Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM KIMIA DASAR

KADAR AIR DAN KADAR ABU BRIKET ARANG

Disusun oleh :

Bunga Adelia Tegar P. NIM 2231410112

Siti Risky Elsa S. NIM 2231210082

Muhammad Zahabey NIM 2231410068

Mochammad Syukron NIM 2231410098

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
LAMPIRAN.........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB 2...................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................5
1.1 ARANG................................................................................................................................5
1.2 BRIKET ARANG................................................................................................................5
1.3 KADAR AIR........................................................................................................................5
1.4 KADAR ABU.......................................................................................................................5
BAB 3...................................................................................................................................................7
METODOLOGI..................................................................................................................................7
3.1 ALAT DAN BAHAN...........................................................................................................7
3.2 BAHAN:...............................................................................................................................7
3.3 PROSEDUR.........................................................................................................................7
BAB 4...................................................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................8
4.1 HASIL PERCOBAAN.........................................................................................................8
4.2 PEMBAHASAN...................................................................................................................8
BAB 5..................................................................................................................................................10
KESIMPULAN..................................................................................................................................10
5.1 KESIMPULAN..................................................................................................................10
5.2 SARAN...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

i
LAMPIRAN

Proposal Bab 1 : M. Zahabey


Bab 2 : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Bab 3 : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
PPT Proposal : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Revisi Proposal : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
: M. Syukron
Pembuatan Kadar Abu : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
: Siti Risky Elsa S.
Pembuatan Kadar Air : M. Zahabey
: M. Syukron
Laporan Akhir Bab I : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Bab II : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Bab III : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Bab VI : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Bab V : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Revisi Laporan Akhir : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
PPT Laporan Akhir : Bunga Adelia Tegar Peristiwa
Poster : M. Zahabey
Video : M. Syukron

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Briket adalah sumber energi yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan sebagai
energi alternatif pengganti minyak bumi atau bahan bakar bagi masyarakat yang masih
menggunakan minyak tanah, karena saat ini harga minyak tanah mahal dan sudah jarang
ditemui. Briket dapat dibuat dari berbagai bahan baku yang ada disekitar, seperti sekam
padi, batok kelapa, arang sekam, serbuk kayu, bongkol jagung, dan sebagainya.
Pembuatan briket dilakukan menggunakan metode berdasarkan pemadatan atau
penekanan yang memiliki tujuan untuk menaikkan nilai kalor per satuan luas dari suatu
biomassa yang digunakan menjadi tenaga alternative, sehingga dengan ukuran biomassa
yang kecil akan dihasilkan tenaga yang besar. Selain itu, bentuk biomassa menjadi lebih
seragam atau sama, sebagai akibatnya akan lebih simple pada proses penyimpanan dan
pendistribusian.
Kelebihan dari digunakannya briket sebagai bahan bakar diantaranya lebih murah,
ramah lingkungan, dan salah satu sumber energi yang terbarukan. Adapun, karakteristik
pada briket adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan. Karakteristik briket dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu bahan baku, waktu dan suhu karbonisasi, serta jenis dan
jumlah bahan perekat. Pada suatu bahan, termasuk industry pangan atau briket diperlukan
adanya pengujian terhadap kadar air dan kadar abu. Pengujian kadar air dalam suatu
sampel bertujuan untuk menentukan kualitas dan ketahanan pangan terhadap kerusakan
yang bisa saja terjadi. Sementara itu, dilakukan juga uji terhadap kadar abu dengan tujuan
untuk menentukan baik atau tidaknya suatu proses pengolahan, pengetahuan terhadap
jenis bahan yang digunakan, serta untuk dijadikan parameter nilai gizi jika sampel yang
digunakan adalah bahan makanan. Kadar air pada briket adalah salah satu penentu
kualitas briket. Apabila kadar air briket tinggi, maka kualitasnya bisa dibilang rendah.
Abu yang terkandung dalam bahan bakar padat adalah mineral yang tidak mampu
terbakar setelah adanya pembakaran. Abu memiliki peran untuk menurunkan mutu bahan
bakar dengan turunnya nilai kalor.

