UMUM
Hydraulic control system merubah beban mesin (sudut pembentukan throttle valve)
dan kecepatan kendaraan menjadi bermacam-macam tekanan hidraulik yang akan
menentukan shifting.
Sistem ini terdiri dari oil pump, governor valve, dan valve body. Oil pump drive gear
berhubungan dengan pump impeller pada torque converter dan selalu berputar dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan mesin. Governor valve digerakkan oleh drive
pinion dan mengubah putaran (kecepatan) drive pinion shaft menjadi hydraulic signal yang
dikirimkan ke valve body. Valve body menyerupai jalan yang berliku-liku, mempunyai
jalur-jalur yang banyak sebagai saluran minyak transmisi. Pada jalur-jalur ini dipasang
banyak katup yang membuka dan menutup jalur-jalur ini untuk mengirimkan dan
menghentikan hydraulic signal ke bagian-bagian planetary unit.
KLEP FUNGSI
Primary Mengatur tekanan hidrolis yang dihasilkan oil pump, membuat line
Regulator pressure yang merupakan dasar dari tekanan-tekanan lain seperti :
Valve governor pressure, lubrication pressure, throttle pressure dan lain-lain.
Secondary
Regulator Membuat converter pressure dan lubrication pressure.
Valve
Dioperasikan oleh selector valve, membuka saluran minyak ke katup-
Manual Valve
katup yang diperlukan untuk masing-masing posisi.
Throttle Membuat hydraulic pressure (throttle pressure) yang sesuai dengan pedal
Valve akselerator.
Throttle Pada saat throttle pressure naik pada tekanan tertentu, klep ini
Modulator menurunkan line pressure yang dihasilkan oleh primary regulator
Valve pressure.
Governor Membuat tekanan hidrolik (governer pressure) yang sesuai dengan
Valve kecepatan kendaraan.
Cut Back Bila governor pressure lebih tinggi dari throttle pressure, maka katup ini
Valve menurunkan throttle pressure yang dihasilkan oleh throttle valve.
Shift Valve
Memilih saluran-saluran (12), (23) dan (3OD)* untuk line
(1-2, 2-3, 3-
pressure yang bekerja pada planetary gear unit.
4*)
Lock-up Menetukan saat lock-up clutch On-Off dan mengirimkan hasilnya ke
1
Signal Valve lock-up relay valve.
Lock-up Memilih saluran untuk converter pressure yang menggerakkan lock-up
Relay Valve clutch On-Off.
Mengurangi kejutan yang timbul pada saat piston C0, C1, C2 atau B2
Accumulator
bekerja.
* Hanya seri A140
2
VALVE BODY
Valve body terdiri dari upper valve body, lower valve body dan manual valve body.
Katup-katup yang terdapat disini mengatur tekanan minyak dan memindahkan aliran
minyak dari satu saluran ke yang lainnya.
3
Gambar : Lower Valve Body
MANUAL VALVE
Katup ini memindahkan aliran minyak dari satu saluran ke saluran lainnya.
Dihubungkan dengan selector swicth yang di operasikan oleh pengemudi dan
memindahkan transmisi ke dan dari P, R, N, D, 2 dan L sesuai dengan
gerakan lever ini.
REGULATOR VALVE
Katup ini mengatur line pressure yang dihasilkan oleh oil pump. Katup bekerja
mengikuti kondisi jalu kendaraan.
Selector lever diposisi N,D,2 atau L Tekanan hidrolis dari oil pump
diarahkan ke arah ke regulator valve melalui line 1. setelah melewati regulator valve,
tekanan hidrolis tersebut kemudian diarahkan ke torque converter melalui torque converter
control valve. Pada saat yang bersamaan, tekanan dari line 1 diarahkan ke manual valve
4
kemudian ke chamber (A) dibagian kanan akhir dari regulator valve melalui port No.4.
Tekanan yang diarahkan ke chamber (A) bertindak sebagai regulator valve menahan gaya
pegas dari regulator valve kemudian memindahkan katup untuk mengatur Line pressure.
Ketika putaran mesin naik, maka putaran oil pump juga naik, dan tekanan hidrolisnya ikut
naik.
