CNC
Disusun Oleh :
Kelompok III
Ka.Lab.Tekhnik Mesin
( Sulis Yulianto,MT,MM )
I
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan ini telah disetujui sebagai laporan praktikum CNC sesuai syarat yang ditentukan.
Menyetujui
Asisten I Asisten II
( Fuad ) (Fajar)
II
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
beserta karunia yang telah Ia berikan kepada kita selaku hambaNya, dan semoga kita
selalu dalam keadaan beriman dan bertakwa. Sholawat serta salam semoga selalu kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat,
dan pengikutnya yang selalu setia kepada ajaran beliau hingga akhir zaman.
Saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya yang telah mendukung
saya baik secara moral maupun materil, juga kepada rekan-rekan yang telah membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung, dan tak lupa terima kasih yang tidak
terhingga kepada :
Penyusun,
( KELOMPOK III)
III
Daftar Isi
Halaman Judul
IV
BAB III Jurnal Praktikum ................................................................................................. 18
V
2.2.3 Pengoprasian Mesin CNC ........................................................................... 32
LAMPIRAN
VI
DAFTAR GAMBAR
VII
A. CNC TURNING (BUBUT)
BAB I
PENDAHULUAN
Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang di control oleh
computer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan yang menggunakan
angka dan huruf). Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini di bagi menjadi 2
kelompok, yaitu mesin CNC two Axis atau yang lebih di kenal dengan mesin bubut
(lathe machin) dan mesin CNC three Axis atau yang lebih di kenal dengan mesin frais
(milling machine).
Proses CNC turning yang di lakukan di laboratorium CNC jurusan mesin Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta meliputi :
b) Analisa perubahan dimensi dan kekerasan yang terjadi pada benda kerja setelah
dibubut.
1
1.3 Tujuan Praktikum
Dengan diadakanya praktikum ini maksudnya untuk mempeorleh beberapa manfaat
serta tujuan-tujuan. Praktikum ini memeiliki tujuan-tujuan yang penting yaitu :
1. Untuk mengoperasikan mesin CNC TU 2A sesuai tujuan pekerjaan dengan benar.
2. Bisa membuat, mengedit mengevaluasikan dan mencoba program CNC dengan
menggunakan plotter.
3. Memilih parameter permesinan ( cutting speed, rpm, feeding, cutting time, tujuan
pekerjaan dan jenis alt potong ) yang sesuai dengan bahan akhir benda kerja.
4. Memasang benda kerja sesuai dengan gambar kerja.
5. Melakukan pekerjaan sesuai SOP.
1.4 Metodologi
Metoda pengumpulan data yang di gunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
1. Metoda pengoperasian
Penulisan membuat program, mengoperasikan dan mengamati proses CNC
turning (bubut) yang dilakukan dari awal sampai akhir.
BAB I Pendahuluan
Bab ini tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan praktikum,
metoda pengumpulan data dan sistematika penulisan.
Bab ini tentang prinsip kerja mesin CNC TU 2A, bagian-bagian dari mesin CNC
TU 2A, kode pemrograman, kode-kode standar mesin CNC dan identifikasi tools.
2
BAB III Jurnal Praktikum
Dalam bab ini dijelaskan tujuan praktikum , bahan dan perkakas yang di
pergunakan selama percobaan berlangsung, uraian kerja dan keselamatan kerja yang
di lakukan dilaboratorium CNC FT UMJ.
Bab ini tentang pengolahan dari data yang diperoleh selama proses pengujian,
yang kemudian data tersebut dianalisis dan jawaban-jawaban dari pertanyaan tugas
evaluasi.
BAB V Penutup
Bab ini tentang kesimpulan dari data hasil pengujian yang di lakukan
dilaboratorium CNC jurusan mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Jakarta dan saran-saran setelah melakukan praktikum.
Bab ini tentang bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan proses pengujian
yang dilakukan, baik yang berasal dari modul, buku cetak maupun dari internet.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
program yang diberikan, keuntungan dari system ini adalah memungkinkan mesin
untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat
ketelitian yang sama pula.
