Disusun oleh :
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
LAMPIRAN.........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB 2...................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................5
1.1 ARANG................................................................................................................................5
1.2 BRIKET ARANG................................................................................................................5
1.3 KADAR AIR........................................................................................................................5
1.4 KADAR ABU.......................................................................................................................5
BAB 3...................................................................................................................................................7
METODOLOGI..................................................................................................................................7
3.1 ALAT DAN BAHAN...........................................................................................................7
3.2 BAHAN:...............................................................................................................................7
3.3 PROSEDUR.........................................................................................................................7
BAB 4...................................................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................8
4.1 HASIL PERCOBAAN.........................................................................................................8
4.2 PEMBAHASAN...................................................................................................................8
BAB 5..................................................................................................................................................10
KESIMPULAN..................................................................................................................................10
5.1 KESIMPULAN..................................................................................................................10
5.2 SARAN...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
i
LAMPIRAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
3
Untuk pengujian kadar air dan kadar abu umumnya dilakukan dengan metode
gravimetri. Sehingga digunakanlah metode tersebut pada penelitian Analisa kadar air dan
kadar abu dari produk briket
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.1.1 Bagaimana metode uji kadar air dan kadar abu pada briket dengan gravimetri?
1.1.2 Berapa nilai kadar air dan kadar abu pada sampel briket?
1.1.3 Bagaimana hubungan nilai kadar air dan abu pada kualitas briket?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui dan memahami metode gravimetric sebagai uji kadar air dan kadar abu.
1.3.2 Menentukan dan mengetahui nilai kadar air dan abu pada briket
1.3.3 Memahami dan mengetahui hubungan kadar air dan abu pada kualitas sampel briket.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 ARANG
Arang adalah residu berbentuk padatan yang merupakan sisa proses pengkarbonan bahan
berkarbon di dalam ruangan yang tertutup seperti dapur arang. Arang adalah hasil
pembakaran bahan yang mengandung karbon dan berbentuk padat berpori. Sebagian
besar porinya tertutup oleh hidrogen dan senyawa lain yang komponennya terdiri dari air,
abu, nitrogen dan sulfur.
Untuk menghasilkan arang umumnya bahan baku dipanaskan dengan suhu diatas 500⁰C.
Faktor yang berpengaruh terhadap proses karbonisasi adalah kecepatan pemanasan dan
tekanan
5
garam mineral dan bahan tambahan anorganik dari suatu bahan uji. Pengabuan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengabuan secara langsung dan pengabuan
secara tidak langsung.
Pengabuan Cara Langsung (Cara Kering)
Prinsip dari pengabuan cara langsung yaitu dengan mengoksidasi semua zat
organik pada suhu sekitar 500-600 ⁰C dan setelah itu dilakukan penimbangan zat
yang tertinggal setelah proses pembakaran.
Pengabuan Cara Tidak Langsung
Prinsip dari pengabuan cara tidak langsung yaitu dengan memberikan reagen
kimia tertentu kedalam bahan sebelum dilakukan pengabuan. Senyawa yang
biasanya ditambahkan adalah senyawa Gliserol Alcohol ataupun pasir bebas
anorganik yang kemudian dilakukan pemanasan dengan suhu tinggi. Pemanasan
menyebabkan gliserol alkohol membentuk kerak sehingga menyebabkan
terjadinya porositas bahan menjadi besar dan dapat mempercepat oksidasi.
Sedangkan pada pemanasan untuk pasir bebas dapat membuat permukaan yang
bersinggungan dengan oksigen semakin luas dan memperbesar porositas sehingga
mempercepat proses pengabuan.
6
BAB 3
METODOLOGI
3.2 BAHAN:
• Sampel briket serbuk kayu
3.3 PROSEDUR
a. Uji kadar air
1. Timbang 2 gram sampel atau contoh dalam botol timbang yang telah diketahui
bobotnya.
2. Ratakan contoh kemudian, dimasukkan ke dalam oven yang telah diatur
suhunya ±5°C - 115°C selama 3 jam.
3. Waktu pemanasan, tutup botol timbang dibuka. Dinginkan dalam desikator
kemudian ditimbang sampai bobot tetap.
b. Uji kadar abu
1. Timbang 3 gram contoh ke dalam cawan platina yang telah diketahui
bobotnya.
2. Abukan contoh pelan-pelan, setelah semua arang hilang. Nyala diperbesar atau
dipindahkan ke dalam tanur (800°-900°C) selama 2 jam
3. Bila seluruh contoh telah menjadi abu, cawan didinginkan dalam eksikator,
timbang. Bila perlu diabukan kembali, supaya diperoleh bobot yang tetap atau
konstan.
7
BAB 4
4.2 PEMBAHASAN
Kadar air dalam pembuatan briket arang sangat berpengaruh terhadap kualiatas briket
arang. Semakin tinggi kadar air akan menyebabkan kualitas briket arang menurun,
8
terutama akan berpengaruh terhadap nilai kalor briket arang dan briket arang akan lebih
sulit untuk dinyalakan (Triono, 2006).