Tekanan hidrolis yang diarahkan ke chamber (A) juga akan meningkat. Naiknya
tekanan pada chamber (A) memaksa regulator valve bergerak ke kiri, mengalahkan gaya
spring. Pada titik ini, port no 3 membuka lebar torque converter, sehingga pelumas yang
mengalir ke torque converter menjadi lebih baik. Jika tekanan hidrolisnya kembali naik,
maka regulator valve akan terdesak kembali ke arah kiri dan kemudian membuka port no
2. Dalam keadaan demikian, pelumas mengalir melalui port ke arah sisi hisap yang ada
pada pump untuk dan melepas line pressure. Ketika line pressure turun, maka tekanan
chamber (A) juga akan turun, dan kemudian regulator valve kembali terdesak ke kanan
oleh gaya spring, dan menutup port no 2. berdasarkan siklus kerja pada regulator valve
tersebut, maka line pressure dapat tetap dipertahankan di level yang konstan. Line relief
valve fungsinya adalah membuka line no 1 jika line pressure terlalu tinggi, sehingga
5
regulator valve tidak mampu menahannya. Dengan cara ini maka sirkuit hydraulic bisa
terlindungi.
6
TORQUE CONVERTER CONTROL VALVE
Katup ini fungsinya adalah menjaga tekanan torque converter dan tekanan pelumas
pada tingkatan yang tetap. Karena apabila tekanan regulator valve terlalu tinggi, maka
tekanan di dalam chamber (B) akan naik sehingga dapat mengalahkan gaya pegas; atau
torque converter control valve terdesak ke kiri. Gerakan katup ke arah kiri akan membuka
port no 2, sehingga melalui lubang port ini pelumas akan kembali ke sisi hisap pompa.
Akibatnya takanannya (line pressure) akan turun. Jika line pressure turun, maka tekanan
chamber (B) juga akan turun, dan katup akan kembali pindah ke arah kanan oleh gaya
pegas dan kemudian menutup port no 2. Siklus kerja yang telah disebutkan diatas adalah
untuk menjamin agar tekanan di dalam torque converter tetap di level yang konstan.
7
N-D CONTROL VALVE
Tujuan dari penggunaan katup ini adalah untuk mencegah terjadinya kejutan pada
saat perpindahan gigi dari N ke D. Katup mensuplai rear clutch dengan tekanan oli
yang diaturoleh pressure control valve hanya ketika dilakukan perpindahan gigi dari N-D.
setelah proses perpindahan gigi selesai. selesai, maka katup dipindahkan agar line pressure
bisa masuk ke rear clutch.
REDUCING VALVE
Reducing valve dipasang dibagian bawah valve body; fungsinya adalah untuk
menghasilkan tekanan secara konstan yang selalu lebih rendah dari line pressure. Dengan
tekanan ini yang sama seperti sumber tekanan hidrolis, tekanan pengatur (control pressure)
dihasilkan oleh pressure control solenoid valve, yang kemudian menghaktifkan activating
the pressure control valve.
8
THROTTLE VALVE
Throttle valve membentuk throttle pressure sebagai respon terhadap sudut pedal
akselerator (output tenaga mesin).
Pada saat pedal akselerator ditekan, downshift plug terdorong ke atas melalui throttle
cable dan throttle cam. Throttle valve akan terdorong keatas dengan adanya kekuatan
pegas, membuka saluran tekanan dan membentuk throttle pressure.
Throttle pressure juga bekerja pada bagian (B) dari throttle valve dan bersama-sama
dengan cut-back pressure dari cut-back valve yang bekerja pada bagian (A) akan
mendorong throttle valve sedikit kebawah.
Throttle valve oleh karenanya akan mendorong saluran line pressure ke bawah pada
saat gaya dorong ke bawah pada throttle valve dan kekuatan pegas (yang ditentukan oleh
posisi down-shift plug, dalam kaitannya sudut pembukaan throttle valve) seimbang.
Dengan cara ini, throttle pressure ditentukan oleh keseimbangan antara kekuatan
pegas yang mendorong keatas dan gaya yang mendorong kebawah pada throttle valve.
Akibatnya, throttle pressure sesuai dengan sudut pembukaan engine throttle valve dan
kecepatan kendaraan.