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk benda kerja. Motor ini adalah jenis
motor arus searah DC (Direct Current) dengan kecepatan putaran yang variable. Adapun
data teknis motor sebagai berikut:
2. Eretan / Support
5
Gambar 2.3 Eretan/ Support
3. Step Motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan,yaitu gerakan sumbu X dan gerakan
sumbu Z. Tiap tiap eretan memiliki step motor sendiri sendiri, adapun data teknis
motor sebagai berikut :
Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat proses pengerjaan
benda kerja. Adapun alat yang digunakan di sebut revolver atau toolturret, revolver
digerakkan oleh step motor sehingga bisa digerakkan secara manual maupun
terprogram. Pada revolver bisa dipasang enam alat potong sekaligus yang terbagi
menjadi dua bagian berikut :
Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 x 12mm, missal pahat
kanan luar, pahat potong, pahat ulir dll.
Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8mm,
misal : pahat kanan dalam, bor, center driil, pahat ulir dalam dll.
6
Gambar 2.5 Rumah Alat Potong ( Revolver/ Toolturret )
5. Cekam
Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat proses
penyayatan berlangsung. Kecepatan spindle mesin bubut ini diatur menggunakan
transmisi sabuk. Pada system transmisi sabuk dibagi menjadi enam transmisi
penggerak.
6. Meja Mesin
Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil pekerjaan
menggunakan mesin bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan memanjang eretan (gerakan
sumbu z) tertumpu pada kondisi sliding bed ini. Jika kondisi sliding bed sudah aus atau
cacat bisa dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini tidak akan maksimal,
bahkan benda juga berlaku apda mesin bubut konvensional.
7. Kepala Lepas
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan center putar pada saat proses
pembubutan benda kerja yang relative panjang. Padakepal lepas ini bisa dipasang
pencekam bor, dengan diameter mata bor maksimum 8mm. untuk mata bor dengan
diameter lebih dari 8mm, ekor mata bor harus memenuhi syarat ketirusan MT1.
7
2.2.2 Bagian terkendali / Control.
Bagian pengendali/control merupakan bok control mesin CNC yang berisikan
tombol -tombol dan saklar serta dilengkapi dengan monitor. Pada bok control
merupakan unsure layanan langsung yang berhubungan dengan operator. Gamabar
berikut menunjukan secara visual dengan nama-nama bagian sebagai berikut :
Pengopersian mesin bubut CNC dilakukan dengan saklar saklar dan tombol-tombol
yang terpasang pada panel pengendali mesin.
Saklar utama
Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin CNC saklar utama pada posisi
off arus listrik dari sumber ke mesin CNC tidak tersambung ( mesin dalam keadaan
mati), sedang pada posisi on arus listrik dari sumber ke mesin CNC tersambung atau
mesin siap di operasikan (Ready).
Berfungsi untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat karena terjadi sesuatu yang
mungkin dapat membahayakan keselamatan operator, mesin, maupun benda kerja.
Berfungsi sebagai pengatur jumlah putaran sumbu utama. Putaran sumbu utama
dihitung dalam satuan putatan per menit(rpm).
8
Tombol pengatur asutan ( feeding).
Berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak translasi eretan mesin bubut atau meja mesin
frais. Kecepatn gerak diukur dalam satuan mm/menit.
Tombol pelayanan manual berfungsi untuk menggerakan eretan, pada mesin bubut
CNC. Tombol-tombol pelayanan manual meliputi :
Dengan menekan tombol pelayanan manual eretan mesin bubut atau meja mesin frais
akan bergerak kearah yang di pilih. Tombol pelayanan manual terutama di gunakan
untuk mengeset posisi titik nol. Kecepatan gerak eretan mesin bubut atau meja mesin
frais dapat diatur dengan menggunakan tombol pengatur kecepatan asutan.
