Anda di halaman 1dari 20

MODUL 4 –Ekspansi Gas Ideal

4.1. TujuanPercobaan
Tujuan percobaan pada modul 1 adalah sebagai berikut:
- Mahasiswa dapat menghitung kapasitas panas udara (ɣ) sebagai gas ideal.
- Mahasiswa dapat mengetahui sifat sifat gas ideal dan proses adiabatik.

4.2. Metodologi Percobaan


a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan di modul 1 adalah sebagai berikut:
- 1 set modul TH5
- 1 set personal computer (PC) sebagai pencatat data
- Udara

b. Diagram AlirPercobaan
b.1 Penentuan rasio kapasitas panas
- Persiapan
Membuka valve V1dan V3 yang berada di atas tabung untuk memastikan kondisi
atmosferik

Memastikan semua valve (kecuali valve V1 dan valve V3) dalam kondisi tertutup

Menyalakan console yang terhubung dengan peralatan / modul TH5

Menyalakan PC sebagai pencatat data

Gambar 4.1 Diagram alir persiapan penentuan rasio kapasitas panas.


- Percobaan
Mengukur dan mencatat tekanan udara sekitar dengan barometer

Menutup valve V1 danV3serta buka valve V4

Membuka perekam grafik / data logger yang sesuai di PC dengan cara

Membuka program
“TH5 Expansion Process of a Perfect Gas””Excercise A””Load”
”View Table” atau “View Graph”

Menyalakan pompa udara ke dalam pressure vessel dan tekanan vessel 30 kN/m2.

Mematikan pompa udara dan tutup valve V4

Menunggu sampai tekanan (P) dalam pressure vessel telah stabil

Mencatat P yang stabil tersebut sebagai Ps awal

Merekam nilai P setiap waktu sebagai Pi sebagaimana tercatat di data logger

Membuka sedikit valve V1 dengan sangat cepat

Membiarkan isi tabung kembali ke suhu lingkungan dan catat P akhir sebagai Pf

Mengulangi langkah di atas untuk berbagai nilai tekanan awal yang berbeda

Gambar 4.2 Diagram alir percobaan penentuan rasio kapasi tas panas.
- Penutup

Menyimpan file di folder “D:/”

Menutup program “TH5 Expansion Process of a Perfect Gas”

Matikan PC dan console yang terhubung dengan peralatan / modul TH5

Gambar 4.3 Diagram alir penutupan penentuan rasio kapasitas panas.

b.2 Penentuan rasio volume pada proses isotermal


- Persiapan
Membuka valve V1 dan V3 yang berada di atas tabung untuk memastikan kondisi
atmosferik
-

Menyalakan console yang terhubung dengan peralatan / modul TH5

Menyalakan PC sebagai pencatat data

Memastikan semua valve (kecuali valve V1 dan valve V3)dalam kondisi tertutup

Gambar 4.4Diagram alir persiapan penentuan rasio volume pada proses isotermal.
- Percobaan
Mengukur dan mencatat tekanan udara sekitar dengan barometer

Menutup valve V1 danV3serta buka valve V5

Membuka perekam grafik / data logger yang sesuai di PC dengan cara :

i) Membuka program “TH5 Expansion Process of a Perfect Gas”

ii) Memilih “Exercise A”, tekan tombol “Load”

iii) Memilih “View – Table” atau “View – Graph”

Menyalakan pompa udara ke dalam pressure vessel dan tekanan vessel 30 kN/m2

Mematikan pompa udara dan tutup valve V4

Menunggu sampai tekanan (P) dalam pressure vessel telah stabil

Mencatat P yang stabil tersebut sebagai Ps awal

Merekam nilai P setiap waktu sebagai Pi sebagaimana tercatat di data logger

Memastikan valve V5 danV6 tertutup. Mengatur valve V5 hingga P turun perlahan.

Membiarkan isi tabung kembali ke suhu lingkungan dan catat P akhir sebagai Pf

Mengulangi langkah di atas untuk berbagai nilai tekanan awal yang berbeda

Gambar 4.5 Diagram alir persiapan percobaan rasio volume pada proses isotermal.
- Penutupan
Menyimpan file di folder “D:/”

Menutup program “TH5 Expansion Process of a Perfect Gas”

Matikan PC dan console yang terhubung dengan peralatan / modul TH5

Gambar 4.6 Diagram alir penutupan penentun rasio volume pada proses isotermal.