Throttle valve mengalirkan throttle pressure ke masing-masing shift valve (1-2, 2-3
dan 3-4) dan bekerja berlawanan dengan governor pressure. Pada saat yang sama, throttle
modulator pressure yang berdasarkan pada throttle pressure, bekerja pada primary
regulator valve dan bersama-sama mengatur line pressure sesuai dengan sudut pembukaan
throttle valve dan kecepatan kendaraan (cut-back pressure).
9
DOWN-SHIFT PLUG DAN DETENT REGULATOR VALVE
Pada saat pedal akselerator ditekan sampai mendekati terbuka penuh (engine throttle
valve terbuka lebih dari 85%) down-shift plug akan membuka saluran cut-back pressure,
ini akan menyebabkan detent regulator valve (yang menstabilkan tekanan hidrolik yang
bekerja pada 1-2 dan 2-3 shift valve) dan 3-4 shift valve bekerja dan mengakibatkan kick-
down. Cut back pressure juga bekerja pada down-shift plug pada saat sudut pembukaan
engine throttle valve kurang dari 85%.
10
Power assint mechanis juga diberikan untuk meringankan tekanan pegas yang
berhubungan dengan throttle cam, karena adanya perbedaan diameter piston valve ([(A)-
(B)] x cut-back pressure).
Referensi
- Kick-down adalah down shifting yang dilakukan oleh pengemudi dengan sengaja
( dengan menekan keras pedal akselerator), buka secara otomatis oleh transmisi
otomatis.
11
THROTTLE MODULATOR VALVE
Katup ini menghasilkan throttle modulator pressure, dan ini menurunkan throttle
pressure pada saat sudut pembukaan engine throttle valve lebar. Hal ini menyebabkan
throttle modulator pressure bekerja pada primary regulator valve shingga perubahan line
pressure lebih mendekati sesuai dengan output mesin
Referensi
Pada transmisi otomatis seri A40 tidak mempunyai katup ini, maka throttle pressure
bekerja secara langsung di bawah secondary regulator valve
GOVERNER VALVE
Governer valve digerakkan (diputarkan) oleh governer drive gear yang dihubungkan
dengan differential drive pinion, dan menghasilkan tekanan minyak (gorvernor pressure)
sebagai respon dari drive pinion rpm (kecepatan kenderaan). Ini mengimbangi line
pressure dari manual valve (D, 2 dan L) dan gaya sentrifugal dari bobot governer
untuk menghasilkan tekanan hidrolik sesuai dengan kecepatan kenderaan
Pada saat governer valve body berputar, gaya sentrifugal dari bobot luar dan dalam
serta tekanan pegas membuat bobot membuka keluar dan governer valve terdorong ke
12
dalam oleh lever dari bobot sebelah dalam. Pada ujung yang lain, governer valve terdorong
ke atas oleh governer pressure (A), dan keseimbangan dari kedua gaya ini menjadi
governor pressure pada kecepatan kenderaan tersebut.
Bila rpm drive pinion naik (kecepatan sedang dan tinggi), bobot sebelah luar tertahan
oleh governer body. Setelah itu, gaya sentrifugal dari bobot sebelah dalam dan kekuatan
pegas (yang keduanya menekan katup ke bawah) bergabung untuk mengimbangi kekuatan
hidrolik yang beraksi pada bagian dasar katup. Resultant hydraulic pressure disini akan
menjadi governer pressure. Dengan cara ini, governer valve bekerja dalam dua tahap
Referensi
Governer valve pada transmisi otomatis seri A40 dan 440 dipasang langsung pada output
shaft transmisi.
Kemampuan governer pressure dari governer valve jenis ini sama seperti pada
automatic valve tranaxle seri A100 dan A200. Disini ada juga jenis governor valve yaitu
jenid dua tingkat kecepatan (kecepatan rendah dan sedang/tinggi). Bagaimanapun
governor pressure diperoleh dengan keseimbangan gaya sentrifugal dari bobot yang
dipasang pada output shaft dengan line pressure yang bekerja berlawanan dengan arah
gaya sentrifugal. Operasi governor valve pada dasarnya sama dengan yang digunakan pada
automatic transaxle seri A100 dan 200.