Tombol tombol tersebut sama fungsinya dengan tombol pada papan ketik, yaitu
untuk menuliskan program CNC langsung di atas mesin. Tombol untuk penyuntingan
(editing)program, meliputi :
Tombol INP
9
Berfungsi untuk memasukan data ke memori mesin.
Tombol DEL
Berfungsi untuk menghapus karakter (huruf atau angka) yang telah tertulis.
Tombol REV
Tombol FWD
Berfungsi untuk menggerakkan kursor maju dari satu blok /baris ke blok/baris
berikutnya.
Tombol
Tombol_ + INP
Tombol _ + DEL
Tombol SRART
10
Berfungsi untuk menghentikan/membtalkan eksekusi program yang sedang berjalan.
Pemrograman manual.
Pemrograman eksternal.
Pemrograman dengan menggunakan computer eksternal.
Pemrograman Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah
menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin
berlangsung.untuk mesin bubut, titik referensnya diletakkan pada sumbu.
11
G84 : Siklus pembubutan memanjang
G85 : Siklus pereameran
G86 : Siklus pengaluran
G88 : Siklus pembubutan melintang
G89 : Siklus pereameran dengan tinggal diam.
G90 : Pemrograman harga absolut
G91 : Pemrcgraman harga inkremental
G92 : Pencatat penetapan
G94 : Penetapan kecepatan asutan
G95 : Penetapan ukuran asutan
G110 : Alur permukaan
G111 : Alur luar.
G112 : Alur dalam
G113 : Ulir luar
G114 : Ulir dalam
G94 : Penetapan kecepatan asutan
G115 : Permukaan kasar
G116 : Putaran kasar
12
M26 : Titik tolak pengatur
13
A 05 : Kurang perintah M30
A 10 : Disket di protek
A 12 : Salah pengecekan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah subprogram
Berdasarkan jumlah rahangnya, cekam dibedakan menjadi cekam rahang tiga, dan
cekam rahang empat( lihat gambar 2.8)
Cekam Rahang empat terdiri dari dua jenis, yaitu cekam rahang memusat, dan
cekam tidak memusat yang tiap rahangnya bisa digerakkan sendiri-sendiri.
14
2. Identifikasi nama-nama bagian cekam dan fungsinya
Rahang ( luar/dalam )
Gigi pinion
Baut pengikat
Cekam berfungsi untuk memegang benda kerja yang berputar mengikuti putaran
poros utama. Cekam dipasang pada poros utama mesin bubut. Pemasangan cekam
dilakukan dengan cara mengikatkan baut-baut pengikat yang tertanam pada cekam,
pada lubang-lubang baut pada poros utama menggunakan mur segi enam. Cekam harus
terpasang pada poros utama dengan kuat dan tidak terjadi penyimpangan putar baik
aksial maupun radial.
15
2.5.2 Identifikasi jenis pahat bubut
Sesuai dengan bentuk dan fungfsinya, jenis pahat bubut dibedakan menjadi , pahat rata
kanan, pahat rata kiri, pahat netral, pahat ukir luar, pahat alu, pahat potong, pahat ulir
dalam kanan, dan pahat dalam ( Lihat gambar).
Pada revolver pahat dapat dipasang 3 buah pahat luar dan 3 buah pahat dalam.
Pemasangan pahat luar :
16
Gambar 2.12 Pemasangan pahat luar
Untuk mengatur ketinggian pahat gunakan benda kerja yang terpassang pada
cekam
17
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
18
menggunakan dial gauge yang bertumpu pada magnetic stand, setting posisi
benda kerja sampai range pergerakan jarum dial gauge tidak melebihi batas
toleransi dimensi benda kerja yang telah di tentukan.