4.3. Hasil Percobaan


Hasil percobaan pada modul 4 sebagai berikut :
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Ekspansi Gas Ideal Percobaan A Tekanan 20 kN/m2
Atmospheric Atmospheric Elapsed Temp Press Temp Press Cp
Pressure Time P (V) ----
Pressure [kPa] (t) T1 [kPa] T2 [kPa]
741,30 98,8 00:01 [°C]
32,4 19,93 [°C]
31,0 0,22 Cv
1,3
741,30 98,8 00:03 28,7 7,19 30,5 0,02 8
741,30 98,8 00:05 28,2 7,42 30,5 0,22
741,30 98,8 00:07 28,2 7,44 30,3 -0,02
741,30 98,8 00:09 28,1 7,88 30,4 -0,05
741,30 98,8 00:11 27,9 7,98 30,3 0,10
741,30 98,8 00:13 28,7 8,01 30,4 0,00
741,30 98,8 00:15 29,0 7,86 30,5 -0,02
741,30 98,8 00:17 29,1 8,28 30,4 0,05
741,30 98,8 00:19 29,5 8,30 30,4 -0,02
741,30 98,8 00:21 29,8 8,75 30,4 0,08
741,30 98,8 00:23 29,3 8,62 29,8 0,57
741,30 98,8 00:25 29,8 8,70 30,4 0,00
741,30 98,8 00:27 30,1 8,94 30,3 0,03
741,30 98,8 00:29 30,2 9,24 31,4 0,20
741,30 98,8 00:31 30,5 8,96 30,6 0,30
741,30 98,8 00:33 30,4 9,24 30,4 -0,02
741,30 98,8 00:36 30,4 9,36 30,4 0,05
741,30 98,8 00:38 30,6 9,50 30,5 0,15
33

32

31

30

29
Suhu

T1
28
T2
27

26

25
0:00 0:07 0:14 0:21 0:28 0:36 0:43
waktu
.

Gambar 4.1 Grafik hasil pengamatan gas ideal variabel 20 kN/m2

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Ekspansi Gas Ideal Percobaan A Tekanan 25 kN/m2

Atmospheric Atmospheric Elapsed Temp Press Temp Press Cp


Pressure Time T1 P (V) ----
Pressure [kPa] (t) [°C] [kPa] T2 [kPa] Cv
741,30 98,8 [°C] 1,26
00:01 31,0 23,79 30,4 -0,08
741,30 98,8 00:03 29,5 19,06 30,4 -0,08 8
741,30 98,8 00:05 29,6 19,33 30,4 -0,08
741,30 98,8 00:07 29,6 19,41 30,4 0,62
741,30 98,8 00:09 29,7 19,66 30,3 0,08
741,30 98,8 00:11 29,8 19,71 30,4 0,03
741,30 98,8 00:13 30,1 19,77 30,4 0,03
741,30 98,8 00:15 30,4 19,95 30,4 0,00
31.5

31

30.5

30
Suhu

T1
29.5 T2

29

28.5
0:00 0:02 0:05 0:08 0:11 0:14 0:17
waktu

Gambar 4.2 Grafik hasil pengamatan gas ideal variabel 25 kN/m2

Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Ekspansi Gas Ideal Percobaan A Tekanan 30 kN/m2

Atmospheri Atmospheric Elapsed Temp Press Temp Press Cp


c Time P (V) ----
Pressure Pressure (t) T1 [kPa] T2 [kPa] Cv
741,30 [kPa]98,8 00:00 [°C]
31,2 29,24 [°C]
29,9 -0,05 1,16
741,30 98,8 00:02 30,7 28,87 30,4 -0,15
741,30 98,8 00:04 29,4 20,51 30,0 0,13
741,30 98,8 00:06 29,1 20,69 30,5 -0,05
741,30 98,8 00:08 29,1 20,66 30,5 0,17
741,30 98,8 00:10 29,2 20,79 30,4 -0,07
741,30 98,8 00:12 29,1 21,06 30,5 -0,10
741,30 98,8 00:14 29,1 20,98 30,4 0,24
741,30 98,8 00:16 29,5 20,98 30,2 0,35
741,30 98,8 00:18 30,0 21,58 30,4 -0,13
741,30 98,8 00:20 30,0 21,53 30,3 -0,08
741,30 98,8 00:22 29,8 20,46 30,5 -0,07
741,30 98,8 00:24 30,1 21,52 30,6 0,02
741,30 98,8 00:26 30,1 21,68 30,6 -0,07
741,30 98,8 00:28 30,4 21,31 30,5 0,42
741,30 98,8 00:30 30,6 21,40 30,1 -0,07
741,30 98,8 00:32 30,4 22,04 30,5 0,56
741,30 98,8 00:34 30,5 21,90 30,4 -0,03
741,30 98,8 00:36 30,5 21,75 30,5 -0,02
741,30 98,8 00:38 30,4 21,47 30,4 -0,05
31.5

31

30.5

30
Axis Title

29.5 T1
T2
29

28.5

28
0:00 0:07 0:14 0:21 0:28 0:36 0:43
Axis Title

Gambar 4.3 Grafik hasil pengamatan gas ideal variabel 30 kN/m2

Tabel 4.4. Hasil Pengamatan Ekspansi Gas Ideal Percobaan A Tekanan 35 kN/m2

Atmospheric Atmospheric Elapsed Temp Press Temp Press Cp


Pressure Time T1 P (V) ----
Pressure [kPa] (t) [°C] [kPa] T2 [kPa] Cv
[°C]
741,30 98,8 00:01 31,1 34,35 30,3 0,00 1,14
741,30 98,8 00:03 29,6 28,17 30,5 0,44
741,30 98,8 00:05 29,5 28,33 30,3 0,03
741,30 98,8 00:07 29,8 28,28 30,4 0,30
741,30 98,8 00:09 29,8 28,59 30,4 0,03
741,30 98,8 00:11 29,7 28,40 30,4 -0,05
741,30 98,8 00:13 29,8 28,45 30,4 0,10
741,30 98,8 00:15 30,3 28,86 30,3 0,03
31.5