Governer valve tiga tingkatan terdiri dari governer valve dua tingkatan dengan bobot
kecil (bobot skunder) dan ditambahkan sebuah pegas untuk bobot tersebut (inner spring).
13
Ini memungkinkan diperolehnya tekanan hidrolik dengan lebih tepat dengan
memperlihatkan putara output shaft
Referensi
14
Automatic transaxle seri A130 adalah automatic transaxle tiga kecepatan, tekanan Co
tidak bekerja pada signal valve. Pada transaxle seri A130 signal valve terdorong ke bawah
dengan hanya tekanan pegas saja
15
ACCUMULATOR CONTROL VALVE
Katup ini mengurangi kejutan pada saat perpindahan gigi dengan jalan menurunkan
tekanan balik direct clutch (C2) accumulator dan brake (B2) accumulator pada sudut
pembukaan throttle valve kecil.
Karena momen yang dihasilkan oleh mesin kecil bila sudut pembukaan throttle valve
kecil, accumulator back pressure, dan oleh karenanya tekanan permukaan yang digunakan
untuk mengoprasikan kopling dan brake menurun, mencegah kejutan yang akan terjadi
pada saat brake dan kopling dihubungkan.
16
Sebaliknya karena momen puntir yang dihasilkan masih besar bila sudut pembukaan
throttlenya besar, accumulator back pressure naik, ini akan mencegah slip pada saat
kopling dan brake dihubungkan
Referensi
Pada transmisi otomatis seri A240 dan 440 throttle pressure bekerja sama secara
langsung pada bagian bawah accumulator control valve
Pada transmisi otomatis seri A40 tidak ada accumulator control valve : line pressure
bekerja secara langsung pada bagian belakang accumulator
ACCUMULATOR
Accumulator bekerja untuk meredam kejutan pada saat perpindahan gigi. Automatic
transaxle seri A130 mempunyai tiga buah accumulator, masing-masing untuk forward
clutch (C1), direct clutch (C2), dan 2nd brake (B2) sedangkan automatic transaxle seri
A140 mempunyai empat buah accumulator, masing-masing untuk forward clutch (C 1),
direct clutch (C2) dan 2nd brake (B2) serta over drive direct clutch (Co)
Accumulator untuk C1, C2, dan B2 ditempatkan pada transmission case sedangkan
untuk Co dipasang pada overdrive case. Accumulator control pressure selalu bekerja pada
17
sisi tekanan baik dari accumulator piston C 2 dan B2 dan tekanan ini bersama tegangan
pegas mendorong piston ke bawah ( (A) > (B), (C) > (D) ),
Pada saat line pressure diberikan ke sisi kerja, piston secara lambat-lambat terdorong
ke atas dan kejutannya tertahan pada saat tekanan minyak lambat-lambat naik.
Bekerjanya piston C1 dan Co pada dasarnya sama seperti piston pada C2 dan B2. Akan
tetapi gaya yang mendorong torak ke bawah hanya diperoleh dari tegangan pegas
18
2ND MODULATOR VALVE
Pada posisi 2 katup ini menurunkan line pressure dari intermedite shift valve (2nd
modulator pressure). 2nd modulator pressure bekerja pada 2nd coast brake (B 1) melalui 1-
2 shift valve untuk mengurangi kejutan shifting
19
REFERENSI
3-4 shift valve pada automatic transaxle seri A240 bekerja sama seperti overdrive
saquence valve ini.
20
2-3 SHIFT VALVE
Katup ini melakukan peroindahan antara gigi dua atau tiga. Kendalinya dilakukan
oleh throttle pressure dan tegangan pegas yang melawan governor pressure.
Bila governor pressure tinggi, katup ini terdorong ke atas melawan tahanan
throttlepressure dan tegangan pegas untuk membuka saluran kedirect clutch (C) piston
yang menyebabkan perpindahan ke gigi tiga.
Pada saat governor pressure rendah, katup ini terdorong ke bawah oleh
throttlepressure dan tegangan pegas menutup saluran kedirect clutch (C) piston dan
menyebabkan perpindahan ke gigi dua.