Lakukan pembubutan melintang untuk meratakan permukaan benda kerja sisi A
dengan kedalaman 1mm. (facing)
Ubah posisi benda kerja sehingga sisi B menghadap sumbu Z (+)
Lakukan pembubutan melintang untuk meratakan permukaan benda kerja sisi B
dengan kedalaman 1 mm. (facing)
Ukur panjang benda kerja, pastikan sesuai dengan spesifikasi pada gambar
Pastikan terlebih dahulu kontrol mesin pada pengoperasian manual
Gerakan pahat sehingga ujung mata pahat sedikit menggores permukaan benda
kerja
Tekan tombol DEL sehingga pada layar nilai sumbu Z menunjukan nilai 0
(Z=0 )
Gerakan pahat menjauh dari benda kerja.
Gerakan pahat sehingga ujung mata pahat sedikit menggores sisi benda kerja
Tekan tombol DEL sehingga pada layar nilai sumbu X menunjukan nilai 0
(X=0)
Gerakan pahat menjauh dari benda kerja.
Tentukan jarak pergeseran sumbu x dengan rumus :
(92)
Nilai X =
2
kerja
Mengidentifikasi jenis mesin yang akan digunakan
digunakan
Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaankerja
Mengembangkan program
Mensimulasikan program
Memperbaiki program
Program jadi
20
BAB IV
ANALISA
NO. G X Z F
0 92 3000 2000
1 M03
2 00 3000 100
3 88 -50 00 40
4 00 2600 100
5 84 1850 -3000 60
6 00 1900 100
7 84 1050 -1500 60
8 00 800 100
9 01 800 00 60
10 01 1000 -100 60
11 01 1000 -1500 60
12 01 1400 -1500 60
13 01 1800 -1700 60
14 01 1800 -3000 60
15 01 2300 -3000 60
16 01 2500 -3100 60
17 01 2500 -5000 60
18 00 3000 -5000
19 00 3000 2000
20 M05
21 M30
21
4.1.1 Hasil Pembubutan
4.2 Perhitungan
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil benda kerja akhir dan analisa dalam percobaan ini,maka dapat
ditarik kesaimpulan sebagai berikut;
5.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
24
B. CNC MILLING (FRAIS)
BAB I
Pendahuluan
Secara garis besar pengertian mesin CNCadalah suatu mesin yang dikontrol oleh
computer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan yang menggunakan
angka dan huruf). Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua
kelompok,yaitu mesin CNC two axis atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut (lathe
machin) dan mesin CNC three axis atau yang lebh dikenal dengan mesin frais (milling
machine).
Proses CNC milling yang dilakukan di laboratorium CNC jurusan mesin fakultas
teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta ini meliputi :
25
1.3 Tujuan Praktikum
Dengan adanya praktikum ini dimaksudkan untuk memperoleh beberapa manfaat dan
tujuan-tujuan. secara umum praktikum ini memiliki tujuan-tujuan tertentu yaitu;
1.4 Metodologi
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
Methode Pengoperasian
Penulis membuat program, mengoperasikan, dan mengamati proses CNC milling (frais)
yang dilakukan dari awal sampai akhir.
Penulis mencari refrensi atau tulisan yang berkaitan dengan proses CNC milling (frais)
yang dilakukan.
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri tentang latar belakang masalahmasalah, pembatasan masalah, tujuan
praktikum, method pengumpulan data dan sistematika penulisan
26
Bab ini berisi tentang prinsip kerja mesin CNC TU 2A, bagian-bagian dari mesin CNC
TU 2A, kode pemrograman, kode-kode standart mesin CNC dan identifikasi tools.
Dalam bab ini dijelaskan tujuan praktikum, bahan dan perkakas yang dipergunakan
selama percobaan berlangsung, uraian kerja dan keselamatan kerja yang dilakukan di
laboratorium CNC FT UMJ.
Bab ini berisi tentang pengolahan dari data yang diperoleh selama proses pengujian, yang
kemudian data tersebut dianalisis dan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tugas
evaluasi.
BAB V Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari datahasil pengujian yang dilakukan di laboratorium
CNC jurusan mesin FT UMJdan saran-saran setelah melakukan praktikum.
Bab ini berisi bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan proses pengujioan yang
dilakukan, baik itu yang berasal dari modul, buku ajar cetak maupun dari internet.