31

30.5

30
Suhu

T1
29.5
T2
29

28.5
0:00 0:02 0:05 0:08 0:11 0:14 0:17
Waktu
Gambar 4.4 Grafik hasil pengamatan gas ideal variabel 35 kN/m2

Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Ekspansi Gas Ideal Percobaan B Tekanan 20 kN/m2

Atmospheric Elapsed Press Press Press Press Const V1


Time P P1abs V P2abs Temp __
Pressure [mm:ss] kN/m² kN/m² kN/m² kN/m² T [°C]
[kN/m²] V2
741,30 00:00 19,50 118,31 -0,98 99,79 30,8 2,24
741,30 00:02 18,97 117,79 -1,62 100,43 30,9
741,30 00:04 18,79 117,60 -1,94 100,75 31,0
741,30 00:06 18,91 117,72 -2,26 101,07 31,0
741,30 00:08 18,81 117,62 -2,64 101,46 31,1
741,30 00:10 18,60 117,42 -2,91 101,73 31,0
741,30 00:12 18,74 117,55 -2,93 101,74 31,0
741,30 00:14 18,55 117,37 -3,30 102,12 31,0
741,30 00:16 18,50 117,32 -3,49 102,30 30,8
741,30 00:18 18,47 117,28 -3,75 102,57 31,0
741,30 00:20 17,85 116,66 -4,19 103,01 31,0
741,30 00:22 18,15 116,96 -4,55 103,36 31,0
741,30 00:24 17,78 116,59 -4,98 103,80 31,0
741,30 00:26 17,69 116,51 -5,27 104,08 31,0
741,30 00:28 17,44 116,26 -5,47 104,29 31,0
741,30 00:30 17,21 116,02 -6,06 104,88 31,0
741,30 00:32 17,11 115,92 -6,58 105,40 31,0
741,30 00:34 16,80 115,62 -6,55 105,36 31,0
741,30 00:36 16,62 115,43 -7,44 106,26 31,0
741,30 00:38 16,53 115,35 -7,85 106,66 31,0
741,30 00:40 16,10 114,91 -8,50 107,32 31,0
741,30 00:42 15,99 114,81 -9,29 108,11 31,1
741,30 00:44 15,39 114,20 -9,73 108,55 31,1
741,30 00:46 15,14 113,95 -10,98 109,79 31,1
741,30 00:48 14,66 113,48 -11,85 110,67 31,1
741,30 00:50 13,97 112,79 -12,91 111,73 31,1
741,30 00:52 14,02 112,84 -13,91 112,72 31,2
741,30 00:54 13,69 112,50 -13,86 112,67 31,1
741,30 00:56 14,04 112,86 -13,37 112,18 31,1
741,30 00:58 13,84 112,65 -14,09 112,91 30,9
741,30 01:00 13,92 112,74 -13,87 112,69 31,0
741,30 01:02 13,60 112,42 -14,21 113,02 30,8
741,30 01:04 13,86 112,67 -13,87 112,69 31,1
741,30 01:06 13,75 112,57 -13,96 112,77 30,8
741,30 01:08 13,91 112,72 -13,87 112,69 30,9
741,30 01:10 14,18 112,99 -14,14 112,96 31,0
741,30 01:12 13,79 112,60 -13,72 112,54 30,9
741,30 01:14 14,14 112,96 -14,06 112,87 30,8
741,30 01:16 14,16 112,97 -13,97 112,79 30,8
741,30 01:18 13,64 112,45 -14,23 113,04 30,7
