengan aquades,lalu dihitung kadar laktosa dalam susu
Formula

5
Hasil pengamatan:
Nama sampel %kadar
1. Susu formula Vidoran 103,650%
2. Susu formula SGM 148,638%
3. Susu formula Vidoran 160,149%

Kesimpulan:
Ada pun faktor kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil yaitu
kesalahan dalam penimbangan,kesalahan dalam pengukuran,kesalahan
dalam membaca alat berskala,dan kesalahan dalam melihat titik akhir
titrasi.

Pembelajaran II
2. Menganalisis keasaman bahan secara Konduktometri pada bahan hasil
Pertanian dan Perikanan
Pendahuluan:
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya
hantar liatrik suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi elektrolit
dalam air dengan cara menetapkan hambatan suatu kolom cairan. Daya
hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam
larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang
besar. Konduktometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan
daya hantar suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan
elektrolit dalam air dengan cara menetapkan hambatan suatu kolom
cairan selain itu konduktometer memiliki kegunaan yang lain yaitu
mengukur daya hantar listrik yang diakibatkan oleh gerakan partikel di
dalam sebuah larutan. 

6
Latar Belakang:
Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang
dipergunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu
dimana penentu nya menggunakan suatu larutan standar yang sudah di
ketahui konsentrasinya secara tepat. Pengukuran volume dalam titrasi
memegang peranan yang amat penting sehingga ada kalanya sampai
saat ini banyak orang menyebut titrasi dengan nama analisis volumetri.
Konduktometri merupakan prosedur titrasititrasi,sedangkan konduktansi
bukanlah prosedur titrasi. Untuk mengukur konduktivitas suatu
larutan,larutan di taru dalam sebuah sel yang tetapan selnya telah di
tetapkan dengan kalibrasi dengan suatu larutan yang konduktivitasnya
diketahui dengan tepat.

Penggunaan Konduktometri:
KonduktometerPengunaan alat konduktometer di laboratorium
yaitu untuk mengukurdaya hantar larutan zat elektrolit baik secara
langsung, seperti pengukuran daya hantar larutan sampel air atau
air limbah, sampel makanan/minuman atau obat-obatan atau
digunakan di laboratorium pada proses ti trasi netralisasi,
ti trasipengendapan bahkan dapat juga digunakan untuk menentukan
kelarutan dan hasilkali kelarutan (K dan Ksp) suatu larutan
elektrolit yang sulit larut. Pada titrasisecara konduktometri akan
terjadi perubahan ion ataupun jumlah ion yang mengakibatkan
perubahan hantaran larutan selama titrasi tersebut.

7
Rumus konduktometri

8
3.Mengalisis keasaman bahan secara Potensiometri pada bahan
hasil Pertanian dan Perikanan
Pendahuluan:
Potensiometri adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari ilmu
pengukuran potensi dari suatu elektroda. Pengukuran potensial
elektroda banyak digunakan untuk ilmu kefarmasian, terutama untuk
pengukuran pH. Suatu eksperimen dapat diukur dengan
menggunakan dua metode yaitu, pertama (potensiometri langsung)
yaitu pengukuran tunggal terhadap potensi dari suatu aktivitas yang
diamati, hal ini terutama diterapkan dalam pengukuran pH larutan
udara. Kedua (titrasi langsung), ion dapat dititrasi dan potensialnya
diukur sebagai fungsi volume titran. Proses titrasi potensiometri
dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan elektroda
pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang
diperoleh dengan menggambarkan grafik yang potensial terhadap
pentiter volume yang ditambahkan, yang mempunyai peningkatan
yang tepat di sekitar titik kesetaraan Dari grafik itu dapat
diperkirakan titik akhir titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila
tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi,
misalnya bila dalam hal larutan keruh atau daerah kesetaran sangat
pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan
indikator.
Latar belakang:
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi, yaitu reaksi
kompleks, reaksi, reaksi, dan pengendapan dan reaksi redoks. Pada
reaksi Pemesanan kompleks dan pengendapan, endapan yang
terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan. Umum
digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat
dititrasi dengan EDTA. Potensiometri merupakan aplikasi langsung
dari persaman Nernst dengan cara pengukuran potensi elektroda
tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Dengan pengukuran
pengukuran potensial

suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu


komponen dapat dilakukan.
Elektroda pada Potensiometri
1. Elektrode pembanding
Di dalam penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu
elektrode pembanding ( refference electrode) yang memiliki
syarat harga setengah sel yang diketahui, konstan, dan sama
sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang
selidiki. . Couple elektrode pembanding adalah elektrode
indikator (disebut juga working electrode ) yang potensialnya
bergantung pada konsentrasi zat yang sedang diselidiki
2. Elektrode perak
Elektroda perak / perak klorida merupakan elektroda yang
terdiri dari suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam
larutan KCI yang dijenuhkan dengan AgCI. Setengah sel
elektroda perak dapat ditulis:

10

3.Elektrode Indikator
Elektroda indikator (elektroda kerja) adalah suatu elektroda yang potensial
elektrodanya bervariasi terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang
diukur. Elektroda indikator harus memenuhi beberapa syarat antara lain harus
memenuhi tingkat kesensitivan yang terhadap analit
konsentrasi. Tanggapannya terhadap keaktifan teroksidasi dan tereduksi harus
sedekat mungkin dengan yang diramalkan dengan persamaan Nernst.