Pada saat kick-down,detent pressure bekerja pada 2-3 shift valve untuk mempercepat
perpindahan ke gigi 2. Hysteresis gigi 2 terjadi karena perbedaan penampang keseluruhan
pada katup yang memproleh governor pressure. Karena penampang down-shift lebih besar
dari pada up-shift, down-shifting akan terjadi pada saat kecepatan rendah.
Pada posisi 2 line pressure dari manual valve bekerja pada intermediate shift
valve.penurunan katup dan perpindahan ke gigi 2 akan terhambat tetapi tidak terjadi
perpindahan gigi ke-3.
Line pressure juga mengalir melalui 2nd modulator valve dan 1-2 shift valve dan
bekerja pada 2nd coast brake untuk membuat engine braking.
21
Tujuan utama dari penggunaan 2-3 shift valve adalah untuk mengatur perpindahan antara
gigi 2 dan 3. Tetapi katup ini juga juga berperan ke mundur dan gigi satu.
REFERENSI
Bekerjanya 2-3 shift valve yang pada transmisi otomotif seri A40 dan 200 pada
dasarnya sama seperti di uraikan diatas.
Saluran minyak hidraulis pada transmisi otomotif seri A440 berada dengen yang
terlihat diatas tetapi fungsinya sama seperti pada transmisi otomatis seri A140.
22
3) Kecepatan kendaraan telah mencapai garis ke 3OD pada automatic shift
diagram.
REFERENSI
3-4 shift pada transmisi automatis seri A40 dan 240 pada dasarnya sama seperti
terlihat di atas
Saluran saluran hydraulis untuk transmisi otomatis seri A440 berbeda dengan
yang terlihat di atas tetapi fungsinya sama seperti automatic transaxle seri A 140.
KATUP KATUP LAINNYA (Untuk seri A 40,A440)
Selain katup katup yang di jelaskan terdahulu, transmisi otomatis seri A40, dan A440
juga menggunakan katup katup tersebut dibawah.Fungsi dan operasi katup katup ini
dijelaskan secara singkat.
23
piston. Ini akan mengurangi kejutan yang akan timbul pada saat
kopling berhubungan.
Bila shift selector lever dipindahkan pada 2 waktu kendraan
berjalan over drive (posisi D) secara otomatis transmisi otomatis
akan berpindah ke gigi 3 sebentar sebelum pindah ke gigi 2. Ini
bertujuan untuk mencegah kejutan yang akan terjadi bila transmisi
D 2 down shift timing langsung pindah ke gigi2.
valve Setelah line pressure yang bekerja pada intermediate shift valve
dipindahkan dari B0 ke C0, ia bekerja pada 2-3 shift valve
menyebabkan perpindahan dari gigi 3 ke gigi2.
Line pressure ini adalah tekanan dari manual valve yang terjadi
pada saat transmisi di pindah ke sikap 2.
Katup ini membantu meredam kejutan perpindahan gigi pada saat
transmisi di pindah dari sikap Nke Latau R.
Reverse brake sequence Operasinya pada dasarnya sama seperti reserve clutch sequence
valve valve.akan tetapi pada saat katup ini mengaktifkan brake no 3
(B),ini pertama tama bekerja pada outher piston kemudian inner
piston.
Overdrive valve Katup ini mengosongkan tekanan C0 pada saat kendraan berjalan
axhaust valve ( hanya dengan gigi 2 sedangkan transmisi pada sikap D atau 3,
untuk seri A 440) sehingga meredam kejutan pada saat perpindahan gigi dari 3 ke 2.
Katup ini membantu menguangi kejutan yang ada pada saat kick-
3-2 kick down orifice down dari gigi 3 ke 2. Katup ini mengatur waktu yang diperlukan
control valve (hanya untuk mengikatkan penuh 2nd brake (B)agar sesuai dengan waktu
untuk seri A440) yang dibutuhkan untuk melepas penuh rear clutch, waktunya
bertanbah menngikuti kecepatan kendaraan.
2-3 shift timing valve Pada saat tranmisi pindah dari gigi 2 ke gigi 3, katup ini mengatur
(hanya untuk A440 waktu pemutusan 2nd brake (B) dan waktu pengikatan rear clutch
series) (C) untuk membantu mengurangi kejutan pada perpindahan gigi.
24
25
26
27
28
29
DAFTAR PUSTKA
30