4 - Dilakukan perhitungan
terhadap sampel yang
digunakan untuk
memperoleh hasil ALB
pada sampel.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum penentuan asam lemak bebas yang telah
dilakukan didapat hasil pengukuran yang terdapat pada tabel 7.1
Tabel 7.1 hasil penentuan asam lemak bebas
Berat sampel V. NaOH FFA
No Nama Sampel
(gram) (ml) %
Minyak goreng bekas 5,01 20,1 11,331%
1
CPO 4,78 50 26,778%
Minyak goreng bekas 4,91 19 10,652%
2
CPO 5,03 25 13,034%
Minyak goreng bekas 5,01 17,5 9,850%
3
CPO 4,80 50 26,67%
Minyak goreng bekas 5 17,6 9,926%
4
CPO 4,7 10,1 5,489%
Minyak goreng bekas 5 16,5 9,306%
5
CPO 5,02 50 25,49%
Minyak goreng bekas 5,8 15,2 7,39%
6
CPO 4,99 9,5 4,8%
B. Perhitungan
1. Perhitungan kelompok 1
BM Asam Oleat x ml NaOH ×N NaOH
% FFA Minyak goreng bekas nomor 1 = berat Sampel (gram)
28,2 × 20,1 ml × 0,1
= 5,01
= 11,331%
=26,778%
2. Hasil perhitungan kelompok 2
= 10,652%
=13,034%
= 9,850 %
=26,67%
= 9,926%
= 9,306%
=25,49%
6. Hasil perhitungan Kelompok 6
BM Asam Oleat x ml NaOH ×N NaOH
% FFA Minyak goreng bekas nomor 6 = berat Sampel (gram)
28,2 × 15,2 ml × 0,1
= 5,8
= 7,39%
=4,8%
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum rabu 06 September 2017 di Laboratorium Kimia pilot
plant mengenai penentuan asam lemak bebas yaitu membahas dan
mempelajari tentang pengenalan alat-alat analisis di laboratorium kimia.
Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya harus mengenal alat-
alat yang di pergunakan. Pengenalan alat-alat yang akan di pergunakan
dalam laboratorium ini sangat penting guna kelancaran percobaan yang di
laksakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya
percobaan.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat
analisis. Alat yang digunakan adalah timbangan analit, buret dan statif,
erlemenyer, beaker glass, pipet tetes, dan gelas ukur. kali ini praktikan juga
membahas dan mempelajari bahan apa saja yang biasa digunakan dalam
praktikum. Beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu CPO,
minyak goreng bekas, alkohol netral, indikator PP dan NaOH O,1 N.
Cara kerja yang dilakukan saat menentukan ALB/FFA ialah yang
pertama sampel yang akan diuji ditimbang dengan timbangan analit terlebih
dahulu yaitu sebanyak 5,01 gram, kemudian campurkan 50 ml alkohol
netral dan 4 tetes indicator phenolphthalein kemudian goyangkan
erlenmeyer sampai pelarut tercampur, lalu dengan menggunakan NaOH 0,1
N untuk proses titrasi aduk sampel sampai berubah warna menjadi warna
merah jambu, setelah itu catat berapa angka pada buret saat sampel mulai
berubah warna.
Pada saat praktikum penentuan ALB/FFA kelompok 3 memperoleh
berat sampel minyak goreng bekas (w) adalah 5,01 gram, angka titrasi
menggunakan NaOH 0,1 M (t) adalah 17,5 ml, BM (berat molekul minyak
goreng bekas atau olein 282, serta N (normalitas) NaOH adalah 0,1 N.
Diperoleh hasil perhtungan % FFA/ALB-nya adalah 9,850 % dan hasil dari
kelompok lain secara berurutan, 26,778%, 13,034%, 26,67%, 5,489%,
25,49%, 4,8%, Dan untuk sampel CPO diperoleh berat sampel CPO (w)
adalah 4,80 gram, angka titrasi menggunakan NaOH 0,1 M (t) adalah 50 ml,
BM (berat molekul minyak goreng bekas atau olein 256, serta N
(normalitas) NaOH adalah 0,1 N. Diperoleh hasil perhitungan % FFA/ALB-
nya adalah 26,67% dan hasil dari kelompok lain secara berurutan, 11,331%,
10,652%, 9,926%, 9,306%, 7,39%,
batas kadar asam lemak bebas yang ideal ialah < 5 %. Kadar asam
lemak yang tinggi disebabkan karena reaksi hidrolisisis. Reaksi hidrolisis
bisa terjadi karena beberapa kemungkinan, diantaranya karena air dan
enzim. Hidrolisis karena air biasanya terjadi karena minyak tercampur
dengan air. Sedangkan hidrolisis karena kerja enzim terjadi biasanya saat
pemungutan buah kelapa sawit. Semakin banyak luka/goresan pada buah
sawit maka semakin banyak enzim yang aktif dan menghidrolisis minyak
yang terkandung dalam buah. Banyaknya asam lemak bebas memiliki efek
yang buruk diantaranya dapat menyebabkan rendemen minyak turun.
Pada praktikum ini praktikan telah dapat mengetahi alat dan bahan
yang digunakan untuk menghitung FFA/ALB serta masing-masing fungsi
alat dan bahan, kendala yang dihadapi saat praktikum berjalan adalah
adanya beberapa sampel yang tidak berubah warna saat proses titrasi
dikarenakan kualitas sampel.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah dikakukan, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Diperoleh hasil perhitungan % FFA/ALB CPO secara berurutan adalah
26, 778 %, 13,034%, 26,67%, 5,489%, 25,49%, dan 4,8 %.
2. Diperoleh hasil perhitungan % FFA/ALB minyak goreng bekas secara
berurutan adalah 11,331 %, 10,652%, 9,850%, 9,926%, 9,306%, dan
7,39 %.
DAFTAR PUSTAKA
Asjah, G. 1993. Biokimia I, Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wulan, M. Fajar. 2014. Analisis Pengendalian Mutu (Quality Control) CPO
(Crude Palm Oil) Pada PT. Buana Wira Subur Sakti Di Kabupaten Paser.
Samarinda: Universitas Mulawarman.
Underwood A.L. dan R.A. Day, Jr. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :
Erlangga.