3
Untuk pengujian kadar air dan kadar abu umumnya dilakukan dengan metode
gravimetri. Sehingga digunakanlah metode tersebut pada penelitian Analisa kadar air dan
kadar abu dari produk briket
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.1.1 Bagaimana metode uji kadar air dan kadar abu pada briket dengan gravimetri?
1.1.2 Berapa nilai kadar air dan kadar abu pada sampel briket?
1.1.3 Bagaimana hubungan nilai kadar air dan abu pada kualitas briket?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui dan memahami metode gravimetric sebagai uji kadar air dan kadar abu.
1.3.2 Menentukan dan mengetahui nilai kadar air dan abu pada briket
1.3.3 Memahami dan mengetahui hubungan kadar air dan abu pada kualitas sampel briket.

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 ARANG
Arang adalah residu berbentuk padatan yang merupakan sisa proses pengkarbonan bahan
berkarbon di dalam ruangan yang tertutup seperti dapur arang. Arang adalah hasil
pembakaran bahan yang mengandung karbon dan berbentuk padat berpori. Sebagian
besar porinya tertutup oleh hidrogen dan senyawa lain yang komponennya terdiri dari air,
abu, nitrogen dan sulfur.
Untuk menghasilkan arang umumnya bahan baku dipanaskan dengan suhu diatas 500⁰C.
Faktor yang berpengaruh terhadap proses karbonisasi adalah kecepatan pemanasan dan
tekanan

1.2 BRIKET ARANG


Briket arang adalah bahan bakar padat yang mengandung karbon, memiliki nilai kalori
yang tinggi dan dapat menyala di waktu yang lama. Briket arang adalah arang yang
diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket yang dapat digunakan untuk keperluan energi
sehari-hari. Cara pembuatan briket arang dari serbuk kayu ini adalah dengan
menambahkan perekat tapioka, dimana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian
ditumbuk dan dicampur perekat kemudian dicetak menggunakan sistem hidroulik manual
dan terakhir dikeringkan.

1.3 KADAR AIR


Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan
pemanasan. Setiap bahan yang apabila diletakkan di ruang terbuka kadar airnya akan
mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini
disebut dengan kadar air seimbang. Penentuan kadar air dalam bahan dapat ditentukan
dengan berbagai cara yaitu metode pengeringan (thermogravimetri), metode destilasi
(thermovolumetri), metode khemis, metode fisis, dan metode khusus misalnya dengan
krematografi, nuclear magnetic resonance.

1.4 KADAR ABU


Kadar abu adalah hasil abu yang dihasilkan dari pembakaran sempurna sampel bahan
berselulosa, misalnya kayu, pulp, dan kertas. Kadar abu dapat menyatakan banyaknya

5
garam mineral dan bahan tambahan anorganik dari suatu bahan uji. Pengabuan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengabuan secara langsung dan pengabuan
secara tidak langsung.
 Pengabuan Cara Langsung (Cara Kering)
Prinsip dari pengabuan cara langsung yaitu dengan mengoksidasi semua zat
organik pada suhu sekitar 500-600 ⁰C dan setelah itu dilakukan penimbangan zat
yang tertinggal setelah proses pembakaran.
 Pengabuan Cara Tidak Langsung
Prinsip dari pengabuan cara tidak langsung yaitu dengan memberikan reagen
kimia tertentu kedalam bahan sebelum dilakukan pengabuan. Senyawa yang
biasanya ditambahkan adalah senyawa Gliserol Alcohol ataupun pasir bebas
anorganik yang kemudian dilakukan pemanasan dengan suhu tinggi. Pemanasan
menyebabkan gliserol alkohol membentuk kerak sehingga menyebabkan
terjadinya porositas bahan menjadi besar dan dapat mempercepat oksidasi.
Sedangkan pada pemanasan untuk pasir bebas dapat membuat permukaan yang
bersinggungan dengan oksigen semakin luas dan memperbesar porositas sehingga
mempercepat proses pengabuan.

