Anda di halaman 1dari 4

DRF HYDRAULIC BRAKE DIAGRAM

7. ACCUMULATOR 13. LOW BRAKE PRESSURE SWITCH

8. FOOT BRAKE VALVE 14. PARKING BRAKE PRESSURE SWITCH

9. PARKING BRAKE CYLINDER 15. BRAKING PRESSURE SWITCH

10. BRAKING PRESSURE SWITCH 16. ACCUMULATOR CHARGING VALVE

11. SERVICE BRAKE CYLINDER 17. BRAKE OIL COOLER

12. SERVICE BRAKE COOLING 18. THERMAL BY PASS VALVE

32. BRAKE PUMP 21. BRAKE HIGH PRESSURE FILTER WITH BY PASS VALVE

Prinsip kerja :

Brake pump (32) memompa oli dari brake tank ke Brake high pressure filter with by pass valve (21) ke
accumulator charging valve (16). Charging valve akan mengalirkan oli ke accumulator (7) hingga
mencapai nilai setting di main valve charging dan accumulator penuh. Limiting valve akan terbuka
ketika accumulator telah penuh dan mencapai tekanan sesuai dengan setting pada main valve
charging sehingga oli mengalir menuju sevice brake cooling (12), check valve akan terbuka di saat
flow oli dari limiting valve yang terhambat oleh service brake cooling (12) menimbulkan pressure
sebesar 1 bar sehingga sisa oli akan langsung mengalir menuju brake oil cooler (17) kemudian ke
tangki. Thermal by pas valve akan terbuka bila suhu oli brake di bawah 50C sehingga oli akan dengan
cepat mencapai suhu kerja ketika unit baru saja beroperasi.

CHARGING VALVE

Charging valve memiliki ;

1. Limiting Valve yaitu simbul piloted relief valve yang di diagram terpasangkan diantara line P
dan T sebelum orifice.
2. Main charging valve yaitu simbul differential valve yang terpasangkan sesudah orifice dan
check valve
3. Safety valve yaitu simbul relief valve yang terpasangkan setelah chek valve dan diseri dengan
main charging valve dan menghubungkan ACC line dengan T line
4. Evacuating valve yaiu simbul on/of valve yang menghubungkan ACC line dengan tangki.

Cara kerja :

P akan terhubung dengan ACC line melalui orifice dan check valve ketika accumulator tidak terisi oleh
oli, sehingga main charging valve tidak menghubungkan pilot line dari limiting valve ke tangki, oleh
karena itu limiting valve tidak akan menghubungkan P dengan T karena limiting valve tidak terbuka
akibat pilot line dari limitng valve tidak terhubung dengan tangki sehingga zat cair yang berada di
pilot line limiting valve tidak bisa terbuang ke tangki sehingga menjadi solid (sifat zat cair tidak dapat
dimampatkan)dan bersama sama adjustable spring main charging valve mendorong spool main
charging valve untuk menutup line pilot ke tangki.
Bila accumulator telah terisi oli dan tekanannya sanggup melawan adjustable spring dan oli di pilot
line di main charging valve (maaf di diagram spring tidak dapat di adjust ada kesalahan dari Kalmar),
spool charging valve akan bergeser dan membuka pilot line limiting valve dengan T line, hal ini akan
mengakibatkan limiting valve terbuka oleh Pressure yang terjadi akibat aliran oli yang akan mengalir
ke Acc line terhambat oleh orifice sehingga P line akan terbuka dengan T line dan pengisian
accumulator akan terhenti, dan bila tekanan di Accumulator berkurang atau oli di Accumulator
digunakan untuk service brake hingga turun 20% dari nilai charging yang di adjust di main charging
valve, pressure limiting valve akan tertutup lagi, ini terjadi karena main charging valve menutup
line pilot limiting valve ke tangki sehingga pressure limiting valve memutus hubungan P line dengan T
line dan proses charging terjadi lagi.

CHARGING VALVE ADJUSTING

1. Safety valve (22 MPa)

2. Connection from pump (P)

3. Connection wheel brake (T)

4. Measuring outlet, pump pressure (P)


5. Measuring outlet, accumulator pressure (M)

6. Solenoid valve, parking brake (Y642)

7. Make-contact, parking brake (GHB) (S260)

8. Connection accumulators (ACC)

9. Make-contact, brake oil pressure (LB) (S204)

10. Connection parking brake caliper (HB)

11. Drain valve

12. Main valve charging

13. Pressure limiting valve

Untuk adjusting charging valve harus menggunakan dua buah pressure gauage 0-250 Bar.

1. Pasang pressure gauge di check poin no 4 dan no 5


2. Buka drain valve dan pastikan pressure gauge yang terpasang di check point 5
menunjukkan angka nol
3. Kendorkan habis adjusting bolt di Main valve charging 12 dan Limiting Valve charging 13
4. Tutup drain valve
5. Pastikan bahwa accumulator gas pressure 100 bar
6. Hidupkan engine dan biarkan idle
7. Kencangkan Adjustable bolt di Limiting valve 13 hingga pressure gauge di check point 4
menunjukkan 15 sampai dengan 20 Bar lock nut di adjustable bolt
8. Kencangkan Adjustable bolt di Main charging valve 12 senigga pressure gauge yang
terhubungkan dengan check point 5 mencapai 175 Bar lock nut di adjustable bolt
9. Matikan mesin buka drain valve 11 hingga pressure gauge di check point 5 nol kemudian
tutup kembali.
10. Hidupkan mesin biarkan idle dan perhatikan ke dua pressure gauge, pastikan bahwa kedua
pressure gauge akan menunjukkan kenaikkan pressue secara bersamaan dan ketika
pressure gauge di check point 5 menunjukkan angka 175 bar pressure gauge di check point
4 sesaat menunjukkan angka 180 sd 200 bar kemudian turun ke 15 sd 20 bar.
11. Untuk adjusting Safety valve 1 kencangkan safety valve adjusting bolt beberapa ulir
terlebih dahulu, ke dua pressure gauge harus tetap pada tempatnya
12. Buka Drain valve 11 hingga pressure gauge di check point 5 nol kemudian tutup kembali.
13. Kencangkan Main valve charging adjustable bolt beberapa putaran, hidupkan mesin
pastikan kejadian seperti di item no 10 dan kendorkan Main valve adjustable bolt dengan
segera ketika pressure gauge menunjukkan angka 230 Bar dan jaga agar tekanan tetap 230
bar
14. Kendorkan dengan segera safety valve adjusting bolt hingga pressure gauged check poin 5
menunjukkan angka 220 bar kencangkan locknutnya
15. Matikan mesin, Buka drain valve 11 hingga pressure gauge di check point 5 nol kemudian
tutup kembali.
16. Ulangi procedure no 8 hingga 10.

Anda mungkin juga menyukai