Anda di halaman 1dari 4

Nganjuk, 11 Februari 2021

Nama : Harvina Agustin Putri Oktavian


Kelas/No : D3-2C/08
NIM : 1931410040

Hasil Percobaan Pengendalian Proses

Tabel I.1. Hasil Percobaan Pengendali Tekanan (Pressure Controller)

Gambar P&ID

Penjelasan Pada pengendalian tekanan ini tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan pengaturan SP pada PCT-10. Udara
tekanan masuk melalui V1 dan V2. Untuk V1 akan langsung terbaca pada P1 dan bisa diatur langsung secara manual di
Proses
V1. Lalu terbagi menjadi V2 yang akan diukur oleh P3. Untuk besaran pada proses ini tergantung dari yang terbaca di
PCT-10. Tekanannya akan setara dengan tekanan yang terbaca pada P3. Lalu dari V1 akan masuk ke
tranduser/converter. Saat tekanan akan terbaca di P1, maka keluarannya harus berkisar 3-15 PSi untuk menggerakkan
pneumatic valve. Proses berjalannya udara tekanan ke tangki akan diatur sensor pressure differencial atau dapat diukur
langsung pressure tranduser. Ada 2 opsi / variabel setelahnya, yaitu tanpa melewati atau melewati tangki PCT-14.
Selanjutnya tekanan dari pressure tranduser akan masuk ke controller berupa arus, dari controller tersebut akan
dievaluasi dan dinilai variabel errornya. Lalu error tersebut akan diberikan ke FCE. Karena dari controller berupa arus,
maka diubah dulu ke tekanan lewat converter, dan converter tersebut akan memerintahkan FCE membuka valve
berdasarkan nilai errornya sampai mencapai set point PCT-10. Jadi udara terbagi menjadi 2, yaitu untuk menggerakkan
FCE untuk membenarkan error yang mana udara tekanan satunya melewati V2.
Variabel Pada pengendalian proses terdapat variabel pengendali, diantaranya:
1. Input Variabel
Pengendali
• MV : Laju alir udara yang keluar dari control valve.
• Disturbance : Laju alir udara bertekanan yang keluar dari V6.
2. Output Variabel
• PV : Tekanan udara pada pipa yang terbaca di P4 (dinyatakan dalam bentuk %PV di PCT-10).
3. Set Point
• SP : Nilai tekanan udara pada pipa terbaca di P4 (yang diinginkan).
4. Control Valve
• Pneumatic Valve : Air to Close (FO).
Analogi Proses
Dalam Blok
Diagram

Direct/Reverse Untuk penentuannya terbagi menjadi dua yaitu direct dan reverse. Direct terjadi apabila nilai PV diperbesar maka MV
akan meningkat. Sedangkan reverse terjadi apabila nilai PV terus meningkat maka MV akan diperkecil sehingga
Proses
PV=SP.
Tabel I.2. Hasil Percobaan Pengendali Aras (Level Controller)

Gambar P&ID

Penjelasan Pada pengendalian ini, pengendalian aras bekerja menggunakan 4 elemen yaitu, controller, measurement device,
process, dan final control element. Pertama, air pada drainase tank akan di pompa menuju reservoir melalui controller
Proses
valve yang akan menentukan laju alir air yang akan masuk. Kemudian, air yang masuk akan memiliki ketinggian (h)
dan dibaca oleh sensor. Setelah itu besaran pengukuran akan dikirim ke controller. Controller ini akan menyesuaikan
dengan set point. Apabila tidak sesuai, makan bukaan valve akan diubah dan laju alir nya akan disesuaikan sesuai
variabel pada set point.
Variabel Pada pengendalian proses terdapat variabel pengendali, diantaranya:
5. Input Variabel
Pengendali
• MV : Laju alir air masuk ke reservoir (input).
• Disturbance : Laju alir air keluar dari reservoir (output).
6. Output Variabel
• PV : Ketinggian air di dalam reservoir (yang dinyatakan dalam bentuk %PV).
7. Set Point
• SP : Nilai ketinggian (h) air di dalam reservoir yang diinginkan (ditargetkan).
8. Control Valve
• Pneumatic Valve : Air to open (FC).
Analogi Proses
Dalam Blok
Diagram

Direct/Reverse Untuk penentuannya terbagi menjadi dua yaitu direct dan reverse. Direct terjadi apabila nilai PV (ketinggian air dalam
reservior) naik melebihi SP maka besar MV (laju alir air yang keluar dari reservior) juga akan meningkat. Sedangkan
Proses
reserve terjadi apabila PV (ketinggian air dalam reservior) melebihi SP maka pengendali akan menurunkan sinyal
kendali untuk menurunkan MV (laju aliran air yang masuk ke reservior) akan menurun.

Anda mungkin juga menyukai