741,30 01:20 14,16 112,97 -13,96 112,77 30,8
741,30 01:22 13,91 112,72 -14,31 113,13 30,8
741,30 01:24 13,96 112,77 -13,92 112,74 30,8
741,30 01:26 14,28 113,09 -14,34 113,16 30,7
741,30 01:28 13,77 112,59 -14,16 112,97 30,8
741,30 01:30 14,02 112,84 -13,82 112,64 30,8
741,30 01:32 14,18 112,99 -14,23 113,04 30,8
741,30 01:34 13,87 112,69 -14,16 112,97 30,8
741,30 01:36 14,23 113,04 -14,31 113,13 30,8
741,30 01:38 14,04 112,86 -14,31 113,13 30,8
741,30 01:40 14,18 112,99 -14,16 112,97 30,8
741,30 01:42 14,09 112,91 -14,23 113,04 30,8
741,30 01:44 14,04 112,86 -14,11 112,92 30,9
741,30 01:46 13,99 112,81 -14,01 112,82 30,8
741,30 01:48 14,13 112,94 -14,04 112,86 30,8
741,30 01:50 14,13 112,94 -14,07 112,89 30,7
741,30 01:52 13,91 112,72 -14,26 113,08 30,8
741,30 01:54 14,09 112,91 -14,18 112,99 30,7
741,30 01:56 14,28 113,09 -14,26 113,08 30,8
741,30 01:58 14,09 112,91 -14,07 112,89 30,8
741,30 02:00 13,75 112,57 -14,11 112,92 30,8
741,30 02:02 14,26 113,08 -14,29 113,11 30,8
741,30 02:04 14,21 113,02 -14,19 113,01 30,8
741,30 02:06 14,04 112,86 -13,86 112,67 30,8
741,30 02:08 14,31 113,13 -14,33 113,14 30,8
741,30 02:10 13,94 112,76 -13,96 112,77 30,8
741,30 02:12 14,23 113,04 -14,18 112,99 30,8
741,30 02:14 14,18 112,99 -14,28 113,09 30,8
741,30 02:16 14,07 112,89 -14,13 112,94 30,8
741,30 02:18 14,23 113,04 -14,24 113,06 30,8
741,30 02:20 14,19 113,01 -14,33 113,14 30,9
741,30 02:22 14,24 113,06 -14,13 112,94 30,8
741,30 02:24 14,21 113,02 -13,96 112,77 30,2
741,30 02:26 14,02 112,84 -13,86 112,67 30,7
741,30 02:28 14,09 112,91 -14,07 112,89 30,7
741,30 02:30 14,21 113,02 -14,24 113,06 30,9
741,30 02:32 14,14 112,96 -14,24 113,06 30,7
741,30 02:34 14,26 113,08 -14,28 113,09 30,8
741,30 02:36 13,89 112,70 -13,74 112,55 30,7
741,30 02:38 13,94 112,76 -14,23 113,04 30,9
741,30 02:40 14,06 112,87 -14,21 113,02 30,7
741,30 02:42 14,14 112,96 -14,26 113,08 30,8
741,30 02:44 13,54 112,35 -14,21 113,02 30,7
741,30 02:46 14,01 112,82 -14,31 113,13 30,8
741,30 02:48 14,04 112,86 -14,21 113,02 30,8
741,30 02:50 14,09 112,91 -14,26 113,08 30,8
741,30 02:52 13,42 112,23 -14,01 112,82 30,8
741,30 02:54 14,14 112,96 -14,14 112,96 30,7
741,30 02:56 13,77 112,59 -14,39 113,21 30,8
25