27
BAB II
LANDASAN TEORI
Prinsip kerja mesin frais CNC TU 3A adalah pisau berputar, sedang benda kerja
yang ada pada meja bergerak kearah horizontal atau melintang. Untuk arah gerakan
persumbuhan tersebut diberi lambang persumbuhan sebagai berikut :
28
2.2 Bagian-bagian Utama Mesiun Frais CNC TU 3A
a. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak rumah alat potong (milling taper spinder) untuk
memutar alat potong (tool). Motor yang digunakan adalah jenis motor arus searah DC
dengan kecepatan yang berfariasi.identifikasu dari motor adalah jenjang putaran 600-
4000 rpm, tenaga masukan (input) 500 watt,dan tenaga pengeluaran (output) 300 watt.
b. Eretan ( support )
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin.untuk mesin tiga axis mempunyai dua
fungsi gerakan gerakan yaitu posisi vertical dan horizontal.
c. Step motor
Rumah alat potong pada mesin frais digunakan untuk menjepit penjepit alat potong
(tool holder) pada qwaktu proses pengerjaan benda kerja.adapun sumber putaran
dihasilkan dari motor utamayang memepunyai kecepatanputar antaran300-2000rpm.
Untuk proses pengerjaan dengan layanan mesin produksi CNC dapat menggyunakan
lebih dari satu alat potong, karena data alat potong dapat tersimpan dalam memori
mesin, sedang dalam penggantian alat potong dilakukan secara manual.
29
penjepit alat potong yang digunakan pada mesin frais adalah jenis penjepit manual.
Fungsi penjepit digunakan untuk menjepit pisau pada waktu penyayatan benda kerja.
Bentuk penjepit ini biasanya sesuai dengan bentuk rumah alat potang (milling taper
spindle). Untuk menjepit pisau yang yang berbentuk batang silindris memerlukan alat
bantu yang disebut cekam(cekam cooled).
f. Ragum
Ragum pada mesin frais dipergunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses
penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya sebagai pemegang benda kerja,
maka alat ini dapat diganti-gantisesuai dengan kebutuhan benda kerja yang akan dijepit.
Biasanya pada ragum dengan stopper yang dapat dipergunakan untuk batas pegangan
benda kerja. Adapun cara kerja ragum ini dengan sistem manual.
Keterangan gambar:
30
1. Saklar utama
2. Lampu control saklar utama
3. Tombol Emergensi
4. Saklar operasi mesin/sumbu utama
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama
6. Amperemeter
7. Tombol untuk eretan memanjang dan melintang
8. Tombol shift
9. Saklar feeding
10. Tombol pengatur posisi mesin dan dimensi metri atau inci
11. Display untuk pembaca gerakan
12. Lampu control untuk pelayanan manual
13. Saklar untuk pemindah operasimanual atau CNC ( H/C )
14. Tombol DEL
15. Tombol untuk memindah fungsi sumbu X, Y dan Z
16. Tombol INP untuk memasukan dan ke mesin sehingga eretan bergerak
17. Tombol M
Penjelasan :
Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC.cara kerjanya
ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik CNC, apabila kunci diputar ke
posisi 0 maka arus akan terputus dan mesin akan mati.
2. Tombol Emergenci
Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini akan dilakukan
apabila terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara kerjanya yaitu dengan menekan
tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati, untuk mengaktifkan
lagi tombol ini, putar kunci saklar tombol utama ke arah posisi 0, kemudian putar
tombol emerganci ke kanan selanjutnya kunci sakalar utama di putar pada posisi 1 maka
aliran listrik akan mengallir kembali.
31
Saklar layanan ini digunakan untuk memutar sumbu utama yang dihubungkan dengan
rumah alat potong. Saklar ini dapat berfungsi secara manual dan CNC. Cara kerjanya
yakni saklar utama diputar pada posisi 1 maka alat potong akan berputar secara manual,
apabila saklar diputar pada posisi CNC maka alat potong akan berputar dan berhenti
menurut data program CNC.
