Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Akh. Ifan Fitril Fadilah (1731410103)
2. Elang Pancaran Shafira Imani (1731410081)
3. Ganang Setyo Nugroho (1731410005)
4. Mauliya Lailatul Umro (1731410118)
5. Salsabila Putri Romadhan (1731410149)
6. Yusuf Fajar Setyawan (1731410058)
1. Tujuan Percobaan
a. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti prinsip pengukuran
aliran fluida
b. Mahasiswa mengenal beberapa jenis alat ukur kecepatan aliran
fluida
c. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran kecepatan aliran fluida
dengan menggunakan masing-masing alat ukur kecepatan alir
fluida
d. Mahasiswa dapat menentukan koefisien masing-masing alat ukur
kecepatan alir fluida
2. Dasar Teori
Didalam teknik kimia, aliran fluida adalah suatu masalah yang
penting untuk dikuasai, karena hampir semua proses dalam pabrik
kimia maupun pabrik pemrosesan yang lain selalu melibatkan fluida
baik sebagai bahan baku, bahan setengah jadi,bahan jadi ataupun
sebagai bahan pembantu yang lain (utilitas). Salah satu hal yang
juga sangat penting dikuasai dala aliran fluida ini adalah mengukur
dan mengontrol/mengendalikan jumlsh bshsn yang masuk dan
keluar dari masing-masing alat pada pabrik tersebut. Ada beberapa
alat ukur fluida yang dikenal yaitu :
1) Water-meter
Water meter adalah alat ukur kecepatan alir air seperti
diapakai dpada saluran PDAM. Biasanya alat ini hanya
mencatat volume air yang telah lewat pada selang waktu
tertentu. Namun, ada juga yang dilengkapi dengan jarum
penunjuk kecepatan alir air yang sedang lewat.
Untuk menghitung kecepatan alir air yang sebenarnya( rate
actual), maka perlu dilakukan pengukuran dan perhitungan
dengan rumus sbb:
Qa = Cw x Qw
Dimana : Qa : rate actual (m3/sec)
Qw :”water-meter” volumetric rate (m3/sec)
Cw : koefisien/faktor koreksi untuk “water-meter”
Rate actual dicari dengan mengukur volume fluida yang
masuk tangki pengukur untuk selang waktu tertentu
Qa = (V2-V1)/t
Dimana : V1 : volume awal (m3)
V2: volume akhir (m3)
t : waktu
2) Pilot tube
Pilot tube merupakan salah satu alat ukur kecepatan fluida
yang berdasarkan pengukurannya pada beda tekanan yang
terjadi pada dua titik yang dilewati fluida dalam tube
(differential pressure flow-meter).
5) Rotameter
Pada rotameterkecepatan air fluida (volumetric rate) yang
diukur/terbaca pada alat tersebut biasanya sudah
menunjukkan kecepatan alir yang sebenarnya (actual
rate).akan tetapi dalam pemakainnya perlu kalibrasi untuk
melihat ketelitian (accuracy) dari rotameter sbb:
Qa= Cr x Qr
Dimana : Qa : volumetric rate yang sebenarnya (m3/det)
Cr :koefisien rotameter
Qr : volumetric rate yang terbaca (m3/det)
6) Bendungan atau DAM
Pada beberapa bagian peralatan proses dan aluran untuk
keperluan pertanania, cairan/air mengalir melalui saluran
terbuka. Untuk mengukur kecepatan alirannya digunakan