6
BAB 3

METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN


ALAT:
• Cawan porselen
• Neraca analitik
• Desikator / eksikator
• Tanur
• Botol timbang
• Oven
• Cawan platina
• Gegep

3.2 BAHAN:
• Sampel briket serbuk kayu

3.3 PROSEDUR
a. Uji kadar air
1. Timbang 2 gram sampel atau contoh dalam botol timbang yang telah diketahui
bobotnya.
2. Ratakan contoh kemudian, dimasukkan ke dalam oven yang telah diatur
suhunya ±5°C - 115°C selama 3 jam.
3. Waktu pemanasan, tutup botol timbang dibuka. Dinginkan dalam desikator
kemudian ditimbang sampai bobot tetap.
b. Uji kadar abu
1. Timbang 3 gram contoh ke dalam cawan platina yang telah diketahui
bobotnya.
2. Abukan contoh pelan-pelan, setelah semua arang hilang. Nyala diperbesar atau
dipindahkan ke dalam tanur (800°-900°C) selama 2 jam
3. Bila seluruh contoh telah menjadi abu, cawan didinginkan dalam eksikator,
timbang. Bila perlu diabukan kembali, supaya diperoleh bobot yang tetap atau
konstan.

7
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PERCOBAAN


 Kadar Air
Sampel A
M1 = 47,024 gram
M2 = 49,869 gram
M3 = 49,187 gram
Kadar air sampe A (%)= (m2-m3) / (m2-m1) X 100%
= (49,869 - 49,187)/(49,869 – 47,024) X 100%
= 7,97188%
Sampel B
M1 = 49,054 gram
M2 = 51,965 gram
M3 = 51,769 gram
Kadar air sampe B (%)= (m2-m3) / (m2-m1) X 100%
= (51,965 - 51,769) / ( 51,965 – 49,054) X 100%
= 6,73308%
 Kadar Abu
Sampel A
M1 = 35,606 gram
M2 = 3 gram
M3 = 36,819 gram
Kadar abu sampe A% = (m3 - m1) x 100
(m2 - m1)
= [(36,819-35,606) / 3 ] x 100%
= 4,0433%
Sampel B
M1 = 28,342 gram
M2 = 3 gram
M3 = 29,679 gram
Kadar abu sampe B% = (m3 - m1) x 100
(m2 - m1)
= [(29,679-28,342) / 3 ] x 100
= 4,45667 %

4.2 PEMBAHASAN
Kadar air dalam pembuatan briket arang sangat berpengaruh terhadap kualiatas briket
arang. Semakin tinggi kadar air akan menyebabkan kualitas briket arang menurun,

8
terutama akan berpengaruh terhadap nilai kalor briket arang dan briket arang akan lebih
sulit untuk dinyalakan (Triono, 2006).
Nilai kadar air sampel yang tinggi berada pada sampel A dengan nilai 7,97188 %,
sedangkan nilai kadar air sampel yang rendah berada pada sampel B dengan nilai
6,73308%. Hal ini terjadi karena ukuran serbuk contoh uji dan didukung oleh Triono
(2006) menyatakan bahwa nilai kadar yang tinggi memiliki ukuran partikel yang lebih
besar dan jumlah pori-pori yang lebih banyak, sedangkan nilai kadar air yang rendah
memiliki ukuran partikel pada serbuk arang yang lebih halus dan seragam sehingga
ruang-ruang kosong atau pori-pori yang dimiliki oleh arang lebih sedikit. Nilai kadar air
ini merupakan kategori baik dilihat dari standar Jepang (6-8%), Inggris (3,6%), Amerika
(6,2%), dan Indonesia (8%). Kadar air briket arang ini diharapkan mempunyai nilai yang
rendah supaya nilai kalornya tidak menurun, tidak sulit dalam penyalaan, dan tidak
mengeluarkan asap pada saat penyalaan.
Kadar abu merupakan bahan sisa dari pembakaran yang sudah tidak memiliki nilai
kalor atau tidak memiliki unsur karbon lagi. Salah satu penyusun abu adalah silika.
Pengaruh kadar abu terhadap kualitas briket arang kurang baik, terutama terhadap nilai
kalor yang dihasilkan. Kandungan kadar abu yang tinggi dapat menurunkan nilai kalor
briket arang, sehingga akan menurunkan kualitas briket arang (Triono, 2006) Nilai paling
tinggi berada pada sampel B dengan nilai 44,5667% dan nilai paling rendah berada pada
sampel A dengan nilai 40,433 Kadar abu briket arang berkategori baik dilihat dari
standar Jepang (3-6%), Inggris (5,9%), Amerika (8,3%), dan Indonesia (8%).