4.Menganalisis Keasaman bahan dengan metode polarimetri pada bahan


hasil pertanian dan perikanan
Pendahuluan:
Polarimeter dalam kimia organik dapat digunakan untuk menentukan rotasi
optik, konsentrasi, dan komposisi isomer optis dalam campuran rasemiknya.
Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik yang terdiri dari berbagai

panjang gelombang yang dapat bervibrasi kesegala arah. Cahaya putih dapat
diubah menjadi cahaya monokromatik (hanya terdiri dari satu panjang
gelombang) dengan menggunakan suatu filterfilter atau sumber cahaya
khusus. Interaksi suatu senyawa organik tertentu dengan cahaya terpolarisasi
dianalisis dengan polarimeter. Sedangkan polarimeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur besaran yang terjadi akibat interaksi suatu
senyawa organik dengan cahaya terpolarisasi. Bila cahaya polikromatik
dilewatkan pada prisma Nicol akan diperoleh suatu cahaya monokromatik dan
cahaya ini disebut cahaya terpolarisasi.

11

Isomer optis merupakan senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama tetapi


tatanan atom-atomnya dalam ruang berbeda. Isomer-isomer optis dapat
mengalami reaksi yang sama, mempunyai sifat fisika yang mirip, perbedaan
isomer-isomer tersebut terletak pada interaksinya dengan bidang cahaya
terpolarisasi. Bila cahaya terpolarisasi dilewatkan pada larutan isomer optis,
maka isomer aktif ini akan memutar bidang cahaya terpolarisasi dengan arah
tertentu.Polerimetri dapat digunakan untuk mengukur rotasi optik, konsentrasi
sampel,dan juga untuk menghitung komposisi isomer optik dalam campuran
rasemik. Untuk menentukan persentasi salah satu enantiomer dapat
digunakan persamaan berikut:

Menentukan konsentrasi larutan sukrosa dengan polarimeter


Alat:Polarimeter,botol timbang,corong,botol semprot,labu ukur
100ml,oven,desikator.
Bahan:Sukrosa,air suling
Prosedur Kerja
1. Panaskan sukrosa dalam oven dengan suhu 105oC
2. Dinginkan dalam desikator.
3. Buat larutan sukrosa dalam labu takar menggunakan masing-masing 5 gram,
10 gram, dan 15 gram sukrosa.
4. Isi tabung sampel dengan air suling sepenuh mungkin sampai tidak ada
gelembung udara dalam tabung.
5. Putar prisma analisator sampai terlihat bidang terang. Lakukan pengukuran
ini beberapa kali. Keadaan ini dicatat sebagai keadaan nol (zero point).
6. Ganti isi tabung dengan larutan sukrosa.
12
7. Putar analisator sampai terlihat bidang yang terang. Lakukan pengukuran ini
beberapa kali. Rata-ratakan data hasil pengamatan
8. Hitung rotasi optik larutan sukrosa dari perbedaan rata-rata rotasi larutan
sukrosa dengan zero point.
9. Ganti isi tabung sampel dengan larutan sukrosa yang tidak diketahui
konsentrasinya.
10. Buat grafik antara rotasi optik dengan konsentrasi sukrosa.
11. Tentukan konsentrasi larutan sukrosa dengan memasukkan harga rotasi
optiknya
pada grafik yang telah dibuat.
12. Hitung konsentrasi larutan sukrosa dengan menghitung rotasi spesifiknya.
a. Hitung rotasi spesifik dari pengamatan rotasi optik setiap larutan

13
Daftar pustaka
Pontoh, J. 2007. Analisa Komponen Kimia. Laporan pada Yayasan
Masarang.Tomohon.
Anonim. 1995. Standard Industri Indonesia (SNI). Dewan StandarisasiNasional.
Jakarta
Ngatijo, Pranjono, B.S. Galuh dan M.M.Lilis Windaryati. (2006). Analisis Kadar
Uranium dan Keasaman dalam Limbah Cair UntukKeperluan Akunting Bahan
Nuklir. Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006, ISSN 0854 – 5561, Serpong.
Noor Yudhi, Ketelitian Titrasi Potensiometrik Uranium Termodifikasi Untuk
Alikot 1-20 mg Dengan Menggunakan Besi(II) Sulfat Sebagai Reduktor,
http://www.scribd. com / doc/7752497/Iso-1, diakses 5 Nopember 2012.

14

Anda mungkin juga menyukai