20

15
tekanan

10 P
V

0
0:00 0:28 0:57 1:26 1:55 2:24 2:52 3:21
waktu

Gambar 4.5 Grafik hasil pengamatan gas ideal variabel 20 kN/m2

Tabel 4.6. Hasil Pengamatan Ekspansi Gas Ideal Percobaan B Tekanan 25 kN/m2

Atmospheric Elapsed Press Press Press Press Const V1


Time P P1abs V P2abs Temp __
Pressure [mm:ss] kN/m² kN/m² kN/m² kN/m² T [°C]
[kN/m²] V2
741,30 00:01 24,41 123,23 -0,56 99,37 30,9 2,67
741,30 00:03 24,78 123,60 -1,30 100,11 31,6
741,30 00:05 24,11 122,92 -1,67 100,48 31,1
741,30 00:07 24,02 122,84 -1,82 100,63 30,7
741,30 00:09 24,01 122,82 -2,41 101,22 30,8
741,30 00:11 24,06 122,87 -2,76 101,58 31,3
741,30 00:13 23,81 122,62 -3,18 102,00 31,2
741,30 00:15 23,42 122,23 -3,59 102,40 31,1
741,30 00:17 23,25 122,07 -4,21 103,02 31,1
741,30 00:19 23,03 121,85 -4,53 103,34 31,1
741,30 00:21 22,81 121,63 -5,20 104,02 31,1
741,30 00:23 21,58 120,40 -5,19 104,00 31,1
741,30 00:25 22,36 121,17 -6,21 105,03 31,1
741,30 00:27 21,84 120,65 -6,72 105,53 31,1
741,30 00:29 21,74 120,55 -7,90 106,71 31,2
741,30 00:31 21,11 119,93 -8,86 107,67 31,2
741,30 00:33 20,94 119,76 -10,12 108,93 31,4
741,30 00:35 19,77 118,58 -11,26 110,08 31,3
741,30 00:37 18,64 117,45 -13,28 112,10 31,4
741,30 00:39 18,50 117,32 -15,03 113,85 31,4
741,30 00:41 17,16 115,97 -16,95 115,77 31,8
741,30 00:43 17,56 116,38 -17,12 115,94 31,3
741,30 00:45 17,26 116,07 -17,54 116,36 31,1
741,30 00:47 17,32 116,14 -17,24 116,06 30,9
741,30 00:49 17,43 116,24 -17,41 116,22 31,2
741,30 00:51 17,53 116,34 -17,39 116,21 31,1
741,30 00:53 17,14 115,95 -17,68 116,49 31,1
741,30 00:55 17,48 116,29 -17,32 116,14 31,1
741,30 00:57 17,66 116,48 -17,69 116,51 31,1
741,30 00:59 17,49 116,31 -17,58 116,39 30,9
741,30 01:01 17,64 116,46 -17,22 116,04 30,9
741,30 01:03 17,43 116,24 -17,66 116,48 30,8
741,30 01:05 17,58 116,39 -17,75 116,56 30,9
741,30 01:07 17,27 116,09 -17,75 116,56 30,8
741,30 01:09 17,59 116,41 -17,51 116,32 30,9
741,30 01:11 17,34 116,16 -17,12 115,94 30,8
741,30 01:13 17,46 116,27 -16,73 115,55 30,8
741,30 01:15 17,46 116,27 -17,88 116,70 30,9
741,30 01:17 17,36 116,17 -17,73 116,54 30,8
741,30 01:19 17,85 116,66 -17,95 116,76 30,8
741,30 01:21 17,64 116,46 -17,75 116,56 30,8
741,30 01:23 17,59 116,41 -17,90 116,71 30,8
741,30 01:25 17,64 116,46 -17,86 116,68 30,8
741,30 01:27 17,85 116,66 -17,64 116,46 30,8
741,30 01:29 17,85 116,66 -17,64 116,46 30,8
741,30 01:31 17,61 116,43 -17,22 116,04 30,8
741,30 01:33 17,86 116,68 -17,98 116,80 30,8
741,30 01:35 17,32 116,14 -17,86 116,68 30,9
741,30 01:37 17,71 116,53 -17,69 116,51 30,9
741,30 01:39 17,63 116,44 -17,69 116,51 30,8
741,30 01:41 17,66 116,48 -17,78 116,59 30,9
741,30 01:43 17,56 116,38 -18,23 117,05 30,9
741,30 01:45 17,73 116,54 -17,76 116,58 30,7
741,30 01:47 17,86 116,68 -17,85 116,66 30,8
741,30 01:49 17,75 116,56 -18,00 116,81 30,9
741,30 01:51 17,29 116,11 -17,59 116,41 30,8
741,30 01:53 17,76 116,58 -18,00 116,81 30,9
741,30 01:55 17,76 116,58 -17,75 116,56 30,9
741,30 01:57 17,71 116,53 -17,69 116,51 30,8
741,30 01:59 17,71 116,53 -17,73 116,54 30,8
741,30 02:01 17,22 116,04 -18,10 116,91 30,7
741,30 02:03 17,88 116,70 -17,86 116,68 30,8
741,30 02:05 17,61 116,43 -17,76 116,58 30,8
741,30 02:07 17,66 116,48 -17,53 116,34 30,8
741,30 02:09 17,58 116,39 -18,00 116,81 31,0
741,30 02:11 17,09 115,90 -17,64 116,46 30,9
741,30 02:13 17,69 116,51 -17,76 116,58 30,9
741,30 02:15 17,85 116,66 -17,91 116,73 30,8
741,30 02:17 17,48 116,29 -17,64 116,46 30,8
741,30 02:19 17,83 116,64 -17,68 116,49 30,9
741,30 02:21 17,69 116,51 -17,66 116,48 30,8
741,30 02:23 17,41 116,22 -17,63 116,44 30,8
741,30 02:25 17,75 116,56 -17,85 116,66 30,8
741,30 02:27 17,58 116,39 -17,76 116,58 30,8
741,30 02:29 17,95 116,76 -17,86 116,68 30,9
741,30 02:31 17,51 116,32 -17,98 116,80 30,9
741,30 02:33 17,76 116,58 -17,85 116,66 30,9
741,30 02:35 17,78 116,59 -17,26 116,07 30,8
741,30 02:37 17,53 116,34 -17,90 116,71 30,9
741,30 02:39 17,68 116,49 -17,66 116,48 30,8
741,30 02:41 17,68 116,49 -17,73 116,54 30,8
741,30 02:43 17,76 116,58 -17,80 116,61 30,9
741,30 02:45 17,63 116,44 -17,78 116,59 30,8
741,30 02:47 17,78 116,59 -17,78 116,59 30,8
741,30 02:49 17,91 116,73 -17,86 116,68 30,8