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu utama,
saklar ini dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin frais
CNC 3A mempunyai kecepatan putar sumbu antara 300-2000 rpm.
Saklar layanan ini berfungsi untuk mengatur layanan mesin dengan layanan
vertikalatau pada posisi horizontal. Disamping itu saklar ini juga untuk mengatur
dimensi bekerjanya mesin dalam satuan metris dan inci.
6. Amperemeter
Amperemeter menunjukan pemakaian arus actual dari motor penggerak alat potang
mesin frais CNC 3A. Kegunaaan Amperemeter yaitu untuk mencegah beban lebih pad
motor penggerak, arus maksimum yang diijinkan adalah 4 A.
7. Penggerak Diskaet
Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian disket.
Dalam pelayanan disket dapat dilaksanakan dengan :
32
symbol untuk membuat suatu bentuk dari benda kerja dengan mesin perkakas CNC.
Apabila akan mengoerasikan mesin-mesin CNC pada hakekatnya adalah belajar
membuat progam instruksi untuk memerintahkan mesin bekerja, untuk memasukan data
program CNC ke mesin di gunakan tombol-tombol yang ada pada papan control
(keyboard) di bedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Tombol Eksekusi
2. Tombol masukan data
Saklar Utama
Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin CNC. Saklar utama pada posisi
off arus mesin dari sumber mesin CNC tidak tersambung (mesin dalam keadaan
mati), sedang pada posisi on arus listrik dari sumber ke mesin CNC tersambung atau
mesin siap dioperasikan (ready).
Berfungsi untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat karena terjadi sesuatuyang
mungkin dapat membahayakan keselamatan operator, mesin, maupun benda kerja.
Berfungsi sebagai pengatur jumlah putaran sumbu utama. Putaran sumbu utama di
hitung dalam jumlah satuanputaran per menit (rpm).
Berfungsi mengatur kecepatan translasi ereyan mesin bubut atau meja mesin freis.
Kecepatan gerak diukur dalam satuan mm/menit.
33
Tombol Pemilih Layanan H/C
Tombol pelayanan manual berfungsi untuk menggerakan meja, pada mesin freis CNC.
Tombol-tombol pelayanan manual meliputi :
Tombol x+
Tombol x-
Tombol z+
Tombol z-
Tombol y+
Tombol y-, dan
Tombol ~.
Dengan menekan tombol pelayanan manual eretan mesin bubut atau meja mesin freis
akan bergerak kea rah yang di pilih. Tombol pelayanan manual terutama digunakan
untuk mengeset posisi nol. Kecepatan gerak eretan mesin bubut atau meja mesin freis
dapat diatur dengan menggunakan tombol pengatur kecepatan asutan.
34
Tombol-tombol itu sama fungsinya dengan tombol papan ketik, yaitu untuk menuliskan
programCNC langsung diatas mesin.
Tombol inp
Tombol del
Berfungsi untuk menghjapus karakter (huruf atau angka) yang telah tertulis
Tombol rev
Tombol fwd
Berfungsi untuk menggerakan kursor maju dari satu blok/baris ke blok/baris berikutnya
Tombol
Tombol ~+inp
Tombol ~+del
Tombol inp+del
Tombol pengendalian
Tombol m pada mesin freis dan tombol - pada mesin bubut
35
Berfungsi untuk melakukan uji jalan program secara matematis
Tombol start
Berfungsi untuk memulai menjalankan mesin CNC dengan program yang telah dipilih
Tombol inp+rev
Untuk melaksanakan jalanya alat potong guna mencapai tujuan yang diinginkan
diperlukan pemrograman. Pemrograman adalah suatu urutan yang disusun secara rinci
blok per blok untuk memberikan masukan mesin bubut CNC tentang apa yang harus
dikerjakan (lilih, 2001:17). Metode pemrograman yang biasa digunakan dalam
pemrograman CNC adalah:
Sistim dimana titik referensinya tetap, yaitu pada satu titik kerja program (start poin dan
work piece point) yang dijadikan referensin untuk semuaukuran berikutnya (lilih,
2001:17). Pada sistim ini pemasukan data atau informasi angka lintasan pisau selalu
dihitung dari titik awal pisau, x=0, y=0, z=0.