bendungan atau dam. Ada dua jenis bendungan yang sering
dipakai, yaitu benduangan segi empat dan bendungan segitga
3. Skema Kerja
Kalibrasi Water-meter
Menghidupkan pompa
Pilot Tube
Memasang pilot tube pada tempatnya, hubungkan pipa penghubung
manometer pada tempatnya
Pasang mistar pengukur diatas bendungan dan set pada titik nol
Hidupkan pompa, buka vlave pada kedudukan tertentu
Ulangi langkah tiga dan selanjutnya untuk kedudukan valve yang lain
4. Data Pengamatan
Tabel 1. Orifice-Meter
Q Q
Bukaan
Variab percobaa D1 D0 ∆ P❑ Vo Perhitung
valve
el n (m) (m) (Pa) (m/s) an (m3/s)
(putaran)
(m3/s)
0,03 0,02 10382,9 2,93
1 4,21% 1,45x10-3 1,114x10-
9 2 04 2 3
Tabel 2. Venturi-Meter
Bukaa Q
Q
Vari n Perhitung
percoba D1 D2 ∆ P❑ V1 V2
abe valve an (m3/s)
an (m) (m) (Pa) (m/s) (m/s)
l (putar
(m3/s)
an)
1,45x10- 0,03 0,01 18788,1 1,30 6,14 1,563
1 4,21% 3
9 8 12 9 8 x10-3
1,55x10- 0,03 0,01 22743,5 1,44 6,76 1,72 x10-3
2 6,32% 3
9 8 04 1 5
Tabel 3. Pitot-Tube
Q Q
Variab Bukaan percoba D ∆ P❑ V1 Perhitungan
el valve (%) an (m) (Pa) (m/s) (m3/s)
(m3/s)
1,45x10- 2,4979 x 10-3
1 4,21% 3 0,045 1236,06 1,572
5. Analisis Data
Orifice Meter
∆ p1 =∆ H1 × ( Prata-rata - ρ air ) ×g
=0,084× (13600-1000 ) ×9,8
=10382,904 Pa
∆ P2 =14091,084 Pa
variabel 1
Co 2 x ∆ P1 0,61 2 x 10382,904 m
v0 =
√D0 4
×
ρ
=
0,022 4
×
√ 1000
=2,932
s
√( )
1-
D1
1-
√
0,039 ( )
-3 -3 m3
Q= A 1 . v 0 =1,1939 x 10 x 2,932 = 3,5 x 10
s
-4 -3 m3
Q= A 2 . v 0 =3,7994 x 10 x 2,932 = 1,114 . 10
s
variabel 2
m
v 0 =3,416
s
m3 -3
Q= A 1 . v 0 =4,078 x 10
s
3
-3 m
Q= A 2 . v 0 =1,297 x 10
s
Venturi Meter
variabel 1
Co 2 x ∆ P1 0,98 2 x 18788,112 m
v2 =
√ D0 4
×
ρ
=
0,018 4
×
√ 1000
=6,148
s
√( )
1-
D1 √ 1- (
0,039 )
D22
v1=
( )
D21
. v2
0,0182 m
= ( 0,039 2 )
. 6,148=1,309
s
variabel 2
m
v 2 =6,765
s
m
v 1 = 1,441
s
variabel 1
-4 -3 m3
Q perhitungan 1= A 1 . v 2 =2,5434 x 10 x 6,148 =1,5636 x 10
s
variabel 2
-4 m3 -3
Q perhitungan 2= 2,5434 x 10 x 6,765=1,72 x 10
s
-3 -3
Q1 = A1 . v1 =1,939 x 10 x 1,309=2,538 x 10
-3 -3 m3
Q 2 =1,939 x 10 x 1,441=2,724 x 10
s
Pitot Tube
∆ P1 = ∆ H1 ( ρreaksi - ρ air ) . g
=0,01 ( 13600-1000 ) . 9,81
= 1236,06 Pa
∆ P2 =1483,272 Pa
variabel 1
2 ∆P 2 . 1236,06 m
v= Cp x
ρ √=1 .
1000 √
=1,572
s
m
Q=A . v =1589 . 10-3 . 1,572= 2,4979 .10-3
s
variabel 2
m
v=1,722
s
-3 m3
Q=2,736 .10
s
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran aliran pada pipa orifice, venturemeter dan pipa pitot berbeda
berdasarkan nilai Δh yang berbeda
2. Pengukuran debit aliran yang paling akurat padapercobaan ini adalah dengan
menggunakan pipa venturimeter
8. Daftar Pustaka
Pedoman Praktikum Mekanika Fluida , Laboratorium Hidrolika, Hidrologi dan
Sungai. 2015 Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
Pedoman Praktikum Operasi Teknik Kimia. 2018. Teknik kimia Politeknik Negeri
Malang