Tabel 4.7. Hasil Pengamatan EkspansiGas Ideal Percobaan B Tekanan 30 kN/m2

Atmospheric Elapsed Press Press Press Press Const V1


Time P P1abs V P2abs Temp __
Pressure [mm:ss] kN/m² kN/m² kN/m² kN/m² T [°C]
[kN/m²] V2
741,30 00:00 27,78 126,59 -5,51 104,32 31,1 2,35
741,30 00:02 27,48 126,29 -5,83 104,64 31,0
741,30 00:04 27,43 126,24 -5,77 104,59 31,0
741,30 00:06 26,84 125,65 -6,30 105,11 30,9
741,30 00:08 27,27 126,09 -6,60 105,41 31,0
741,30 00:10 27,04 125,85 -6,23 105,04 31,0
741,30 00:12 26,80 125,62 -7,17 105,99 30,9
741,30 00:14 26,72 125,53 -7,98 106,80 31,0
741,30 00:16 26,48 125,30 -8,69 107,50 31,0
741,30 00:18 25,84 124,66 -9,44 108,26 31,1
741,30 00:20 25,59 124,41 -10,37 109,19 31,1
741,30 00:22 24,83 123,65 -11,80 110,62 31,0
741,30 00:24 24,21 123,03 -13,12 111,93 31,3
741,30 00:26 23,22 122,03 -15,29 114,10 31,4
741,30 00:28 22,63 121,44 -16,47 115,28 31,3
741,30 00:30 22,06 120,87 -18,12 116,93 31,3
741,30 00:32 21,43 120,25 -19,58 118,40 31,2
741,30 00:34 20,99 119,81 -20,39 119,20 31,1
741,30 00:36 21,08 119,89 -20,57 119,39 31,1
741,30 00:38 20,86 119,68 -21,13 119,94 31,1
741,30 00:40 20,98 119,79 -20,69 119,51 30,9
741,30 00:42 21,03 119,84 -20,83 119,64 30,9
741,30 00:44 20,79 119,61 -21,06 119,88 30,9
741,30 00:46 21,08 119,89 -21,10 119,91 30,9
741,30 00:48 21,18 119,99 -21,08 119,89 30,9
741,30 00:50 21,04 119,86 -20,98 119,79 30,8
741,30 00:52 21,01 119,83 -21,04 119,86 30,9
741,30 00:54 20,86 119,68 -21,36 120,18 30,8
741,30 00:56 21,01 119,83 -20,93 119,74 30,8
741,30 00:58 21,20 120,01 -20,54 119,36 30,9
741,30 01:00 21,16 119,98 -21,18 119,99 30,8
741,30 01:02 21,04 119,86 -21,33 120,15 30,8
741,30 01:04 21,31 120,13 -21,25 120,06 30,8
741,30 01:06 21,25 120,06 -21,25 120,06 30,8
741,30 01:08 21,13 119,94 -21,06 119,88 30,8

Tabel 4.8. Hasil Pengamatan Ekspansi Gas Ideal Percobaan B Tekanan 35 kN/m2

Atmospheric Elapsed Press Press Press Press Const V1


Time P P1abs V P2abs Temp __
Pressure [mm:ss] kN/m² kN/m² kN/m² kN/m² T [°C]
[kN/m²] V2
741,30 00:00 34,11 132,92 -1,09 99,91 30,9 2,48
741,30 00:02 33,89 132,71 -1,78 100,60 31,1
741,30 00:04 33,87 132,69 -2,10 100,92 31,1
741,30 00:06 33,62 132,44 -2,66 101,48 31,2
741,30 00:08 33,35 132,17 -3,03 101,85 31,2
741,30 00:10 33,44 132,25 -3,65 102,47 31,1
741,30 00:12 32,76 131,58 -3,84 102,65 31,1
741,30 00:14 33,08 131,90 -4,36 103,18 31,1
741,30 00:16 32,75 131,56 -4,70 103,51 31,2
741,30 00:18 32,63 131,44 -4,95 103,77 31,1
741,30 00:20 32,29 131,11 -5,27 104,08 31,2
741,30 00:22 32,26 131,07 -5,15 103,97 31,1
741,30 00:24 32,34 131,16 -5,77 104,59 31,1
741,30 00:26 32,24 131,06 -5,91 104,72 31,0
741,30 00:28 31,80 130,62 -6,57 105,38 31,1
741,30 00:30 31,84 130,65 -7,34 106,16 31,0
741,30 00:32 31,42 130,23 -7,91 106,73 31,1
741,30 00:34 31,15 129,96 -8,64 107,45 31,2
741,30 00:36 30,79 129,61 -9,21 108,02 31,0
741,30 00:38 30,22 129,04 -9,93 108,75 31,1
741,30 00:40 30,14 128,95 -10,81 109,62 31,0
741,30 00:42 29,82 128,63 -11,62 110,43 31,0
741,30 00:44 29,48 128,30 -12,56 111,37 31,2
741,30 00:46 28,74 127,55 -13,67 112,49 31,2
741,30 00:48 28,07 126,88 -14,85 113,66 31,3
741,30 00:50 27,71 126,53 -16,45 115,26 31,3
741,30 00:52 27,19 126,01 -17,63 116,44 31,4
741,30 00:54 26,50 125,32 -19,18 117,99 31,4
741,30 00:56 26,05 124,86 -20,42 119,24 31,4
741,30 00:58 25,27 124,09 -21,36 120,18 31,4
741,30 01:00 25,37 124,19 -23,10 121,91 31,2
741,30 01:02 24,72 123,53 -23,84 122,65 31,4
741,30 01:04 24,19 123,01 -23,79 122,60 31,2
741,30 01:06 24,14 122,96 -24,26 123,08 31,0
741,30 01:08 23,99 122,81 -24,26 123,08 31,0
741,30 01:10 24,29 123,11 -24,60 123,41 31,0
741,30 01:12 24,40 123,21 -24,29 123,11 31,0
741,30 01:14 24,41 123,23 -24,40 123,21 30,9
741,30 01:16 24,40 123,21 -24,68 123,50 30,9
741,30 01:18 24,33 123,14 -24,43 123,24 30,9
741,30 01:20 24,18 122,99 -24,65 123,46 30,8
741,30 01:22 24,51 123,33 -24,55 123,36 30,9
741,30 01:24 24,66 123,48 -24,80 123,61 30,8
741,30 01:26 24,72 123,53 -24,51 123,33 31,1
741,30 01:28 24,48 123,29 -24,93 123,75 30,8
741,30 01:30 24,77 123,58 -25,07 123,88 31,7
741,30 01:32 24,09 122,91 -24,88 123,70 30,7
741,30 01:34 24,70 123,51 -24,68 123,50 30,8
741,30 01:36 24,34 123,16 -24,80 123,61 30,8
741,30 01:38 24,63 123,45 -24,63 123,45 30,9