Sistim pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik akhir yang
dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya. (lilih, 2001:17). Pada
sisitim ini pemasukan data/informasi angka lintasan pisau selalu dihitung dari titik akhir
lintasan pisau sebelumnya,x, y, dan z berubah-ubah tergantung posisi pisau terakhir
berada.
36
Sistim ini pada dasarnya merupakan sisitim gabungan dari sistim pemrograman absolute
dan incremental. Sistim ini lebih banyak dipakai untuk jenis pekerjaan tertyentu agar
program mesin freis CNC lebih efisien.
37
2.4.2 Jenis-jenis Kode M
M00: Diam
M03: Spindel frais hidup.searahjarumjam
M05: Spindel frais mati
M06: Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
M17: Kembali ke program pokok
M08: Hubungan keluar
M09: Hubungan keluar
M20: Hubungan keluar
M21: Hubungan keluar
M22: Hubungan keluar
M23: Hubungan keluar
M26: Hubungan keluar- impuls
M30: Program berakhir
M98: Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis
M99: Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/303)
Tanda Alarm
38
2.5 Identifikasi Tools
Batang pencekam di pasang langsung pada meja mesin, dan digunakan untuk mengeklem
atau mengikat benda kerja secara langsung dengan meja mesin Frais. Untuk mengikat
satu benda kerja di butuhkan beberapa tempat pengekleman
Ragum mesin di pasang pada meja mesin, diikat pada alur meja menggunakan baut
pengikat. Ragum merupakan alat cekam mesin freis paling banyak digunakan.
39
c). Cara memasang alat cekam
Alat cekam berfungsi untuk memegang benda kerja pada meja mesin freis. Alat cekam di
passing pada meja freis menggunakan mur T yang di masukan pada alur meja mesin, di
ikat dengan baut pengikat yang di masukan pada lubang baut pada alat cekam. Alat
cekam berupa ragum harus terikat pada meja mesin dengan kuat. Ragum harus sejajar
dengan sumbu memanjang meja.
Salah satu sisi benda kerja yang merupakn bidang referensi dipasang menempel pada
bibir ragum yang diam, kemudian batang ulir penggerak rahang dikeraskan. Untuk
mengeset kerataan permukaan benda kerja dengan menggunakan surface gauge.
40
2.5.2 Indentifikasi Jenis pisau Freis
Untuk membuat suatu produk sering kita memerlukan beberapa alat potong seperti mata
bor dan berbagai jenis pisau Freis. Sesuai dengan bentuk dan fungsinya, jenis pisau freis
meliputi :
1. Pisau muka ( face-mill ), pisau jari ( end-mill ), pisau alur T, Dan lain-lain.
2. Data-Data pisau freis
Seperti pisau freis yang akan digunakan harus diketahui spesifikasi teknis atau data
teknologi pemesinanya, yang meliputi :
Pisau muka (face-mill), pisau jari (end-mill), pisau alur T. Jenis pisau freis
kegunaan pisau -mengefreis permukaan
Setiap pisau freis yang akan di gunakan harus diketahui spesifikasinya teknis atau data
teknologi permesinanya, meliputi : diameter pisau (d), jari-jari pisau (D=d/2), besar
kecepatan asutan (feeding atau F ), jumlah putaran sumbu utama(S), kedalaman
pengefreis (t), dan selisih panjang pisau terhadap pisau referensi (Hz).
41
Data teknologi permesinan diperoleh dari pembuat alat potong (pisau freis) yang biasanya
berupa diagram.
