Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES


MODUL PENENTUAN VARIABEL DAN LOGIKA PROSES BERPENGENDALI
PERALATAN Alat Pengendali pH (CRpH)
NAMA /NIM Waridatul Hasanah / 1931410108
KELAS 2B - D3
TANGGAL 2/18/2021

Gambar P&ID

Penjelasan Proses
Di dalam mixing tank terdapat fluida, fluida tersebut akan dibaca dan diukur pH nya oleh pH meter yang terhubung
dengan transmitter. Lalu transmitter akan mengonversi sinyal tersebut menjadi sinyal standar kemudian sinyal
standar dikirim ke controller. Oleh controller akan dibandingkan dengan SP dan dilakukan tindakan pengendali.
Sinyal kendalinya / sinyal MV akan dikirimkan ke FCE yang berupa peristaltic pump untuk mengatur laju alir basa
(NaOH) yang masuk ke mixing tank.

Variabel Pengendali
Manipulated Variable: Laju alir basa (NaOH) yang masuk ke mixing tank
Disturbance: Laju alir air atau asam yang masuk ke mixing tank
Process Variable: pH larutan di dalam mixing tank
Set Point: Nilai pH larutan di dalam mixing tank yang diinginkan (Nilai PV yang diinginkan)

Analogi Proses dalam Diagram Blok

Direct/ Reverse Process


Aksi Proses: Direct Acting, Jika nilai MV dinaikkan maka nilai PV juga akan naik.
Aksi Pengendali: Reverse Acting, Jika nilai PV>SP maka sinyal MV harus diturunkan.
FCE: Peristaltic Pump, Jika sinyal MV dinaikkan maka MV juga akan naik.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
MODUL PENENTUAN VARIABEL DAN LOGIKA PROSES BERPENGENDALI
PERALATAN Temperature Control Trainer (SE-404)
NAMA /NIM Waridatul Hasanah / 1931410108
KELAS 2B - D3
TANGGAL 2/18/2021

Gambar P&ID

Penjelasan Proses
Tangki fluida (cold water & hot water) diisi hingga penuh. Suhu cold water di setting sama dengan suhu ruang, unt
hot water 50°C. Jika suhu 50°C sudah selesai nyalakan pompa sirkulasi (P1 & P2). Fluida dingin dialirkan ke HE
dengan flowrate 8 l/menit sedangkan fluida panas dialirkan menuju FCE (pneumatic valve) untuk diatur laju alirnya
sehingga ketika masuk ke HE kita bisa mengatur suhu keluaran dari fluida dingin. Di dalam HE terjadi pertukaran
panas antara hot water dan cold water. Kemudian fluida dingin keluar dari HE, melewati sensor suhu dan menuju k
bawah (drain) lalu mengalir ke pipa paralon lalu ke lingkungan. Sedangkan fluida panas keluar melewati pipa dan
kembali menuju tangki hot water. Suhu cold water yang keluar dari HE dibaca dan diukur suhunya oleh TT1 lalu
dialirkan ke TIC1 untuk dibandingkan dengan nilai Set Point. Jika terdapat error maka controller akan memerintah
FCE untuk mengambil tindakan dengan cara memperbesar atau memperkecil bukaan valve.

Variabel Pengendali
Manipulated Variable: Laju alir hot water yang masuk ke Heat Exchanger
Disturbance: Laju alir dan suhu cold water ysng masuk ke Heat Exchanger
Process Variable: Suhu cold water yang keluar dari Heat Exchanger
Set Point: Nilai suhu cold water yang keluar dari Heat Exchanger yang diinginkan (Nilai PV yang diinginkan)

Analogi Proses dalam Diagram Blok

Direct/ Reverse Process


Aksi Proses: Direct Acting, Jika nilai MV dinaikkan maka nilai PV juga akan naik.
Aksi Pengendali: Reverse Acting, Jika nilai PV>SP maka sinyal MV harus diturunkan.
FCE: Pneumatic Valve (Air to Open atau Fail Closed), Jika sinyal MV dinaikkan maka MV juga akan naik.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
MODUL PENENTUAN VARIABEL DAN LOGIKA PROSES BERPENGENDALI
PERALATAN Flowrate Control (FC-x/EV)
NAMA /NIM Waridatul Hasanah / 1931410108
KELAS 2B - D3
TANGGAL 2/18/2021

Gambar P&ID

Penjelasan Proses
Fluida berupa air masuk ke tangki (D1). V1 dibuka dan V2 ditutup. Air dari D1 ke V1 menuju pompa sentrifugal (G1
Pompa mengalirkan air menuju V8, setelah V8 terdapat 2 cabang, sebagian air akan ke V7 sebagian lanjut ke pipa
proses / sirkuit pipa kemudian laju alir diukur oleh orifice meter. Orifice meter terhubung dengan flow transmitter
yang mengubah sinyal tekanan menjadi sinyal arus kemudian diinformasikan kepada pengendali. Jika terdapat
error antara PV dan SP maka pengendali akan memerintah FCE untuk melakukan tindakan yaitu dengan cara
meperbesar atau memperkecil bukaan valve sehingga nilai MV bisa dikendalikan yang tujuan akhirnya untuk
mengendalikan nilai PV agar sama dengan SP atau berada di sekitar SP. Pada valve V7 untuk mengetahui respon
pengendali kita bisa mengkondisikan disturbance, jika menginginkan nilai D yang tinggi maka kita harus menutup
bukaan dari V7.

Variabel Pengendali
Manipulated Variable: Laju alir liquid yang keluar dari sirkuit pipa
Disturbance: Laju alir liquid yang masuk ke sirkuit pipa
Process Variable: Laju alir liquid di sepanjang sirkuit pipa
Set Point: Laju alir liquid di sepanjang sirkuit pipa yang diinginkan (Nilai PV yang diinginkan)

Analogi Proses dalam Diagram Blok

Direct/ Reverse Process


Aksi Proses: Direct Acting, Jika nilai MV dinaikkan maka nilai PV juga akan naik.
Aksi Pengendali: Reverse Acting, Jika nilai PV>SP maka sinyal MV harus diturunkan.
FCE: Pneumatic Valve (Air to Open atau Fail Closed), Jika sinyal MV dinaikkan maka MV juga akan naik.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
MODUL KORELASI ANTARA BESARAN - BESARAN PADA PENGENDALI
PERALATAN PENGENDALI ARAS
NO. KELOMPOK
ANGGOTA 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KELAS
TANGGAL

Data Hasil Pengamatan


Diamater alas tangki = cm
Luas alas tangki = cm

Laju alir air Laju alir air


Level air Waktu masuk Tekanan Level air Waktu masuk Tekanan
%PO %PO
(cm) (menit) tangki valve (psi) (cm) (menit) tangki valve (psi)
(cm3/min) (cm3/min)

0 0
10 10
20 20
30 30
40 40
50 50
60 60
70 70
80 80
90 90
100 100

Grafik Hasil Pengamatan :


A. Grafik laju alir air masuk tangki (MV) vs %PO
B. Grafik tekanan valve vs %PO

Anda mungkin juga menyukai