Tabel 4.9. Perbandingan hasil perhitungan dengan data perhitungan PC

Variabel Percobaan A Percobaan B


PC ( γ ) Manual PC (V) Manual
20 1,38 1,380 2,24 2,240
25 1,26 1,260 2,67 2,660
30 1,16 1,160 2,35 2,328
35 1,14 1,137 2,48 2,473
Perhitungan :

Percobaan A variabel 20 Percobaan A variabel 20

ln19,33−ln 7,19 1,019 99,8−112,6


Cp/Cv ¿ = = 1,38 V1/V2 ¿ =
ln19,93−ln 9,5 0,740 112,6−118,3

−12,8
= 2,2
−5,7

4.4. Pembahasan

Proses pemanasan dan ekspansi gas secara umum bisa didefinisikan sebagai
proses termodinamika. Hasil pengamtan yang didapatkan, sebagai hasil dari
energi perubahan terjadi pada berbagai sifat gas seperti tekanan, volume,
temperature, energi spesifik, entalphi spesifik, dan lain- lain. Proses
termodinamikabisa terjasi dalam berbagai keadaan. Beberapa proses
termodinamika adalah proses volume konstan, proses tekanan konstan, proses
adiabatic/isotropic, proses politropik, proses ekspansi bebas, dan proses
trottling. Proses termodinamika, salah satu hal yang ingin diketahui adalah
mencari jumlah kerja yang dilakukan selama proses. (Suharti.2017)

Salah satu proses dalam termodinamika yaitu proses Isotermal (proses


temperature konstat). Proses Isotermal merupakan proses dimana temperature
sistem tetap konstan selama ekspansi atau kompresi. Hal ini terjadi jika sistem
tetep dalam persinggungan termal dengan lingkungannya, sehingga kalor yang
dihisap atau dilepaskan dikompresikan dengan kerja mekanik yang dilakukan
oleh atau pada gas. Alhasil proses Isotermal tidak mengalami perubahan
temperature dan tidak ada perubahan energi dalam. Proses Isotermal mengikuti
hokum Boyle, sehingga untuk gas ideal PV = konstan. Berdasarkan Hukum I
termodinamika, perubahan yang terjadi dapat ditulis :
dQ = dU + dW
Perubahan energi dalam tidak terjadi pada proses Isotermal, sehingga dQ = dW .
Dengan demikian, selama ekspansi thermal berlaku
kalor yang ditambahkan = kerja gas (W) dan selama kompresi Isotermal

kalor yang dikeluarkan = kerja gas (W)


Sedangkan proses adiabatik adalah proses dimana tidak ada perpindahan panas
antara sistem dan sistemnya lingkungan; itu adalah, dQ = 0. Dapat ditetapkan
sama dengan nol. Integrasi dengan Konstanta Cv dan Cp kemudian
menghasilkan hubungan sederhana di antara variable T, P, dan V. Persamaan
menjadi:
dT −R dV
=
T Cv V

Integrasi dengan konstanta Cv kemudian memberikan:

R /C v
T2 V1
=
T1 V2 ( )
Persamaan ini juga dapat dinyatakan sebagai:

T P(1− γ )/ γ =constant
γ −1 γ
TV =constant PV =contant

γ yaitu rasio kapasitas kalor, untuk menentukan rasio kapasitas kalor yang
terjadi

Cp
Jadi, γ ≡ (Smith.2001)
Cv

Proses adiabatic (proses isentropic) adalah proses dimana zat kerja tidak atau
memberikan kalor ke lingkungan selama ekspansi atau kompresi. Kondisi ini
bisa terjadi apabila zat kerja terisolasi secara termal. Jadi, keadaan yang terjadi
apabila selama proses adiabatic adalah tidak ada kalor yang masuk atau keluar
dan sistem (zat kerja), temperature sistem berubah kerja dilakukan perubahan
energi dalam, dan perubahan energi dalam sama dengan kerja mekanik yang
dilakukan. Hukum I termodinamika menunjukkan bahwa dQ = dU + dW = 0.
Jadi ∆U = - W, dimana tanda minus (-) menunjukkan bahwa untuk kenaikan
energi dalam, kerja selalu dilakukan pada gas dan sebaliknnya.