42
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
1. Aluminium
2. Mesin freis CNC dan perlengkapanya.
3. Alat ukur vernier caliper ketelitian 0,05
4. Kunci-kunci pas dan L
5. Pisau freis permukaan diameter 10mm
6. Blok siku
7. Kikir plat halus
8. Bahan pelumas
9. Kuas pembersih dll.
43
10. Lakukan pengefraisan pada bidang B dengan kedalaman 1mm
11. Kikir bagian bagian sudut yang tajam
12. Lakukan pengefraisan pada bidang C dan D dengan langkah yang sama.
13. Ukur dimensi benda kerja, pastikan sesuai dengan spesifikasi pada gambar.
14. Gerakan cutter sedemikian rupa sehingga sisi radial cutter sedikit menggores
permukaan benda kerja pada sumbu X (+)
15. Tekan tombol DEL sehingga pada layar nilai sumbu x menunjukan nilai 0
(X=0)
16. Gerakan cutter menjauh dari benda kerja
Masukan Nilai Z
Gerakan pahat searah sumbu Z sesuai dengan nilai Z pada G92 = 2000
Masukan Nilai X
Masukan nilai Y
kerja
Mengidentifikasi jenis mesin yang akan digunakan
digunakan
44
Mengidentifikasi jenis jenis alat potong
Mengembangkan program
Mensimulasikan program
Memperbaiki program
Program jadi
45
BAB IV
ANALISA
NO. G X Y Z F
0 92 -2500 00 2000
1 M30
2 00 -700 00 2000
3 00 -700 00 -100
4 01 5000 00 -100 60
6 01 00 5000 -100 60
7 01 00 00 -100 60
8 00 -700 00 -100
9 00 -700 00 -200
10 01 5000 00 -200 60
12 01 00 5000 -200 60
13 01 00 00 -200 60
14 00 -700 00 -200
15 00 -700 00 -300
16 01 5000 00 -300 60
18 01 00 5000 -300 60
19 01 00 00 -300 60
20 00 -700 00 -300
21 00 -700 00 -100
46
22 01 -700 2500 -100 60
37 00 2500 00 2000
38 M05
39 M30
47
Analisa Hasil Milling TU 3A
Pada hasil analisa program di atas dapat disimpulkan, bila menggunakan mesin
CNC TU 3 Axis tentunya lebih praktis dari mesin Milling manual namun tentu nya
operator harus memahami tentang kode dan angka-angka yang akan dimasukan. Bila
kode atau angka yang dimasukan keliru maka hasil dari program tersebut tidak akan
sesuai dengan desain yang diinginkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengecekan
ulang pada program yang akan di input atau dapat dilakukan Simulasi program terlebih
dahulu.
4.1.2 Perhitungan
Masukan Nilai Z
Gerakan pahat searah sumbu Z sesuai dengan nilai Z pada G92 = 2000
Masukan Nilai X
= -2500 + 500
= -2000
Masukan nilai Y
= 00 + 500
= 500
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil benda kerja akhir dan analisa dalam percobaan ini, maka dapat di
simpulkan sebagai berikut :
5.2 Saran
1. Dibutuhkan penginspeksian terhadap mesin CNC, tools, dan benda kerja yang
tersedia agar proses pengoperasian mesin CNC dapat sesuai dengan hasil yang
diinginkan.
2. Perlu adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa dan asisten laboratorium
CNC, sehingga pekerjaan cepat selesai dan memuaskan.
3. Harusnya sesering mungkin selalu di adakan praktikum untuk meningkatkan
49
DAFTAR PUSTAKA
Rahdiyanta, Dwi. Bagian Bagian Utama Mesin CNC TU 3A. Diakses dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pendidikan/bagian-bagian-utama-mesin-cnc-
tu-3a.pdf. Diakses pada 30 April 2017
Rahdiyanta, Dwi. Memasang Cakam dan Benda Kerja Mesin Frais CNC.
Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-dwi-rahdiyanta-
mpd/cnc-memasang-cekam-dan-benda-kerja-pada-mesin-frais-cnc_0.pdf. Diakses Pada
30 April 2017
50
51