Nilai kadar air sampel yang tinggi berada pada sampel A dengan nilai 7,97188 %,
sedangkan nilai kadar air sampel yang rendah berada pada sampel B dengan nilai
6,73308%. Hal ini terjadi karena ukuran serbuk contoh uji dan didukung oleh Triono
(2006) menyatakan bahwa nilai kadar yang tinggi memiliki ukuran partikel yang lebih
besar dan jumlah pori-pori yang lebih banyak, sedangkan nilai kadar air yang rendah
memiliki ukuran partikel pada serbuk arang yang lebih halus dan seragam sehingga
ruang-ruang kosong atau pori-pori yang dimiliki oleh arang lebih sedikit. Nilai kadar air
ini merupakan kategori baik dilihat dari standar Jepang (6-8%), Inggris (3,6%), Amerika
(6,2%), dan Indonesia (8%). Kadar air briket arang ini diharapkan mempunyai nilai yang
rendah supaya nilai kalornya tidak menurun, tidak sulit dalam penyalaan, dan tidak
mengeluarkan asap pada saat penyalaan.
Kadar abu merupakan bahan sisa dari pembakaran yang sudah tidak memiliki nilai
kalor atau tidak memiliki unsur karbon lagi. Salah satu penyusun abu adalah silika.
Pengaruh kadar abu terhadap kualitas briket arang kurang baik, terutama terhadap nilai
kalor yang dihasilkan. Kandungan kadar abu yang tinggi dapat menurunkan nilai kalor
briket arang, sehingga akan menurunkan kualitas briket arang (Triono, 2006) Nilai paling
tinggi berada pada sampel B dengan nilai 44,5667% dan nilai paling rendah berada pada
sampel A dengan nilai 40,433 Kadar abu briket arang berkategori baik dilihat dari
standar Jepang (3-6%), Inggris (5,9%), Amerika (8,3%), dan Indonesia (8%).
9
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
5.1.1 Metode uji kadar air yang pertama adalah menimbang 2 gram briket arang dalam
botol timbang yang sudah diketahui bobotnya, kemudian ratakan contoh dan
masukkan ke dalam oven dengan suhu ±115°C - 120°C selama 3 jam. Pada waktu
pemanasan, tutup botol timbang dibuka. Lalu dinginkan dalam desikator kemudian
ditimbang sampai bobot tetap
5.1.2 Metode uji kadar abu yang pertama adalah menimbang 3 gram briket arang ke dalam
cawan platina yang telah diketahui bobotnya. Kemudian abukan sampel pelan-pelan,
setelah semua arang hilang. Nyala diperbesar atau dipindahkan ke dalam tanur (800°-
900°C) selama 2 jam. Bila seluruh contoh telah menjadi abu, cawan didinginkan
dalam eksikator kemudian timbang. Abukan kembali bila perlu, supaya diperoleh
bobot yang tetap atau konstan.
5.1.3 Kadar air pada briket adalah salah satu penentu kualitas briket. Apabila kadar air
briket tinggi, maka kualitasnya bisa dibilang rendah. Abu yang terkandung dalam
bahan bakar padat adalah mineral yang tidak mampu terbakar setelah adanya
pembakaran. Abu memiliki peran untuk menurunkan mutu bahan bakar dengan
turunnya nilai kalor.
5.1.4 Nilai kadar air bisa dihitung dengan rumus [(m2-m3)/m1]x100% dan pada sampel A
sebesar 7,9718% dan sampel B sebesar 6,733% Nilai kadar abu dapat dihitung
dengan rumus [(m3-m1)/m2-m1]x100 % , pada sampel A sebesar 4,0433% dan pada
sampel B sebesar 4,45667%
5.2 SARAN
5.2.1 Sebelum melakukan percobaan diharapkan mahasiswa untuk memahami materi dan
Langkah Langkah pratikum
5.2.2 Lakukan percobaan dengan hati hati, guna menghindari kejadian yang tidak
diinginkan
5.2.3 Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan selama pratikum, dan pastikan alat
yang akna digunakan harus bersih agar tidak mempengaruhi hasil akhir pratikum
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Daud, Suriati, Nuzulyanti. Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi Akurasi
Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri.
Diah Sundari Wijayanti. 2009. Karakteristik Briket Arang dari Serbuk Gergaji dengan
Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit.
Dimas Prasetyo. 2014. Laporan Resmi Praktikum Biokimia Analisis Kadar Air dan Kadar
Abu
Hendri Lahagu. 2014. Laporan Resmi Praktikum Biokimia Analisis Kadar Air dan Kadar
Abu
Badan Peneliti dan kelapa sawit. 1994. Pedoman Teknis Pembuatan Briket Arang.
Departemen Kelapa sawit. Bogor.
11