Praktikum dilakukan 2 kali percobaan. Percobaan A yaitu penentuan rasio


kapasitas panas dan percobaan B adalah penentuan rasio volume pada proses
isothermal. Masing- masing percobaan dilakukan 4 kali percobaan dengan
tekanan awal yang berbeda yaitu 20, 25, 30 dan 35 km/m2.
Berdasarkan hasil praktikum dapat terlihat proses yang terjadi merupakan proses
adiabatis, dimana tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem. Hal ini
terlihat dari hubungan grafik antara volume dan tekanan yang terlihat cukup
landai. Percobaan ini terdapat sedikit sekali perbedaan besar kapasitas panas (

Cp
) hasil praktikum dengan literature (computer). Hasil percobaan pada
Cv

Cp
tekanan 20 km/m2, besar adalah 1,38 sedangkan dari data computer
Cv

Cp
adalah 1,3. Hasil percobaan pada tekanan 25 km/m2, besar adalah 1.26
Cv
sedangkan dari data computer adalah 1,268. Hasil percobaan pada tekanan 30

Cp
km/m2, besar adalah 1.16 sedangkan dari data computer adalah 1,16.
Cv

Cp
Hasil percobaan 35 km/m2, besar adalah 1.137 sedangkan dari data
Cv
computer adalah 1,14.

Percobaan B yaitu percobaan penentuan rasio volume pada proses isothermal


dengan tekanan awal 20, 25, 30, dan 32 km/m 2. Hasil dari percobaan ini dapat
dilihat grafik yang cukup curam. Hal ini menunjukkan percobaan B merupakan
proses isothermal, dimana kalor yang diserap atau dilepas dikompresikan
dengan kerja mekanik yang dilakukan oleh atau pada gas- gas. Kondisi ini
terjadi karena sistem tetap dalam persinggungan termal dengan lingkungannya.

Cp
Hasil percobaan ini terdapat sedikit perbedaan besar rasio hasil
Cv

Cp
percobaan dengan rasio hasil computer/literature. Tekanan awal 20
Cv

Cp Cp
km/m2, rasio hasil percobaan adalah 2.24 sedangkan rasio hasil
Cv Cv

Cp
computer/literature adalah 2,24. Tekanan awal 25 km/m2, rasio hasil
Cv
Cp
percobaan adalah 2.66 sedangkan rasio hasil computer/literature adalah
Cv

Cp
2,67. Tekanan awal 30 km/m2, rasio hasil percobaan adalah 2.328
Cv

Cp
sedangkan rasio hasil computer/literature adalah 2,35. Tekanan awal 35
Cv
km/m2.

Percobaan A adalah percobaan isotermal karena menyamakan suhu awal dengan


suhu akhir. Hal ini disebabkan oleh keadaan udara yang masuk sesuai dengan
suhu dalam udara setelah dimasukkan ke dalam tabung yang saat itu berada pada
suhu kamar maka terjadi percampuran suhu. Setelah suhu tercampur maka akan
membentuk kondisi awal dan akhir. Untuk tekanan dan volume terjadi
perubahan namun tidak signifikan karena udara hanya bergerak dalam 1 sistem
saja.

Percobaan B berbeada dengan percobaan A yaitu mengalami proses adiabatis


dimana P dan V itu sama serta T juga sama. Hal ini dikarenakan oleh adanya 2
sistem yang menyebabkan terjadinya perpindahan dari sistem1 ke sistem
lainnya. Volume pada data pengamatan berupa bilangan negatif yang berarti
volume pada sistem 1 berkurang dan pada sistem 2 volume masuk hal ini yang
menyebabkan munculnya rumus ∆ U =−W

4.5. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa
1. Saat proses isotermal memiliki perbandingan P dan V berbanding terbalik,
Semakin besar P maka semakin kecil nilai V nya. Rasio volume pada proses
isotermal tekanan pada vessel 20 kN/m2 , 25 kN/m2 , 30 kN/m2 , 35 kN/m2
adalah 1,38, 1,26, 1,16, dan 1,137.
2. Saat proses adiabatik tidak mengalami perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan begitu juga sebaliknya. Semakin besar tekanan pada vessel maka
akan semakin besar nilai rasio kapasitas udaranya. Pada tekanan di vessel 20
kN/m2 , 25 kN/m2 , 30 kN/m2 , 35 kN/m2 adalah sebesar 2,24, 2,66, 2,328, dan
2.473
4.6. Daftar Pustaka
Suharti, Profiyanti Hermien, dkk. 2017. Praktikum Thermodinamika Teknik
Kimia.
Politeknik Negeri Malang. Kota Malang
Smith, J.M., dkk. 2001. Chemical Engineering Thermodynamics. McGraw-Hill
Companies, Inc. New York

Anda mungkin juga menyukai