9
BAB 5

KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN
5.1.1 Metode uji kadar air yang pertama adalah menimbang 2 gram briket arang dalam
botol timbang yang sudah diketahui bobotnya, kemudian ratakan contoh dan
masukkan ke dalam oven dengan suhu ±115°C - 120°C selama 3 jam. Pada waktu
pemanasan, tutup botol timbang dibuka. Lalu dinginkan dalam desikator kemudian
ditimbang sampai bobot tetap
5.1.2 Metode uji kadar abu yang pertama adalah menimbang 3 gram briket arang ke dalam
cawan platina yang telah diketahui bobotnya. Kemudian abukan sampel pelan-pelan,
setelah semua arang hilang. Nyala diperbesar atau dipindahkan ke dalam tanur (800°-
900°C) selama 2 jam. Bila seluruh contoh telah menjadi abu, cawan didinginkan
dalam eksikator kemudian timbang. Abukan kembali bila perlu, supaya diperoleh
bobot yang tetap atau konstan.
5.1.3 Kadar air pada briket adalah salah satu penentu kualitas briket. Apabila kadar air
briket tinggi, maka kualitasnya bisa dibilang rendah. Abu yang terkandung dalam
bahan bakar padat adalah mineral yang tidak mampu terbakar setelah adanya
pembakaran. Abu memiliki peran untuk menurunkan mutu bahan bakar dengan
turunnya nilai kalor.
5.1.4 Nilai kadar air bisa dihitung dengan rumus [(m2-m3)/m1]x100% dan pada sampel A
sebesar 7,9718% dan sampel B sebesar 6,733% Nilai kadar abu dapat dihitung
dengan rumus [(m3-m1)/m2-m1]x100 % , pada sampel A sebesar 4,0433% dan pada
sampel B sebesar 4,45667%

5.2 SARAN
5.2.1 Sebelum melakukan percobaan diharapkan mahasiswa untuk memahami materi dan
Langkah Langkah pratikum
5.2.2 Lakukan percobaan dengan hati hati, guna menghindari kejadian yang tidak
diinginkan
5.2.3 Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan selama pratikum, dan pastikan alat
yang akna digunakan harus bersih agar tidak mempengaruhi hasil akhir pratikum

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Daud, Suriati, Nuzulyanti. Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi Akurasi
Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri.

Diah Sundari Wijayanti. 2009. Karakteristik Briket Arang dari Serbuk Gergaji dengan
Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit.

Dimas Prasetyo. 2014. Laporan Resmi Praktikum Biokimia Analisis Kadar Air dan Kadar
Abu

Hendri Lahagu. 2014. Laporan Resmi Praktikum Biokimia Analisis Kadar Air dan Kadar
Abu

Badan Peneliti dan kelapa sawit. 1994. Pedoman Teknis Pembuatan Briket Arang.
Departemen Kelapa sawit. Bogor.

SNI 01-6235-2000. Briket Arang Kayu

SNI 06-3730-1995. Arang Aktif Teknis

11

Anda mungkin juga menyukai