Anda di halaman 1dari 1

Ramadhani I.A.

10511710000060

Proses : Gas Dew Point Control and Metering


Industri : PGN Saka Ujungpangkah Ltd. Onshore Processing Facility

Plant :

1. 137-H-01 (Gas Heat Exchanger)


MV(Manipulate Variable) = Temperature (Masuk dari 137-V-05 (Low Temp. Separator)
PV(Process Variable) = Pressure (Ke 137-V-05/Low Temp Separator)
Disturbance = High Pressure
2. 137-V-05(Low Temp. Separator)
MV = Temperature (menuju ke 13-H-01(Gas Heat Exchanger) dan Level (Menuju ke 2nd stage flash gas compressor suction scrubber)
PV = Pressure (Masuk dari 137-H-01(Gas Heat Exchanger).
Disturbance = High Pressure, High Temperature, High Level
3. 138-JY-01(Sales Gas Metering Skid)
MV = Flow(Menuju ke Sales Gas to PLN Tie Point)
PV = Pressure (Dari 137-H-01) dan temperature (Dari 137-V-05).
Disturbance = High Pressure

Karakteristik Proses : Kontinu(Proses dilakukan tanpa perlu adanya jeda)

1. Gas yang dihilangkan kandungan TEG(Triethylene Glycol) dari plant gas dehydrated system/ PR-FD-0004 dengan temperatur tinggi ( masuk ke dalam gas heat exchanger.
Dan perlu dilakukan pengontrolan pada JT valve (John – Tompson Valve/Pressure Valve/PV) untuk proses kriogenik tekanan gas yang masuk. Dikarenakan akan dilakukan proses pendinginan atau kriogenik pada Low Temp Separator.
Maka dengan demikian diperlukan pengontrolan pada JT Valve agar sesuai dengan operating pressure pada Low Temp Separator yakni 32.3 Barg(Bar Gauge).
2. Gas hasil pengontrolan JT Valve masuk ke 137-V-05 (Low Temp. Separator). Untuk memisahkan antara fraksi – fraksi pada gas yang masuk. Fraksi yang lebih ringan seperti C1 atau Metana akan naik dan kembali ke Gas Heat Exhanger untuk
digunakan sebagai penukar panas dari gas yang masuk dari TEG Dehydration System dan sisanya fraksi gas alam yang lebih berat(C2, C3, dan C4) akan dialirkan dalam bentuk liquid untuk diolah lebih lanjut di 2nd Stage Flash Gas Compressor Suction
Scrubber. Sehingga perlu dilakukan pengendalian pada Temperature Control Valve / TV agar gas yang masuk sesuai dengan standar kerja (duty) Heat Exchanger yakni sebesar 2877 kW. Pengontrolan TV ini juga berguna untuk mengatur temperature
operasi dari Low Temp Separator agar sesuai dengan temperature operasi yaitu agar tetap pada suhu 11.4 °C.
3. Selain untuk gas penukar panas pada gas heat exchanger, gas dari Low Temp. Separator juga digunakan untuk suplai gas ke fuel gas system. Suplai gas ke fuel gas system ini dilakukan juga dengan mengatur TV.
Proses blow down dilakukan untuk mengurangi pressure apabila terjadi kasus High Pressure dengan membuka Blow Down Valve(BDV). Proses BDV ini juga ada pada proses gas yang akan masuk ke Low Temp. Separator setelah keluar dari Gas Heat
Exchanger. Gas yang keluar dari BDV akan melewati RO atau Restricted Orifice untuk diketahui komposisi dan proporsi dari gas yang ada pada proses.
4. Apabila gas yang masuk dari heat exchanger menuju ke fuel gas system tetap dalam kondisi high pressure meskipun BDV sudah dibuka. Makah al yang harus dilakukan pembukaan SDV atau Shut Down Valve agar tekanan gas dapat
dikurangi dengan mengalirkannya ke Backup for Fuel Gas System.
5. Apabila gas yang akan masuk ke Backup for Fuel Gas System dalam kondisi High Pressure, maka Pressure Valve perlu untuk dibuka untuk mengurangi kondisi High Pressure. Dengan dibukanya Pressure Valve maka gas akan masuk ke PLN
area yang nantinya akan masuk ke Sales Gas Metering Skid untuk di analisa komposisi dan proporsinya dengan menggunakan Analyzer (AI). Dan akan diukur aliran flow nya menggunakan Flow Indicator (FI) yang terhubung dengan Flow
Indicator Controller yang nantinya nilai flow yang masuk ke FI digunakan untuk membuka Flow Control Valve agar sales gas bisa masuk ke Sales Gas to PLN Tie In Point. Namun agar sales gas bisa masuk ke Sales Gas to PLN Tie In Point maka
diharuskan untuk membuka Shutdown Valve atau SDV. Dengan demikian kondisi High Pressure dapat dikurangi.
6. Fraksi gas alam yang lebih berat akan tertampung di dasar Low Temp. Separator berupa liquid sehingga terdapat pengontrolan pada level pada plant Low Temp. Separator dengan menggunakan Level Control (LC) yang berguna untuk membuka Level
Control Valve (LV) apabila kondisi level pada tangki dalam kondisi high agar fraksi – fraksi tersebut dapat masuk untuk diolah lebih lanjut di 2nd Stage Flash Gas Compressor Suction Scrubber namun sebelum masuk ke system tersebut diperlukan
Untuk membuka Shut Down Valve atau SDV.
7. Valve – valve pada proses Gas Dew Point Control and Metering memiliki jenis pengaturan yang berbeda. Ada yang menggunakan sistem otomatis dengan menggunakan controller yang terhubung dengan instrumen yang nilai set point-nya diatur
untuk membuka Process/Manipulate Variable Valve seperti PV, TV, LV, dan FV. Untuk BDV dan SDV harus dibuka/ditutup secara manual.

Anda mungkin juga menyukai